Tampilkan postingan dengan label Mindset. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mindset. Tampilkan semua postingan
Ilmuan tingkat dunia yang berasal dari inggris ini berkata bahwa tidak ada sesuatu diluar saat ketika otak berkedip untuk yang terakhir kali.

Dalam interview khususnya dalam majalah Guardian dia membagi pikirannya mengenai kematian, tujuan manusia dan kemungkinan kehadiran kita. Dia mengatakan bahwa surga atau dunia setelah kematian hanyalah “dongeng”bagi mereka yang takut kematian.




Stephen Hawking telah didiagnosa penyakit neourone motor semenjak umur 21 tahun. Penyakit yang tak dapat disembuhkan ini diperkirakan akan membunuh sang ilmuwan beberapa tahun setelah gejala-gejalanya muncul. Namun itu telah membuat dia menikmati hidup lebih baik.



“Saya telah hidup dengan prospek kematian muda untuk 49 tahun terakhir. Saya tidak takut akan kematian, tapi saya tidak terburu-buru untuk mati. Saya memiliki banyak yang harus saya lakukan lebih dahulu.”
“Saya menganggap otak sebagai komputer yang akan berhenti ketika komponennya gagal. Tidak ada surga atau kehidupan setelah mati untuk komputer yang rusak.

Itu adalah dongeng bagi mereka yang takut gelap.”
Komen ini melampaui komentar sebelumnya dalam buku The Grand Desgin pada tahun 2010. Dalam buku itu dia menyertakan bahwa tidak diperlukan pencipta untuk menjelaskan terciptanya jagad raya. Buku itu menciptakan serangan balik bagi pemimpin spiritual, termasuk Chief Rabbi, Lord Sack yang menuduh Hawking melakukan fallacy dasar dalam logika.


Dalam interview Hawking menolak kehidupan setelah kematian dan menekankan perlunya memenuhi potensi di bumi dengan membuat hidup kita berguna. Untuk menjawab pertanyaan itu, kita harus hidup, katanya, mudahnya “Kita harus mencari nilai tertinggi dari tindakan kita.”


Hawkin juga menjawab “Kenapa kita di sini?” dari the Guardian dan seorang pembaca di kuliah besok di pertemuan Google Zeitgeist di london. Dalam pembiacaraan dia berpendapat bahwa fluktuasi kuantum di masa yang sangat awal dari jagad ini menjadi bibit dari galaksi, bintang, dan kehidupan manusia. ”Ilmu memprediksikan bahwa banyak jenis Jagad raya yang tercipta secara konstan dari ketiadaan. Itu adalah masalah kemungkinan kita ada.” katanya (Guardian.co.uk).

bukunya bisa di klik
http://www.mediafire.com/?ru1bcrcochm75rr
 
sumber

Meninggalnya salah satu pendiri Apple, Steve Jobs kembali mengingatkan banyak orang pada salah satu pidatonya yang terkenal yang pernah ia sampaikan di hadapan para wisudawan Universitas Stanford, California pada tahun 2005. Video pidato itu juga kembali bermunculan di berbagai media sosial, demikian juga dengan kutipan kata-kata “Stay Hungry. Stay Foolish” yang ia ucapkan di akhir pidato itu. 

Seorang kawan wartawan di Jakarta tadi pagi menghubungi saya untuk menanyakan apa arti kutipan “Stay Hungry. Staf Foolish” serta apa sebenarnya yang disampaikan Steve Jobs dalam pidatonya di Stanford itu dan apa maknanya? Waduh, penjelasan saya bisa saja subyektif karena interpretasi orang bisa berbeda-beda. Karena itu saya putuskan untuk menerjemahkan saja isi pidatonya dari naskah asli yang bisa ditemui tautannya di akhir artikel ini. Siapa tahu Anda bisa mendapatkan interpretasi sendiri yang jauh lebih menarik.

Sedikit pengantar: Pada intinya pidato itu berisikan tiga cerita. 

Bagian pertama tentang bagaimana Steve Jobs menghubungkan berbagai peristiwa dalam hidupnya hingga ia bisa menjadi seperti sekarang. Ia menyebutnya sebagai “Connecting The Dots” atau menghubungkan titik-titik dalam hidupnya. 
Disini Steve bercerita  tentang kelahirannya, tentang bagaimana ibunya memutuskan mengadopsikannya, tentang drop outnya ia dari kuliah, perjuangannya selama drop out dan “hikmah” apa yang semua perjalanan hidupnya di masa itu bagi Apple saat ini.
 


Bagian kedua berisikan tentang cinta dan kehilangan. Disini ia bercerita tentang awal mula karirnya dalam mendirikan perusahaan Apple di garasi rumahnya, tentang bagaimana ia dipecat dari perusahaan yang ia dirikan itu, serta bagaimana ia jatuh dan bangkit kembali.

Bagian ketiga atau terakhir, adalah ceritanya tentang kematian. Disini Steve bercerita tentang pengalamannya saat didiagnosa terkena tumor pankreas, tentang pemahannya mengenai kematian dan pelajaran berharga apa yang ia dapat. Disini pula ia menutup pidatonya dengan kutipan “Staf Hungry.Stay Foolish”. 

Menarik untuk dicatat bahwa kutipan itu aslinya bukan dari Steve Jobs. Kutipan itu diambilnya dari sampul belakang sebuah majalah atau katalog yang terkenal di masa mudanya. Walaupun demikian, kutipan tadi menurut saya sangat amat relevan dengan pidatonya itu.

Berikut terjemahan pidatonya. Mohon masukan kalau ada bagian terjemahan yang dirasa kurang. 

Keterangan dan Tautan terkait: 
  • Keterangan foto: suasana di Apple Store Shibuya hari ini (06/10/2011) yang dipenuhi mereka yang ingin menyampaikan ucapan duka.

-----------

Pidato Steve Jobs Dalam Wisuda Universitas Stanford 

12 Juni 2005

Saya merasa terhormat bisa hadir hari ini dalam wisuda salah satu universitas terbaik di dunia ini. Saya sendiri tidak pernah lulus perguruan tinggi. Bahkan kenyataannya ini acara yang paling dekat dengan wisuda yang pernah saya datangi. Hari ini saya ingin menceritakan tiga kisah dari kehidupan saya. Cuma itu. Tiga cerita saja.

Pertama tentang saling menghubungkan titik-titik dalam hidup.

Saya drop out dari Reed College setelah kuliah selama 6 bulan, tapi kemudian tetap disana selama sekitar 18 bulan sebelum saya akhirnya benar-benar keluar. Kenapa saya keluar?

Kisahnya berawal dari sejak saya belum lahir. Ibu kandung saya adalah seorang lulusan perguruan tinggi yang masih muda, tidak menikah, dan ketika itu ia memutuskan mengadopsikan saya kepada orang lain. Ia sangat ingin saya diadopsi oleh lulusan perguruan tinggi. Jadi saya memang sudah dipersiapkan untuk diadopsi begitu lahir oleh seorang pengacara dan istrinya. 
Tapi begitu saya lahir, di menit-menit terakhir, pasangan itu memutuskan mereka sangat menginginkan anak perempuan. Orangtua saya (yang kemudian mengadopsi Steve Jobs) saat itu sedang dalam daftar tunggu (untuk mendapatkan anak adopsi). Pada suatu tengah malam mereka mendapat telepon dan ditanya: “Ini diluar perkiraan, tapi kami ada bayi laki-laki. Anda mau (mengadopsinya)?” Mereka bilang: “Tentu.” Belakangan ibu kandung saya mengetahui kalau ibu (yang mengadopsi) saya sebenarnya tidak pernah lulus perguruan tinggi, dan ayah (yang mengadopsi) saya tidak pernah lulus SMA.
Dia menolak menandatangani surat adopsi final. Tapi beberapa bulan kemudian ia akhirnya mengalah setelah orangtua (yang mengadopsi) saya itu berjanji bahwa suatu hari saya akan disekolahkan ke perguruan tinggi.

17 tahun kemudian saya memang masuk perguruan tinggi. Tapi saya dengan naifnya memilih perguruan tinggi yang biaya kuliahnya hampir semahal Stanford. Akhirnya semua tabungan orangtua saya -yang berasal dari kelas pekerja- pun habis untuk biaya kuliah. 
Setelah 6 bulan, saya tidak bisa lagi melihat manfaatnya. Waktu itu saya tidak tahu mau kemana arah hidup saya dan tidak tahu bagaimana perguruan tinggi bisa membantu mengetahui hal itu, sementara saya malah menghabiskan uang tabungan seumur hidup milik orangtua. Akhirnya saya memutuskan untuk drop out saja dan meyakini bahwa semua pada akhirnya akan berakhir baik-baik saja. 
Saat itu saya cukup takut, tapi ketika (sekarang) menoleh kembali ke belakang, saya menyadari itu adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat. Begitu drop-out saya bisa berhenti mengikuti kuliah-kuliah wajib yang tidak menarik bagi saya, dan mulai ikut mendengarkan perkuliahan-perkuliahan yang nampak menarik.

Keadaan waktu itu tidak ada romantis-romantisnya. Saya tidak punya kamar di asrama, jadi saya tidur di lantai kamar kawan. 
Saya membeli makan dengan menukarkan botol-botol coca-cola untuk mendapatkan uang 5 sen, dan setiap Minggu malam saya harus berjalan kaki melintasi kota sejauh 7 mil (lebih dari 11 kilometer) untuk bisa mendapatkan makan malam yang layak di kuil Hare Krishna. Saya menyukainya. Banyak hal yang saya temui karena  mengikuti rasa ingin tahu serta intuisi saya yang di kemudian hari terbukti sangat berharga. 
Saya beri satu contoh:

Reed College waktu itu punya kelas membuat kaligrafi yang mungkin terbaik di seluruh negeri. Di seluruh kampus, setiap poster, setiap label di setiap laci, semuanya ditulis dengan kaligrafi yang indah. Karena saya sudah drop-out dan tidak harus mengikuti perkuliahan seperti biasa, saya putuskan ikut kelas belajar menulis kaligrafi. Saya jadi belajar tentang huruf-huruf serif dan sans serif, tentang variasi jarak antara berbagai kombinasi huruf, tentang seperti apa tipografi yang hebat itu. Kehalusan dan kerumitannya sedemikian indah, bersejarah dan artistik, dan ini sesuatu yang tidak bisa dipahami oleh sains. Bagi saya itu sangat mengagumkan. 

Hal-hal seperti ini nampak tidak memiliki manfaat praktis bagi kehidupan saya ke depannya. Tapi sepuluh tahun kemudian, ketika kami sedang mendisain komputer Macintosh yang pertama, saya jadi teringat kembali (pada kelas kaligrafi itu). Kamipun memasukkannya semua ke dalam disain Mac. Mac adalah komputer pertama yang memiliki tipografi yang indah. Kalau saja saya tidak ikut dalam perkuliahan itu waktu di kampus dulu, Mac mungkin tidak akan pernah memiliki beragam jenis huruf atau huruf-huruf yang memiliki jarak proporsional. Karena Windows hanya meniru Mac, sepertinya tidak ada komputer pribadi yang memiliki hal seperti itu. 
Kalau saja saya tidak drop-out, saya tidak akan pernah ikut dalam kelas kaligrafi itu, dan komputer pribadi mungkin tidak akan memiliki tipografi yang indah seperti sekarang. Semasa masih di kampus, tentu saja mustahil untuk dapat saling menghubungkan semua titik-titik ini ke masa depan. Tapi 10 tahun kemudian, ketika saya menoleh ke belakang, semuanya nampak sangat.. sangat jelas.

