Tampilkan postingan dengan label Mindset. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mindset. Tampilkan semua postingan


MANFAAT MENGETAHUI KEPRIBDIAN UNTUK PENGEMBANGAN DIRI


1. Mengidentifikasi apa yang kamu suka dan tidak suka

Mungkin kamu selalu benci berbicara di telepon tapi gak pernah bener-bener ngerti kenapa. Atau mungkin kamu selalu membutuhkan sedikit waktu ekstra untuk memikirkan masalah sebelum mengambil keputusan. Dengan belajar lebih banyak tentang di mana kamu berada pada kontinum ekstroversi / introversi dan thinking/feeling , mungkin kamu bisa lebih memahami mengapa kamu lebih suka hal-hal tertentu dan tidak menyukai yang lain. Ini bisa berguna ketika kamu mencoba untuk membuat keputusan penting yang mungkin berdampak pada jalan hidup kamu, misalnya seperti memilih jurusan kuliah. Memilih jurusan dan profesi yang selaras dengan preferensi pribadi kamu mungkin berarti bahwa kamu akhirnya menjadi lebih bahagia dan lebih puas dengan pilihan dan pekerjaan kamu dalam jangka panjang.


2. Bisa tau kekuatan maupun kelemahan diri sendiri
Mengetahui apa yang kamu kuasai bisa menjadi penting dalam berbagai situasi, apakah kamu memilih mata kuliah perguruan tinggi atau berpikir untuk melamar pekerjaan di kantor dekat rumahmu. Sebagai contoh, jika kamu tahu bahwa kamu adalah seorang ISTJ (introvert, sensing, thinking, judging), mungkin kamu menyadari bahwa aspek-aspek tertentu dari kepribadianmu mungkin memenuhi syarat sebagai kekuatan dalam beberapa situasi dan kelemahan pada yang lain. Sementara keterampilan organisasi kamu yang kuat dan kepribadian yang berorientasi pada detail dapat menjadi kekuatan utama dalam pekerjaan, terkadang hal itu dapat membuat kamu tersandung dalam situasi di mana kamu perlu membiarkan orang lain mengambil kendali.

3. Memilih hal terbaik mana yang dapat kamu lakukan
Mempelajari lebih lanjut tentang tipe kepribadian juga dapat membantu kamu dalam menemukan cara baru untuk menyelesaikan masalah loh. Jika kamu menemukan bahwa kamu cenderung introvert, kamu mungkin berhati-hati di masa depan untuk memberi diri kamu banyak waktu untuk merasa nyaman sebelum kamu memperkenalkan diri kepada rekan kerja baru.

SCAN QR UNTUK TES DiSC ONLINE, GRATIS

Model DiSC tidak bertujuan untuk melabeli orang tetapi untuk membantu memahami dan menghargai perbedaan individu. Ini sering digunakan dalam konteks pengembangan profesional, manajemen tim, komunikasi, dan pelatihan kepemimpinan untuk meningkatkan kerjasama dan efektivitas komunikasi antar anggota tim. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif di mana setiap individu dapat berkontribusi berdasarkan kekuatan unik mereka.


DiSC adalah model psikologi perilaku yang digunakan untuk membantu memahami perilaku dan gaya komunikasi orang lain. Model ini berfokus pada empat dimensi utama perilaku dan kepribadian yang dikenal dengan akronim “DiSC,” yang meliputi:


Dominance (Dominasi) – Orang-orang yang menunjukkan tingkat dominasi yang tinggi biasanya sangat fokus pada pencapaian hasil dan menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi. Mereka cenderung lebih suka mengendalikan situasi dan mengambil keputusan dengan cepat.

Influence (Pengaruh) – Individu dengan tinggi di area ini biasanya sangat persuasif, antusias, dan optimis. Mereka pandai dalam membangun hubungan dan sering kali menjadi motivator yang baik dalam sebuah tim.

Steadiness (Kestabilan) – Orang dengan skor tinggi dalam kestabilan cenderung sangat sabar, dapat diandalkan, dan kooperatif. Mereka biasanya mencari konsistensi dan stabilitas dan merasa nyaman dalam situasi yang konsisten dan terstruktur.

Conscientiousness (Ketelitian) – Individu yang menunjukkan tingkat ketelitian yang tinggi cenderung fokus pada detail, akurasi, dan kualitas. Mereka sangat sistematis dan terorganisir serta mementingkan keakuratan dan keadilan.


Semoga Bermanfaat.


Dunia yang berkembang saat ini adalah sebuah anugerah dan juga petaka bagi kita yang tinggal dalam lingkup lingkarannya, sebuah epidemic virus yang hampir mereset tatanan kehidupan dua tahun ini belum terlihat akan berakhir membuat manusia di paksa mau tidak mau harus beradaptasi bahkan karena hal itu memicu teknologi berevolusi dengan masifnya akses informasi, komunikasi dan kecerdasan buatan membuat seolah dunia melompat ke dunia antabranta yang dimana realita dan imajinasi saling bersingkronasi.


Bayangkan anda berada dalam dunia dimana sudah tidak ada sopir yang bekerja tapi mobil masih lalu lalang di jalan raya, drone-drone tanpa awak yang bertebaran di udara melayang-layang menyebar langsung ke tempat tujuan, tren fashion bukan hanya memotong lembaran kain untuk menutupi lekukan tubuh manusia tapi berubah menjadi tren memodifikasi tubuh manusia itu sendiri menjadi cyborg atau manusia setengah robot, mengganti sebelah mata dengan bola bersinar yang bisa menebus gelapnya malam atau mengganti tangan menjadi alat fleksibel yang dapat diganti sesuka hati dari mulai alat perkakas hingga senjata laras panjang. Dunia yang tidak relevan dari cerita kehidupan ibu bapak kita dulu.


Dunia sedikit demi sedikit bertransisi membuat sebuah ekosistem baru yang dinamakan industrial revolution 4.0 internet of things bersamaan dengan kondisi social kita kearah era Society 4.0 dimana kehidupan saat ini sudah dikuasai oleh kombinasi dari semua teknologi di revolusi industry sebelumnya yaitu listrik, computer, mesin, internet, big data dan baru-baru ini akan diambil alih oleh kecerdasan buatan dan robotic untuk menyongsong era indutri selanjutnya. Era dimana peran listrik dan mesin pada revolusi indutri ke-2 sudah menggantikan otot manusia, computer dan otomatisasi di era revolusi ke-3 sudah mulai mengambil alih kinerja otak kiri kita dan kemungkinan besar peran kecerdasan buatan akan segera mengambil alih pekerjaan otak kanan kita. Namun hal ini bukanlah seberapa karena sebentar lagi era robotic akan segera berkembang lebih jauh lagi untuk menggantikan banyak pekerjaan professional.


Kemungkinan di masa depan nanti tenaga yang benar-benar professional saja yang akan dipakai di dalam dunia industry, nantinya tenaga professional manusia semakin dianggap prestice ketika robotic sudah semakin sempurna dan murah. Bisa dibanyangkan nasib manusia-manusia ber-SDM rendah bakal ada diposisi mana nantinya? Akan ada banyak pengangguran jika pekerjaan robotic dibandingkan dengan beberapa manusia, karena robot tidak akan menuntut bahkan dapat dipekerjakan secara nonstop tanpa tunjangan kesehatan, hari raya maupun tunjangan pensiun dan bahkan sangat minim kesalahan yang dinamakan human error. Dengan ke effisiensi robot jika dibandingkan masa kini manusia yang sudah diatur oleh sebuah system, bukan tidak mungkin para robot yang zero human error ini akan menjadi pengawas para manusia yang penuh dengan kesalahan.


Kemudian bagaimana kita bisa bertahan dalam gempuran teknologi yang meloncat lebih tinggi dari peradaban manusia, perlulah kita persiapkan sebagai bagian kehidupan untuk tidak jauh tertinggal jika era robotic yang akan diprediksi akan terwujud pada sekitar tahun 2040an. Khususnya skill yang  tidak dapat dilakukan oleh teknologi khususnya robotic hanya itu peluang kita untuk tetap eksis di dunia yang berjalan pada revolusi industry 4.0 ini.


Skill Critical thingking yaitu bidang pekerjaan yang berhubungan kemampuan berfikir kritis dan analisis maupun problem solving dimana membutuhkan sebuah inisiatif tinggi yang hanya dapat di lakukan oleh daya kreasi manusia, misalnya programmer, analis atau politikus. Kemudian Collaboration yaitu bidang pekerjaan yang ke-2 yang akan bertahan dalam revolusi industry 4.0 yaitu kemampuan yang beradaptasi dan bekerja sama saling sinergi bersama untuk sebuah kepentingan termasuk management people. Misalnya seorang Manajer, HRD dan seorang Pemimpin. Lalu Communication adalah bidang skill komunikasi yang mampu mengedepankan sisi emosional dan empati. Sesuatu yang tidak mudah digantikan oleh sebuah program dan robot dalam waktu dekat. Seperti Sales marketing, Public Relation, Pengacara, dsb dan bidang yang terakhir yang dapat beradaptasi dalam era industry 4.0 adalah Creativity sebuah bidang pekerjaan yang berhubungan daya cipta kreasi manusia dan imajinasi, inilah yang membuat manusia unik dan berbeda seperti intertaiment, konten creator atau musisi setidaknya empat model bidang pekerjaan yang relevan dan bertahan di era komputasi computer digital dan otomatisasi guna menyongsong era industry selanjutnya namun pekerjaan yang memerlukan pekerjaan otot, hitungan pasti, maupun pekerjaan yang bersifat repertitif sepenuhnya akan digantikan oleh system dan mesin.


