Aplikasi portable bisa kita bawa kemana-mana dengan flashdisk dan langsung dijalankan ketika diperlukan. Sebagian software mungkin sudah tersedia dalam versi portable, tetapi sebagian yang lain belum. Kini dengan software gratis Cameyo, kita bisa membuat software menjadi portable dengan mudah.

Cameyo merupakan software virtualisasi gratis yang cukup kecil untuk membuat versi portable dari aplikasi yang sebelumnya harus melalui proses installasi. Pembuatan aplikasi portable dengan Cameyo sangat mudah, kita hanya perlu melakukan installasi software seperti biasa dan menjalankan beberapa langkah dengan Cameyo. Berikut langkah lebih detailnya :

  1. Download software Cameyo ( 1.6 MB) dan Install di komputer
    cameyo
  2. Setelah selesai install, jalankan program Cameyo, pilih menu Capture installation, maka Cameyo akan mulai memonitor sistem komputer.
  3. Setelah proses monitor selesai, akan tampil window “Proceed with installation” yang artinya Cameyo siap memonitor software yang kita install.
  4. Mulai installasi software yang akan dibuat menjadi Portable, termasuk memasukkan serial number jika software tersebut memerlukannya
  5. Setelah installasi software selesai, klik tombol Cameyo Install done, maka Cameyo akan memulai menyimpan file-file hasil installasi.
  6. Setelah selesai, kita bisa mengatur file yang akan dijalankan begitu aplikasi portable jadi, seperti contoh berikut:
  7. Setelah di klik OK maka pembuatan versi portable di mulai dan setelah jadi, kita mendapatkan file exe versi portable yang langsung bisa kita jalankan tanpa perlu installasi,

Cameyo juga menyertakan fitur untuk mengedit aplikasi portable yang sudah jadi. Karena terkadang ada file-file yang disertakan yang sebenarnya tidak kita perlukan, sehingga bisa dihapus untuk memperkecil ukuran aplikasi portable yang sudah kita buat. Perlu di ingat bahwa tidak semua software installasi bisa dibuat menjadi versi portable, tetapi yang jelas dengan software gratis ini, kita bisa membuat versi portable dengan lebih mudah.


Download Cameyo ( 1.6 MB)

Source : Ebsoft.web.id



Hidden File Tool

Software pendekteksi file Hidden

Ini adalah freeware saya yang mungkin berguna bagi Anda. alat Kecil dan portabel untuk mencari (sangat cepat) tersembunyi-sistem-arsip-baca saja. Plus mudah mengubah file / folder atribut. Berguna ketika file / folder disembunyikan oleh virus (malware), trojan dll

Fitur Utama:

* Ukuran kecil (hanya sekitar 27 KB) dan juga portable

* Cari file dengan Atribut tersembunyi, sistem, membaca arsip saja atau. Anda dapat menggunakan kombinasi dari mereka

* Penyaring kustom. Anda dapat mencari semua file (default dengan *.*) atau jenis file tertentu, misalnya: *. exe, *. dll, *. PIF

* Mudah menghapus file yang ditemukan

* Mudah mengubah atribut file yang dipilih

* Custom direktori pencarian


SOURCE: EBSOFT.WEB.ID


Kebenaran sejati tak pernah berubah
Walau telah lama dimakan sejarah
Mohon maafkan segala salah
Semoga di hari raya hidup kita makin terarah.

Ada suka ada duka
Ada siang ada malam
Kuucapkan selamat hari raya
Segala salah mohon dimaafkan.

Sains membawa kemajuan materi
Agama membawa pencerahan hati
Selamat hari raya idul fitri
Mohon maaf bila pernah menyakiti.

Bila akal berkata mudik merepotkan
Cinta berkata mudik mencerahkan
Bila akal berkata maafmu pasti kau berikan
Cinta berkata mohon maafku harus kukatakan.

Pengetahuan memudahkan kehidupan
Agama memberi arah peradaban
Mohon maafkan segala laku kesalahan
Semoga di hari raya kita tambah beriman.

Perilaku sesat selamanya sesat
Tidak jadi benar karena perubahan jaman
Di hari idul fitri kuucapkan selamat
Mohon hapuskan segala kesalahan.

Kuda perang berpacu kencang
Kuda beban berjalan pelan
Maafkan bila aku berteriak lantang
Mohon maafkan segala kesalahan.

Kesenangan tidak sama dengan kebahagiaan
Agamalah pembawa kebahagiaan sejati
Mohon maafkan segala kesalahan
Semoga berbahagia di hari raya fitri.

Akal menunjukkan jalan di bumi
Hati menunjukkan jalan nurani
Segala salah mohon diampuni
Idul fitri kita rayakan lagi.

Lemon mentah lemon masam
Agar manis diberi gula
Mohon maaf segala kesalahan
Agar kita kembali fitri di hari raya.

Selamanya api adalah api
Selamanya salah adalah salah
Selamat hari raya idul fitri
Mohon maafkan segala salah.

Siang hari kulit berminyak
Biar cerah diberi bedak
Ikhlaskan segala salah tindak
Biar lebaran hatiku enak.

Tafsir sesat membawa bencana
Penyebarnya harus diadili
Selamat bergembira di hari raya
Segala salah mohon diampuni.

Menjelang lebaran rumah dicat
Biar keluarga jauh betah bertandang
Maafkan aku bila pernah berlaku cacat
Biar hari raya hati kita lapang.

Buah pisang tidak akan jadi sapi
Meskipun mereka sepakat dia sapi
Selamat hari raya idul fitri
Segala kesalahanku mohon dieliminasi.