Sekali lagi, kita tidak dapat saling menghubungkan titik-titik itu ke masa depan. Kita hanya bisa melihat hubungan antar titik itu dengan menoleh ke belakang. Jadi kita harus yakin bahwa entah bagaimana caranya titik-titik itu akan saling terhubung di masa depan kita. Kita harus punya keyakinan terahdap sesuatu, baik itu perasaan, takdir, kehidupan, karma, apa saja. Pendekatan seperti ini tidak pernah mengecewakan saya dan telah membuat hidup saya menjadi berbeda.

Cerita saya yang kedua adalah tentang cinta dan kehilangan.

Saya beruntung bisa menemukan sesuatu yang saya sukai di masa-masa awal hidup saya. Woz (Steve Wozniack, yang bersama Steve Jobs dan Ronald Wayne mendirikan Apple Computer di tahun 70-an) dan saya memulai Apple di garasi rumah orangtua saya saat saya masih berusia 20 tahun. Kami bekerja keras dan dalam 10 tahun Apple berkembang dari hanya kami berdua di dalam sebuah garasi menjadi sebuah perusahaan senilai 2 milyar dolar dengan lebih dari 4000 karyawan. Setahun sebelumnya kami baru saja meluncurkan ciptaan terbaik kami, Macintosh, dan waktu itu saya baru berusia 30 tahun. 
Lalu saya dipecat. Tapi bagaimana sampai bisa dipecat dari perusahaan yang saya dirikan sendiri? Begini, saat Apple berkembang, kami mempekerjakan seseorang yang waktu itu saya pikir sangat berbakat untuk menjalankan perusahaan bersama saya. Di tahun-tahun pertama semua berjalan lancar. Tapi kemudian visi masa depan kami mulai berbeda arah dan pada akhirnya kami bertengkar. Saat itu Dewan Direktur memihak kepadanya. Akhirnya saya keluar di usia 30 tahun. Benar-benar keluar secara terbuka. Apa yang selama ini menjadi fokus seluruh kehidupan masa dewasa saya hilang dan itu sangat menghancurkan saya.

Selama beberapa bulan saya benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. 
Saya merasa telah mengewakan generasi pebisnis sebelum saya karena saya telah menjatuhkan tongkat estafet yang diteruskan kepada saya. Waktu itu saya bertemu dengan David Packard (salah satu pendiri perusahaan terkenal Hewlett Packard) dan Bob Noyce (salah satu pendiri Intel dan penemu microchip yang merevolusi teknologi komputer) dan berusaha meminta maaf karena saya sangat membuat kesalahan. Saya benar-benar gagal di mata publik dan bahkan pernah terpikirkan untuk lari dari (Silicon) Valley (yang dikenal sebagai pusat bisnis dan pengembangan teknologi komputer hingga sekarang). Namun perlahan saya mulai menyadari sesuatu: saya masih mencintai apa yang saya lakukan. Perubahan yang terjadi di Apple sama sekali tidak mengubah apapun. Saya pernah ditolak, tapi saya masih mencintai apa yang saya lakukan. Jadi saya putuskan untuk memulai kembali.

Waktu itu saya tidak menyadarinya, tapi ternyata dipecat dari Apple adalah hal terbaik yang mungkin pernah terjadi dalam hidup saya. Beban menjadi sukses berganti menjadi rasa ringan karena kembali menjadi pemula yang tidak terlalu yakin tentang apapun. Ini membebaskan saya untuk dapat memasuki salah satu masa-masa paling kreatif dalam hidup saya.

Selama lima tahun setelahnya, saya memulai sebuah perusahaan yang dikenal dengan nama NeXT, lalu perusahaan lain bernama Pixar, dan juga jatuh cinta dengan seorang wanita luar baisa yang kemudian menjadi istri saya. Pixar terus melaju dan kemudian menciptakan film animasi komputer pertama di dunia, Toy Story, dan kini merupakan studio animasi paling berhasil di dunia. Sebuah perkembangan tak terduga juga menyebabkan Apple membeli NeXT dan akhirnya saya kembali ke Apple. Teknologi yang kami kembangkan di NeXT pun menjadi pusat kebangkitan kembali Apple. Laurene dan saya juga membina keluarga yang indah bersama.

Saya cukup yakin semua ini tidak akan terjadi kalau saja waktu itu saya tidak dipecat dari Apple. Itu benar-benar obat yang rasanya sangat tidak enak tapi sepertinya sangat diperlukan oleh si pasien. Kadang hidup seolah menghantam kepala kita dengan batu bata. Tapi janganlah hilang keyakinan. Saya telah diyakinkan bahwa satu-satunya yang membuat saya tetap bertahan adalah karena saya mencintai apa yang saya lakukan. Temukanlah apa yang kalian cintai.
Itu berlaku untuk pekerjaan seperti halnya juga dalam percintaan. Kelak pekerjaan akan mengisi sebagian besar kehidupan kalian, dan satu-satunya cara untuk benar-benar merasa puas adalah dengan meyakini bahwa apa yang kalian lakukan itu adalah pekerjaan yang hebat. Dan satu-satunya cara melakukan pekerjaan yang hebat adalah dengan mencintai apa yang kalian lakukan. Kalau kalian belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan berhenti. Seperti hal-hal yang berkaitan dengan kata hati, kalian akan tahu ketika nanti sudah menemukannya. Dan seperti halnya sebuah hubungan luar biasa manapun, semuanya akan menjadi semakin baik dan lebih baik seiring perkembangan waktu. Jadi teruslah mencari sampai kalian menemukannya. Jangan berhenti.

Cerita ketiga saya adalah tentang kematian.

Sewaktu berusia 17 tahun, saya pernah membaca sebuah kutipan yang kurang lebih bunyinya begini: “Jika kau menjalani setiap hari seolah itu hari terakhirmu, maka suatu saat nanti bisa jadi itu benar.” Kutipan ini berkesan bagi saya, dan sejak itu, selama 33 tahun terakhir setiap pagi saya selalu menatap cermin dan bertanya pada diri sendiri: “Kalau hari ini adalah hari terakhir hidup saya, akankah saya tetap melakukan apa yang akan saya lakukan hari ini?” Kalau jawabannya terus menerus “Tidak” selama berhari-hari, saya tahu ada sesuatu yang harus saya ubah.

Mengingat bahwa saya akan mati adalah cara terpenting yang pernah saya temui dalam membantu membuat keputusan-keputusan besar dalam hidup. Karena nyaris semuanya, -entah itu harapan dari luar, kebanggaan, ketakutan untuk maju atau gagal- semuanya akan sirna di hadapan kematian dan hanya menyisakan apa yang benar-benar penting saja. Mengingat kita akan mati adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari jebakan pemikiran bahwa kita akan kehilangan sesuatu. Kita sudah telanjang. Tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hati. 

Sekitar setahun lalu saya didiagnosa terkena kanker. Saya menjalani proses scanning pada pukul 7.30 pagi dan hasilnya jelas menunjukkan ada tumor di bagian pankreas. Saya bahkan tidak tahu apa itu pankreas. Para dokter mengatakan, ini hampir pasti sejenis kanker yang tidak bisa disembuhkan dan hidup saya tidak akan lebih dari 3 hingga 6 bulan. Dokter menyarankan untuk pulang dan menyelesaikan semua urusan saya. Ini seperti isyarat dari dokter untuk mempersiapkan kematian. Ini artinya berusaha menceritakan kepada anak-anak kita apa yang seharusnya disampaikan dalam masa 10 tahun, dalam masa hanya beberapa bulan. Ini artinya memastikan adanya persiapan agar semuanya menjadi semudah mungkin bagi keluarga. Ini artinya mengucapkan selamat tinggal.

Seharian saya terus memikirkan diagnosa dokter itu. Malam harinya saya menjalani biopsi, sebuah proses dimana sebuah endoskop dimasukkan lewat tenggorokan, terus masuk ke perut melewati usus, lalu pankreas saya ditusuk dengan jarum untuk mengambil sejumlah sel dari tumor yang ada disana. Selama proses itu saya dibius, tapi menurut istri saya yang juga hadir, ketika mengamati sel itu di bawah mikroskop, para dokter mulai menangis karena ternyata itu adalah jenis kanker pankreas yang sangat langka dan bisa disembuhkan lewat operasi. Sayapun menjalani operasi itu dan kini sudah sehat.

Ini adalah kondisi paling dekat dengan kematian yang pernah saya hadapi, dan semoga ini kondisi terdekat untuk beberapa dekade lagi. Setelah melalui semua itu, kini saya bisa dengan lebih yakin mengatakan kepada kalian bahwa ketika kematian merupakan sebuah konsep yang berguna tapi murni intelektual: 

Tidak seorang pun mau mati. Bahkan orang-orang yang ingin masuk surgapun tidak mau mati untuk bisa sampai ke sana. Tapi tetap saja kematian adalah sebuah tujuan yang akan kita semua tuju. Tidak ada yang pernah bisa lolos dari kematian, dan seperti itulah seharusnya, karena kematian kemungkinan besar adalah temuan terbaik dari hidup. Kematian adalah agen perubahan dari hidup. Ia menyingkirkan semua yang sudah tua guna membuka jalan bagi yang baru. Saat ini yang baru itu adalah kalian. Tapi suatu hari nanti, tidak lama dari sekarang, perlahan kalian akan menjadi tua dan juga disingkirkan. Maaf kalau saya jadi sangat dramatis, tapi ini ada benarnya.

Waktu kalian terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani hidup orang lain. Jangan terjebak oleh dogma, yakni menjalani hidup dengan hasil pemikiran orang lain. Jangan biarkan kegaduhan dari pendapat orang lain menenggelamkan suara dari dalam diri kalian sendiri. Dan yang paling penting beranilah untuk mengikuti kata hati dan intuisi kalian. Karena entah bagaimana caranya, kata hati dan intuisi itu sudah tahu kalian ingin benar-benar menjadi apa nantinya. Yang lainnya tidak terlalu penting.

Waktu saya masih muda, ada sebuah penerbitan yang bernama The Whole Earth Catalog. Bisa dikatakan ini adalah salah satu kitab dari generasi saya. Katalog ini diciptakan tidak jauh dari sini, di Menlo Park, oleh seseorang bernama Stewart Brand. Ia menghidupkan katalog itu dengan sentuhan puitisnya. Ini terjadi di tahun 1960-an, sebelum era komputer dan desktop publishing. Jadi semuanya dibuat dengan mesin ketik, gunting dan kamera polaroid. Ini semacam Google dalam bentuk buku bersampul tipis yang hadir 35 tahun sebelum Google ada. Katalog ini sangat idealis, sarat dengan produk-produk yang bagus dan pemikiran-pemikiran yang hebat.