Sedangkan jika kita berkaca pada diri kita, kita adalah penerus dari leluhur yang pada suatu masa berada dalam negeri yang terjajah, kaum pribumi jadi manusia rendahan dirumah sendiri, warga kelas tiga seperti paria yang tersia-sia dan ternista. Nasib buruk itu berkepanjangan pertama-tama di injak kaki oleh orang-orang eropa seperti portugis, inggris dan terutama belanda. Sampai kemudian datang jepang yang mulanya mendapuk diri sebagai saudara sedarah asia yang membawa nusantara pada titik nadir kehidupan, tak ada lagi peradaban-peradaban yang menjadi bagian pentig dalam lini masa sejarah umat manusia. Tidak ada lagi karya-karya besar yang mempesona dunia, namun peristiwa-peristiwa pahit yang datang silih berganti itu adalah juga sejarah, adalah bagian dari Nusantara yang tidak boleh dilupakan. Karena mereka yang melupakan sejarah akan terhapus dalam peradaban dan tak akan ada masa depan.


Nusantara sekarang diatur oleh seorang pemenang  yang bisa jadi menulis ulang sejarahnya, mungkin kita dapat melihat jelas dari diambilnya sebuah kebijakan publik, diumumnya sebuah peraturan dan diterbitkannya sebuah undang-undang yang tak jauh dari masa saat leluhur kita terjajah, tanah yang tergadai oleh feodal, air yang menumpahkan darah dan udara kebebesan yang tercemar racun tipu daya. Bagaimana kita harus bertahan? Bagaimana kita harus menyongsong masa depan. Jika diluar sana gempuran teknologi membuat kita jauh tertinggal namun sedangkan didalam dipenjara oleh aturan warisan nenek moyang ?


Pendidikan adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan masa depan, namun jika Pendidikan yang membuat pengetahuan adalah ayat-ayat penuh dogma, ilmu hanya objek hafalan dan hanya sebagai persayaratan pembuatan ijazah sebagai akhir dari proses pembelajaran. Bagaimana insan nusantara bisa benar merasakan merdeka? Mereka akan menjadi besar tapi seperti buih dilautan terombang ambing oleh informasi yang tak jelas sumbernya dan fakta itu terbukti dari paper yang diterbitkan oleh lembaga internasional dari Program for International Student Assessment (PISA) Index pendidikan negara kita turun menjadi juru kunci di peringkat sepuluh besar dari bawah.


Mana yang salah karena buruknya system pendidikan kita? Apakah gurunya? Pembuatan kurikulumnya? Atau Sistem masyarakatnya? Permasalaha ini tidak bisa dipandang sebagai masalah yang parsial semua elemen didalamnya khususnya birokrasi yang lamban, kepentingan politik, pro kontra di masyarakat apa lagi ini adalah bagian dari pemerintahan sehingga lambatnya adapatasi padahal di masyarakat roda industry berjalan dengan cepat hingga akhirnya semua pelajaran yang dipelajari tidak terlalu relevan dengan tuntunan zaman dan hal yang dibutuhkan dalam kehidupan. Belum lagi kisah guru dalam lirik lagu oemar bakri dari iwan fals tidak jauh berbeda dari zaman dulu dalam hal fasilitas dan upah yang baik agar guru dapat mengajar dengan baik.


Maka bagaimana sebuah kurikulum yang baik, kurikulum yang baik adalah kurikulum yang beradasarkan asas ketuhanan yang maha Esa. Karena manusia adalah ciptaan dan manifestasi dari adanya Tuhan maka harusnya kurikulum didasari kepatuhan dan rasa berserah diri pada Tuhan. Tuhan telah berfirman: Hai Manusia! Kami telah menciptakanmu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya, orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang bertaqwa. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal.


Dari ayat diatas bukan hanya isu perasamaan gender yang diangkat di masyarakat tapi juga kebebasan dalam kesetaraan, pendidikan harusnya juga berangkat dari kebebasan dan kesetaraan karena pada dasarnya manusia semua sama dimata Tuhan dan seharusnya tidak ada lagi diskriminasi, penindasan atau exploitasi manusia atas manusia. Seperti memaksa siswa dalam berkompetisi dengan nilai A yang juga digunakan menentukan kualitas daging dagangan padahal setiap manusia diciptakan unik dan berbeda tidak bisa digunakan satu ukuran untuk semua orang. Atau guru yang seperti dokter yang membuat resep yang sama untuk semua pasiennya padahal setiap pasiennya mempuyai keluhan dan sakit yang berbeda.


Maka sebaik apapun kurikulumnya jika semua itu tidak ada dukungan dari masyarakat  tidak akan ada pendidikan yang merdeka, lalu bagaimana masyarakat bersikap? Masyarakat harus  sadar akan identitasnya, menjadi subjek aktif yang mengambil control atas hidupnya dan mampu menyelesaikan masalah yang mereka punya sehingga dapat berkontribusi sekaligus sebagai makna bahwa kita adalah bagian dari agen perubahan masyarakat.


Lalu pertanyaannya kurikulum yang bagaimana yang dapat merubah masyarakat? Kurikulum yang mengajarkan fundentals dan basic skill kemudian diakhiri Meaning and philosophy of life adalah cara belajar yang memerdekakan manusia. Karena dengan pondasi basic dari berfikir dan cara efektif untuk belajar agar masyarakat bisa belajar dengan benar contoh materi critical thinking, logical reasoning, motivasi belajar, metakognisi, dsb tujuannya agar masarakat bisa membedakan mana informasi yang valid mana yang hoax. Jika pondasi berfikir itu sudah dikuasai jenjang selanjutnya adalah belajar tentang Self Knowledge seperti mengenali diri sendiri, mengetahui kepribadian diri sendiri, kekuatan dan kelemahan dalam diri dan yang penting adalah personal value masing-masing murid untuk mengetahui apa yang penting dan apa yang ingin mereka capai.


Langkah selanjutnya belajar tentang Relationship pada keluarga, teman, masyarakat dan Career lalu jenjang yang terakhir adalah belajar Meaning and philosophy of life agar kehidupan murid lebih bermakna. Sehingga ketika murid kita terjun di masyarakat dapat berkontribusi dengan baik untuk peradaban dunia.


***

Biodata Penulis

Hamsyah lahir di Surabaya, dari orang tua bernama Moch Rijali dan Nurchasanah sebagai anak pertama dari enam bersaudara. Lahir pada 12 juli 1989 penulis menempuh pendidikan dari TK Aisyiah 32 lalu lanjut di SD Muhammadiyah 5 dan SMP Muhammadiyah 9 Surabaya kemudian pada tahun 2005 memilih SMK Negeri 7 jurusan Teknologi Elektro Komunikasi lalu Belajar di Universitas Dr Soetomo dengan jurusan Teknik Informatika namun Drop Out dan sekarang menjadi tenaga pendidik di SMK Pawiyatan Surabaya.

Mau tahu akhlak seseorang, Cobalah berurusan Uang dengannya, Mau tahu kejujurannya? Cobalah percayakan dia mengelola uang, Mau tahu tepat janjinya? Cobalah pinjami dia uang, Mau tahu kasih sayangnya? Cobalah minta bantuan uang padanya, Mau tahu harga dirinya?  Coba sering makan bersamanya dan lihatlah inisiatif untuk membayar, Mau tahu kedzolimannya? Coba bekerja padanya dan lihat bagaimana caranya memberikan upah. Percayalah orang yang terlihat baik akan ketahuan kepalsuannya saat berurusan dengan uang. kecuali orang yang hidup mencari ridha Allah SWT bukan sekedar materi.



Urip Rukun, Ojo Gawe Pati Lan Larane Liyan

Hiduplah akur, jangan melakukan hal yang menyebabkan penderitaan dan binasanya orang lain. Sebagai pribadi yang bersuku Jawa tapi beragama Islam bukan orang beragama Islam tapi bersuku Jawa, idealnya kita mengetahui siapa kita dan dari mana kita berasal. banyak nasehat dan pantangan bagi orang jawa yang tidak bertentangan dengan ajaran islam bahkan bisa berjalan linier seimbang dengan agama islam sebagai bagian budaya yang mengamalkan perintah Allah khususnya Habluminannas, sebagaimana dijelaskan dalam QS. An-Nisa : 36 budaya jawa juga memiliki beberapa nasehat dalam hubungan antar manusia (Habluminannas) seperti berikut ini :


1. Ojo Kethungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman.

(Jangan terobsesi dengan kedudukan, Harta dan Kesenangan dunia.) Kethungkul bisa diartikan obsesi atau terpaku sehingga tolok ukurnya adalah kedudukan, harta dan kepuasan di dunia. tujuan hidupnya hanya untuk mendapatkan jabatan, kekayaan dan kesenangan. padahal semua itu adalah ALAT, jabatan merupakan alat memberantas hal buruk, kekayaan adalah alat modal untuk mengajak berbuat baik dan kesenangan adalah alat untuk beramal dan bekerja agar mendapat kenikmatan namun di masa sekarang hal itu semua malah dijadikan tujuan hidup.