Hati lapang hati yang tenang
Hati sempit hati tak tentram
Maafkan aku dengan hatimu yang lapang
Semoga lebaran hati kita tentram.

Durian montong enak sekali
Jangan lupakan saudara, dimakan sendiri
Maafkan aku bila pernah menyakiti
Jangan lupa berdoa agar kembali fitri.

Selamat hari Raya
Mohon maaf Lahir batin.


Source : toppuisi.blogspot.com

PREDATOR kunci PC Anda ketika Anda pergi, bahkan jika Anda Windows sesi masih dibuka.
Ini menggunakan USB flash drive biasa sebagai perangkat kontrol akses, dan bekerja sebagai berikut:
protect your computer with a flash drive

melindungi komputer Anda dengan flash drive

* Anda memasukkan USB drive
* Anda menjalankan PREDATOR (autostart dengan Windows adalah mungkin)
* Anda melakukan pekerjaan Anda ...
* Ketika Anda jauh dari PC Anda, Anda cukup menghapus drive USB:
setelah dihapus, keyboard dan mouse tidak aktif dan layar gelap
* Ketika Anda kembali ke PC Anda, Anda letakkan USB flash drive di tempat:
keyboard dan mouse akan segera dirilis, dan menampilkan dipulihkan.

Ini lebih mudah dan lebih cepat daripada penutupan sesi Windows Anda, karena Anda tidak perlu mengetik ulang password Anda saat Anda kembali.

Advanced Security Features:

protect several computers with a single flash drive

melindungi beberapa komputer dengan flash drive tunggal melindungi komputer dengan beberapa flash drive

protect a computer with several flash drives
Beberapa Lindungi komputer dengan flash drive tunggal Lindungi komputer dengan beberapa flash drive

* PREDATOR dapat mengirim pesan peringatan oleh Email atau SMS.
* PREDATOR merekam semua peristiwa yang berhubungan dengan keamanan dalam file log: mulai, alarm, berhenti. Dengan membaca log ini, Anda akan tahu jika penyusup telah mencoba menggunakan komputer Anda saat Anda pergi.
* PREDATOR dapat meniru log ini di account Twitter Anda, memungkinkan Anda untuk jarak jauh memonitor semua aktivitas akses-kontrol pada PC Anda.
* PREDATOR sering perubahan kode keamanan mencatat pada drive USB anda. Jika seorang penyusup berhasil menyalin tongkat Anda, salin ini tidak akan bekerja karena kode pada tongkat Anda sendiri akan berubah untuk sementara.
* PREDATOR Menonaktifkan Windows manajer tugas ketika Anda mencabut USB drive. Tidak ada yang dapat menghentikannya dengan Ctrl-Alt-Del.
* Baru! PREDATOR menonaktifkan fitur Autorun CD pada Windows, untuk mencegah penyusup dari menjalankan malware pada CD khusus dibuat.

* PREDATOR memungkinkan Anda memperoleh kembali kontrol dari komputer Anda jika Anda kehilangan tongkat Anda: ketika Anda mulai perangkat lunak untuk pertama kalinya, Anda menetapkan sandi yang akan membuka sesi Anda jika Anda USB drive tidak tersedia.

* PREDATOR bisa bunyi alarm terdengar jika seseorang memasuki sandi tidak valid.

* Dan akhirnya,

PREDATOR dapat melindungi beberapa PC dengan USB flash drive yang sama, misalnya Anda rumah dan komputer kantor.


Download
Dari Avtech:

AVTECH EagleEyes-lite adalah aplikasi gratis untuk semua pelanggan terhormat dari AVTECH hanya untuk Corporation, EagleEyes-lite sangat mudah dan nyaman untuk digunakan, fitur yang kuat dengan desain antarmuka yang ramah pengguna. Fungsi deskripsi:
1. Real-time streaming video langsung monitor remote IP-Camera dan DVR Device (AVTECH produk saja).
2. Dukungan DVR tunggal, Multi-channel monitor swithing.
3. Dukungan protokol TCP-IP.
4. Auto Re-login setelah melepas fungsi.
5. Dukungan video tipe seperti: MPEG4, H.264 untuk DVR / IPCAM.
6. Dukungan PTZ Control (Normal / Pelco-D / Pelco-P).
7. Tampilan Video rugi / Cover saluran.
8. Dukungan Push Pemberitahuan.


Panel sentuh fungsi deskripsi:

1. Satu sentuhan untuk beralih saluran.
2. Satu sentuhan untuk mengontrol PTZ HotPoint.
3. Double klik untuk Max Zoom In / Out.
4. Dua jari mencubit untuk PTZ Zoom In / Out.

Catatan: versi ini hanya mendukung 1 account addressbook.

Tentang AVTECH Corporation: Untuk menyediakan produk yang paling kompetitif adalah prestasi terbaik AVTECH Corporation dicapai tahun ini, juga memungkinkan AVTECH Corporation untuk menjadi pemenang di pasar.

AVTECH Corporation akan terus untuk menggabungkan pengalaman distribusi komponen semikonduktor dan keuntungan pemasok terkemuka surveilans keamanan. Dengan keunggulan ini,

AVTECH Corporation bersikeras mengembangkan teknologi dan terus mempromosikan digitalisasi nya, integrasi, dan produk jaringan. AVTECH pelanggan di seluruh dunia akan memberikan harga terbaik, fungsi yang terbaik, dan pelayanan terbaik.