Stewart dan timnya menerbitkan beberapa edisi The Whole Earth Catalogue hingga akhirnya mereka menerbitkan edisi terakhir. Ini terjadi di pertengahan tahun 1970-an dan saya masih seusia kalian. Di sampul belakang edisi terakhir katalog itu ada sebuah foto suasana jalan pedesaan di pagi hari, semacam suasana ketika kalian yang punya rasa petualangan biasa menyetop mobil untuk ditumpangi. Di bawah tulisan itu ada kata-kata: “Stay Hungry. Stay Foolish.” Ini adalah pesan perpisahan mereka. Stay Hungry. Stay Foolish. Tetaplah Lapar. Tetaplah Bodoh. Ini selalu menjadi harapan untuk diri saya sendiri. Dan sekarang, saat kalian  lulus dan memulai sesuatu yang baru, sayapun berharap ini untuk kalian.

Stay Hungry. Stay Foolish.

Terimakasih banyak, semuanya.

------------


Pada dasarnya setiap manusia bisa menjadi yang terbaik dari dirinya apapun latar belakangnya, status sosial maupun ekonomi. Namun mengapa masih banyak manusia bahkan lebih dari lima puluh persen dari jumlah manusia di dunia yang tidak merasa demikian. Lalu dimana letak kesalahannya? Apakah semua itu sudah suratan takdir alias Nasib?


Seandainya benar, apakah kita yakin kalau Tuhan menginginkan manusia yang notabene ciptaanNya yang paling sempurna ini menjadi sengsara dan merana. Tentu saja tidak. Hal ini bisa saya buktikan dengan kelebihan-kelebihan yang dianugerahi oleh Sang Pencipta kepada mahluk ciptaanNya yang disebut Manusia.


Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara mahluk-mahluk ciptaan lainnya. Selain dikarunia dengan bentuk tubuh yang fungsional, susunan tulang dan otot yang dapat memungkinkan untuk melakukan gerakan yang berbeda-beda,


manusia masih dikarunia sebuah otak yang super canggih yang dapat mengontrol denyut jantung kita sampai dengan 100.000 kali/hari dan mampu mengatur kinerja memompa 25 000 liter darah melalui pembuluh darah yang panjangnya kalau dihubungkan dari ujung ke ujung panjangnya mencapai 100,000 km dan ini sama dengan panjang 2 kali bumi apabila ditarik garis lurus mengitari garis khatulistiwa.


Itupun hanya sebagian kecil dari kemampuan otak kita dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya uraikan. Sungguh luar biasa apa yang mampu dilakukan oleh otak kita yang beratnya hanya 1.5 kg. Semua itu pula diatur dengan sendirinya oleh otak tanpa harus dipantau oleh si otak.


Sungguh menakjubkan! Sebelum anda melanjutkan membaca artikel ini saya ingin anda merenung sejenak untuk menyadari betapa kita memiliki potensi yang sangat luar biasa untuk kita dayagunakan untuk keberhasilan kita.



    Jadi setelah menyadari keistimewaan diatas lalu apakah masih ada alasan bagi kita untuk menyalahkan Sang Pencipta apabila kita tidak dapat menjadi yang terbaik? Jadi apa yang menjadi penyebab bahwa manusia tidak bisa berprestasi? Ada beberapa faktor namun ada satu faktor yang sangat dominan dan hampir dialami oleh sebagian besar orang yaitu keyakinan, atau lebih spesifik-keyakinan akan kemampuan meraih sasarannya atau istilah lainnya Belief System.

Keyakinan adalah sebuah kekuatan yang akan mendorong anda untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan anda. Keyakinan bagaikan kompas atau peta bagi manusia untuk menuju sasarannya. Faktor terbesar untuk menjadi yang terbaik adalah bukan terletak pada kemampuan maupun ketrampilan yang dimiliki melainkan pada Keyakinan.


    Namun Keyakinan atau Belief System adalah dapat menjadi faktor penentu keberhasilan ataupun penentu kegagalan bagi manusia.


Mari kita lihat bagaimana keyakinan dapat sangat berpengaruh pada proses tercapai atau tidaknya sebuah prestasi. Bagaimana keyakinan itu tercipta? Keyakinan bisa tercipta dari pengalaman seseorang dan juga dari referensi atau contoh.

Keyakinan berdasarkan pengalaman tercipta ketika anda melakukan suatu kegiatan, sedangkan keyakinan yang berdasarkan referensi atau contoh tercipta setelah anda melihat orang lain melakukannya. Misalnya anda melakukan suatu usaha ,apabila berhasil maka hasil tersebut akan menambah keyakinan dalam diri anda bahwa anda mampu, sebaliknya kalau gagal maka hasil tadi juga akan menambah keyakinan bahwa anda memang tidak mampu.


     Dan kalau yang diambil oleh anda sebagai kesimpulan terakhir adalah ketidakmampuan maka selamanya anda tidak mampu. Kesimpulan ini sangat berbahaya karena akan terprogram secara tak sadar di dalam otak sebagai sebuah keyakinan baru yang negatif.


    Para Achiever atau orang yang berprestasi didunia memiliki keyakinan yang sangat kuat terhadap kemampuan mereka dalam meraih prestasi puncak dalam karir maupun kehidupan.


    Salah satu contohnya adalah Michael Dell, dia adalah salah seorang dari 10 orang terkaya didunia saat ini yang hanya berumur 39 tahun dari Amerika Serikat yang mana kekayaan pribadinya mencapai Rp 156 triliun (US$ 17 milyard), Dell adalah seorang pendiri dan CEO Perusahaan komputer raksasa DELL yang memproduksi PC (Personal Computer) dan Note book yang terbesar didunia dan perusahaan yang dibangun 19 tahun yang lalu dan mampu mengalahkan perusahaan raksasa lainnya seperti HP dan Compaq yang telah berumur lebih dari 50 tahun.


Diusia 29 tahun Michael Dell sudah masuk dalam daftar 100 orang terkaya di dunia. Padahal sebelumnya di usia 19 tahun Michael Dell memulai usahanya sebagai salesman komputer dan mulai merakit dan menjualnya di kampus dan dia pun tidak menyelesaikan studinya namun hanya dalam waktu yang relatif singkat Dell dapat menguasai penjualan PC didunia.

  
Apa yang membuat Dell mampu berprestasi begitu luar biasa? Keyakinan, jawabnya. Keyakinan yang sangat kuat bahwa dia mampu menjadi yang terbaik. Usia yang muda dan minimnya pengalaman ketika dia memulai usahanya tidak membuat dia takut untuk bersaing dengan perusahaan sekelas HP dan IBM, bagi Dell usia muda berarti memiliki waktu yang lebih panjang untuk mencoba dan melakukan untuk menjadi yang terbesar dan terbaik didunia dan itulah yang dinamakan KEYAKINAN.

    
Bagaimana dengan kita? Karena keyakinan juga dapat tercipta karena referensi atau contoh pengalaman orang lain maka anda juga bisa mengambil atau bahkan "memodel" keyakinan dari orang-orang sukses seperti Michael Dell, Bill Gates, Michael Jordan atau siapa saja yang anda kagumi.


Belajarlah dengan mereka, belajar cara mereka menghadapi tantangan, belajar belief system mereka dan hal lain yang anda butuhkan untuk menjadi yang terbaik karena untuk tujuan itulah manusia dilahirkan.
Coba anda isi angka dengan skala 1 - 10
untuk pertanyaan dibawah ini.
1 adalah Sangat Tidak Setuju, 

10 adalah Sangat Setuju.

... Lebih baik miskin bahagia, daripada kaya tidak bahagia ,

... Lebih baik miskinpanjang umur, daripada kaya mati muda,
... Lebih baik miskin dicintai banyak orang, daripada kaya dibenci banyak orang,

... Lebih baik miskin tapi sehat, daripada kaya tapi sakit- sakitan,
... Lebih baik miskin ber-Tuhan, daripada kaya tidak ber- Tuhan,
... Lebih baik miskin jujur, daripada kaya korupsi,
... Lebih baik miskin keluarga harmonis, daripada kaya keluarga bercerai-berai,
... Lebih baik miskin punya martabat, daripada kaya tidak punya harga diri,
 


Saya yakin untuk pertanyaan2 diatas, kebanyakan nilai anda adalah diatas 5 atau cenderung Sangat Setuju. Saya juga begitu :).
 

Namun ternyata pak Tung menjelaskan, bahwa jika kita berpikiran seperti itu maka kita masih memiliki mindset orang miskin alias belum memiliki mindset orang kaya.
 

Maksudnya apa ?
 

Orang kaya memiliki
pemikiran "Dua-duanya" alias DAN,  sedangkan Orang miskin memiliki pemikiran "Salah satu" alias ATAU Maksudnya, apakah orang miskin banyak juga yang tidak bahagia, mati muda, dibenci banyak orang, sakit-sakitan, tidak ber-Tuhan, korupsi, keluarga tidak harmonis (selingkuh), tidak punya harga diri ?


 

Nah, jika tidak peduli apakah dia orang kaya atau orang miskin, bisa mengalami semua hal diatas maka lebih
baik pilih menjadi orang kaya !. 


Karenaorang kaya berpikiran DAN maka : Lebih baik orang kaya yang ber-Tuhan, yang panjang umur, yang bahagia, yang dicintai banyak orang, yang sehat, yang jujur, yang keluarganya harmonis dll. 

Tidak ada ATAU dalam mindset orang kaya. Orang kaya memilih kedua-duanya yang positif, tidak salah satunya. Kemudian masih sehubungan dengan hal diatas, mindsett orang kaya adalah BERDAYA UPAYA
(resourcefulnes) sedangkan orang miskin cenderung PENUH ALASAN.
 

Contoh, orang yang bermindset orang miskin ketika melihat mobil Fortuner atau Terrano akan berpikir 'Ah, kalo punya mobil seperti itu boros bensin dan pajak mobilnya gede'. Padahal jika dia berdaya upaya lalu menjadi kaya, maka orang kaya tidak akan pernah perlu memikirkan urusan bensin dan pajak mobil !.
Atau 

ketika ada seorang cewek cantik seksi turun dari mobil mewah dengan pakaian yang glamor, maka orang yang bermind-set orang miskin akan berkomentar 'Ah, jika saya punya istri seperti dia, pasti saya akan diinjak dan tidak dihargai sebagai seorang suami'. Padahal mungkin saja dia seorang cewek cantik super kaya yang rendah hati dan mencari suami yang menyanyanginya tidak peduli apa statusnya.
 

Kata pak Tung,
kebanyakan kita cenderung 'menurunkan' kualitas keinginan kita agar sesuai dengan kemampuan yang kita anggap cukup, padahal sebenarnya kita sedang mencari-cari alasan ketidaksanggupan atau tepatnya ketidakmauan kita untuk berdaya upaya atau berjuang untuk mendapatkannya.
 