Menjadi Karyawan, menjadi Pengusaha, menjadi pejabat dan kemudian melakukan apa saja untuk menjadi kaya dan akhirnya kaya tetapi masih merasa kurang kaya, tidak pernah merasa cukup sehingga fungsi amar ma'ruf nahi mungkar tidak berjalan, mereka tidak bisa menjaga bumi dengan mengajak kebaikan dan memberantas hal buruk karena sudah terkunci dengan tujuan hidup yang seharusnya sebagai alat.



2. Ojo Keminter Mundhak Keblinger, Ojo Cidra Mundhak Cilaka.

(Jangan merasa pintar nanti kamu tersesat, Jangan ingkar janji nanti celaka.) Pintar dengan merasa pintar itu dua hal yang berbeda. Pintar itu mampu, berbakat, tahu dan paham sedangkan Keminter adalah merasa pintar. Bisa jadi seseorang itu pintar tapi merasa paling pintar dan yang lain bodoh semua. pada akhirnya kepintaran yang dimilikinya tidak bermanfaat bagi orang lain dan hanya sebagai kebanggan. lebih buruk lagi jika kepintaran tersebut menjadikan pemiliknya menjadi keluar dari kebajikan. seperti menjadi konsultan politik yang menyebar hoax namun tidak memikirkan bagaimana nanti dampaknya ke massyarakat yang penting klien saya menang.



3. Ojo Gumunan, Ojo Kagetan lan Ojo Dumeh.

(Jangan mudah takjub, jangan mudah terkejut dan jangan mentang-mentang.)  saat ini informasi mengalir deras dengan banyak media, jika dulu channel TV cuman ada TVRI sekarang sudah banyak saluran channel dari lokal hingga nasional. jika dulu berita yang dibaca sudah disaring oleh jurnalis kredible tapi sekarang siapa saja bisa membuat berita melalui media sosial. bagi kita yang terbiasa menggunakan internet jauh lebih mudah untuk menyaring mana informasi yang benar dan diperlukan tapi bagi generasi orang tua kita ini bisa jadi masalah dalam meyakini kebenaran hoax namun dalam generasi muda malah menjadi tren. 


Melihat teman piknik kemudian jadi ingin piknik padahal kebutuhannya sekarang bukan piknik, baru musim prank kemudian konten prank menjamur begitu banyak, tren joget ikutan joget-joget. yang dulu ketika ulang tahun hanya cukup dengan berdoa di rumah sekarang harus dirayakan biar seperti teman-temannya. yang kaya mentang-mentang dengan pamer keyakaan kemudian tidak memikirkan jika ditiru oleh orang lain. merayakan ulang tahun tidak salah tetapi memaksakan perayaan karena sifat mudah kagum, gampang kagetan dan mentang-mentang itu tidak bisa dibenarkan.

Di sebuah Negara Wakandi seberang inggris timur yang mempuyai banyak jalur gaza sangat subur akan kekayaan alamnya. terutama stok minyak yang melimpah namun tidak sebanding dengan harga minyak bahan bakar yang tiap ganti penguasa selalu naik padahal harga minyak dunia lagi sideway bahkan kecenderungan down trend.


Dengan alasan tidak mempuyai pabrik penyulingan harga minyak mentah di ekspor dengan harga eceran di negara tetangga lalu dibeli kembali dengan harga pasar. selisih harga dari minyak mentah menjadi minyak bahan bakar siap pakai ada fee titipan pejabat untuk pemangku negeri. Belum lagi yayasan perusahaan yang memonopoli pasar minyak dalam negeri sengaja dipajaki untuk modal kampaye penguasa maka wajar harga minyak bahan bakar di masyarakat menjadi mahal jika dibandingkan dengan negara tetangga dan laporan keuangan yayasan perusahaan tersebut defisit tiap tahun.

Bercermin di keadaan negeri wakandi yang harga nilai beli minyak BBM merangsek naik maka kita perlu menyiapkan teknik yang mengurangi konsumsi BBM yang biasa dikenal sebagai ECO DRIVING / HYPERMILLING.


Sederhananya hypermiling serupa eco driving, yaitu segala cara dilakukan untuk menghemat konsumsi BBM. Dimulai dari perencanaan perjalanan, hingga parkir di tempat yang mudah keluar. Harga BBM atau bahan bakar minyak yang terus melambung, memaksa pengendara untuk menerapkan teknik berkendara irit BBM. Dulu istilah ini kita kenal dengan eco driving. Namun di samping itu, rupanya ada penamaan lain lagi yang disebut hypermiling.


Melansir dari CBC, keduanya ternyata memiliki arti yang sama. Jadi segala macam strategi yang dilakukan untuk menekan pengeluaran di jalan, sembari mempraktikkan metode irit berkendara. Pengertian ini lebih luas lagi bukan cuma menerapkan bukaan gas yang kecil atau meminimalisir penggunaan AC mobil. 


Teknik Hypermiling, Apa Itu ?

Teknik hypermiling bukan sekadar mahir membuka gas pelan dan halus. Disebut-sebut teknik hypermiling bahkan bisa menghemat konsumsi BBM melebihi klaim pabrikan mobil. Tak ada salahnya bila teknik ini juga diterapkan oleh pengguna kendaraan di Indonesia, yang notabene harga bahan bakarnya juga merangkak naik. 


Lalu bagaimana caranya? 

Teknik hypermiling bukan sekadar kemahiran ketika mengemudi, tetapi juga perencanaan perjalanan yang matang. Seorang hypermiler, sebutan bagi seorang yang melakukan teknik hypermiling, akan terlebih dulu mengevaluasi cara menuju lokasi tujuan. Sederhananya jika bisa berjalan kaki atau bersepeda, maka tak perlu lagi mengemudi kendaraan.


Tapi beda cerita ketika memang perlu membawa kendaraan pribadi. Maka hal yang dilakukan pertama kali adalah perencanaan rute sependek, waktu tempuh secepat, dan seefisien mungkin agar memungkinkan kendaraan bisa berakselerasi mulus dan meminimalisir pengereman. 


Ini lantaran teknik pengereman yang kurang tepat, atau selalu mengerem bisa memengaruhi tingat efisiensi bahan bakar. Sebab saat pengereman, mesin juga membutuhkan tenaga saat mengurangi kecepatan hingga berhenti. Ketika kecepatan menengah kemudian mengerem dalam, saat itulah mesin membutuhkan tenaga guna mengurangi laju. 


Selain itu, hypermiler juga akan meriset kondisi lalu lintas yang akan dilalui melalui pantauan di media sosial, maupun kamera lalu lintas yang bisa diakses publik. Syukur-syukur bila kondisinya lengang tidak terlalu ramai, sehingga bisa menjaga momentum percepatan dan deselerasi secara alami alias tanpa dorongan pengereman berlebih. Sebaliknya bila padat tersendat, maka BBM akan terbuang sia-sia.


Teknik hypermiling diterapkan supaya tidak membebani pengeluaran untuk operasional kendaraan

Belum cukup di situ, unsur-unsur yang ada di mobil juga perlu diperhatikan. Salah satunya adalah menjaga tekanan angin ban selalu ideal. Pastikan tekanannya tepat, tidak terlalu kurang supaya tapak ban yang menempel ke permukaan jalan tidak besar, sehingga pergerakan mobil tidak terlalu berat. 


Kemudian barang-barang yang bisa memengaruhi bobot di kabin mobil juga perlu dipindahkan. Ini tentu juga sebagai upaya meningkatkan efisiensi bahan bakar. Semakin berat barang bawaan di mobil, maka bisa membuat konsumsi BBM semakin boros. Mesin butuh jadi ekstra bekerja untuk mengimbangi gerak ketika kondisi mobil normal. 


Lalu saat parkir. Para hypermiler akan memarkirkan kendaraan mereka di tempat yang ideal. Dalam artian ketika kondisi dingin dan turun salju, maka posisi parkir sebisa mungkin menghadap matahari, sehingga sinarnya bisa melelehkan lapisan es di kaca mobil, jadi pemiliknya tak perlu menyalakan pemanas kaca. 


Kunci hypermiling mulai dari perencanaan perjalanan, bahkan sampai memilih parkir

Sebaliknya ketika musim panas, mobil diparkirkan di tempat yang teduh. Ini memungkinkan AC mobil tidak perlu bekerja keras menurunkan suhu kabin saat pengemudi kembali ke mobil. Intinya pemilihan waktu berkendara juga patut dipertimbangkan dalam teknik hypermiling. 


Lebih lanjut ketika tersedia, hypermiler juga akan memilih ruang parkir yang tidak merepotkan. Artinya tidak sampai bermanuver berlebih untuk membuang bahan bakar. Contohnya posisi yang menghadap ke pintu keluar, sehingga ketika hendak memulai perjalanan bisa langsung segera ke depan. 