Apa yang baru dalam versi ini:
1. Memperbaiki beberapa bug;
2. Mempercepat koneksi kecepatan;
3. Meningkatkan kehalusan layar;
4. Meningkatkan kinerja decode;
5. Memperbaiki masalah koneksi untuk AVC760;
6. Dukungan deteksi untuk status koneksi iPhone;
7. Memodifikasi Daftar Acara operasi.

Pendahuluan

Di antara fenomena yang disadari oleh sebagian pengkaji teori-teori politik secara umum, adalah: adanya hubungan yang erat antara timbulnya pemikiran-pemikiran politik dengan perkembangan kejadian-kejadian historis (1). Jika fenomena itu benar bagi suatu jenis atau madzhab pemikiran tertentu, dalam bidang pemikiran apapun, hal itu bagi pertumbuhan dan perkembangan teori-teori politik Islam amatlah jelas benarnya. Teori-teori ini ---terutama pada fase-fase pertumbuhan pertamanya-- berkaitan amat erat dengan kejadian-kejadian sejarah Islam. Hingga hal itu harus dilihat seakan-akan keduanya adalah seperti dua sisi dari satu mata uang. Atau dua bagian yang saling melengkapi satu sama lain. Sifat hubungan di antara keduanya berubah-ubah: terkadang pemikiran-pemikiran itu tampak menjadi penggerak terjadinya berbagai kejadian, dan terkadang pula kejadian-kejadian itu menjadi pendorong atau rahim yang melahirkan pendapat-pendapat itu. Kadang-kadang suatu teori hanyalah sebuah bias dari kejadian yang berlangsung pada masa lalu. Atau suatu kesimpulan yang dihasilkan melalui perenungan atas suatu pendapat yang telah diakui pada masa sebelumnya. Atau bisa pula hubungan itu berbentuk lain.

Karena adanya hubungan antara dua segi ini, segi teoretis dan realistis, maka jelaslah masing-masing dari kedua hal itu tidak dapat dipahami tanpa keberadaan yang lain. Metode terbaik untuk mempelajari teori-teori ini adalah dengan mengkajinya sambil diiringi dengan realitas-realitas sejarah yang berkaitan dengannya. Secara berurutan sesuai dengan fase-fase perkembangan historisnya ---yang sekaligus merupakan runtutan alami dan logisnya. Sehingga dapat dipahami hakikat hubungan yang mengkaitkan antara dua segi, dapat memperjelas pendapat-pendapat, dan dapat menunjukkan bumi yang menjadi tempat tumbuhnya masing-masing pemikiran hingga berbuah, dan mencapai kematangannya. Inilah metode yang akan kami gunakan.

Era Kenabian

Era ini merupakan era pertama dalam sejarah Islam. Yaitu dimulai semenjak Rasulullah Saw memulai berdakwah mengajak manusia untuk menyembah Allah SWT hingga meninggalnya beliau. Era ini paling baik jika kita namakan sebagai era "kenabian" atau "wahyu". Karena era itu memiliki sifat tertentu yang membedakannya dari era-era yang lain. Ia merupakan era ideal yang padanya ideal-ideal Islam terwujudkan dengan amat sempurna.

Era ini terbagi menjadi dua masa, yang keduanya dipisahkan oleh hijrah. Kedua fase itu tidak memiliki perbedaan dan kelainan satu sama lain, seperti yang diklaim oleh beberapa orientalis (2). Bahkan fase yang pertama merupakan fase yang menjadi titik tolak bagi fase kedua. Pada fase pertama, embrio 'masyarakat Islam' mulai tumbuh, dan telah ditetapkan kaidah-kaidah pokok Islam secara general. Kemudian pada fase kedua bangun 'masyarakat Islam' itu berhasil dibentuk, dan kaidah-kaidah yang sebelumnya bersifat general selesai dijabarkan secara mendetail. Syari'at Islam disempurnakan dengan mendeklarasikan prinsip-prinsip baru, dan dimulailah pengaplikasian dan pelaksanaan prinsip-prinsip itu seluruhnya. Sehingga tampillah Islam dalam bentuk sosialnya secara integral dan aktif, yang semuanya menuju kepada tujuan-tujuan yang satu.

Sejarah, dalam pandangan politik, lebih terpusat pada fase kedua dibandingkan dengan fase pertama. Karena saat itu jama'ah Islam telah menemukan kediriannya, dan telah hidup dalam era kebebasan dan independensi. Ia juga telah meraih 'kedaulatan'nya, secara penuh. Sehingga prinsip-prinsip Islam sudah dapat diletakkan dalam langkah-langkah praksis. Namun, dalam pandangan sejarah, ciri terbesar yang menandai kedua fase itu adalah sifatnya sebagai fase 'pembentukan', dan fase pembangunan dan permulaan. Fase ini memiliki urgensitas yang besar dalam menentukan arah kejadian-kejadian historis selanjutnya, dan sebagai peletak rambu-rambu yang diikuti oleh generasi-generasi berikutnya sepanjang sejarah. Sedangkan dari segi pemikiran teoritis, pengaruhnya terbatas pada kenyataannya sebagai ruh umum yang terus memberikan ilham terhadap pemikiran ini, memberikan contoh atau teladan ideal yang menjadi rujukan pemikiran-pemikiran itu, meskipun pemikiran-pemikiran itu berbeda satu sama lain, dan memberikan titik pertemuan bagi pendapat-pendapat dan madzhab-madzhab yang berbeda. Sedangkan selain itu, ia tidak memiliki hubungan dengan tumbuhnya pendapat-pendapat parsial yang memiliki kekhasan masing-masing. Terutama jika objek kajiannya adalah analisis terhadap sistem umum yang menjadi platform kenegaraan ummat, atau tentang hubungan-hubungan yang terdapat di dalamnya, atau analisis terhadap salah satu sifatnya. Atau dengan kata lain, analisis terhadap masalah-masalah yang dinamakan sebagai 'politik'. Karena pendapat-pendapat personal itu tidak tumbuh dalam satu atmospir. Namun pendapat-pendapat itu tampil seiring dengan terjadinya perbedaan pendapat dan kecenderungan-kecenderungan. Yang mendorong timbulnya pendapat-pendapat itu juga adalah adanya perasaan kurang sempurna yang ada di tengah masyarakat, dan keinginan untuk mengoreksi sistem atau perilaku-perilaku yang sedang berlangsung. Sedangkan jika suatu sistem telah sempurna, yang mencerminkan prinsip-prinsip agung yang diamini oleh seluruh anggota jama'ah (ummat), dan adanya persatuan yang terwujud di antara individu-individu, kemudian mereka menyibukkan diri mereka untuk berbicara dan berdebat tentang agenda-agenda kerja yang besar, niscaya tidak diperlukan sama sekali tumbuhnya pendapat-pendapat individu atau tampil 'teori-teori'.