Padahal jika kita menilik petuah nenek moyang bahwa kita harus menggantungkan cita-cita setinggi langit maka tidak seharusnya kita menurunkan target keinginan kita hanya sebatas atap rumah.
 

Bila anda meyakini bahwa Tuhan adalah Yang Maha Menyayangi, Maha Kaya dan Maha Memberi, mengapakah anda hanya meminta yang kecil-kecil ?
 

Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

Pola pikir orang kaya dapat dipelajari dan diadopsi siapa pun, karenanya peluang menjadi kaya juga dapat diperoleh siapa pun juga.  


1.Orang kaya percaya bahwa kehidupan mereka sangat bergantung pada seberapa besar dan serius usaha mereka.
Pola kerja orang kaya lebih agresif mengambil langkah-langkah progresif. Usahakan untuk selalu melangkah, walaupun langkah kecil tetapi jika Anda kerjakan secara konsisten itu akan memudahkan pekerjaan dan lebih memastikan keberhasilan Anda mencapai tujuan.
Sebaliknya, orang miskin hanya menerima apa yang terjadi dalam kehidupan mereka, tanpa ada usaha maksimal untuk memperbaiki keadaan mereka. Kalaupun terpaksa bekerja keras itu hanyalah untuk memenuhi tagihan atau kebutuhan sehari-hari.


2.Orang kaya bersedia menanggung risiko, termasuk risiko menghadapi kegagalan.
Mereka tidak mudah terlena jika meraih kesuksesan, dan mereka juga selalu dapat melihat sisi positif dari setiap kegagalan. Mereka mempunyai motivasi, optimisme dan keberanian yang luar biasa dalam menciptakan dan membesarkan usaha. Orang kaya tidak pernah takut gagal.
Sedangkan orang miskin hanya menjadi pengamat atas perkembangan yang sedang terjadi, dan bukan menjadi bagian dari perubahan tersebut. Itu karena mereka tidak berani menanggung risiko dan cenderung mencari aman. Alhasil, mereka selalu kehilangan peluang potensial.


3.Orang kaya selalu berpikir dan bertindak positif, dalam situasi ekonomi yang baik maupun situasi ekonomi sedang krisis.
Orang kaya memiliki keyakinan tinggi bahwa mereka pasti berhasil menciptakan sumber penghasilan yang besar suatu hari nanti. Keyakinan itulah yang memungkinkan mereka selalu melihat peluang di mana-mana dan memotivasi mereka untuk aktif melakukan tindakan yang semakin menjadikan hidup mereka lebih makmur.
Sedangkan sistem keyakinan orang miskin sama sekali bertolak belakang, yaitu selalu berpikir negatif dan pesimis. Sistem kepercayaan orang miskin (yang negatif) itu juga terus tumbuh, sehingga mereka semakin enggan berusaha. Hasilnya mereka menjadi semakin miskin.


4.Orang kaya mampu bertindak cepat dalam mengambil keputusan, dan tidak mudah berubah pikiran.
Orang kaya lebih berkomitmen kepada visi, tujuan dan keputusan mereka. Mereka berusaha selalu sabar dan tabah menghadapi segala tantangan dalam berbisnis dan kehidupan pribadi. Mereka sadar bahwa perbedaan orang sukses dan gagal terletak pada ketabahan atau ketangguhan karakter.
Kebalikannya, orang miskin sulit sekali menetapkan keputusan, tetapi sangat cepat berubah pikiran. Sikap demikian dikarenakan mereka selalu pesimis dan was-was keputusannya keliru.


5.Orang kaya memiliki kemampuan menahan keinginan untuk bersenang-senang, sebelum tujuan mereka tercapai.
Orang kaya menunda kenikmatan hidup sampai kondisi mereka benar-benar mampu (secara keuangan). Mereka cenderung bergaya hidup sederhana dan tidak boros. Sesekali mereka memang membutuhkan kesenangan, tetapi itu berbiaya jauh lebih kecil dibandingkan dengan pendapatan mereka.
Orang miskin tidak mampu mengerem kesenangan karena mereka tidak mampu membedakan mana keinginan dan kebutuhan. Mereka tidak mempunyai cukup tabungan dan hidup sibuk ‘gali lubang tutup lubang', karena uang mereka habis untuk mengejar kesenangan. Keadaan seperti itu semakin menyulitkan kehidupan mereka.
 
Lima perbedaan antara orang kaya dan orang miskin di atas menunjukkan bahwa dunia nyata kita hanyalah satu cerminan dari dunia batin. Berhati-hatilah dengan pola pikir, karena akan menjadi tindakan. Sedangkan tindakan akan menentukan nasib Anda. Bila Anda ingin kaya kuncinya adalah kemampuan mengendalikan pikiran menjadi lebih positif. Be positive, pasti kaya!

Penulis : Andrew Ho

 

(¯`•.¸ღ ღ¸.•´¯)*•♫♥♥ "Ya Allah,
Terimakasih atas segala reski, rahmat dan berkah yang telah ENGKAU berikan dan limpahkan pada ku.
Terimakasih atas kesehatan dan umur panjang yang telah ENGKAU berkahi pada ku.
Terimakasih telah memberikan tempat yang layak padaku, yaitu diantara orang-orang yang aku cintai dan yang mencintai aku."
...
Ya Allah,
Jika hari ini aku diizinkan untuk memanjatkan doa dan berharap untuk diriku sendiri.
Maka hari ini, Aku berdoa dan berharap agar ENGKAU tetap memberikan kesehatan dan umur panjang padaku, agar aku tetap bisa menjaga dan menyayangi orang-orang yang aku sayangi selama mungkin. Semoga ENGKAU meletakkanku diantara orang-orang yang menyayangiku, diantara sahabat- yang selalu mengerti aku, diantara saudara-saudara yang mengasihi aku... dan diantara anak dan istri yang ingin ku temani seumur hidupku. Semoga ENGKAU membukakan pintu rejeki yang sebesar-besarnya untukku, agar aku bisa menafkahi dan memberikan kehidupan yang layak bagi anak-istriku. Semoga ENGKAU tetap menjadikan aku sebagai seorang anak yang berbakti pada kedua orang tua, kakak yang bertanggungjawab atas adikku. Jadikan aku ayah yang baik bagi anakku, suami yang menyayangi istriku dan jadikanlah aku imam yang akan mengangkat harkat dan martabat mereka semua. AMIN


Ya Allah,
Hanya itu doa dan harapanku hari ini...
Dan jika diizinkan aku berdoa dan berharap untuk orang-orang yang kucintai dan sahabat-sahabatku, maka aku akan memohon pada-MU agar ENGKAU memberikan mereka cinta dan kasih sayang sepanjang hidupnya. Semoga mereka diletakkan diantara orang-orang yang menyayangi mereka. Semoga mereka diberikan kesehatan dan umur panjang, agar mereka juga bisa menjaga dan melindungi orang-orang yang mereka sayangi. Semoga mereka ENGKAU berikan reski yang berlimpah agar mereka bisa menafkahi orang-orang yang mereka sayangi.... AAMIIN.(¯`•.¸ღ ღ¸.•´¯)*•♫♥♥


Source

"There are better things ahead than any we leave behind. / Ada banyak hal lebih baik di depan dibandingkan apa yang sudah kita lalui." - Clive Staples Lewis (1898 - 1963); Novelis Inggris

Segala sesuatu di dunia ini memiliki manfaat bagi umat manusia. Seluruh makhluk hidup beserta pola hidupnya juga mengandung nilai-nilai filosofis yang luar biasa, karena dapat kita gunakan untuk menjalani kehidupan dengan lebih cerdas dan bijaksana. Salah satunya adalah nilai-nilai filosofis dari kehidupan burung elang.

Elang merupakan binatang yang mempunyai umur panjang, dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai usia tersebut ia harus membuat keputusan besar pada umurnya yang ke-40. Saat itu, cakarnya mulai menua, paruh menjadi panjang dan bengkok sehingga hampir menyentuh dada. Sayapnya menjadi berat karena bulunya sudah tumbuh lebat dan tebal sehingga menyulitkannya untuk terbang.

Ia hanya mempunyai 2 pilihan: menunggu kematian atau menjalani proses transformasi yang menyakitkan selama 150 hari. Sebelum transformasi dilaksanakan, maka ia harus berusaha keras terbang ke atas puncak gunung untuk membuat sarang di tepi jurang dan tinggal di sana selama proses berlangsung.

Pertama, ia harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh terlepas dari mulutnya dan menunggu beberapa hari hingga paruh baru tumbuh. Dengan paruh yang baru, ia harus mencabut satu per satu cakarnya. Ketika cakar-cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu-bulu di badannya satu per satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan.

Lima bulan kemudian bulu-bulu yang baru sudah tumbuh. Saat itulah ia baru dapat terbang kembali. Dengan bulu, paruh dan cakar baru ia mulai menjalani 30 tahun kehidupan berikutnya dengan penuh energi.
 


Tak berbeda dengan kehidupan burung elang yang bertransformasi, dalam hidup ini suatu ketika kita juga harus membuat sebuah keputusan besar untuk melakukan pembaharuan. Untuk segala sesuatu yang baru, kita harus memberi ruang terlebih dahulu. Caranya adalah dengan melepaskan segala hal negatif dari masa lalu, yang membebani pikiran dan usaha kita, misalnya kebencian, kecemburuan, dendam, kesedihan, kebiasaan-kebiasaan buruk dan lain sebagainya. Melepaskan segala hal negatif di masa lalu mungkin juga sulit dan menyakitkan sehingga memerlukan komitmen, semangat dan motivasi yang kuat.

Jika Anda mengalami masa lalu yang menyedihkan dan ingin melepaskannya, langkah penting yang dapat Anda lakukan hanyalah menerimanya. Tak peduli betapapun peristiwa yang Anda alami itu menimbulkan trauma mendalam namun semua itu telah terjadi. Tahap inilah yang disebut fase penerimaan.

Sedangkan untuk melepaskan kebiasaan-kebiasaan buruk di masa lalu dibutuhkan komitmen dan usaha yang gigih. Proses awal tentu tak mudah. Tetapi dengan 2 hal tersebut maka kebiasaan lama yang buruk lambat laun akan tergantikan dengan kebiasaan baru yang lebih positif.

Setelah tahap pertama, Anda akan memasuki tahap berikutnya yaitu menerima kenyataan masa lalu sebagai bagian dari proses kehidupan. Semua pengalaman, keinginan dan cinta yang ada pada diri Anda merupakan dampak nyata atas pengalaman masa lalu dan membentuk kehidupan Anda saat ini. Bersyukurlah dengan keadaan sekarang, karena masa lalu telah pergi dan Anda masih memiliki saat ini untuk melakukan perubahan.

