Selain Buy/Sell dan Up/Down dalam dunia trading ada dua kondisi di dalam pasar, jika dapat dianalogikan sebagai gelombang maka ada dua gelombang yang terjadi di dalam pasar yaitu gelombang ranging (sideway) dan gelombang trending. Kondisi-kondisi tersebut Buy/Sell, Up/Down, Ranging/Trending terbentuk dari perilaku para trader yang melakukan aksi penawaran dan permintaan sehingga harga membentuk sebuah pola-pola kenaikan dan penurunan jika diakumulasikan dalam waktu tertentu.


Dalam perdagangan future ada setidaknya tiga user yang melakukan aksi yaitu Corporasi / Bank, Broker dan User Retailer namun hanya Corporasi yang dapat menentukan terjadinya sebuah pola pergerakan di dalam pasar, bahkan jika digabungkan setiap trader retailer presentasinya hanya 5% dalam setiap transaksi dalam pasar. Sehingga sewajarnya para trader untuk survive harus follow the trend dan mencari konfirmasi tentang pola kondisi pasar yang sekarang sedang terbentuk. Idealnya seorang trader fokus bagaimana saat exit dalam sebuah market karena kebanyakan dari trader akan floating loss jika terjadi sebuah gelombang trending secara tiba-tiba dan trader tidak tahu bagaimana cara untuk exit jika itu terjadi. 


Mereka biasanya hanya terfokus hanya pada bagaimana cara untuk masuk di pasar tanpa tahu cara bagaimana untuk keluar dari pasar, untuk belajar keluar dari pasar, seorang trader harus mengetahui Seasonality / Musiman dari pasar tersebut. Karakter Seasonality dari setiap mata uang berbeda-beda pada setiap pair dari pasar pialang berjangka sehingga trader harus melakukan beberapa penyesuaian sehingga selain kemampuan pemetaan pola, mental sebagai trader akan juga terbentuk tentu semua itu harus memperhatikan batas resiko dari masing-masing trader.


Biasanya, kebanyakan dari kita melihat grafik dalam urutan kronologis, di mana harga ditampilkan hari demi hari, minggu demi minggu, dan tahun demi tahun. Jenis grafik tipikal ini menunjukkan jalur harga mata uang selama bertahun-tahun dan memberikan banyak informasi yang digunakan pedagang. Namun kita juga bisa melihat grafik secara musiman. Grafik musiman menunjukkan kecenderungan aset untuk bergerak lebih tinggi atau lebih rendah, atau puncak dan terendah, pada waktu-waktu tertentu dalam setahun. Alih-alih melihat data mata uang 15 tahun terakhir dalam urutan kronologis, bagaimana jika Anda mengambil setiap periode satu tahun, Januari hingga Desember, dan mencetaknya pada slide transparan. Kemudian, taruh setiap tahun di atas satu sama lain. 


Melakukan hal ini akan menyoroti periode apa pun dalam setahun yang cenderung kuat atau lemah. Untungnya, kami tidak perlu melakukan itu. Kita hanya dapat mengambil rata-rata 15 atau 20 tahun terakhir untuk menunjukkan apa yang cenderung terjadi pada waktu yang berbeda dalam setahun. Kecenderungan apapun yang kita temukan di Yen futures (JPYUSD), itu akan menjadi kebalikan dari USDJPY.

Sumber: MRCI.com

Grafik menunjukkan kecenderungan Yen selama 15 dan 40 tahun terakhir.


Selama 40 tahun terakhir, Januari hingga akhir Februari telah melemah bagi Yen. Baru-baru ini, selama 15 tahun terakhir, paruh pertama Januari cukup kuat, tetapi Februari masih lemah.


Paruh pertama bulan Maret cenderung bullish untuk Yen. Tapi babak terakhir lemah.


Dari awal April hingga awal Mei ada bias naik.


Biasanya mungkin melihat penurunan Yen.


Paruh pertama bulan Juni sering berombak, tetapi memiliki bias ke atas pada pertengahan Juni.


Juli adalah periode sideways, tetapi bias ke atas biasanya dimulai pada akhir Juli atau awal Agustus.