Demikianlah, era Rasulullah Saw mencerminkan era persatuan, usaha dan pendirian bangunan umat. Serta menampilkan ruh yang mewarnai kehidupan politik, dan mewujudkan replika bangunan masyarakat yang ideal untuk diteladani dan ditiru oleh generasi-generasi yang datang kemudian. Namun, 'pemikiran teoritis' saat itu belum dimulai. Hal ini tentu amat logis dengan situasi yang ada. Yang jelas, belum ada kebutuhan terhadap hal itu. Namun demikian, belum lagi era tersebut berakhir, sudah timbul faktor-faktor fundamental yang niscaya mendorong timbulnya pemikiran ini, dan membentuk 'teori-teori politik' secara lengkap. Di antara faktor-faktor yang terpenting ada tiga hal: pertama, sifat sistem sosial yang didirikan oleh Rasulullah Saw. Kedua, pengakuan akan prinsip kebebasan berpikir untuk segenap individu. Ketiga, penyerahan wewenang kepada umat untuk merinci detail sistem ini, seperti tentang metode manajerialnya, dan penentuan beberapa segi formatnya. Kami perlu menjelaskan lebih lanjut tentang faktor-faktor ini.

Islam dan Politik

Sistem yang dibangun oleh Rasulullah Saw dan kaum mukminin yang hidup bersama beliau di Madinah --jika dilihat dari segi praksis dan diukur dengan variabel-variabel politik di era modern-- tidak disangsikan lagi dapat dikatakan bahwa sistem itu adalah sistem politik par excellence. Dalam waktu yang sama, juga tidak menghalangi untuk dikatakan bahwa sistem itu adalah sistem religius, jika dilihat dari tujuan-tujuannya, motivasinya, dan fundamental maknawi tempat sistem itu berpijak.

Dengan demikian, suatu sistem dapat menyandang dua karakter itu sekaligus. Karena hakikat Islam yang sempurna merangkum urusan-urusan materi dan ruhani, dan mengurus perbuatan-perbuatan manusia dalam kehidupannya di dunia dan akhirat. Bahkan filsafat umumnya merangkum kedua hal itu, dan tidak mengenal pemisahan antara keduanya, kecuali dari segi perbedaan pandangan. Sedangkan kedua hal itu sendiri, keduanya menyatu dalam kesatuan yang tunggal secara solid; saling beriringan dan tidak mungkin terpisah satu sama lain. Fakta tentang sifat Islam ini amat jelas, sehingga tidak membutuhkan banyak kerja keras untuk mengajukan bukti-bukti. Hal itu telah didukung oleh fakta-fakta sejarah, dan menjadi keyakinan kaum Muslimin sepanjang sejarah yang telah lewat. Namun demikian, ada sebagian umat Islam sendiri, yang mengklaim diri mereka sebagai 'kalangan pembaru', dengan terang-terangan mengingkari fakta ini!. Mereka mengklaim bahwa Islam hanyalah sekadar 'dakwah agama' (3): maksud mereka adalah, Islam hanyalah sekadar keyakinan atau hubungan ruhani antara individu dengan Rabb-nya. Dan dengan demikian tidak memiliki hubungan sama sekali dengan urusan-urusan yang kita namakan sebagai urusan materi dalam kehidupan dunia ini. Di antara urusan-urusan ini adalah: masalah-masalah peperangan dan harta, dan yang paling utama adalah masalah politik. Di antara perkataan mereka adalah: "agama adalah satu hal, dan politik adalah hal lain".