Meskipun keadaan maupun mental Anda saat ini juga dipengaruhi masa lalu, jangan sekalipun menggunakan masa lalu sebagai alasan mempertahankan situasi atau keadaan Anda terus menerus menyedihkan. Sebaliknya, gunakanlah masa lalu sebagai cara untuk belajar. Petiklah pelajaran dari pengalaman hidup Anda.

Tengoklah di mana Anda melakukan kesalahan dan buatlah perubahan yang Anda butuhkan saat ini agar masa depan Anda lebih bersinar dan menyenangkan. Oleh sebab itu rajinlah mengoreksi diri setiap hari. Dengan begitu Anda dapat melakukan perubahan dengan tepat dan maksimal.

Dari sinilah kebebasan Anda untuk memutuskan, melakukan perubahan ataukah menjadi korban keadaan. Sudah banyak bukti bahwa orang-orang yang mampu menghancurkan beban masa lalu ataupun kebiasaan-kebiasaan buruk di masa lalu, maka ia akan berhasil mencapai kesuksesan yang tinggi. Lihat saja dalam dunia bisnis, olah raga, seni kreatif, dan lain sebagainya.

Melepaskan pengalaman atau kebiasaan-kebiasaan buruk di masa lalu adalah sebuah pilihan. Sebagai mahkluk yang berakal dan lebih mulia dibandingkan elang, sudah seharusnya kita mampu bersikap lebih baik, arif dan kuat dari yang bisa dilakukan oleh elang. Dalam pandangan saya, setiap hari adalah kesempatan untuk terus berbenah. Setiap tarikan nafas merupakan awal kehidupan baru dan Anda semua pasti mampu menjadikan kehidupan Anda lebih membahagiakan & berarti bagi orang lain.

 

Pesimis adalah kondisi pikiran yang melihat dunia ini selalu negatif. Memang tidak harus semuanya terlihat negatif, mungkin untuk aspek kehidupan yang lain seseorang menerima dengan positif, tetapi untuk aspek lainnya dia melihatnya dengan negatif. Artinya mungkin ada seseorang yang pesimis hanya untuk sebagian aspek kehidupan lainnya.
Muara dari pesimis adalah sikap putus asa, sebuah sikap yang menganggap tidak ada lagi (habis) harapan positif. Pesimis dengan sikap putus asa adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Saat kita membahas pesimis, kita juga sekaligus bicara tentang putus asa. Pesimis menyebabkan kita putus asa, dan penyebab putus asa adalah pesimis.

Penyebab Pesimis

Bagi orang yang pesimis, mereka pesimis karena “fakta dan logika berbicara”. Mereka akan bersandar pada fakta tentang hel-hal negatif, akibat buruk, dan kekagagal yang ada. Ini akan menjadi alasan bagi mereka, bahwa berpikir negatif itu wajar sebab fakta berbicara. Selain fakta, mereka pun akan mengatakan bahwa secara logika juga memang demikian, bahwa selalu ada hal negatif dan peluang kegagalan dibalik sesuatu.
Contoh fakta yang bisa dijadikan alasan mereka pesimis seperti banyaknya pejabat yang korup. Berbagai penggantian pejabat sudah sering terjadi, tetapi perbaikan belum terlihat. Ini menjadikan banyak orang yang pesimis. Bisa juga, Anda sudah mencoba bisnis, namun gagal lagi, gagal lagi. Anda kemudian mengatakan “fakta” bahwa Anda memang tidak akan berhasil bisnis, atau mengatakan bisnis itu sangat beresiko. Artinya, meski Anda punya fakta dan dalil untuk bersikap pesimis, Anda tetap orang pesimis.
Namun, sebenarnya bukan itu penyebab pesimis. Mohon maaf, penyebab pesimis adalah iman yang lemah bahkan orang yang tidak punya iman.
Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. (QS. Az Zumar: 53)
Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir“. (QS. Yusuf:87)
Ibrahim berkata: “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat“. (QS Al Hijr:56)
Janganlah kalian berputus asa dari rizqi Allah selama kepala kalian masih bergerak. Manusia itu dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan merah, tidak memiliki suatu apapun, lalu Allah Azzawajalla memberinya rizqi“. (HR Ahmad No 15294)
Dalam hadits lain disebutkan:
Janganlah kalian berputus asa dari kebaikan, selama kepala kalian masih bisa bergerak. Manusia itu dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan merah, tidak memiliki suatu apapun, lalu Allah Azzawajalla memberinya rizqi“. (HR Ahmad No 15295)

Bahaya Pesimis

Jika seseorang pesimis terhadap sesuatu, maka dia tidak mungkin lagi berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkannya. Tidak ada pencapaian dan kebaikan dari orang yang pesimis. Dia memiliki segudang alasan, logika, dan faktwa bahwa dia tidak perlu berusaha lagi. Jika tidak berusaha, maka dia tidak akan pernah mendapatkan apa-apa. Dia bahkan tidak mau berdakwah karena tidak akan ada gunanya menurut dia. Jadi, memang bahaya baik untuk dunia dan akhirat.
Malas, tidak mau berusaha, hanya menghujat sana sini, bahkan tidak sedikit yang bunuh diri saat harapan sudah tidak ada. jadi, jangan biarkan sikap pesimis tumbuh dalam hati Anda.

Cara Mengatasinya

Cara mengatasinya artinya kita membangun optimisme dalam diri kita. Jika penyebabnya adalah lemah atau bahkan tidak ada iman, maka jika ada setitik saja rasa putus asa dalam diri kita, maka kita harus terus-menerus meningkatkan keimanan kita. Tentu dengan iman yang sebenar-benarnya iman.
Bukankah kita beriman jika Allah Mahakuasa? Maka tidak ada yang tidak mungkin jika Allah sudah berkehendak. Sebesar apa pun masalah yang kita hadapi, bagi Allah itu mudah saja. Sebesar apa pun tujuan yang akan kita gapai, bagi Allah itu mudah. Jadi, tidak ada kata putus asa jika Anda percaya kepada Allah akan menolong kita.
Seorang yang beriman saat dia menghadapi kesulitan, dia tidak akan pernah berputus asa, meski dia bingung apa yang harus dilakukan. Maka dia akan berdo’a meminta petunjuk kepada Allah. Karena dia yakin, Allah Maha Mengetahui.
Setelah berdo’a dia akan bertawakal kepada Allah. Saat urusan kita sudah diwakilkan kepada Allah, kenapa kita harus takut? Bahkan sekedar ragu pun tidak pantas, sebab Allah akan membantu kita.
Saat keyakinan sudah mantap dalam hati, maka dia akan begitu semangat dalam berikhtiar, optimis, dan menyongsong masa depan yang lebih baik. Masa lalu boleh kelabu. Saat ini mungkin banyak masalah. Tetapi, tidak ada alasan kalau besok akan tetap seperti ini. Selama kepala bisa bergerak, maka kita tidak perlu berputus asa dari kebaikan dan rezeki.
Kita juga harus tetap optimis meski beban terasa sangat berat. Seberat-beratnya beban, tentu manusia akan tetap mampu menanggungnya. Sebab, Allah tidak akan membebani manusia di luar kesanggupannya.
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS Al Baqarah: 286)

Saya Ingin Optimis, Tapi Apa Yang Harus Saya Lakukan?

Tentu saja, kadang kita tidak (sebenarnya “belum”) mengetahui apa lagi yang harus dilakukan? Kita mungkin bingung.  Namun yakinlah, saat kita tidak mengetahui, bukan berarti tidak ada jalan. Kita hanya belum menemukannya. Kita bukan tidak bisa, tetapi belum tahu caranya. Jadi, saat Anda tidak tahu harus melakukan apa, maka jawabannya adalah belajar dan/atau mencoba.
Artinya, Anda bisa belajar kepada orang lain atau mencoba sendiri kemudian mengambil pelajaran dari percobaan Anda. Jika Anda tidak mau belajar dan berusaha, maka Anda tidak akan pernah menemukan apa-apa. Optimis akan tetap jauh dari diri Anda.
Percayalah, semakin banyak belajar (belajar dengan cara yang baik) maka Anda akan semakin optimis. Jalan-jalan seolah mulai terbuka untuk Anda lalui, baik mengatasi masalah Anda maupun menggapai impian Anda.

Jangan Tergesa-gesa

Sesungguhnya doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selama ia tidak tergesa-gesa, hingga dia berkata; “Aku telah memohon kepada Rabbku namun Dia tidak mengabulkan doaku.” (HR Ahmad No 8784)
Sikap tergesa-gesa akan menjadikan kita pesimis. Jika Anda ingin mendapatkan sesuatu dengan tergesa-gesa, akan menyebabkan Anda putus asa, karena harapan memang tidak terlihat. Anda ingin kaya dalam semalam, ingin terampil besok, bahkan ingin dikabulkan do’anya segera. Semuanya butuh proses, ada sunatullah di dunia ini dan kita harus mengikutinya karena itu adalah ketentuan Allah. Jadi, ikuti proses jangan tergesa-gesa.

Kesimpulan

Cara mengatasi pesimis itu tiada lain dengan cara mempertebal iman kita, manajemen qalbu. Sehingga kita akan memiliki keyakinan dalam berikhtiar. Jika Anda menemukan sesuatu yang berat, yakinlah itu dibawah kesanggupan Anda. Jika Anda tidak bisa, maka yakinlah ada caranya, hanya saja belum Anda temukan. Jika memang jauh, maka melangkahlah agar semakin dekat.

By, Motivasi Islami
Time is free, but priceless - Waktu itu gratis, tapi sangat berharga. (Harvey Mackay)

Pada bulan Maret 2009 lalu, saya diundang MANEX sebagai pembicara dalam sebuah seminar motivasi untuk mahasiswa dengan tema manajemen waktu. Satu jam pertama saya habiskan untuk menjelaskan panjang lebar tentang begitu berharganya waktu. Dalam forum tersebut untuk kesekian kalinya saya kembali menyatakan bahwa waktu tak ubahnya nyawa kita sendiri.

Walaupun waktu dapat kita miliki gratis, tetapi kita tidak dapat membelinya jika kontrak waktu kita habis. Sehingga, belajar untuk tidak boros menggunakan waktu dengan manajemen waktu sebaik mungkin merupakan langkah terbaik menghargai hidup kita. Inilah beberapa tips mengatur waktu:

Pertama, milikilah visi dan misi yang jelas, sebab langkah ini akan sangat membantu Anda menentukan prioritas. Dengan begitu Anda dapat mengerti hal-hal terpenting yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Bila hal-hal terpenting dapat terselesaikan dengan cepat, maka Anda akan memiliki cukup waktu untuk mengerjakan hal lainnya.

Kedua
, buatlah daftar target jangka panjang (3-5 tahun) dan target jangka pendek (1-2 tahun). Seluruh target tersebut harus secara seimbang memenuhi 8 aspek penting dalam kehidupan ini yaitu keluarga, kesehatan, keuangan, karir, sosial, rekreasi, spiritual, dan pengembangan diri. Sebab bagi saya, kesuksesan di satu bidang tidak akan menutupi kegagalan di bidang lain; contoh kesuksesan karir dan ekonomi tak dapat mengganti kegagalan dalam pernikahan, begitu pula sebaliknya.