Selebihnya untuk menerapkan teknik hypermiling, selalu ingat lakukan 5 hal ini:

1. Berakselerasi halus, hindari menginjak gas mendadak dan dalam

2. Jaga kecepatan konstan

3. Antisipasi kemacetan

4. Cegah melaju di kecepatan dan putaran mesin tinggi

5. Biarkan mobil melambat dengan sendirinya, minimalisir pengereman

Hanya pendidikan yang dapat menyelamatkan masa depan bukanlah uang puluhan miliyar atau tanda hormat dari kedudukan keluarga seseorang, Pendidikan yang bagaimana yang menghidupkan kebenaran apakah seperti realita hari ini ketika pelajaran dijejalkan seperti menuangkan air di gelas yang penuh air.  Kebenaran dari guru bukanlah bersifat causa prima karena sejatinya yang berbeda diantaranya adalah tahun kelahiran. Pengetahuan bukan lahir dari doktin ayat-ayat objek hafalan dan ilmu pengetahuan harusnya untuk memahami dan menyelesaikan persoalan. 
Guru atau pendidik harusnya tidak alergi dengan perubahan dengan mengedepankan pembaharuan kemudian memandang bahwa setiap ilmu pengetahuan selalu terbentuk oleh sebuah permasalahan dan pemasalahan akan berubah variablenya jika keluar dari konteksnya maka apapun yang terjadi dalam dunia transfer ilmu pengetahuan harus tetap dilakukan meskipun dalam medan peperangan.  

Kota bahkan harus berhenti untuk bisa memutuskan rantai penyebaran virus tak kasat mata ini, semua manusia harus berada di tempat tinggalnya minimal selama sepuluh hari. Kota metropolitan yang tiap hari disesaki oleh asap dengan hadirnya Covid-19 bumi sedikit bisa bernafas kembali, langit kembali membiru, udara kini lebih sejuk dan burung-burung pun tak malu lagi menari di angkasa tanpa harus takut gempuran asap limbah udara dari corong industrial. Dunia dewasa ini sedang mengalami perubahan subtansial, bagaimana mungkin seorang yang diciptakan sebagai makhluk sosial di paksa untuk melakukan hal yang bersifat bakhil, menghindari kerumunan, berjaga jarak bahkan ritual agama yang berjamaah harus dilakukan dengan individual. Begitu pula yang terjadi di dunia pendidikan.  
Dunia pendidikan yang mempuyai asas pawiyatan atau aula pertemuan guna tranfer pengetahuan dari seorang guru kepada muridnya harus terhambat oleh protokol kesehatan khususnya saat index penyebaran virus merangkak keatas setiap kerumunan seolah akan menjadi cluster baru Covid-19. Surabaya dalam tiga bulan pertama langsung meraih prediktat daerah zona merah bahkan zona hitam dalam trimester ke dua selama tahun 2020. SMK Pawiyatan tempat saya mengajar adalah salah satu tempat yang dilarang melakukan kegiatan termasuk pembelajaran tatap muka karena bertempat di daerah simomulyo yang padat penduduk dengan masyarakat ekonomi kelas menengah kebawah. 

Kesadaran akan kesehatan dan empati sosial sangat kurang diperhatikan apalagi jika itu berbenturan dengan masalah kebutuhan jasmani dan ekonomi. Mindset hidup mati sudah diatur ditangan Tuhan berakar kuat dalam cara pandang kehidupan penduduk setempat. Namun bagaimanapun juga pihak sekolah tidak bisa mengabaikan kondisi zona hitam surabaya meskipun banyak tuntutan dari banyak pihak untuk tetap mengadakan belajar mengajar secara luring atau tatap muka. Dengan banyak pertimbangan dari segi kondisi sekolah, kebiasaan dari siswa dan khususnya dampak kesehatan untuk siswa maka kepala sekolah kami memutuskan untuk kegiatan belajar mengajar secara daring sejak dikeluarkannya keputusan dari dinas pendidikan kota di awal penyebaran pandemic Covid-19 pada bulan maret 2020 hingga bulan ini September 2021. 
Pemanfaatan teknologi telekomunikasi mempuyai peranan penting dalam program sekolah, sebuah kebiasaan yang berubah seratus delapan puluh derajat karena sebelumnya dalam kegiatan belajar  mengajar di sekolah kami ada peraturan siswa diharapkan tidak membawa ponsel disekolah. Karena dilingkungan masyarakat berpenghidupan menengah kebawah terkadang disuatu kelas terlihat sangat kontras perbedaan latar belakang keluarga tersebut sehingga rawan munculnya permasalahan seperti munculnya sifat iri, bully, pencurian bahkan peredaran narkotika untuk alasan menyukupi kebutuhan hidup keluarga. 

Meskipun tidak banyak namun ada dalam era migrasi digital seperti sekarang ini ada siswa kami yang tidak mengenal yang namanya sebuah ponsel android bahkan untuk mengoperasikan sebuah computer atau laptop mereka masih kebinggungan. Sedangkan siswa yang hidup ditengah masyarakat menengah mempuyai kebiasaan yang hampir mirip yaitu pengakuan eksistensi mereka. Banyak siswa yang membutuhkan kebutuhan eksistensi karena kedua orang tua mereka sibuk bekerja untuk menyukupi kebutuhannya bahkan bisa dapat disimpulkan jika ada siswa yang bermasalah dalam bersosialisasi di dalam kelas mereka pasti berasal dari keluarga menegah yang kurang kasih sayang keluarga. 
Keadaan menengah mungkin bisa dikatakan setengah-setengah banyak hal lucu di kondisi kelas masyarakat ini. Seperti sebuah keluarga yang cukup dengan memiliki rumah berlantai dua lengkap dengan sebuah mobil di dalam garasi tapi dititipkan tetangganya demi meminta keringan uang sumbangan operasional sekolah hingga meminta surat keterangan di dinas sosial tapi menolak rumahnya di pasang stiker Keluarga Miskin, bahkan yang lebih lucu lagi ada seorang wali peserta didik yang memelas sambil menangis meminta anaknya untuk diikutkan ujian akhir semester dan berjanji ketika ada uang akan melunasi tanggungan enam bulan uang sumbangan operasional sekolah namun sorenya di hari yang sama putranya membuat status di sosial media jika orang tuanya barusan membeli sebuah kendaraan baru. Kelucuan-kelucuan ini terkadang membuat sulitnya sekolah menyaring kondisi keluarga yang memang membutuhkan bantuan.  

Banyaknya tantangan dalam menghadapi karakter masyarakat dan kewajiban sekolah sebagai tempat untuk memberikan ilmu pencerahan mau tidak mau harus membuka diri dengan melakukan uji coba dengan banyak memakai aplikasi berbasis e-learning atau learning management system untuk tujan bagaimana guru bisa merancang, mengatur dan menyampaikan materi pembelajaran tanpa harus tatap muka. Dalam proses awalnya sebuah permasalahan bagaimana materi pembelajaran benar-benar tersampaikan kepada peserta didik. Karena karekteristik siswa-siswi kami jarang memiliki kesadaran untuk belajar, kebanyakan dari mereka harus di tuntun untuk menyelesaikan persoalan.  
Meskipun kebayakan dari mereka adalah remaja yang sudah mempuyai ketertarikan dengan lawan jenis namun dalam hal kedewasaan dalam memaknai sebuah kegiatan sekolah belajar mengajar dan memaknai masa depan mereka seolah lupa bahwa waktu akan terus berjalan dan merubah mereka dari anak-anak manja menjadi individu yang bertanggung jawab mengisi kemerdekaan negara kita hasil darah dan airmata pejuang. 

Banyak hal yang membuat peserta didik menjadi pasif ialah pemahaman kehidupan yang diukur hanya dengan ekonomi yang terefleksi dari keadaan keluarga mereka sehingga banyak peserta didik mengeluhkan kebutuhan kapasistas quota internet yang digunakan sebagai media learning management system berjalan. Mereka lebih berbahagia menghabiskannya untuk merangkai fatamorgana dengan melihat para selebritas dan selebgram dalam mememamerkan kekayaan dari pada mendengarkan suara pendidik seperti kami yang kadang untuk bertahan hidup harus menyambi dengan pekerjaan lain. 
Setiap melakukan meeting dengan menggunakan aplikasi zoom dan melakukan pembelajaran daring mendapatkan viewer lima puluh persen dari jumlah siswa dikelas adalah hal yang sangat istimewa bagi kami di awal-awal proses pembelajaran daring karena kami sadari tidak semua dalam kelas yang mempuyai quota internet atau ponsel android yang mendukung. Namun dalam satu semester berjalan trend tersebut tidak meningkat bahkan cenderung menurun padahal sekolah memberikan fasilitas quota internet tambahan guna menopang berjalan pembelajaran daring ini. 

Berarti bukan permasalahan dari quota internet tidak cukup yang banyak membuat peserta didik tidak dapat melakukan pembelajaran daring. Sehingga sebagai wali kelas yang mendapatkan informasi dari teman pendidik sejawat kondisi kelas maya yang banyak peserta didik tidak hadir dalam meeting kelas online dan tidak dikumpulkannya tugas karena tugas adalah feedback dari adanya materi pembelajaran yang disampaikan maka kami memutuskan untuk mengumpulkan informasi siapa saja peserta didik yang bermasalah dan memutuskan untuk melakukan home visit di rumah mereka satu persatu sebagai upaya untuk mengali permasalahan dan mencari respon yang akurat dan real langsung dilapangan. 


