SURVIVOR

Dunia yang berkembang saat ini adalah sebuah anugerah dan juga petaka bagi kita yang tinggal dalam lingkup lingkarannya, sebuah epidemic virus yang hampir mereset tatanan kehidupan dua tahun ini belum terlihat akan berakhir membuat manusia di paksa mau tidak mau harus beradaptasi bahkan karena hal itu memicu teknologi berevolusi dengan masifnya akses informasi, komunikasi dan kecerdasan buatan membuat seolah dunia melompat ke dunia antabranta yang dimana realita dan imajinasi saling bersingkronasi.


Bayangkan anda berada dalam dunia dimana sudah tidak ada sopir yang bekerja tapi mobil masih lalu lalang di jalan raya, drone-drone tanpa awak yang bertebaran di udara melayang-layang menyebar langsung ke tempat tujuan, tren fashion bukan hanya memotong lembaran kain untuk menutupi lekukan tubuh manusia tapi berubah menjadi tren memodifikasi tubuh manusia itu sendiri menjadi cyborg atau manusia setengah robot, mengganti sebelah mata dengan bola bersinar yang bisa menebus gelapnya malam atau mengganti tangan menjadi alat fleksibel yang dapat diganti sesuka hati dari mulai alat perkakas hingga senjata laras panjang. Dunia yang tidak relevan dari cerita kehidupan ibu bapak kita dulu.


Dunia sedikit demi sedikit bertransisi membuat sebuah ekosistem baru yang dinamakan industrial revolution 4.0 internet of things bersamaan dengan kondisi social kita kearah era Society 4.0 dimana kehidupan saat ini sudah dikuasai oleh kombinasi dari semua teknologi di revolusi industry sebelumnya yaitu listrik, computer, mesin, internet, big data dan baru-baru ini akan diambil alih oleh kecerdasan buatan dan robotic untuk menyongsong era indutri selanjutnya. Era dimana peran listrik dan mesin pada revolusi indutri ke-2 sudah menggantikan otot manusia, computer dan otomatisasi di era revolusi ke-3 sudah mulai mengambil alih kinerja otak kiri kita dan kemungkinan besar peran kecerdasan buatan akan segera mengambil alih pekerjaan otak kanan kita. Namun hal ini bukanlah seberapa karena sebentar lagi era robotic akan segera berkembang lebih jauh lagi untuk menggantikan banyak pekerjaan professional.


Kemungkinan di masa depan nanti tenaga yang benar-benar professional saja yang akan dipakai di dalam dunia industry, nantinya tenaga professional manusia semakin dianggap prestice ketika robotic sudah semakin sempurna dan murah. Bisa dibanyangkan nasib manusia-manusia ber-SDM rendah bakal ada diposisi mana nantinya? Akan ada banyak pengangguran jika pekerjaan robotic dibandingkan dengan beberapa manusia, karena robot tidak akan menuntut bahkan dapat dipekerjakan secara nonstop tanpa tunjangan kesehatan, hari raya maupun tunjangan pensiun dan bahkan sangat minim kesalahan yang dinamakan human error. Dengan ke effisiensi robot jika dibandingkan masa kini manusia yang sudah diatur oleh sebuah system, bukan tidak mungkin para robot yang zero human error ini akan menjadi pengawas para manusia yang penuh dengan kesalahan.


Kemudian bagaimana kita bisa bertahan dalam gempuran teknologi yang meloncat lebih tinggi dari peradaban manusia, perlulah kita persiapkan sebagai bagian kehidupan untuk tidak jauh tertinggal jika era robotic yang akan diprediksi akan terwujud pada sekitar tahun 2040an. Khususnya skill yang  tidak dapat dilakukan oleh teknologi khususnya robotic hanya itu peluang kita untuk tetap eksis di dunia yang berjalan pada revolusi industry 4.0 ini.