Awal Agustus hingga pertengahan Oktober adalah periode kenaikan bagi Yen.


Pada pertengahan hingga akhir Oktober, Yen biasanya mencapai puncaknya dan mulai menurun hingga pertengahan Desember.


Ada bias sedikit naik pada pertengahan Desember, tetapi reli biasanya berumur pendek.

Bagan di bawah ini memberikan pedoman yang lebih umum tentang bulan mana yang cenderung baik atau buruk untuk JPY USD. Seperti disebutkan di atas, beberapa pergerakan yang cukup besar dimulai di awal, di tengah, atau di akhir bulan, jadi grafik sebelumnya lebih detail dalam hal itu. Bagan di bawah ini juga hanya melihat 20 tahun terakhir, di mana bagan di atas melihat 40 tahun, yang menyebabkan sedikit perbedaan.

Pada grafik USDJPY di bawah ini, semua angka telah dibalik (mungkin ada sedikit kesalahan pembulatan). Ini adalah grafik yang perlu dipertimbangkan jika memperdagangkan pasangan mata uang USDJPY.




Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa pair USDJPY kecenderungan akan Trend dibulan November, Desember, Januari, Februari, April, Juli sedangkan akan Raging dibulan Maret, Mei, Juni, Agustus, September, Oktober.

Jangan gunakan musiman sendiri, lebih baik gabungkan dengan analisis harga saat ini untuk menentukan titik masuk dan keluar, anda hanya melihat kondisi pasar dalam keadaan Ranging atau Trending untuk anda dapat mengikuti gelombang trend yang terjadi.

Musiman memberi kita jendela waktu di mana kita dapat mengamati pembalikan tren dan merasa lebih percaya diri jika kita melihat pola harga yang sesuai selama jendela musiman yang diberikan di atas. Kami juga mungkin merasa lebih percaya diri mengendarai tren yang selaras dengan pola musiman. Penting untuk mengingat tren keseluruhan   pasar saat ini . Dalam tren naik, gunakan titik rendah musiman untuk membeli. Dalam tren turun keseluruhan, gunakan poin tinggi musiman untuk menjual atau menjual. Jangan melawan tren saat ini hanya karena pola musiman menyatakan bahwa harga seharusnya bergerak ke arah lain. Seperti yang dapat dilihat dari grafik kedua, sebagian besar bulan hanya sedikit disukai untuk bergerak dengan satu atau lain cara.

Tidak peduli apa kecenderungan musimannya, selalu kelola risiko. Pada tahun tertentu, harga dapat menyimpang dari kecenderungan tersebut, yang mengakibatkan kerugian besar jika Anda mempercayai data historis secara membabi buta. Gunakan  perintah stop loss  dan ukuran posisi kontrol   untuk mengelola risiko. Menggunakan musiman bukanlah persyaratan untuk perdagangan yang sukses, ini hanyalah alat yang dapat dipilih oleh swing trader jika mereka merasa itu membantu mereka.

Source : vantagepointtrading

 

Fibonacci Pertama kali dikembangkan oleh Leonardo di Pisa, atau dikenal sebagai Leonardo Fibonacci, seorang ahli matematika pada abad ketiga belas yang menerbitkan buku “Liber Abaci”, deret angka Fibonacci kini digunakan dalam berbagai disiplin ilmu, seperti  biologi, astronomi, geologi, musik, arsitektur, dan finansial. Dalam mengenal fibonacci kita juga harus mengenal Fibonacci Sequence (deret angka Fibonacci).

Meskipun terdapat klaim dari kalangan orang-orang yang percaya bahwa deret angka Fibonacci tercermin secara akurat pada objek-objek alami (natural objects), namun hal tersebut masih menjadi perdebatan, karena ke-akurasiannya pada objek-objek alami masih patut dipertanyakan lebih jauh.

Pada abad ke-13, Leonardo Fibonacci menuliskan suatu problem di bukunya “Liber abaci”. Problemnya adalah menghitung populasi pasangan kelinci pada bulan tertentu jika dalam kondisi:

Sepasang kelinci muda (jantan dan betina) ditempatkan di suatu pulau.