Untuk mengcounter pendapat mereka, tidak ada manfaatnya jika kami mendedahkan pendapat-pendapat ulama Islam; karena mereka tidak mau mendengarkannya. Juga kami tidak memulainya dengan mengajukan fakta-fakta sejarah, karena mereka dengan sengaja telah mencampakkannya!. Oleh karena itu, cukuplah kami kutip beberapa pendapat orientalis dalam masalah ini, dan mereka telah mengutarakan hal itu dengan redaksi yang jelas dan tegas. Hal itu kami lakukan karena para 'pembaru-pembaru' itu tidak dapat mengklaim bahwa mereka lebih modern dari para orientalis itu, juga tidak dapat mengklaim bahwa mereka lebih mampu dalam menggunakan metode-metode riset modern, dan penggunaan metode-metode ilmiah. Di antara pendapat-pendapat para orientalis itu adalah sebagai berikut:

  1. Dr. V. Fitzgerald (4) berkata: "Islam bukanlah semata agama (a religion), namun ia juga merupakan sebuah sistem politik (a political system). Meskipun pada dekade-dekade terakhir ada beberapa kalangan dari umat Islam, yang mengklaim diri mereka sebagai kalangan 'modernis', yang berusaha memisahkan kedua sisi itu, namun seluruh gugusan pemikiran Islam dibangun di atas fundamental bahwa kedua sisi itu saling bergandengan dengan selaras, yang tidak dapat dapat dipisahkan satu sama lain".
  2. Prof. C. A. Nallino (5) berkata: "Muhammad telah membangun dalam waktu bersamaan: agama (a religion) dan negara (a state). Dan batas-batas teritorial negara yang ia bangun itu terus terjaga sepanjang hayatnya".
  3. Dr. Schacht berkata (6): " Islam lebih dari sekadar agama: ia juga mencerminkan teori-teori perundang-undangan dan politik. Dalam ungkapan yang lebih sederhana, ia merupakan sistem peradaban yang lengkap, yang mencakup agama dan negara secara bersamaan".
  4. Prof. R. Strothmann berkata (7): "Islam adalah suatu fenomena agama dan politik. Karena pembangunnya adalah seorang Nabi, yang juga seorang politikus yang bijaksana, atau "negarawan".
  5. Prof D.B. Macdonald berkata (8): "Di sini (di Madinah) dibangun negara Islam yang pertama, dan diletakkan prinsip-prinsip utama undang-undang Islam".
  6. Sir. T. Arnold berkata (9): " Adalah Nabi, pada waktu yang sama, seorang kepala agama dan kepala negara".
  7. Prof. Gibb berkata (10): "Dengan demikian, jelaslah bahwa Islam bukanlah sekadar kepercayaan agama individual, namun ia meniscayakan berdirinya suatu bangun masyarakat yang independen. Ia mempunyai metode tersendiri dalam sistem kepemerintahan, perundang-undangan dan institusi".

Bukti Sejarah

Seluruh pendapat-pendapat tadi diperkuat oleh fakta-fakta sejarah : di antara fakta sejarah yang tidak dapat diingkari oleh siapapun adalah, setelah timbulnya dakwah Islam, kemudian terbentuk bangunan masyarakat baru yang mempunyai identitas independen yang membedakannya dari masyarakat lain. Mengakui satu undang-undang, menjalankan kehidupannya sesuai dengan sistem yang satu, menuju kepada tujuan-tujuan yang sama, dan di antara individu-individu masyarakat yang baru itu terdapat ikatan ras, bahasa, dan agama yang kuat, serta adanya perasaan solidaritas secara umum. Bangunan masyarakat yang memiliki semua unsur-unsur tadi itulah yang dinamakan sebagai bangunan masyarakat 'politik'. Atau yang dinamakan sebagai 'negara'. Tentang negara, tidak ada suatu definisi tertentu, selain aanya fakta terkumpulnya karakteristik-karakteristi yang telah disebutkan tadi dalam suatu bangunan masyarakat.

Di antara fakta-fakta sejarah yang tidak diperselisihkan juga adalah, bangunan masyarakat politik ini atau 'negara', telah memulai kehidupan aktifnya, dan mulai menjalankan tugas-tugasnya, dan merubah prinsip-prinsip teoritis menuju dataran praksis. Setelah tersempurnakan kebebasan dan kedaulatannya, dan kepadanya dimasukkan unsur-unsur baru dan adanya penduduk. Yaitu setelah pembacaan bai'at Aqabah satu dan dua, yang dilakukan antara Rasulullah Saw dengan utusan dari Madinah, yang dilanjutkan dengan peristiwa hijrah. Para faktanya, kedua bai'at ini --yang tidak diragukan oleh seorangpun tentang berlangsungnya kedua bai'at ini-- merupakan suatu titik transformasi dalam Islam (11). Dan peristiwa hijrah hanyalah salah satu hasil yang ditelurkan oleh kedua peristiwa bai'at itu. Pandangan yang tepat terhadap kedua bai'at tadi adalah dengan melihatnya sebagai batu pertama dalam bangunan 'negara Islam'. Dari situ akan tampak urgensitas kedua hal itu. Alangkah miripnya kedua peristiwa bai'at itu dengan kontrak-kontrak sosial yang di deskripsikan secara teoritis oleh sebagian filosof politik pada era-era modern. Dan menganggapnya sebagai fondasi bagi berdirinya negara-negara dan pemerintahan. Namun bedanya, 'kontrak sosial' yang dibicarakan Roussou dan sejenisnya hanyalah semata ilusi dan imajinasi, sementara kontrak sosial yang terjadi dalam sejarah Islam ini berlangsung dua kali secara realistis di Aqabah. Dan di atas kontrak sosial itu negara Islam berdiri. Ia merupakan sebuah kontrak historis. Ini merupakan suatu fakta yang diketahui oleh semua orang. Padanya bertemu antara keinginan-keinginan manusiawi yang merdeka dengan pemikiran-pemikiran yang matang, dengan tujuan untuk mewujudkan risalah yang mulia.