  Dengan terjun dilapangan kita dapat menemukan banyak dampak dari pembelajaran daring ini selain dari permasalahan intern dari peserta didik dengan keluarganya terdapat penerapan pembelajaran yang tidak berjalan jika dilakukan dengan daring, seperti halnya kita mengajari seorang anak untuk bisa pandai mengendarai sepeda, bagaimana mungkin bisa tanpa sepeda anak tersebut belajar menentukan keseimbangan badan dan bagaimana menentukan haluan ketika belok atau putar balik dengan atau tanpa sepeda. Maka diperlukannya sebuah kombinasi pembelajaran guna menutupi kekurangan pembelajaran praktik karena kami adalah sekolah menengah kejuruan dan sebagai pendidik bidang pelajaran produktif kejurusan tidak bisa hanya mengandalkan system daring murni. 
Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan kami menggabungkan sistem daring dengan sistem luring dalam pelajaran produktif khususnya produktif rekayasa perangkat lunak dengan fokus pembelajaran studi kasus dan berkelompok. Teknis pelaksanaan kami dengan menerapkan share materi berbasis proyek portofolio seperti membuat sebuah game atau website dan langkah-langkah penyelesaian masalah dari koding dan pembuatan game atau website dari awal dengan menggunakan system daring di aplikasi Learning Management System lalu siswa dikelompokkan dengan komposisi yang merata secara kemapuan individu sebagai sebuah departemen yang berada di sebuah perusahaan kemudian untuk pengumpulkan tugas dilakukan dengan luring (tata muka) untuk melaksanakan demonstrasi proyek atau presentasi sehingga secara tidak langsung peserta didik dapat di kontrol dan di evaluasi dengan lebih tepat. 

Apakah dengan menggabungkan beberapa metode menjadi sebuah metode baru dapat menyelesaikan problem dari anak-anak? Jawabannya tidak karena sebagus apapun metode dari guru atau sekolah melakukan kegiatan belajar mengajar jika belum mampu menumbuhkan nilai penting dan manfaat nyata dari kegiatan belajar mengajar disekolah pada diri pribadi peserta didik semua metode akan dipandang sebagai gugur kewajiban sang anak kepada orang tuanya. 
Maka sang pendidik idealnya mengetahui minat dan bakat satu persatu siswa didiknya karena seperti layaknya seorang dokter satu treatment pengobatan untuk satu orang tidak bisa digunakan untuk semua orang. Satu siswa tidak akan sama dengan siswa lainnya sehingga wajar dalam satu kelas banyak perbedaan instrumen, banyak ragam metode belajar dan banyak minat yang dimunculkan karena pada dasarnya manusia itu unik dan setiap sidik jari manusia pasti berbeda sehingga pendidik harusnya mempuyai jiwa seperti seorang pelayanan. Yang rela melayani anak didiknya satu persatu sesuai minat yang ia harapkan dan bakat yang ia punyai sesuai ruang lingkup mata pelajaran yang ia ampuh. 

Sejak Jepang dari zaman feodal hingga modern karakteristik masyarakat terus dikembangkan dengan pengalaman yang terus disempurnakan meskipun sebuah ide berasal dari abad leluhur namun dilakukan terus menerus akan menjadi sebuah kebiasaan bahkan menjadi gaya hidup yang memberikan ciri khas identifikasi dari sebuah masyarakat atau bangsa. 


Sejak zaman samurai bangsa jepang sudah didisplinkan dengan budaya kerja untuk mencapai sebuah kesempurnaan. hal itu dapat dinilai dari hasil karya mereka seperti sebilah pedang katana yang mereka tempa kualitas dan ketajamannya tidak ada bandingannya. bahkan termasuk salah satu pedang terkuat di dunia pada zamannya.


Budaya kerja Jepang bisa dikatakan cukup unik. Salah satu konsep paling dasar yang biasanya menjadi dasar budaya kerja Jepang adalah 5S (diucapkan sebagai go-esu). Konsep 5S terdiri dari Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), dan Shitsuke (Rajin). Di Indonesia, konsep 5S ini diterjemahkan menjadi 5R.



Cara berpikir ini bertujuan untuk membuat organisasi di tempat kerja lebih efektif, dengan menyederhanakan lingkungan sambil meningkatkan kinerja. Salah satu tool yang sangat terkenal dari continuous improvement adalah 5S, yang merupakan dasar untuk sebuah perusahaan lean yang efektif. 5S terdiri dari 5 kata dalam bahasa Jepang yaitu Seiri (Sort), Seiton (Straighten), Seiso (Sweep and Clean), Seiketsu (Systemize), dan Shitsuke (Standardize)


Konsep yang digarisbawahi dari 5S ini adalah mencari waste kemudian mencoba untuk menguranginya. Waste dapat berarti produk yang rusak karena lamanya waktu penyimpanan, space yang “terbuang” untuk penyimpanan barang, hingga modal berbentuk produk jadi yang “mengendap” di gudang. Kelima komponen “S” tersebut adalah:


Seiri (Ringkas)

Konsep pertama dari 5S adalah seiri, yang berarti ringkas. Menurut Hiroyuki Hirano (2002:21), seiri adalah memisahkan barang menjadi dua golongan yaitu barang yang diperlukan dan yang tidak diperlukan. Barang yang tidak diperlukan harus dipisahkan dari area kerja, dimana mereka merupakan barang yang tidak/belum/jarang digunakan saat ini. Untuk barang yang masih meragukan, maka diperlukan penilaian (appraisal) terhadap nilai dari barang tersebut. Menurut Kristianto Jahja (2000:12), seiri yaitu: “singkirkan barang-barang yang tidak diperlukan dari tempat kerja”.


Contoh penerapan seiri pada PT. Sosro (2004:8) adalah:

membedakan dan memisahkan barang yang masih digunakan dan yang tidak.

menyingkirkan dan menempatkan barang yang mungkin akan diperlukan di tempat terpisah.

 

Seiton (Rapi)

Seitonberarti menyimpan barang di tempat yang tepat atau dalam tata letak yang benar, sehingga dapat dipergunakan dalam keadaan mendadak. Menurut Kristianto Jahja (2000), seiton berarti menempatkan barang sesuai dengan jenis, fungsi dan volume penggunaannya.


Tujuan dari konsep seiton adalah menghilangkan kegiatan yang tidak perlu, menghilangkan ketidakpastian peletakan barang dan mengurangi resiko kehilangan atau kesalahan pengambilan. Langkah-langkah menuju konsep seiton adalah pengelompokan barang, persiapan tempat, pemberian tanda batas antar tempat, pemberian tanda pengenal atau identifikasi barang dan denah penempatan barang. Faktor terpenting dalam penerapan seiton adalah bagaimana merancang sebuah sistem yang nantinya dapat dimengerti oleh setiap orang dengan mudah dan jelas.


Untuk wilayah kerja tertentu, peralatan harus diberi tanda dan disusun sesuai peruntukannya di area tersebut. Hal ini akan mempermudah untuk memindahkan barang yang tidak memiliki label dari area tersebut. Menyusun segala sesuatu pada tempatnya akan membuat peralatan mudah dicari dan mudah digunakan.


Contoh penerapan konsep seiton di PT. Sosro  adalah:

Hindari kerja yang menghalalkan benda apa saja sebagai alat pengganti (misal; palu diganti dengan batu, pengganjal mesin dari kayu, membuka botol dengan botol, dsb.)

Setiap barang yang berada di tempat kerja mempunyai tempat yang pasti

Sedikit resiko kehilangan barang

Kemudahan pengontrolan

Merapikan tempat kerja tidaklah sulit, yang sulit adalah menyempatkan diri untuk melakukannya.

 

Seiso (Resik)

Seiso menurut Kristianto Jahja (2004:46) berarti membersihkan segala sesuatu yang ada di tempat kerja, pada prinsipnya adalah melakukan pemeriksaan secara teratur.

Dapat diartikan sebagai upaya membersihkan. Area kerja harus terlihat rapi dan bersih serta siap untuk digunakan oleh shift selanjutnya. Area kerja harus dipelihara secara teratur (misal; harian/per shift). Setiap peralatan dan perlengkapan kerja harus berada pada tempat yang benar dan tak ada yang hilang. Area kerja yang dijaga dengan baik akan membuat lingkungan kerja yang sehat.


Jadi, pembersihan adalah sesuatu yang memiliki pengaruh besar atas produktivitas, keamanan, semangat kerja dan setiap aspek operasi lain. Bagian ini memerlukan perhatian penuh. Gerakan seiso berupaya untuk mencapai kotoran dan debu nihil serta menghilangkan cacat dan kesalahan kecil sesuai dengan tujuan dilakukannya pemeriksaan utama.


Contoh penerapan seiso di Perusahaan PT. Sosro (2004:9) adalah:

Menyediakan sarana kebersihan (alat kerja)

Pembersihan tempat kerja (melalui budaya kerja bakti)

Peremajaan tempat kerja, pelestarian seiso.


Seiketsu (Rawat)

Konsep utama seiketsu adalah memelihara keadaan area kerja yang bersih dan rapi dengan mengikuti disiplin 3S yang telah dilaksanakan. Perawatan yang dimaksudkan disini adalah menjaga konsistensi pelaksanaan disiplin 3S (seiri, seiton, seiso) agar tetap dapat berjalan dengan baik. Menurut Takashi Osada, seiketsu adalah “terus-menerus dan secara berulang-ulang memelihara seiri, seiton, seiso baik secara personal maupun menyangkut pekerjaan.”