Skill Critical thingking yaitu bidang pekerjaan yang berhubungan kemampuan berfikir kritis dan analisis maupun problem solving dimana membutuhkan sebuah inisiatif tinggi yang hanya dapat di lakukan oleh daya kreasi manusia, misalnya programmer, analis atau politikus. Kemudian Collaboration yaitu bidang pekerjaan yang ke-2 yang akan bertahan dalam revolusi industry 4.0 yaitu kemampuan yang beradaptasi dan bekerja sama saling sinergi bersama untuk sebuah kepentingan termasuk management people. Misalnya seorang Manajer, HRD dan seorang Pemimpin. Lalu Communication adalah bidang skill komunikasi yang mampu mengedepankan sisi emosional dan empati. Sesuatu yang tidak mudah digantikan oleh sebuah program dan robot dalam waktu dekat. Seperti Sales marketing, Public Relation, Pengacara, dsb dan bidang yang terakhir yang dapat beradaptasi dalam era industry 4.0 adalah Creativity sebuah bidang pekerjaan yang berhubungan daya cipta kreasi manusia dan imajinasi, inilah yang membuat manusia unik dan berbeda seperti intertaiment, konten creator atau musisi setidaknya empat model bidang pekerjaan yang relevan dan bertahan di era komputasi computer digital dan otomatisasi guna menyongsong era industry selanjutnya namun pekerjaan yang memerlukan pekerjaan otot, hitungan pasti, maupun pekerjaan yang bersifat repertitif sepenuhnya akan digantikan oleh system dan mesin.


Sedangkan jika kita berkaca pada diri kita, kita adalah penerus dari leluhur yang pada suatu masa berada dalam negeri yang terjajah, kaum pribumi jadi manusia rendahan dirumah sendiri, warga kelas tiga seperti paria yang tersia-sia dan ternista. Nasib buruk itu berkepanjangan pertama-tama di injak kaki oleh orang-orang eropa seperti portugis, inggris dan terutama belanda. Sampai kemudian datang jepang yang mulanya mendapuk diri sebagai saudara sedarah asia yang membawa nusantara pada titik nadir kehidupan, tak ada lagi peradaban-peradaban yang menjadi bagian pentig dalam lini masa sejarah umat manusia. Tidak ada lagi karya-karya besar yang mempesona dunia, namun peristiwa-peristiwa pahit yang datang silih berganti itu adalah juga sejarah, adalah bagian dari Nusantara yang tidak boleh dilupakan. Karena mereka yang melupakan sejarah akan terhapus dalam peradaban dan tak akan ada masa depan.


Nusantara sekarang diatur oleh seorang pemenang  yang bisa jadi menulis ulang sejarahnya, mungkin kita dapat melihat jelas dari diambilnya sebuah kebijakan publik, diumumnya sebuah peraturan dan diterbitkannya sebuah undang-undang yang tak jauh dari masa saat leluhur kita terjajah, tanah yang tergadai oleh feodal, air yang menumpahkan darah dan udara kebebesan yang tercemar racun tipu daya. Bagaimana kita harus bertahan? Bagaimana kita harus menyongsong masa depan. Jika diluar sana gempuran teknologi membuat kita jauh tertinggal namun sedangkan didalam dipenjara oleh aturan warisan nenek moyang ?


Pendidikan adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan masa depan, namun jika Pendidikan yang membuat pengetahuan adalah ayat-ayat penuh dogma, ilmu hanya objek hafalan dan hanya sebagai persayaratan pembuatan ijazah sebagai akhir dari proses pembelajaran. Bagaimana insan nusantara bisa benar merasakan merdeka? Mereka akan menjadi besar tapi seperti buih dilautan terombang ambing oleh informasi yang tak jelas sumbernya dan fakta itu terbukti dari paper yang diterbitkan oleh lembaga internasional dari Program for International Student Assessment (PISA) Index pendidikan negara kita turun menjadi juru kunci di peringkat sepuluh besar dari bawah.


Mana yang salah karena buruknya system pendidikan kita? Apakah gurunya? Pembuatan kurikulumnya? Atau Sistem masyarakatnya? Permasalaha ini tidak bisa dipandang sebagai masalah yang parsial semua elemen didalamnya khususnya birokrasi yang lamban, kepentingan politik, pro kontra di masyarakat apa lagi ini adalah bagian dari pemerintahan sehingga lambatnya adapatasi padahal di masyarakat roda industry berjalan dengan cepat hingga akhirnya semua pelajaran yang dipelajari tidak terlalu relevan dengan tuntunan zaman dan hal yang dibutuhkan dalam kehidupan. Belum lagi kisah guru dalam lirik lagu oemar bakri dari iwan fals tidak jauh berbeda dari zaman dulu dalam hal fasilitas dan upah yang baik agar guru dapat mengajar dengan baik.