Pasangan kelinci ini baru beranak setelah mereka berumur dua bulan.

Mereka melahirkan pasangan kelinci muda.

Setelah itu, pasangan kelinci yang sudah beranak ini dapat beranak lagi tiap bulan.

*** Lihat Ilustrasi pola kelahiran kelinci.


Terdapat pola yang terlihat, yaitu total pasangan pada bulan ini merupakan jumlah dari total pasangan bulan sebelumnya dan bulan sebelumnya lagi. Dan tentu saja, deret ini tidak lain adalah deret Fibonacci.


Ratio Fibonacci

A. Golden Ratio (1.618 & 0.618)

Terdapat dua angka yang disebut golden ratio, yaitu: 1.618 dan 0.618. Disebut Golden Ratio karena:

Deret Fibonacci (0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, ...)

Hasil pembagian suatu angka Fibonacci terhadap angka Fibonacci sebelumnya selalu menghasilkan angka mendekati 1.618. ( 89 : 55 | 144 : 89 | 233 : 144, dst hasilnya 1.618)

Hasil pembagian suatu angka Fibonacci terhadap angka Fibonacci sesudahnya selalu menghasilkan angka mendekati 0.618. (55 : 89 | 89 : 144 | 144 : 233, dst Hasilnya 0.618)


B. Ratio Lainnya Dalam Fibonacci

a. 382, Angka Fibonacci yang dibagi dengan dua angka Fibonacci sesudahnya selalu menghasilkan angka mendekati 0.382. (89 : 233 | 144 : 377 | dst)

b. 236, Angka Fibonacci yang terbentuk dari hasil pengurangan 0.618 – 0.382 = 0.236.

c. 618, Angka Fibonacci yang dibagi dengan dua angka Fibonacci sebelumnya selalu menghasilkan angka mendekati 2.618. (89 : 34 | 144 : 55 | dst)

d. 50 & 100, 50 merupakan angka tengah dan juga 100 yang merupakan angka genap.


Fibonacci Untuk Trading

Fibonacci Dapat diterapkan dalam trading, dapat di gunakan sebagai tool untuk :

Mengukur Koreksi (Secondary / Kepala Cangkul)

Mengukur Sejauh mana harga saham dapat naik dan turun

Digunakan dalam Elliot Wave theory

Level Fibonacci 

0 ; 0.38,2 ; 0.5 ; 0.61,8 ; 0.70,5 ; 0.78,6 ; 0.88,6 ; 1 ; 1.27,2 ; 1.61,8 ; 2 ; 2.61,8


Ada banyak tipe garis Fibonacci yang tersedia pada platform online trading, yaitu diantaranya:

Fibonacci Retracement

Fibonacci Extension / Expansion / Projection

Fibonacci Fan

Fibonacci Arcs

Fibonacci Timezones

Dan yang paling umum digunakan oleh para trader adalah Retracement dan Extension / Expansion / Projection


Cara menggunakan Fibonacci dalam Trading

1. Cari Tools Fibonacci yang dapat ditemukan dalam chart tool seperti investing maupun chart tools lainnya.

2. Tarik Fibonacci dari support paling bawah sampai resistance paling atas.

3. Garis – garis bilangan lain akan terbentuk sesuai rasio – rasio bilangan fibonaaci.


Swing High & Swing Low

Yang dibutuhkan dalam Fibonacci yaitu harus dapat melihat Swing high(puncak) dan swing low(lembah), karena tool Fibonacci retracement ini menghubungkan antara swing low ke swing high.

Pada Trent Bullish, dan kita mencari kesempatan untuk BUY,  yang perlu dilakukan adalah menarik Fibonacci Retracement dari swing low ke swing high di mana terlihat pada gambar.

Pada pembalikan arah harga, lalu anda BUY, yang perlu dilakukan adalah menarik Fibonacci retracement dari swing high ke swing low untuk melihat target harga.


Pengertian Moving Average

Moving Average adalah indikator yang menghitung harga rata-rata suatu aset dalam periode waktu tertentu, kemudian menghubungkannya dalam bentuk garis. Nilai rata-rata bisa berasal dari harga pembukaan (open), penutupan (close), tertinggi (high), terendah (low), ataupun pertengahan (median). 

