Filsafat Surat Al-Alaq (Sebuah Revolusi Ilmu Pengetahuan) Part 3

Filsafat memiliki pengertian dalam beberapa aspek, diantaranya :


filsafat adalah hasil pemikiran otak manusia dalam memahami fakta, fakta itu bisa alam, manusia, Tuhan dan karya-Nya termasuk wahyu, dalam memahami itu manusia dimunkinkan salah dan dimungkinkan benar, hal ini dapat kita lihat tentang perbedaan para penafsir kitab suci khususnya Al-Quran/Mufassirin dalam memahami al-Quran kekeliruan yang paling umum dalam memandang filsafat adalah:

1. Filsafat adalah hasil pemikiran murniyang hanya menekankan pada rasional saja. Kekeliruan mereka mengartikan akal murni sama dengan menolak hal yang bersiafat supernatural atau wahyu dan dalam mengartikan pengertian secara filosofis,mereka hanya mengartikan secara umum,padahal metoda rasionalitas dal am filsafat bersifat teknis.


2. filsafat adalah pengetahuan orang-orang barat dan orang-orang kafir, tanpa batasan orang kafir dengan ilmu kekafiran, orang islam dengan syariat islam. Padahal banyak sekali orang kafir yang menjalankan ilmu islam, sebaliknya orang islam banyak yang mengamaliahkan ilmu kekafiran.


3. Dari kesan no.2 diatas, pada perkembangan selanjutnya, mereka menempatkan filsafat sebagai pengetahuan yang menentang wahyu.
    

4. Dampak kekeliruan penafsiran

Umat islam yang keliru menafsirkan istilah Iqro’ (membaca) dengan kata Qul (katakanlah), akibat mereka tidak akan membaca lingkungan, tetapi membaca “Bismirobbika alladzi kholaq” (Dengan nama tuhanmu yang menjadikan ). 


Dengan demikian mereka tidak akan menemukan berbagai pengetahuan lingkungan dan akan menjadikan kalimat Bismirobbika alladzi kholaq sebagai tasbih atau zikir, mungkin dilakukan berulang-ulang, ratusan bahkan ribuan, pada puncak bacaan tersebut dijadikan sebagai mantera yang dijadikan alat untuk mendapatkan rahmat, mereka kemana-mana akan memegang tasbih untuk mengontrol beberapa kalimat yang sudah dibaca akhirnya umat islam hanya ahli dalam membaca kalimat akan tetapi mereka akan menjadi orang yang sangat awam dengan pengetahuan alam dan manusia. 


Para penjajah paling senang mengadapi masyarakat islam dengan pola seperti mereka, rata-rata menjadi umat yang pasif, selama tempat membaca kalimat disediakan mereka sudah sangat gembira dan memandang penjajah itu sebagai orang yang berbuat baik terhadap isalm dan umat islam.

Disinah sumber kehancuran umat islam, mereka merasa benar dan merasa telah menjalankan perintah Allah untuk membaca kalimat tersebut, padahal meraka telah melakukan kelalaian dalam memahami ayat-ayat Allah. (bersambung)

Dikutip dari Ulul Albab By Iskandar Al-Warisy

baca Bab 1 dan Bab 2

0 komentar:

Posting Komentar

Untuk Mengetahui daftar isi Blog Technoray silahkan ke SITEMAP dan daftarkan email anda untuk mengetahui hal baru di sini melaui menu SUBSCRIBE VIA EMAIL, Karena setiap posting terbaru akan otomatis diinformasikan ke email anda.

Sebaiknya gunakan Internet Download Manager Original untuk kemudahan akses download anda. Serta jika berminat untuk tukar link blogroll silahkan kirim link anda, tinggalkan sedikit komentar Anda, karena sebuah titik dari komentar Anda sangat berarti untuk perkembangan Blog saya,

Jika Anda Mendownload melalui Link di site kami, anda akan terlebih dahulu terhubung ke AdFLY, (Mohon tunggu 5 detik lalu klik SKIP AD; kemudian Download filenya).

Terima Kasih.......