Selain itu, bagilah pekerjaan Anda ke dalam beberapa porsi kecil. Kemudian, lakukan satu hal dalam satu waktu. Fokus pada satu hal pada satu waktu seringkali lebih produktif, karena lebih cepat selesai.

Kunci untuk memastikan apakah kita cukup efektif memanajemen waktu adalah dengan menjadwalkan alokasi waktu atas target yang ingin dicapai. Tentukanlah batas waktu. Jika perlu gunakan pengingat waktu agar Anda tak perlu membuang waktu lebih banyak dari yang sudah Anda rencanakan.

Mempersiapkan segala sesuatu sebelum bekerja atau proyek merupakan salah satu langkah efektif penghematan waktu. Oleh sebab itu, setiap hari rencanakan dan tulislah aktivitas untuk hari ini dan esok hari, serta mempersiapkan segala hal yang diperlukan. Dengan langkah ini Anda dapat menjaga momentum terus berjalan cepat.

Penundaan merupakan musuh terburuk dalam manajemen waktu. Kebiasaan menunda hanya akan membuat pekerjaan menumpuk dan semakin membebani Anda. Contoh kalau minggu ini Anda telah menetapkan 7 target pekerjaan, maka pastikan semua target tersebut terselesaikan minggu ini juga. Sebab bila Anda menunda, maka penundaan itu akan membebani pekerjaan Anda pada minggu selanjutnya.

Betapapun sibuk aktivitas Anda, luangkanlah saat untuk beristirahat sejenak. Waktu istirahat ini merupakan saat bagi Anda untuk menyegarkan pikiran, memulihkan stamina, dan meningkatkan energi. Setelah itu Anda akan merasa segar dan fokus untuk kembali bekerja lebih cepat dan lebih baik.


Memanajemen waktu dengan baik akan memberi segudang manfaat dalam hidup Anda.

Beberapa keuntungan yang dapat Anda peroleh di antaranya adalah:
•Anda akan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menentukan prioritas, dapat merencanakan aktifitas harian, mingguan, dan bulanan dengan lebih efektif dan efisien. Contoh bila dalam minggu ini Anda harus menyelesaikan 3 proyek, maka Anda akan dengan mudah menentukan proyek mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan menyelesaikannya tepat waktu.

•Tidak semua pekerjaan itu menyenangkan. Tetapi jika Anda memiliki kemampuan memanajemen waktu, maka Anda akan mampu menyelesaikan banyak hal yang sebelumnya Anda anggap sulit atau tidak menyenangkan. Sehingga tanggung jawab pekerjaan Anda tidak akan sampai bertumpuk.

•Kemampuan memanajemen waktu secara efektif membentuk Anda bersikap lebih bertanggung jawab; menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal dan mencapai target.

•Pandai dalam mendelegasikan pekerjaan, memiliki cukup waktu untuk menjadikan kehidupan lebih seimbang, mampu melihat solusi dalam sebuah masalah, dan melihat sisi positif dari kejadian negatif, dan masih banyak lagi keuntungan lain dari manajemen waktu.

Semua orang memiliki waktu yang sama, tak lebih dari 24 jam dalam sehari. Tetapi ketika Anda mampu memanajemen waktu dengan baik, berarti Anda sudah mampu menghargai waktu. Sebab bagaimanapun juga, kemampuan Anda memanajemen waktu dapat mengubah segala aspek dalam hidup, Anda menjadi jauh lebih baik.



By, Andrew Ho
Menghargai Hidup dan Manajemen Waktu 

Ini dia Kisah orang-orang bodoh, cacat dan yang berkali-kali gagal dan akhirnya sukses…

Mari kita baca… :)

1. Adam Khoo

adam Khoo


Dia orang Singapura. Waktu kecil, ia adalah penggemar berat games dan TV. Sehari, ia bisa berjam-jam di depan TV. Baik main PS atau nonton TV.
Adam Khoo pun dikenal sebagai anak bodoh. Ketika kelas empat SD, Ia dikeluarkan dari sekolah. Ia pun masuk ke SD terburuk di Singapura. Ketika akan masuk SMP, ia ditolak oleh enam SMP terbaik di sana.

Akhirnya, ia bisa masuk ke SMP terburuk di Singapura. Begitu terpuruknya prestasi akademisnya, tapi lama kelamaan membaik justru karena cemoohan teman-temannya, hingga akhirnya memperoleh kesuksesan di dunia bisnis. Prestasi Adam di dunia bisnis ditandai pada saat Adam berusia 26 tahun. Ia telah memiliki empat bisnis dengan total nilai omset per tahun US$ 20 juta. Kisah bisnis Adam dimulai ketika ia berusia 15 tahun. Ia berbisnis music box. Bisnis berikutnya adalah bisnis training dan seminar.

Pada usia 22 tahun, Adam Khoo adalah trainer tingkat nasional di Singapura. Klien-kliennya adalah para manager dan top manager perusahaan-perusahaan di Singapura. Bayarannya mencapai US$ 10.000 per jam.


2. Albert Enstein

Siapa yang belum tahu Albert Einstein? Dialah Ilmuwan terkenal abad 20 yang terkenal dengan teori relativitasnya. Dia juga salah satu peraih Nobel. Siapa sangka dia adalah seorang anak yang terlambat berbicara dan juga mengidap Autisme. Waktu kecil dia juga suka lalai dengan pelajaran.


3. Aristotle Onassis

Aristotle Onassis

Di sekolah, ia bodoh dan suka mencari perkara, mengikuti contoh banyak orang kaya. Tidak aneh kalau ia diusir dari beberapa sekolah. Ia paling sering menduduki ranking terbawah di kelasnya. Salah seorang gurunya berkata:Teman-teman sekelas memuja dia, tetapi guru guru dan keluarganya berputus asa. Selagi ia masih muda, dengan mudah orang dapat melihat bahwa dia akan menjadi seorang di antara mereka yang akan menghancurkan diri sama sekali atau sukses secara gilang-gemilang. Walaupun raportnya di sekolah jauh dari bagus, bakatnya untuk berdagang dan mencari uang telah tampak sejak dini. Akhirnya dia menjadi seorang milyuner.


4. Thomas Alva Edison

Thomas Alva Edison


Suatu hari, seorang bocah berusia 4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah, pulang ke rumahnya membawa secarik kertas dari gurunya. ibunya membaca kertas tersebut,
Tommy, anak ibu, sangat bodoh. kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah.
Sang ibu terhenyak membaca surat ini, namun ia segera membuat tekad yang teguh, ” anak saya Tommy, bukan anak bodoh. saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia.”
Tommy kecil adalah Thomas Alva Edison yang kita kenal sekarang, salah satu penemu terbesar di dunia. dia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang untuk terus maju. Siapa yang sebelumnya menyangka bahwa bocah tuli yang bodoh sampai-sampai diminta keluar dari sekolah, akhirnya bisa menjadi seorang genius? jawabannya adalah ibunya! Ya, Nancy Edison, ibu dari Thomas Alva Edison, tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah terhadap anaknya.


5. Chris Gardner


Sudah pernah nonton film atau baca buku Pursuit of Happyness ? Itulah kisah nyata kehidupan Christoper Paul Gardner yang diperankan oleh Will Smith. Pahit manisnya kehidupan tampaknya sudah dirasakan olenya. Kehilangan tempat tinggal, ditinggal istri, ditangkap polisi, kesulitan membayar kredit, semuanya sudah dirasakan. Dia bukanlah orang berpendidikan tinggi tapi dia terus berusaha dan berjuang, Kini dia menjadi seorang milyuner sukses, motivator, entrepeneur dan filantropis. Sekarang dia mempunyai Gardner Rich & Co, sebuah perusahaan pialang saham.


6. Ludwig Van Beethoven


Jika anda mengenal seorang wanita yang sedang hamil, yang telah mempunyai 8 anak, tiga diantaranya tuli, dua buta, satu mengalami gangguan mental dan wanita itu sendiri mengidap sipilis, apakah anda akan menyarankannya untuk menggugurkan kandungannya? Jika anda menjawab ya, maka anda baru saja membunuh salah satu komponis masyur dunia. Karena anak yang dikandung oleh sang ibu tersebut adalah Ludwig Van Beethoven. Ketika Beethoven berumur di ujung dua puluhan, tanda-tanda ketuliannya mulai tampak, tapi akhirnya ia menjadi Komponis yang terkenal dengan karya 9 simfoni, 32 sonata piano, 5 piano concerto, 10 sonata untuk piano dan biola, serangkaian kuartet gesek yang menakjubkan, musik vokal, musik teater, dan banyak lagi.


7. Louis Braille


Louis Braille mengalami kerusakan pada salah satu matanya ketika berusia 3 tahun. Waktu itu secara tidak sengaja dia menikam matanya sendiri dengan alat pembuat lubang dari perkakas kerja ayahnya. Kemudian mata yang satunya terkena sympathetic ophthalmia, sejenis infeksi yang terjadi karena kerusakan mata yang lainnya. Kebutaan tidak membuatnya putus asa, ia menciptakan abjad Braille yang membantu orang buta juga bisa membaca. Sekarang siapa yang tidak tahu Abjad Braille?


8. Abraham Lincoln


Kisah Lincoln merupakan contoh klasik orang-orang yang benar-benar berani gagal.
Gagal dalam bisnis pada tahun 1831.

Dikalahkan di Badan Legislatif pada tahun 1832.

Gagal sekali lagi dalam bisnis pada tahun1833
.
Mengalami patah semangat pada tahun 1836.

Gagal memenangkan kontes pembisara pada tahun1838.

Gagal menduduki dewan pemilih pada tahun 1840.

Gagal dipilih menjadi anggota Kongres pada tahun 1843.

Dilantik menjadi anggota Kongres pada tahun 1846.

Gagal menjadi anggota Kongres pada tahun 1848.

Gagal menjadi anggota senat pada tahun 1855.

Gagal Menjadi Presiden Pada Tahun 1856.

Gagal Menjadi anggota Dewan Senat pada tahun 1858.

Akhirnya pada tahun 1860 dilantik sebagai presiden Amerika yang ke-16 dan salah seorang presiden yang sukses dalam sejarah Amerika.


9. Bill Gates



Nah, ada yang tidak kenal Bill Gates? William Henry Gates III, atau yang lebih dikenal Bill Gates adalah pendiri (bersama Paul Allen) dan ketua umum perusahaan perangkat lunak AS, Microsoft. Ia juga merupakan seorang filantropis melalui kegiatannya di Yayasan Bill & Melinda Gates. Ia menempati posisi pertama dalam orang terkaya di dunia versi majalah Forbes selama 13 tahun (1995 hingga 2007). Siapa sangka dia DO dari Harvard dan sebelumnya pernah bekerja sebagai Office Boy



10. Mark Zuckerberg


Yang satu ini dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang memulai dari keringatnya sendiri. Bagaimana tidak, dimulai dari sebuah situs penghubung mahasiswa Harvard, ternyata banyak yang menyukainya, dengan nekat ia mengikuti jejak seniornya, Bill Gates, DO dari Harvard untuk mengembangkan situs tersebut menjadi Facebook yang kita kenal sekarang. Tahukah Anda? Mark pernah menolak tawaran Friendster yang ingin membeli Facebook 10 juta US$, artinya sekitar Rp. 9,500,000,000 (kurs Rp. 9,500), tawaran dari viacom 750 juta dolar (Rp. 7,125,000,000,000) dan yang paling mengagetkan tawaran dari yahoo satu miliar dolar (Rp. 9,500,000,000,000).