Tujuan dari seiketsu adalah:

Terjaganya lingkungan dalam kondisi tetap baik

Menjaga agar alat kerja selalu siap pakai dan menjaga mutu hasil kerja

Lebih mudah melatih karyawan baru


Contoh penerapan seiketsu di Perusahaan PT. Sosro (2004:9) adalah:

Perancangan mekanisme pantau yang meliputi; perancangan kode fungsi alat, perancangan garis tanda batas untuk area penempatan barang, perancangan daftar periksa.

Melakukan pemeriksaan secara berkala, yaitu inspeksi harian dan inspeksi mingguan.

 

Shitsuke (Rajin)

Shitsuke merupakan upaya pembiasaan. Artinya, semua kegiatan 4S diatas tidak mungkin bertahan lama, bahkan mungkin tidak akan pernah terlaksana, tanpa membuat semua orang melakukannya berulang-ulang secara benar dan mempertahankan 3S yang pertama. Shitsuke juga merupakan akuntabilitas manajemen untuk melatih orang agar mengikuti peraturan perawatan ruangan. 

Manajemen harus mengimplementasikan aturan tersebut dan mempraktekkannya, sehingga semua orang belajar darinya. Manajemen harus berjalan di lantai pabrik, menjelaskan apa yang mereka mau dari para pekerja, memberi penghargaan terhadap siapa yang mengikuti dan memberi peringatan kepada mereka yang tidak mengikutinya.


Menurut Takashi Osada, shitsuke adalah “melakukan sesuatu yang benar sebagai kebiasaan.” Konsep utama dari shitsuke adalah melakukan tugas/pekerjaan dengan benar sesuai dengan prosedur yang berlaku. Menurut Kristianto Jahja (2006:62), shitsuke berarti “lakukan apa yang harus dilakukan, dan jangan melakukan apa yang tidak boleh dilakukan.”


Contoh penerapan shitsuke di Perusahaan PT. Sosro (2004:9) adalah:

Hargailah penerapan 5S di area kerja masing-masing

Ciptakan iklim/suasana kerja yang memacu pelaksanaan 5S

Tumbuhkan kesadaran agar 5S menjadi sikap/budaya kerja positif

Lakukan 5S sebagai bagian dari pekerjaan sehari-hari.


Secara keseluruhan, 5S berarti perawatan ruang dan pengorganisasian tempat kerja yang lebih baik. Tool Kaizen seperti 5S tak hanya digunakan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan, namun juga membuat perusahaan dapat menunjukkan potensi kekuatan dan kemampuan yang sebelumnya tersembunyi(Hirai, 2000 dalam Abdullah, 2003). 5S merupakan budaya tentang bagaimana seorang memperlakukan tempat kerjanya secara teratur. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, tertib maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan.

Sistem Lean menggunakan 5R untuk mendukung tercapainya sebuah proses yang mengalir lancar sesuai waktu takt. 5R juga merupakan sebuah alat untuk membantu mengungkapkan masalah dan bila digunakan secara canggih dapat menjadi bagian dari proses pengendalian visual dari sebuah sistem Lean yang direncanakan dengan baik (Hirano, 1995).

Terdapat sebuah teknik dari masyarakat jepang dalam mengatasi rasa malas, untuk sebagian dari kita yang setiap tanggal tiga puluh satu desember dan satu januari banyak dari kita telah menetapkan tujuan perubahan atau tantangan baru namun hampir sembilan puluh persen dari itu semua kita sering gagal dalam mencapai tujuan tersebut atau terkadang dari kita dalam menentukannya secara tidak sadar merasa tidak siap atau tak sanggup sehingga mengakibatkan penundaan yang awalnya dimulai per minggu kemudian naik kemudian per bulan bahkan setahun kita tidak melakukan perubahan.

Mengapa kita mudah menyerah ?

Terkadang jawabannya cukup jelas yaitu kita mencoba untuk mencapai tujuan kita terlalu banyak dan terlalu cepat. Kita kesulitan dengan tanggung jawab baru yang kita emban kemudian kesulitan untuk mengubah kebiasaan lama dan mencoba kebiasaan baru sehingga hasilnya kita cepat merasa bosan dan kelelahan. Lalu bagaimana cara kita berhenti untuk menunda-nunda sebuah perubahan ?

Kaizen adalah solusi terbaik mengatasi rasa malas dalam mencapai apapun yang kita harapkan, metode ini hanya membutuhkan kurang dari satu menit dan hasilnya sangat mengagumkan. Kaizen berasal dari budaya jepang yang dilakukan dalam setiap aspek kehidupan. Masyarakat jepang menggunakan teknik ini untuk meningkatkan kemampuan manajerian seseorang atau departemen.

Kaizen berasal dari dua suku kata KAI (改) yang berarti Perubahan dan ZEN (善) yang berarti kebijaksanaan dengan artian Kita tidak harus mengubah kehidupan dengan cepat tapi dengan cara perlahan dan bijaksana. Sehingga kebiasaan yang baru akan terbentuk sebagai hasil dari pemikiran dan pengalaman hidup. Metode ini dipopulerkan oleh Masaaki Imai yang mempercayai metode ini bisa diterapkan dengan baik dalam urusan bisnis maupun kehidupan pribadi.

Bagaimana cara kerja metode ini?

Dalam budaya jepang, metode ini adalah konsep dari prinsip satu menit pengembangan diri. yang mengharuskan kita berlatih melakukan sesuatu hanya dalam satu menit setiap hari di waktu yang sama dengan waktu hanya satu menit tidak lebih. sehingga untuk melakukannya seharusnya tidak akan menimbulkan masalah untuk siapapun bahkan orang termalas sekalipun bisa melakukan itu karena waktu durasinya yang sangat singkat.

Kebiasaan dari kita sangat sulit untuk menyisihkan waktu melakukan sesuatu ketika harus dilakukan selama setengah jam atau satu jam penuh setiap hari, namun jika dilakukan hanya dengan waktu enam puluh detik seharusnya kita tidak merasa perasaan khawatir. Mengapa metode ini berhasil? mungkin bagi sebagian orang metode ini terlihat meragukan dan tidak efektif bagi budaya yang menganut paham "Kita hanya bisa mencapai tujuan dengan upaya yang besar." tetapi paham ini tidak sepenuhnya benar.

Sebuah urutan langkah untuk menyelesaikan masalah pengembangan diri yang berat pasti membutuhkan energi yang besar sehingga membuat kita merasa lelah dan tak memberikan hasil yang nyata. baik itu pengembangan untuk membentuk badan dengan olahraga push-up ataupun belajar bahasa asing. teknik ini berbeda sehingga tidak akan membuat kita merasa berat untuk melakukannya.

Teknik ini memberikan kita kesenangan dan kepuasan dengan keberhasilan melakukan satu langkah kecil dan kita akan terus bergerak menuju kesempurnaan diri selama satu menit dan akhirnya kita akan dapat melihat kemajuan yang kita buat selama ini untuk mengatasi kurangnya kepercayaan diri serta membebaskan diri kita dari rasa bersalah karena merasa tidak mampu. 


Ketika perasaan kepercayaan diri menginspirasi, kita secara bertahap dapat meningkatkan jumlah alokasi waktu untuk mencapai tujuan yang kita buat sebelumnya. mungkin untuk pertama hanya menambahkan lima menit sebagai alokasi waktu dan kemudian akan bertambah menjadi setengah jam bahkan lebih lama. prinsip utama yang harus kita pahami adalah Mengerti apa yang ingin capai dan memulai melakukannya hanya dengan satu menit saja setiap hari.
Belajar dari Warren Buffet
Belajar dari Steve Jobs
Belajar dari Severn Suzuki
Belajar dari YUI Yoshioka
Belajar dari Dahlan Iskan

Belajar dari Yodia Anatariksa
Belajar dari Suara Jangkrik
Belajar dari Dendam
Belajar Prospek Investasi 
Belajar dari Perusahan Jepang

Belajar dari Masalah
Belajar dari Stephen Hawking 
Belajar Cara Mengakhiri Hidup
Belajar Mengenal Filsafat Pikiran 
Belajar Mengenal Bahasa Tubuh Berkomunikasi
Belajar dari Kisaj Kakek Penjual Amplop
Belajar dari Orang Kaya dan Orang Miskin
Belajar Mentest Mindset Anda
Belajar dari Pesimisme Belajar dari Harapan 
Belajar dari Elang

Belajar dari Kisah Bodoh Orang Sukses
Belajar dari Orang Bodoh
Belajar Menghargai Waktu
Belajar dari Orang TKI
Belajar dari Seorang Ayah yang Menggedong Mayat Anaknya 
Belajar dari Dampak Imbalance Industrilisasi
Belajar dari Anjloknya Nokia 
Belajar dari Nasi Bungkus 
Belajar melihat Lunar

Belajar dari Kesuksean 
Belajar dari Kebohongan Belajar dari Rumah Tangga Lu Di
Belajar dari Hasrat, Komitmen dan Keberanian
Belajar Meningkatkan Kemampuan Komunikasi

Belajar dari Albert
Belajar Kecerdasan Finansial
Belajar Memulai dari apa yang kita bisa
Belajar dari Negeri Bedebah
Belajar dari Jalan Raya

Belajar dari Stress
Belajar dari Percakapan 4 Lilin
Belajar dari Hasrat Untuk Berubah
Belajar dari Percakapan Para Minuman
Belajar dari Memulai bukan Memikirkan
 Belajar dari Ilustrasi Waktu
Belajar dari Kepercayaan Impian
Belajar memulai Usaha
Belajar dari Mental Mudah Menyerah
Belajar cara berdiskusi

Belajar Teknik Diskusi
Belajar dari Keluh Kesah
Belajar dari Mario Teguh
Belajar Leadership
Belajar Atasi Mental Block
 
Belajar Bisnis Online

Mungkin sebagian dari kita mengenal bangsa jepang lewat produk-produk mereka yang membanjiri pasar dalam negeri khususnya produk di bidang otomotif namun kenapa sebagian besar warga negara jepang lebih memilih jalan kaki, memakai transportasi umum atau sepeda, dalam hal ini bukan berarti mereka tidak mampu membeli kendaraan pribadi beserta bahan bakarnya. ada Delapan Prinsip Keindahan masyarakat jepang dalam mengatur kehidupannya, tujuannya agar meraih kebahagian hidup dalam kesederhanaan.