Moving Average adalah bagian dari indikator lagging. Artinya, metode ini berlandaskan peristiwa sebelumnya dan menerangkan informasi mengenai data riwayat pasar. Kegunaannya bukan sebagai alat prediksi, melainkan memberi konfirmasi.

Moving Average hadir untuk membantu menganalisis pergerakan harga aset. Indikator saham ini kerap digunakan pemula hingga tingkat mahir di dunia trading. Karakteristiknya diibaratkan sebagai filter bagi fluktuasi harga jangka pendek yang bermunculan secara acak.

Mengidentifikasi tren hanyalah satu dari beberapa kegunaan metode Moving Average. Praktiknya cukup sederhana, dengan skema penghitungan level mudah hingga rumit sekalipun.

Sementara itu, pilihan kerangka waktu bisa disesuaikan dengan kebutuhan trader. Misalnya, periode 5 (1 minggu), 20 (1 bulan), 60 (3 bulan), ataupun 120 (6 bulan). Makin panjang periode yang dipakai, makin lambat pula pergerakan garis (lagging) dibandingkan harga.

Adapun Moving Average terbagi menjadi:

1. Simple Moving Average

2. Weighted Moving Average

3. Exponential Moving Average

Fungsi Moving Average

1. Mengidentifikasi tren nilai saham

Grafik harga beserta garis Moving Average dapat membantu trader mengenali tren nilai saham yang sedang berlaku. Jika harga saat ini menempati area di bawah garis Moving Average, berarti harga cenderung turun atau bearish. Sebaliknya, harga yang berada di atas Moving Average menandakan tren bullish atau cenderung naik.

2. Mengetahui kapan pembalikan tren terjadi

Kapan tren bearish berbalik arah menjadi bullish? Garis Moving Average dapat menjawabnya. Polanya bisa dilihat dari perpotongan antara EMA 90 mengarah turun dari atas maka Down Trend akan terjadi, begitupun sebaliknya.

3. Menentukan posisi Support dan Resistence

Support dan Resistence adalah titik ketika harga dipantulkan kembali dan meneruskan tren, baik bearish maupun bullish. Peran Moving Average yakni menentukan letak kedua titik tersebut. Caranya ialah dengan menggabungkan dua macam Moving Average, umumnya ketika harga masuk diantara EMA21 dan EMA34.

4. Aplikasi untuk Open Posisi

Lakukan Open Posisi dengan Melihat EMA 21 dan 34 terjadi Crossing ke bawah harga dan EMA90 bergerak di atas Candle maka Open Posisi Sell dengan mencari momentum konfirmasi ketika harga masuk diantara EMA21 dan EMA34, begitupun sebaliknya dan jangan melakukan Open Posisi Jika ketiga EMA (21,34 dan 90) berada di tengah-tengah Candle tunggu hingga Break Out/Crossing dengan melihat Time Frame 30 Menit.

Rumus EMA: 
Formula Exponential Moving Average.

1. Future Market                                                            2. Stock Market

Metode Logaritmith : Exponential                                    Metode : Exponential

Periode EMA : 21                                                              EMA : 13

Periode EMA : 34                                                              EMA : 22

Periode EMA : 90                                                              EMA : 90

Aplikasi : Close                                                                         Aplikasi : Close

EMA jamak diterapkan bersama indikator lain untuk mengonfirmasi pergerakan pasar secara signifikan serta mengukur validitasnya. Kesimpulannya, penguasaan terhadap metode Moving Average selayaknya menjadi bekal dasar sebelum berkecimpung di dunia trading. Mulailah dengan penghitungan sederhana, lalu berlanjut ke penghitungan yang lebih rumit. 

Meskipun perhitungan EMA tidak sesederhana SMA, namun EMA memberikan bobot yang lebih dalam perhitungan harga rata-rata dalam rentang waktu tertentu. Dimana efek yang terjadi adalah EMA cenderung lebih sensitif terhadap pergerakan harga, sehingga EMA bergerak sedikit lebih agresif daripada SMA.