Sebenarnya masih banyak lagi contoh lainnya. J.K Rowling, Steven Spielberg, Steve Jobs, Oprah Winfrey, Saichiro Honda, Stevie Wonder, Hellen Keller dan lain-lain. Tapi, aku rasa mereka sudah cukup menjadi contoh untuk membuktikannya. Itu semua dilakukan dengan impian dan usaha .


Dari beberapa sumber


  1. Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya dia bisnis. Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang Pintar. Walhasil Boss-nya orang pintar adalah orang bodoh.
  2. Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang pintar yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah. Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.
  3. Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya mendapatkan kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.
  4. Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato, maka disuruh orang pintar untuk membuatnya.
  5. Orang Bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH). Oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.
  6. Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan, sementara itu orang pintar percaya. Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh. Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada diatas.
  7. Orang bodoh berpikir pendek, untuk memutuskan sesuatu dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar, walhasil orang orang pintar menjadi staffnya orang bodoh.
  8. Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang-orang pintar yang berkerja. Tapi orang-orang pintar DEMO, walhasil orang-orang pintar “meratap-ratap” kepada orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan.
  9. Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.
  10. Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa dijadikan duit. Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.
  11. Bill Gates (Microsoft), Dell, Hendri (Ford), Thomas Alfa Edison, Tommy Suharto, Liem Siu Liong (BCA group). Adalah orang-orang bodoh (tidak pernah dapat S1) yang kaya. Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka. Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.

PERTANYAAN:

  1. Jadi mending jadi orang pinter atau orang bodoh??
  2. Pinteran mana antara orang pinter atau orang bodoh??
  3. Mulia mana antara orang pinter atau orang bodoh??
  4. Susah mana antara orang pinter atau orang bodoh??

Kesimpulan:

  1. Jangan lama-lama jadi orang pinter, lama-lama tidak sadar bahwa dirinya telah dibodohi oleh orang bodoh.
  2. Jadilah orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh.
  3. Kata kunci nya adalah “resiko” dan “berusaha”, karena orang bodoh berpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil, selanjutnya dia berusaha agar resiko betul-betul kecil. Orang pinter berpikir panjang maka dia bilang resikonya besar untuk selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut, dan mengabdi pada orang bodoh.


Sumber : forum kaskus.us – UserID: 591971


Hampir semua kisah legendaris tentang kejayaan perusahaan atau organisasi selalu dibentangkan oleh sebuah tim kerja yang ekselen. Penemuan lampu bohlam pertama ternyata tak hanya diracik oleh sang genius Thomas Alva Edison, namun lantaran ditopang oleh puluhan anggota tim-nya yang bekerja tak kenal lelah, melakukan eksperimen hingga ribuan kali.

Medium internet yang sekarang tengah Anda nikmati juga diracik oleh kolaborasi puluhan programmer yang bekerja di lembaga Darpa Defense Project. Dan kisah Facebook yang fenomenal itu diusung tak hanya oleh Mark Zuckerberg namun hasil kolaborasi sang pioner dengan tiga rekannya yang sama-sama punya peran fundamental.


We don’t create superman/woman, we develop super team. Demikian kredo yang kini kudu diusung dengan penuh bara antusiasme. Sebab tanpa kualitas tim yang top markotop, sebuah organisasi bisa limbung ditelan arus perubahan yang terus menggilas tanpa kenal letih. Kalau demikian, dimensi apa saja yang amat penting untuk membentangkan sebuah tim legendaris?


Beragam studi tentang team effectiveness, menyuguhkan tiga keping elemen yang layak diperhatikan kala kita hendak membangun tim yang tangguh.


Elemen pertama, tak pelak lagi adalah : team leader yang kredibel. Anda boleh punya tujuan tim yang heroik, atau punya para anggota team dengan talenta yang mengagumkan. Namun tanpa team leader yang inspiring, sebuah tim bisa terseok-seok di tengah jalan dan lalu terpelanting.


Anda sendiri mungkin pernah punya pengalaman menjadi anggota tim dimana ketua (atau team leadernya) tak punya talenta, atau yang kecakapannya abal-abal. Pelan-pelan para anggota tim bisa digayuti rasa frustasi, kehilangan arah dan goyah; lantaran sang ketuanya gagal memberikan panduan yang jelas dan inpsiring. Semangat dan spirit kerjasama tim juga perlahan redup lantaran kegagalan sang leader untuk membangun komunikasi yang tegas dan monitoring yang konsisten.


Dalam kondisi seperti diatas, tak banyak asa yang bisa dibentangkan kepada tim. Kondisi seperti itu telah membikin potensi tim retak, sebelum ia menemukan momentum untuk menjadi super team. Itulah kenapa, memilih team leader yang kredibel adalah sebuah kata kunci.


Elemen yang kedua adalah ini : sebuah tim hanya akan mekar kinerjanya jika ia memiliki tujuan/sasaran yang jelas, dan tak kalah penting, segenap anggota tim saling koordinasi untuk memetakan dimana peran dan tanggungjawabnya dalam mengejar tujuan itu.


Di tempat kerja acap kita temui antar anggota tim/bagian dalam organisasi saling bekerja sendiri-sendiri, tanpa koordinasi yang jelas; seolah-olah masing-masing pihak punya arah yang bersimpangan. Sialnya masing-masing juga acap tidak mampu membangun komunikasi yang yang lancar.


Komunikasi dan koordinasi sungguh dua kata yang sederhana. Namun sering kita menyaksikan dua kata ajaib itu lenyap. Yang kemudian menyeruak adalah kinerja tim yang lamban, saling menyalahkan, dan terseok-seok menjawab tuntutan zaman.


Itulah kenapa elemen kedua ini amat penting : setiap tim harus punya mekanisme sistematis untuk membuat masing-masing anggotanya saling memahami apa kontribusinya bagi pencapaian tujuan tim.


Elemen yang terakhir bagi munculnya great team adalah ini : terbangunnya sense of togetherness yang solid. Atau spirit kebersamaan demi tergapainya tujuan tim. Disini yang tak boleh muncul adalah perasaan egoisme yang kental (gue yang paling berperan dalam tim ini) atau juga ego sektoral (bagian atau departemen kami yang paling penting; atau kami ndak mau tahu kerjaan bagian lain).


Bagaimana semangat kebersamaan tumbuh mekar dalam lingkungan semacam itu? Itulah kenapa yang harus dimunculkan adalah sikap kebersamaan : sikap untuk saling peduli antar sesama anggota tim. Dan juga sikap untuk dengan penuh antusias saling membantu dan berkoordinasi (sekali lagi, koordinasi!!) demi tercapainya tujuan bersama.


Itulah tiga elemen kunci untuk menghadirkan great team. Kita juga pasti akan merasa enjoy jika terlibat dalam great team. Spirit kebersamaan yang kental dan kinerja tim yang handal memang akan membuat kita kian happy dalam bekerja.


Sumber

Pasti agan-agan tidak asing dengan nama Habibie dan bagaimana prestasinya. tapi sayang di Indonesia negaranya sendiri tidak dihargai. tidak hanya Bp. Habibie gan masih ada beberapa orang jenius dari indonesia yang terbuang diluar negri. langsung aja gan di bawah ini

March Boedihardjo


Bocah Indonesia, March Boedihardjo, mencatatkan diri sebagai mahasiswa termuda di Universitas Baptist Hong Kong (HKBU). March akan memiliki gelar sarjana sains ilmu matematika sekaligus master filosofi matematika.

Karena keistimewaannya itu, perguruan tinggi tersebut menyusun kurikulum khusus untuknya dengan jangka waktu penyelesaian lima tahun(dari 2007). Ketika ditanya tentang cara beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru, March mengaku tidak pernah cemas berhadapan dengan teman sekelas yang lebih tua darinya. ”Ketika saya di Oxford, semua rekan sekelas saya berusia di atas 18 tahun dan kami kerap mendiskusikan tugas-tugas matematika,’’ kisahnya. March memang menempuh pendidikan menengah di Inggris.

Hebatnya, dia masuk dalam kelas akselerasi, sehingga hanya perlu waktu dua tahun menjalani pendidikan setingkat SMA itu. Hasilnya, dia mendapat dua nilai A untuk pelajaran matematika dan B untuk statistik. Dia juga berhasil menembus Advanced Extension Awards (AEA), ujian yang hanya bisa diikuti sepuluh persen pelajar yang menempati peringkat teratas A-level. Dia lulus dengan predikat memuaskan. Dalam sejarah AEA, hanya seperempat peserta AEA yang bisa mendapat status tersebut.

Prof Nelson Tansu:


Pria kelahiran 20 Oktober 1977 ini adalah seorang jenius. Ia adalah pakar teknologi nano. Fokusnya adalah bidang eksperimen mengenai semikonduktor berstruktur nano. Teknologi nano adalah kunci bagi perkembangan sains dan rekayasa masa depan. Inovasi-inovasi teknologi Amerika, yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari seluruh orang di dunia, bertopang pada anak anak muda brilian semacam Nelson. Nelson, misalnya, mampu memberdayakan sinar laser dengan listrik superhemat.

Sementara sinar laser biasanya perlu listrik 100 watt, di tangannya cuma perlu 1,5 watt.Penemuan-penemuannya bisa membuat lebih murah banyak hal. Tak mengherankan bila pada Mei lalu, di usia yang belum 32 tahun, Nelson diangkat sebagai profesor di Universitas Lehigh. Itu setelah ia memecahkan rekor menjadi asisten profesor termuda sepanjang sejarah pantai timur di Amerika. Ia menjadi asisten profesor pada usia 25 tahun, sementara sebelumnya, Linus Pauling, penerima Nobel Kimia pada 1954, menjadi asisten profesor pada usia 26 tahun. Mudah bagi anak muda semacam Nelson ini bila ingin menjadi warga negara Amerika.Amerika pasti menyambutnya dengan tangan terbuka. “Apakah tragedi orang tuanya membikin Nelson benci terhadap Indonesia dan membuatnya ingin beralih kewarganegaraan?” “Tidak.

Hati Saya tetap melekat dengan Indonesia,” katanya kepada Tempo. Nelson bercerita, sampai kini ia getol merekrut mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan riset S-2 dan S-3 di Lehigh. Ia masih memiliki ambisi untuk balik ke Indonesia dan menjadikan universitas di Indonesia sebagai universitas papan atas di Asia.