Maka bagaimana sebuah kurikulum yang baik, kurikulum yang baik adalah kurikulum yang beradasarkan asas ketuhanan yang maha Esa. Karena manusia adalah ciptaan dan manifestasi dari adanya Tuhan maka harusnya kurikulum didasari kepatuhan dan rasa berserah diri pada Tuhan. Tuhan telah berfirman: Hai Manusia! Kami telah menciptakanmu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya, orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang bertaqwa. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal.


Dari ayat diatas bukan hanya isu perasamaan gender yang diangkat di masyarakat tapi juga kebebasan dalam kesetaraan, pendidikan harusnya juga berangkat dari kebebasan dan kesetaraan karena pada dasarnya manusia semua sama dimata Tuhan dan seharusnya tidak ada lagi diskriminasi, penindasan atau exploitasi manusia atas manusia. Seperti memaksa siswa dalam berkompetisi dengan nilai A yang juga digunakan menentukan kualitas daging dagangan padahal setiap manusia diciptakan unik dan berbeda tidak bisa digunakan satu ukuran untuk semua orang. Atau guru yang seperti dokter yang membuat resep yang sama untuk semua pasiennya padahal setiap pasiennya mempuyai keluhan dan sakit yang berbeda.


Maka sebaik apapun kurikulumnya jika semua itu tidak ada dukungan dari masyarakat  tidak akan ada pendidikan yang merdeka, lalu bagaimana masyarakat bersikap? Masyarakat harus  sadar akan identitasnya, menjadi subjek aktif yang mengambil control atas hidupnya dan mampu menyelesaikan masalah yang mereka punya sehingga dapat berkontribusi sekaligus sebagai makna bahwa kita adalah bagian dari agen perubahan masyarakat.


Lalu pertanyaannya kurikulum yang bagaimana yang dapat merubah masyarakat? Kurikulum yang mengajarkan fundentals dan basic skill kemudian diakhiri Meaning and philosophy of life adalah cara belajar yang memerdekakan manusia. Karena dengan pondasi basic dari berfikir dan cara efektif untuk belajar agar masyarakat bisa belajar dengan benar contoh materi critical thinking, logical reasoning, motivasi belajar, metakognisi, dsb tujuannya agar masarakat bisa membedakan mana informasi yang valid mana yang hoax. Jika pondasi berfikir itu sudah dikuasai jenjang selanjutnya adalah belajar tentang Self Knowledge seperti mengenali diri sendiri, mengetahui kepribadian diri sendiri, kekuatan dan kelemahan dalam diri dan yang penting adalah personal value masing-masing murid untuk mengetahui apa yang penting dan apa yang ingin mereka capai.


Langkah selanjutnya belajar tentang Relationship pada keluarga, teman, masyarakat dan Career lalu jenjang yang terakhir adalah belajar Meaning and philosophy of life agar kehidupan murid lebih bermakna. Sehingga ketika murid kita terjun di masyarakat dapat berkontribusi dengan baik untuk peradaban dunia.


***

Biodata Penulis

Hamsyah lahir di Surabaya, dari orang tua bernama Moch Rijali dan Nurchasanah sebagai anak pertama dari enam bersaudara. Lahir pada 12 juli 1989 penulis menempuh pendidikan dari TK Aisyiah 32 lalu lanjut di SD Muhammadiyah 5 dan SMP Muhammadiyah 9 Surabaya kemudian pada tahun 2005 memilih SMK Negeri 7 jurusan Teknologi Elektro Komunikasi lalu Belajar di Universitas Dr Soetomo dengan jurusan Teknik Informatika namun Drop Out dan sekarang menjadi tenaga pendidik di SMK Pawiyatan Surabaya.

0 komentar:

Posting Komentar

Untuk Mengetahui daftar isi Blog Technoray silahkan ke SITEMAP dan daftarkan email anda untuk mengetahui hal baru di sini melaui menu SUBSCRIBE VIA EMAIL, Karena setiap posting terbaru akan otomatis diinformasikan ke email anda.

Sebaiknya gunakan Internet Download Manager Original untuk kemudahan akses download anda. Serta jika berminat untuk tukar link blogroll silahkan kirim link anda, tinggalkan sedikit komentar Anda, karena sebuah titik dari komentar Anda sangat berarti untuk perkembangan Blog saya,

Jika Anda Mendownload melalui Link di site kami, anda akan terlebih dahulu terhubung ke AdFLY, (Mohon tunggu 5 detik lalu klik SKIP AD; kemudian Download filenya).

Terima Kasih.......