Dengan demikian, negara Islam terlahirkan dalam keadaan yang amat jelas. Dan pembentukannya terjadi dalam tatapan sejarah yang jernih. Karena Tidak ada satu tindakan yang dikatakan sebagai tindakan politik atau kenegaraan, kecuali dilakukan oleh negara Islam yang baru tumbuh ini. Seperti Penyiapan perangkat untuk mewujudkan keadilan, menyusun kekuatan pertahanan, mengadakan pendidikan, menarik pungutan harta, mengikat perjanjian atau mengirim utusan-utusan ke luar negeri. Ini merupakan fakta sejarah yang ketiga. Adalah mustahil seseorang mengingkarinya. Kecuali jika kepadanya dibolehkan untuk mengingkari suatu fakta sejarah yang terjadi di masa lalu, dan yang telah diterima kebenarannya oleh seluruh manusia. Dari fakta-fakta yang tiga ini --yang telah kami sebutkan-- terbentuk bukti sejarah yang menurut kami dapat kami gunakan sebagai bukti --di samping pendapat kalangan orientalis yang telah disitir sebelumnya-- atas sifat politik sistem Islam. Jika telah dibuktikan, dengan cara-cara yang telah kami gunakan tadi, bahwa sistem Islam adalah sistem politik, dengan demikan maka terwujudlah syarat pertama yang mutlak diperlukan bagi keberadaan pemikiran politik. Karena semua pemikiran tentang hal ini: baik tentang pertumbuhannya, hakikatnya, sifat-sifatnya atau tujuan-tujuannya, niscaya ia menyandang sifat ini, yaitu sifatnya sebagai suatu pemikiran politik. Syarat ini merupakan faktor yang terpenting dalam pertumbuhan pemikiran ini. Bahkan ia merupakan landasan berpijak bagi kerangka-kerangka teoritis dan aliran-aliran pemikiran yang beragam. Oleh karena itu, amatlah logis jika kami curahkan seluruh perhatian ini untuk meneliti dan menjelaskannya.

Catatan kaki:

(1) Di antara tokoh yang mengatakan hal itu adalah Prof. J.N. Figgis dalam buku "The Divine Right of Kings --yang dengan bukunya itu ia mendapatkan salah satu penghargaan sastra yang besar-- , dalam beberapa tempat dari bukunya itu, ia membuktikan bahwa teori itu lahir akibat situasi dan kondisi yang berlangsung pada saat itu. Di antara ungkapannya itu adalah yang ia tulis dalam pendahuluan bukunya itu: "Teori ini lebih tepat dikatakan sebagai akibat dari realitas yang ada, ketimbang sebagai buah pemikiran murni", hal. 6.
J. Matters juga mengatakan dalam bukunya "Concepts of State, Sovereignty and International Law", p.2, sebagai berikut: "ini adalah fakta yang penting, meskipun tidak diketahui oleh banyak orang: bahwa teori-teori yang ditelurkan oleh Hocker, Hobbes, Locke, dan Roussou merupakan hasil dari kecenderungan-kecenderungan politik mereka, dan perhatian mereka terhadap hasil peperangan-pepernagan agama dan politik, yang --secara berturut-turut--terjadi pada zaman mereka, di negara-negara mereka, atau di negara-negara yang menjadi perhatian mereka".

(2) Di antara klaim-klaim yang salah, yang didengung-dengungkan oleh banyak orientalis adalah: bahwa peristiwa hijrah merupakan permulaan era baru. Maksudnya, ia merupakan starting point terjadinya perubahan fundamental, yang tidak saja terlihat dalam pergeseran sifat kejadian-kejadian yang berlangsung setelahnya, namun juga pada karakteristik Islam itu sendiri, prinsip-prinsip yang diajarkan olehnya, serta dalam lingkup kejiwaan Rasulullah Saw dan tujuan-tujuan beliau. Untuk membuktikan klaim itu, mereka melakukan komparasi antara kehidupan Rasulullah Saw yang bersifat menyerah dan mengalah di Mekkah dengan kehidupan jihad dan revolusi di Madinah!. Untuk membantah klaim ini, kita cukup berdalil dengan fakta bahwa tidak kontradiksi antara kedua priode kehidupan Rasulullah Saw itu (priode Mekkah dan madinah), dan priode kedua tak lebih dari kontiunitas periode pertama. Dan perbedaan yang ada hanyalah terletak pada kondisi dan faktor-faktor penggerak kejadian; setiap kali ada fenomena tertentu yang signifikan, saat itu pula timbul dimensi baru dalam kehidupan Islam.
Namun kita cukup mengutip apa yang dikatakan oleh seorang tokoh orientalis yang besar, yaitu Prof. H.A.R. Gibb. Ia berkata dalam bukunya yang berbicara tentang Islam "Muhammedanism", p. 27, in the Series (H.U.L), 1949, sebagai berikut:

"Peristiwa hijrah sering dilihat sebagai starting point transformasi menuju era baru dalam kehidupan Muhammad dan penerusnya; namun pembandingan secara mutlak yang biasanya dilakukan antara pribadi seorang Rasul yang tidak terkenal dan tertindas di Mekkah, dengan pribadi seorang mujahid [Muhammad] dalam membela aqidah di Madinah, tidak memiliki landasannya dalam sejarah. Tidak ada perubahan dalam pandangan Muhammad tentang misinya atau kesadarannya terhadap misinya itu. Meskipun dalam segi pisik tampak gerakan Islam dalam bentuk yang baru, namun hal itu hanyalah bersifat sebagai penampakkan sesuatu yang sebelumnya tertutup, dan pendeklarasian sesuatu yang sebelumnya disembunyikan. Adalah suatu pemikiran Rasul yang tetap -- seperti yang juga dilihat oleh musuhnya dalam memandang masyarakat agama baru yang didirikan olehnya itu-- bahwa dia akan mendirikan suatu bangunan politik; sama sekali bukan sekadar bentuk agama yang terpisah dari dan terletak di bawah kekuasaan pemerintahan duniawi. Dia selalu menegaskan, saat menjelaskan sejarah risalah-risalah rasul sebelumnya, bahwa ini (pendirian negara) merupakan salah satu tujuan utama diutusnya rasul-rasul oleh Tuhan. Dengan demikian, sesuatu hal baru yang terjadi di Madinah --hanyalah-- berupa: jama'ah Islam telah mengalami transformasi dari fase teoritis ke fase praksis".