Muhammad Arief Budiman



Saint Louis, Missouri, Amerika Serikat. Di sebuah ruang kerja di kompleks Orion Genomic, salah satu perusahaan riset bioteknologi terkemuka di negeri itu, seorang lelaki Jawa berwajah “dagadu”—sebab senyum tak pernah lepas dari bibirnya—kerap terlihat sedang salat. anak pekerja pabrik tekstil GKBI itu sekarang menjadi motor riset utama di Orion. Jabatannya: Kepala Library Technologies Group. Menurut BusinessWeek, ia merupakan satu dari enam eksekutif kunci perusahaan genetika itu.Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari gen, pembawa sifat pada makhluk hidup. Peran ilmu ini bakal makin sentral di masa depan: dalam peperangan melawan penyakit, rehabilitasi lingkungan, hingga menjawab kebutu*an pangan dunia.

Arief tak hanya terpandang di perusahaannya. Namanya juga moncer di antara sejawatnya di negara yang menjadi pusat pengembangan ilmu tersebut: menjadi anggota American Society for Plant Biologists dan—ini lebih bergengsi baginya karena ia ahli genetika tanaman—American Association for Cancer Research.Asosiasi peneliti kanker bukan perkumpulan ilmuwan biasa. Dokter bertitel PhD pun belum tentu bisa “membeli” kartu anggota asosiasi ini. Agar seseorang bisa menjadi anggota asosiasi ini, ia harus aktif meneliti penyakit kanker pada manusia. Ia juga harus membawa surat rekomendasi dari profesor yang lebih dulu aktif dalam riset itu serta tahu persis riset dan kontribusi orang itu di bidang kanker. Arief mendapatkan kartu itu karena, “Meskipun latar belakang saya adalah peneliti genome tanaman, saya banyak melakukan riset genetika mengenai kanker manusia,” ujarnya.

Prof Dr. Khoirul Anwar:



Dia kini menjadi ilmuwan top di Jepang. Wong ndeso asal Dusun Jabon, Desa Juwet, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, itu memegang dua paten penting di bidang telekomunikasi. Dunia mengaguminya. Para ilmuwan dunia berkhidmat ketika pada paten pertamanya Khoirul, bersama koleganya, merombak pakem soal efisiensi alat komunikasi seperti telepon seluler.

Prof Dr. Khoirul Anwar adalah pemilik paten sistem telekomunikasi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) adalah seorang Warga Negara Indonesia yang kini bekerja di Nara Institute of Science and Technology, Jepang.Dunia memujinya. Khoirul juga mendapat penghargaan bidang Kontribusi Keilmuan Luar Negeri oleh Konsulat Jenderal RI Osaka pada 2007. Pada paten kedua, lagi-lagi Khoirul menawarkan sesuatu yang tak lazim. Untuk mencapai kecepatan yang lebih tinggi, dia menghilangkan sama sekali guard interval (GI). “Itu mustahil dilakukan,” begitu kata teman-teman penelitinya. Tanpa interval atau jarak, frekuensi akan bertabrakan tak keruan. Persis seperti di kelas saat semua orang bicara kencang secara bersamaan.Dua penelitian istimewa itu mungkin tak lahir bila dulu Khoirul kecil tak terobsesi pada bangkai burung, balsam yang menusuk hidung, serta mumi Firaun. Bocah kecil itu begitu terinspirasi oleh kisah Firaun, yang badannya tetap utuh sampai sekarang. Dia pun ingin meniru melakukan teknologi “balsam” terhadap seekor burung kesayangannya yang telah mati. “Saya menggunakan balsam gosok yang ada di rumah,” kata anak kedua dari pasangan Sudjianto (almarhum) dengan Siti Patmi itu. Khoirul berharap, dengan percobaannya itu, badan burung tersebut bisa awet dan mengeras. Dengan semangat, ia pun melumuri seluruh tubuh burung tersebut dengan balsam gosok.

Sayangnya, hari demi hari berjalan, kata anak petani ini, “Teknologi balsam itu tidak pernah berhasil.” Penelitian yang gagal total itu rupanya meletikkan gairah meneliti yang luar biasa pada Khoirul. Itulah yang mengantarkan alumnus Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung tersebut kini menjadi asisten profesor di JAIST, Jepang.

Dr Warsito P. Taruno:



Dr Warsito P. Taruno, pendiri dan pemilik Edwar Technology. Belasan tahun belajar di luar negeri. Tanpa bantuan pemerintah, penelitian mereka berhasil di Tanah Air. Robot itu bernama Sona CT x001. robot yang dibekali dua lengan itu sedang memindai tabung gas sepanjang 2 meter. Di bagian atas robot, layar laptop menampilkan grafik hasil pemindaian. Selasa dua pekan lalu itu, Sona—buatan Ctech Labs (Center for Tomography Research Laboratory) Edwar Technology—sedang diuji coba. Alat ini sudah dipesan PT Citra Nusa Gemilang, pemasok tabung gas bagi bus Transjakarta.

Perusahaan migas Petronas, kata Warsito, tertarik kepada alat buatannya. Kini mereka masih dalam tahap negosiasi harga dengan perusahaan raksasa milik pemerintah Malaysia tersebut. Selain Sona, Edwar Technology mendapat pesanan dari Departemen Energi Amerika Serikat. Nilai pesanan lumayan besar, US$ 1 juta atau sekitar Rp 10 miliar. Bahkan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pun memakai teknologi pemindai atau Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) temuan Warsito.

ECVT adalah satu-satunya teknologi yang mampu melakukan pemindaian dari dalam dinding ke luar dinding seperti pada pesawat ulang-alik. Teknologi ECVT bermula dari tugas akhir Warsito ketika menjadi mahasiswa S-1 di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia, Universitas Shizuoka, Jepang, tahun 1991. Ketika itu pria kelahiran Solo pada 1967 ini ingin membuat teknologi yang mampu “melihat” tembus dinding reaktor yang terbuat dari baja atau obyek yang opaque (tak tembus cahaya).

sumber & Refrensi


Temaram senja tampak tengah bersemayam diatas kompleks kantor pusat Nokia di kota Helsinki, Finlandia. Butiran salju tipis berjatuhan, menghampiri setiap sudut bangunan. Udara terasa dingin membeku. Di salah satu ruangan, para petinggi Nokia tampak duduk berdiskusi dengan penuh kesenduan. Semilir angin yang dingin membuat suasana ruangan itu terasa kian muram.

Para petinggi itu layak gundah gulana. Hari-hari ini kita tengah menyaksikan drama robohnya kedigdayaan Nokia dalam panggung industri ponsel global. Di banyak negara, pangsa pasar Nokia jatuh bertumbangan. Dalam kategori smartphone – salah satu kategori terpenting – produk Nokia terpelanting, dihantam barisan produk kompetitor.

Dan ini dia fakta yang terasa begitu pahit : dalam tiga tahun terakhir, harga saham Nokia anjlok hingga 80% (delapan puluh persen !!). Ini sama artinya dengan kehancuran. Para pelaku dan pengamat pasar terasa begitu galau dengan masa depan Nokia.
What went wrong? Bagaimana mungkin Nokia yang dulu begitu jaya kini mendadak menjadi pecundang?

Make no mistake. Tentu saja Nokia belum hancur. Produk-produknya masih tetap bisa bertahan. Di pasar Eropa, Nokia masih menjadi market leader, meski kian terseok-seok. Namun kondisi pasar di tanah air mungkin bisa menjadi ilustrasi. Semenjak serbuan masif Blackberry Mania, Nokia seperti kehilangan momentum (mampirlah ke pusat-pusat penjualan ponsel, dan kita tak lagi bisa menemukan neon sign bertuliskan Nokia. Haree gene, kok masih pake Nokia — begitu ledekan salah satu pedagang ponsel. Doh).

Sementara serbuan ponsel murah dengan fitur yang melimpah, ternyata mendapat sambutan positif yang mengejutkan dari masyarakat. Nokia mungkin tak pernah menyangka ponsel seperti Nexian, Ti-phone, Cross, dll itu bisa dengan mudah mengusik keperkasaannya.

Ada dua pelajaran penting yang bisa kita petik dari drama kejatuhan Nokia ini. Pelajaran pertama : sang raksasa pun bisa dengan mudah jatuh. Dengan kata lain, mempertahankan kedigdayaan ternyata bukan hal yang mudah. Kejayaan yang bisa terus dipertahankan itu ternyata bukan taken for granted. Itulah kenapa kita mesti memberikan applaus kepada perusahaan yang selama puluhan tahun tetap bisa menjadi leader seperti Teh Botol Sosro, televisi Sharp, printer HP, sepatu Bata, Bank BRI, sabun Lifebuoy, dan lain-lainnya.

Pelajaran kedua adalah munculnya apa yang bisa disebut sebagai innovator dilemma (tema ini diuraikan dengan amat mendalam oleh Clayton Christensen dalam buku best seller berjudul : The Innovator’s Dilemma: The Revolutionary Book that Will Change the Way You Do Business)

Inti dari innovator dilemma adalah ini : para penguasa pasar itu ragu melakukan inovasi lantaran takut produk inovasinya itu akan meng-kanibal atau menghantam balik produk utamanya yang masih laku di pasaran.

Dan dilema itu berkali-kali datang : dulu GM ragu mengembangkan mobil ukuran kecil lantaran takut justru akan “meng-kanibal” produk utamanya (akhirnya Toyota yang menang). Dulu Gudang Garam dan Djarum takut melakukan inovasi rokok mild lantaran takut akan menghantam balik produk utamanya (akhirnya Sampoerna yang datang). Dulu Honda ragu melakukan inovasi motor skutik (akhirnya Mio yang datang; untung Honda segera mengejar balik).

Dan Nokia ragu melakukan kolaborasi open source untuk mengembangkan aplikasi smart phone lantaran takut produk utamanya, Symbian, akan kehilangan pasar (dan akhirnya Android yang datang menghajar).

Innovator dilemma terjadi, bukan lantaran para market leader tidak bisa melihat arah pasar. Atau juga bukan karena mereka tidak mampu melakukan inovasi. Mereka tahu persis arah pasar dan sangat kapabel dalam melakukan inovasi. Hanya saja, mereka TAKUT melakukan itu lantaran khawatir hasilnya justru akan menghantam balik produk utama mereka yang masih laris manis di pasaran.

Dan saat mereka sadar bahwa ketakutan itu tidak beralasan, segalanya telah terlambat. Kompetitor yang sigap dan nothing to lose dengan segera mengambil kesempatan itu. Lalu meninggalkan sang incumbent (penguasa pasar saat itu) terpelanting ke pinggir arena.

Itulah dua pelajaran penting nan ringkas yang bisa kita petik dari drama kejatuhan Nokia.

Senja telah lewat, dan butiran salju kian deras mengalir di atap kantor pusat Nokia, di Finlandia. Rapat masih juga belum berakhir. Para petinggi Nokia itu harus segera mengambil solusi.

Sebab jika tidak, kelak kita mungkin akan mengenal ponsel Nokia hanya dari museum dan buku-buku sejarah masa silam.

Sumber &
Refrensi