Terao Ichimu mengungkapkan perbedaan antara keindahan wabi dan sabi sebagai berikut :
[わび]が[さび]と次元を異するのは、[さび]が時の推移を、[わび]が空間的なものを、内包するということである。
Wabi ga sabi to jigen wo i suru no wa, sabi ga toki no sui i wo, wabi ga kuukanteki na mono wo, naihou suru to iu koto de aru.
Berbeda dimensi antara wabi dan sabi. ”Sabi” mengandung makna pergeseran waktu, sedangkan wabi mengacu kepada dimensi ruang. 

Pemahaman mengenai perbedaan antara wabi dan sabi dapat dilihat dari dimensinya. Wabi lebih mengacu kepada keindahan dalam konteks atau dimensi ruang, sedangkan sabi mengacu pada keindahan yang terjadi akibat berjalannya waktu. Dengan kata lain, wabi adalah keindahan dalam konteks ruang, dan sabi adalah keindahan dalam konteks atau dimensi waktu.


うらぶれた (Urabureta) Ciri khas yang pertama adalah urabureta. Urabureta secara harafiah berarti keadaan jatuh bangkrut, atau dapat juga diterjemahkan menjadi jatuh miskin. Jatuh bangkrut atau jatuh miskin berarti suatu keadaan yang dialami seseorang yang tadinya memiliki kehidupan yang makmur atau kaya, berubah menjadi bangkrut atau miskin. Kehidupan yang tadinya kaya raya dengan segala harta benda, berubah menjadi kehidupan yang miskin tanpa harta benda sedikitpun, yang tersisa hanya kehidupan yang sederhana yang apa adanya. Keadaan dari punya menjadi tidak punya, dari ada menjadi tidak ada. Namun, dari kehidupan yang jatuh miskin, yang apa adanya dan sederhana tersebut justru terletak keindahan wabi.

悲しく (Kanashiku) Ciri yang kedua adalah kanashiku, yang jika diterjemahkan berarti sedih. Sedih adalah keadaan ketika seseorang merasa tidak senang, tidak bahagia. Kesedihan identik dengan suasana yang muram dan juga sepi. Karena ketika seseorang sedang merasakan kesedihan, ia cenderung akan memilih tempat yang tenang untuk menyendiri. Dibalik perasaan yang sedih, terdapat suatu kepasrahan yang berarti menerima apa yang sedang dialami. Jika seseorang dapat menerima kesedihan yang dialaminya dengan pasrah dan dapat menerima kesedihan yang dirasakannya dengan tegar, maka orang tersebut dikatakan dapat memahami dan menikmati keindahan wabi yang tersembunyi di balik kesedihan yang sedang dihadapinya.

貧しく (Mazushiku) Mazushiku secara harafiah berarti miskin. Miskin berarti keadaan yang tanpa mempunyai apa-apa. Miskin dalam arti material maupun spiritual. Kehidupan yang miskin berarti hidup di tempat yang sederhana dan tidak mewah. Suatu kehidupan yang apa adanya dan sederhana. Dengan kata lain, miskin dapat juga mencerminkan kehidupan yang sederhana yang menjadi ciri khas keindahan wabi.

失意 (Shitsui) Shitsui secara harafiah berarti putus asa. Keadan putus asa adalah keadaan di saat sesuatu yang sangat diinginkan tidak dapat tercapai. Sesuatu tersebut begitu didambakan sehingga ketika tidak dapat tercapai atau tidak dapat diraih, akan menimbulkan kekecewaan yang mendalam. Ketika sedang dalam keadaan yang kecewa seperti ini, emosi yang dirasakan orang tersebut akan terpancar di wajahnya. Suatu ekspresi yang alami dan tidak dibuat-dibuat yang mencerminkan keindahan wabi.

さみしい何ひとつない (Samishii nani hitotsunai) Samishii nani hitotsunai berarti kesepian tanpa ada sesuatu apapun. Keadaan yang kesepian tanpa sesuatu apapun ini dapat berarti kehidupan yang sepi tanpa siapapun atau tanpa apapun. Keadaan yang miskin spiritual ataupun miskin material, keadaan yang apa adanya dan sederhana, keadaan tidak memiliki apapun sehingga menimbulkan kesan sepi, sepi yang menciptakan perasaan yang tenang yang mencerminkan keindahan wabi.

こころの冬枯れの風光の境地をそのまま慎みの想いをこめて静かに受けとめ (Kokoro no fuyu kare no fūkō no kyōchi wo sono mama tsutsushimi no omoi wo komete shizukani uketomete) Kokoro no fuyu kare no fūkou no kyouchi wo sono mama tsutsumishi no omoi wo komete shizukani uketomete, yang dapat diartikan menjadi pemikiran yang menerima dengan tenang kilauan hembusan angin musim dingin yang kering karena tidak ada satu tumbuhan pun yang dapat hidup karena dinginnya cuaca dan tanah yang tertutup oleh salju. Selain itu, musim dingin yang miskin warna karena warna yang ada hanya warna putih salju dan warna pohon-pohon kering yang tak berdaun. Keadaan musim dingin seperti ini menimbulkan keadaan sepi dan tenang. Namun, dari keadaan yang seperti itulah terletak keindahan wabi, keindahan yang ditimbulkan dari keadaan yang kering, dingin, yang menimbulkan kesan sepi dan tenang.

貧しさを豊かさとなし(Mazushisa wo yutaka to nashi) Mazushisa wo yutaka to nashi secara harafiah berarti kemiskinan menjadi kekayaan. Kehidupan yang miskin berarti kehidupan yang sederhana tanpa harta yang melimpah. Suatu kehidupan yang apa adanya. Namun kehidupan yang miskin tersebut dapat dikatakan kaya jika orang yang menjalaninya dapat menghargai kehidupannya yang miskin tersebut. Orang tersebut dapat bersyukur atas apa yang telah dimilikinya. Keadaan yang seperti ini mencerminkan kemiskinan yang menjadi kekayaan, yang mengandung makna yang dalam dari keindahan wabi.

色即空の世界 (Irosokukū no sekai) Irosokukū no sekai secara harafiah dapat diartikan sebagai “berwarna sama dengan kosong”. Dunia yang berwarna adalah dunia yang kosong, adalah suatu analogi ada kehidupan yang glamour dipermukaan tetapi kosong dalam makna. Kekosongan dalam makna tersebut menciptakan suatu makna tersendiri dan ini merupakan bagian dari nilai estetika wabi. Dengan kata lain, dibalik kekosongan tersebut terkandung keindahan yang memiliki makna yang dalam, yang hanya dapat dipahami jika kita meresapi arti kekosongan tersebut dan dapat merasakan warna atau nuansa yang ditimbulkannya.

Wabi sabi sering juga dikaitkan dengan rasa damai dalam melihat perubahan alami kehidupan. Menerima fakta bahwa hidup dan hal-hal yang ada di dunia ini tidak kekal, memungkinkan kita untuk lebih menghargai keindahannya. Sebagai contoh, meja kayu yang sudah tua, tampak kusam dan jelek. Dengan menerapkan wabi sabi, kita berusaha melihat keindahan dalam ketidaksempurnaan meja akibat pengaruh usia.

Secara singkat, wabi sabi fokus kepada 'menghargai' dan 'menerima' sesuatu yang tidak sempurna–baik karena sudah tua, tidak lengkap, atau memang biasa saja. Konsep wabi sabi menganggap ketidaksempurnaan merupakan bagian dari hidup dan tidak seharusnya disangkal. Jika diterapkan pada diri sendiri, wabi sabi membantu kita menerima kekurangan dan mensyukuri apa yang dipunya saat ini. Filosofi tersebut mengingatkan kita bahwa manusia tinggal sementara di Bumi. Bahwa tubuh dan harta kita akan kembali menjadi debu seiring berjalannya waktu.


Seorang pria mendatangi Sang Master, “Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati.”

Sang Master tersenyum, “Oh, kamu sakit.”

“Tidak Master, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati.”

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Master meneruskan, “Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup’. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan.”

Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit.

Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam hal berumah-tangga, bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.

“Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku.” demikian sang Master.

“Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup.” pria itu menolak tawaran sang guru.

“Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?”

“Ya, memang saya sudah bosan hidup.”

“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.”

Giliran dia menjadi bingung. Setiap Master yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.

Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut “obat” oleh Master edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

Begitu rileks, begitu santai!

Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah. Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau.

Suasananya santai banget!

Sebelum tidur, ia mencium istrinya dan membisiki di kupingnya, “Sayang, aku mencintaimu.”

Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi.

Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Sang istripun merasa aneh sekali Selama ini, mungkin aku salah. “Maafkan aku, sayang.”

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, “Hari ini, Boss kita kok aneh ya?” Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda.

Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya. Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan.

Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, “Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu.”

Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, “Pi, maafkan kami semua. Selama ini, Papi selalu stres karena perilaku kami.”

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?

Ia mendatangi sang Guru lagi.

Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi, “Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh, Apa bila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan.

Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan.”

Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian. Itulah sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP!!!

Hidup bukanlah suatu beban yang harus dipikul. Tapi suatu anugerah untuk dinikmati. Seorang yang menjalani hidupnya dengan cara islami, ia akan mendapatkan kenikmatan hidup yang sejati Insya4jjl


Suatu ketika seorang pria dan teman-temannya berjalan di trotoar jalan. Saat jam istirahat makan siang siang itu jalan penuh dengan orang-orang, mobil membunyikan klakson mereka bersahut-sahutan, mesin taksi yang menderu-deru di salah satu sudut jalan, sirene mobil polisi meraung-raung di sudut jalan yang lain. Siang itu jalan tersebut tampak semrawut dan sangat memekakkan telinga. Tiba-tiba, pria itu berkata kepada temannya, "Saya mendengar suara jangkrik."

Temannya berkata, "Apa? Kamu gila, bagaimana mungkin bisa mendengar suara jangkrik di tengah kebisingan ini!."

"Tidak, saya yakin itu," kata pria itu, "Saya mendengarnya."

"Gila kau," kata temannya.

Pria itu mendengarkan dengan sangat hati-hati, dan sejenak kemudian berjalan ke seberang jalan ke sebuah taman dimana semak-semak banyak tumbuh. Dia melihat ke dalam semak-semak, di bawah salah satu cabang, ia melihat seekor jangkrik kecil. Temannya itu benar-benar kagum. "Luar biasa," kata temannya. "Kamu pasti memiliki telinga super!"

"Tidak, tidak," kata pria itu. "Telingaku tidak berbeda dengan punyamu. Itu semua tergantung pada apa yang Anda dengarkan..."

"Tapi itu tidak mungkin!" kata teman tersebut. "Aku tidak pernah bisa mendengar suara jangkrik dalam kebisingan seperti ini."

"Ya, itu benar," jawabnya. "Itu tergantung pada apa yang benar-benar penting bagimu, akan saya tunjukkan padamu..."

Ia merogoh sakunya, mengeluarkan beberapa koin, dan diam-diam menjatuhkannya di trotoar. Dan kemudian, dalam kebisingan dan keramaian jalan, suara koin jatuh tersebut masih terdengar di telinga mereka. Sampai beberapa saat tampak mereka terus masih mencari berbolak-balik dimanakah arah denting koin uang mereka.

"Lihat apa yang saya maksud?" tanya pria itu.

"Itu semua tergantung pada apa yang penting bagi Anda."

PELAJARAN:

· Mari kita memusatkan perhatian dan pikiran kita pada aspek yang lebih penting dari kehidupan!

· Mari kita memperhatikan lebih dekat dengan apa yang ulama, orang-orang alim dan yang dekat dan sayang kepada kita katakan.

· Kadang-kadang kita mendengar tetapi tidak menghiraukannya!

  Seseorang yang memusatkan perhatiannya pada menyenangkan demi Allah dan mempersiapkan kehidupan setelah akan memiliki dunia ini di bawah kakinya!




Allah berfirman: "Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat" 
[QS Asy-Syura 20]



Di sebuah perusahaan pertambangan minyak di Arab Saudi, di akhir tahun 40-an.Seorang pegawai rendahan, remaja lokal asli Saudi, kehausan dan bergegas mencari air untuk menyiram tenggorokannya kering.

Ia begitu gembira ketika melihat air dingin yang tampak didepannya dan bersegera mengisi air dingin ke dalam gelas. Belum sempat ia minum, tangannya terhenti oleh sebuah hardikan: "Hei, kamu tidak boleh minum air ini. Kamu cuma pekerja rendahan. Air ini hanya khusus untuk insinyur" Suara itu berasal dari mulut seorangi insinyur Amerika yang bekerja di perusahaan tersebut.

Remaja itu akhirnya hanya terdiam menahan haus.Ia tahu ia hanya anak miskin lulusan sekolah dasar. Kalaupun ada pendidikan yang dibanggakan, ia lulusan lembaga Tahfidz Quran, tapi keahlian itu tidak ada harganya di perusahaan minyak yang saat itu masih dikendalikan oleh manajeman Amerika.

Hardikan itu selalu terngiang di kepalanya. Ia lalu bertanya-tanya: Kenapa ini terjadi padaku? Kenapa segelas air saja dilarang untuk ku? Apakah karena aku pekerja rendahan, sedangkan mereka insinyur? Apakah kalau aku jadi insinyur aku bisa minum? Apakah aku bisa jadi insinyur seperti mereka? Pertanyaan ini selalu tengiang-ngiang dalam dirinya.

Kejadian ini akhirnya menjadi momentum baginya untuk membangkitkan "DENDAM POSITIF"Akhirnya muncul komitmen dalam dirinya. Remaja miskin itu lalu bekerja keras siang hari dan melanjutkan sekolah malam hari. Hampir setiap hari ia kurang tidur untuk mengejar ketertinggalannya. Tidak jarang olok-olok dari teman pun diterimanya. Buah kerja kerasnya menggapai hasil. Ia akhirnya bisa lulus SMA.Kerja kerasnya membuat perusahaan memberi kesempatan padanya untuk mendalami ilmu. Ia dikirim ke Amerika mengambil kuliah S1 bidang teknik dan master bidang geologi.Pemuda ini lulus dengan hasil memuaskan.

Selanjutnya ia pulang kenegerinya dan bekerja sebagai insinyur. Kini ia sudah menaklukkan dendamnya, kembali sebagai insinyur dan bisa minum air yang dulu dilarang baginya.

Apakah sampai di situ saja.Tidak, karirnya melesat terus. Ia sudah terlatih bekerja keras dan mengejar ketinggalan, dalam pekerjaan pun karirnya menyusul yang lain. Karirnya melonjak dari kepala bagian, kepala cabang, manajer umum sampai akhirnya ia menjabat sebagai wakil direktur, sebuah jabatan tertinggi yang bisa dicapai oleh orang lokal saat itu.

Ada kejadian menarik ketika ia menjabat wakil direktur. Insinyur Amerika yang dulu pernah mengusirnya, kini justru jadi bawahannya.Suatu hari insinyur bule ini datang menghadap karena ingin minta izin libur dan berkata; "Aku ingin mengajukan izin liburan. Aku berharap Anda tidak mengaitkan kejadian 'air 'di masa lalu dengan pekerjaan resmi ini. Aku berharap Anda tidak membalas dendam, atas kekasaran dan keburukan perilakuku di masa lalu "Apa jawaban sang wakil direktur mantan pekerja rendahan ini: "Aku ingin berterimakasih padamu dari lubuk hatiku paling dalam karena kau melarang aku minum saat itu.Ya dulu aku benci padamu. Tapi, setelah izin Allah, kamu lah sebab kesuksesanku hingga aku meraih sukses ini."Kini dendam positif lainnya sudah tertaklukkan.

Lalu apakah ceritanya sampai di sini? Tidak. Akhirnya mantan pegawai rendahan ini menempati jabatan tertinggi di perusahaan tersebut. Ia menjadi Presiden Direktur pertama yang berasal dari bangsa Arab.

Tahukan Anda apa perusahaan yang dipimpinnya? Perusahaan itu adalah Aramco (Arabian American Oil Company perusahaan minyak terbesar di dunia. Ditangannya perusahaan ini semakin membesar dan kepemilikan Arab Saudi semakin dominan. Kini perusahaaan ini menghasilakan 3.4 juta barrels (540,000,000 m3) dan mengendalikan lebih dari 100 ladang migas di Saudi Arabia dengan total cadangan 264 miliar barrels (4.20×1010 m3) minyak dan 253 triliun cadangan gas. Atas prestasinya Ia ditunjuk Raja Arab Saudi untuk menjabat sebagai Menteri Perminyakan dan Mineral yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap dunia.

Tahukah kisah siapa ini? Ini adalah kisah Ali bin Ibrahim Al-Naimi yang sejak tahun 1995 sampai saat ini (2011) menjabat Menteri Perminyakan dan MineralArab Saudi. Terbayangkah, hanya dengan mengembangkan hinaan menjadi dendam positif, isu air segelas di masa lalu membentuknya menjadi salah seorang penguasa minyak yang paling berpengaruh di seluruh dunia. Itulah kekuatan"DENDAM POSITIF"Kita tidak bisa mengatur bagaimana orang lain berperilaku terhadap kita. Kita tidak pernah tahu bagaimana keadaan akan menimpa kita. Tapi kita sepenuhnya punya kendali bagaimana menyikapinya.Apakah ingin hancur karenanya? Atau bangkit dengan semangat "Dendam Positif."

(dari buku Dendam Positif karya Isa Alamsyah dan Asma Nadia).


Source