(3) Diantara tokoh mengusung pendapat ini dan membelanya adalah Ali Abdurraziq, mantan hakim pengadilan agama di Manshurah, dan mantan menteri perwakafan, dalam bukunya yang dipublikasikan pada tahun 1925, dan berjudul: Al Islam wa Ushul al Hukm. Di samping bantahan-bantahan yang kami ketengahkan saat ini, kami akan kembali mendiskusikn pendapat-pendapatnya dan memberikan bantahan atasnya nanti secara lebih terperinci dalam pasal-pasal berikutnya. (lihat, terutama, pasal keempat, dalam buku ini, di bawah sub-judul: bantahan atas klaim-klaim beberapa penulis kontemporer).

(4) Dalam 'Muhammedan Law", ch. I, p. 1.

(5) Dikutip oleh Sir. T. Arnold dalam bukunya: The Caliphate, p. 198.

(6) Encyclopedia of Social Sciences, vol. VIII, p. 333

(7) The Encyclopedia of Islam, IV, p. 350.

(8) Development of Muslim Theology, Jurisprudence and Constitutional Theory, New York, 1903, p. 67

(9) The Caliphate, Oxford, 1924, p. 30.

(10) Muhammedanism, 1949, p. 3

(11) Deskripsi detail tentang kedua bai'at tadi dapat dirujuk di dalam buku-buku sejarah politik. Dalam kesempatan ini kami sebutkan dua referensi: pertama, Sirah ibnu Hisyam (cet. Al Maktabah at Tijariah al Kubra), juz 2, hal. 35-90. kedua, Muhadharat fi Tarikh al Umam al Islamiah, karya Muhammad Khudhari, juz 1, hal. 79-83. Kami cukup mengutip sedikit darinya tentang kedua bai'at itu. Yaitu bahwa bai'at yang pertama terjadi satu tahun tiga bulan sebelum peristiwa hijrah, dan dihadiri oleh dua belas laki-laki dari penduduk Madinah. Kesepakatan yang diucapkan pada saat itu adalah tentang keharusan bertauhid, memegang kaidah-kaidah akhlak sosial umum yang menjadi dasar bagi undang-undang masyarakat yang ideal. Sedsangkan bai'at yang kedua terjadi satu tahun setelah itu, pada musim haji yang berikutnya. Dihadiri oleh tujuh puluh tiga laki-laki dan dua orang wanita. Perjanjian yang diucapkan saat itu ---disamping point-point yang disepakati sebelumnya-- adalah untuk saling bantu-membantu daslam peperangan dan perdamaian dalam melawan musuh negara yang baru berdiri itu, dan agama yang baru, serta untuk taat dalam kebaikan dan membela kebenaran.

Catatan Penterjemah:

Date: Thu, 10 Aug 2000 00:55:20 +0300
From: "alkattani"
To:

Assalamu'alaikum wr. wb.

Beberapa bulan yang lalu, saya dan beberapa orang rekan telah menyelesaikan penerjemahan buku Nazhariyyat as Siyasiyyah al Islamiyyah (Teori Politik Islam) yang cukup tebal, yang ditulis oleh Dr. Muhammad Dhiauddin Rais, Guru Besar dan Ketua Jurusan Sejarah Islam Fakultas Darul Ulum -- Universitas Kairo. Banyak orang yang mengatakan bahwa buku ini adalah buku terbaik yang pernah ditulis dalam bidang Teori Politik Islam. Mudah-mudahan dalam beberapa bulan mendatang GIP bisa segera menerbitkan buku tersebut, sehingga bisa segera memberikan manfaat bagi kaum Muslimin Indonesia yang sedang amat membutuhkan guidance dalam berpolitik. Sebagai bahan sementara, berikut ini saya kirimkan beberapa halaman dari buku tersebut (dalam dua postingan). Semoga bermanfaat.

Wassalamu'alaikum wr. wb.
Abdul Hayyie al Kattani



Mungkin udah banyak yang tau kalo PC yang kita pakai sebenernya bisa juga untuk memainkan game PS2 ... yah saya disini hanya ingin menjelaskan tentang PCSX2 ( ps2 emulator for pc ) ,

Link buat download PCSX2 juga cara instalasi dan cara setting pcsx2 tersebut....
Pertama - tama kalian download terlebih dahulu PCSX2 dan juga Biosnya pada link dibawah ini :

Download PCSX2 Emu DISINI


Download PCSX2 bios DISINI


Kemudian Install PCSX2 emulatornya .... jika sudah unrar bios yang kamu download tadi pada bios directory di tempat kalian menginstall PCSX2nya....

Tahap terakhir tinggal mengkonfigurasikan pcsx2 agar mencapai kecepatan maksimal karena jika tidak di konfigurasikan maka game yang akan kita maenkan pasti berjalan sangat lambat ....
Untuk mensetting pcsx2 kalian tinggal liat video dibawah ini


Source: http://princetechno.blogspot.com


UI Enhancements

ubah desktop kamu sesuai keinginan kamu, software ini akan membuat desktop kamu menjadi terbaru

Cara download software cukup gampang kok, tinggal telusuri saja link yang ada. Dimana itu akan membawa kamu ke website pembuat resmi. Selain kamu bisa yakin download secara aman tanpa virus, kamu juga bisa mendapatkan update terbaru dari software gratis tersebut.

RENUNGAN UNTUK UMAT KRISTEN DAN ISLAM


Umat Kristen: Kembali Kepada Kasih Yesus, dan Dewasa


Garis bawah dari pertanyaan ‘Mungkinkah Hubungan Inter-Relijius’ adalah bahwa dua kesatuan besar umat manusia dalam tulisan ini, Kristen dan Islam, harus berpikir jauh ke depan dan menanamkan semangat kebaikan dan cinta, dalam menghadapi masa depan kehidupan di dunia.


Bagi umat Kristiani, barangkali, pondasi berpikir yang paling bijaksana adalah berbelas-kasihan. Bukankah Yesus Kristus selalu menyeru pada kita untuk mengasihi umat manusia? Umat Islam, sebagai saudara kandung sesama Anak Adam, sesama Domba-Domba Tersesat yang sedang mencari jalan menuju ke Haribaan Sang Penyelamat, adalah saudara yang sedang berada dalam titik krisis kekaburan orientasi kehidupan dunia. Tentu saja, sudut pandang dari sikap untuk mengasihi itu bukan tentang harapan-harapan akan Kesatuan Umat dalam Kerajaan Kristen, tetapi sudut pandang yang murni dan bening, tanpa kacamata-kacamata emosional-keagamaan.


Kemudian, bijak kiranya, jika umat Kristen mau membedakan kesatuan identitas antara Barat dan Agama Kristen. Barat memang menjadi bagian besar dari perkembangan Agama Kristen, tetapi Barat bukan sama dengan Kristen. Kristen lahir di Timur, di Yerusalem. Impilkasi luar biasa dari paradigma ini adalah, bahwa kita akan mampu membaca dan memahami sejarah dalam tiap-tiap muatannya yang berbeda tetapi bercampur-aduk menjadi satu, antara muatan politis, emosional, egosentris atau semangat sakral keagamaan. Dari sejarah yang telah berlalu, konflik-konflik kelam yang mengaitkan diri pada tubuh agama adalah konflik yang berasal dari sifat-sifat rendah manusia untuk menang dan menyingkirkan yang lain (egosentris).


Khusus mengenai isu Fundamentalisme dan Terorisme Islam, umat Kristen semestinya tidak mengait-tubuhkan dengan Islam itu sendiri, melainkan harus menelitinya dan memahaminya sebagai fenomena sosial-emosional yang memiliki latar sejarah yang panjang, yang dalam hal ini berkait erat dengan sejarah Kristen Barat di masa lalu.


Islam: Agama Ini Bermula dari Sebuah Perintah ‘Bacalah!’


Umat Islam selalu mengeluh bahwa sedang berada dalam keterpurukan peradaban, tetapi tak pernah mencoba untuk bangkit dengan semangat sejati agama Islam, yaitu Ilmu. Di masa lalu, Islam jaya karena Ilmu, karena kearifan, dan karena kebijaksanaan yang agung dari perenungan spiritual.


Bolehlah berdalih dan merajuk, bahwa sejarah mencatat, umat Islam telah di Dzolimi di masa lalu, tetapi mengapa tak mau kembali kepada Allah? Bukankah Dia telah berfirman dalam Alkitab Surat Al-A`raf 34, bahwa tiap-tiap bangsa memiliki masanya sendiri, dan Allah akan mengganti masa kejayaan masing-masingnya agar bisa saling belajar?


Tak pelak, keterpurukan Islam sangatlah pantas untuk kita renungkan sebagai Rencana Illahi, agar kita senantiasa merenung, dan barangkali, agar kita tak jadi umat yang takabur, dan kemudian tersesatkan oleh nafsu untuk berbuat dzalim kepada umat lain.


Jika kita ingin bangkit, maka jalan satu-satunya adalah kembali pada Ilmu, karena Ilmu adalah cahaya, dan karena Ilmu-lah kita telah mencapai kegemilangan di masa lalu. Dan, bukankah Nabi S.a.w diperintah untuk membaca pada saat disapa Tuhan melalui Jibril pada saat perjumpaan pertama? Yah!, menjadi pintar dan berilmu adalah satu-satunya jalan, agar kita bisa kembali—sedikit demi sedikit—meraih manisnya kemajuan peradaban.


Catatan :

  1. id.wikipedia.com/Kekristenan

  2. id.wikipedia.com/Sejarah_gereja

  3. id.wikipedia.com/Konsili_Nicea

  4. id.wikipedia.com/Nestorianisme

  5. Mengenai kisah tersebut, tercatat dalam banyak catatan, dan saya sendiri mengutip dari sebuah buku tulisan Maulana Muhammad Zakariya al-Kandahlawi: Himpunan Fadhilah Amal, Penerbit As-Shaff, Yogyakarta, 2006, hal. 432-432, Bab. Kisah-Kisah Sahabat R.a

  6. Sub tema tersebut, Kekhalifahan Andalusia dan Mitos Islam, kerangka besarnya saya sarikan dari satu bab buku tulisan Karen Amstrong: Sejarah Muhammad, Biografi Sang Nabi, Penerbit Pustaka Horizona, Magelang, 2001, Bab. Muhammad Sang Musuh

Kami salin dari Kompasiana ( Alwan Rosyidin )