PROLOG
Umat manusia telah hidup di dunia dalam rentang masa yang amat lama, dan telah terbentuk menjadi beragam kesatuan primordial yang plural. Dari beragam bentuk kesatuan primordial, kesatuan berdasar identitas agama adalah yang paling kokoh dan terbukti bertahan selama ribuan tahun. Kenyataan tersebut sangatlah mudah untuk dipahami, karena agama adalah sistem tata-nilai yang sangat universal yang melintasi sekat-sekat identitas genetis dan antropologis, yang mempunyai visi luhur untuk membawa manusia pada harapan akan kehidupan yang mulia dan agung, menuju puncak kehidupan.
Tetapi tentu saja, dalam realitas yang plural, antar kesatuan-umat-berdasar-agama, terjadi begitu banyak konflik yang saling menghancurkan. Dan sebagai umat-umat yang paling besar, Yahudi, Kristen dan Islam, telah mengalami begitu banyak sejarah kelam dalam konflik yang berlarut dan membawa dampak yang kompleks hingga saat ini. Dampak yang paling besar dan menghancurkan masa depan umat—ke dalam dan keluar—adalah kebencian, rasa curiga dan intoleransi.
Namun yang perlu untuk kita kaji dan direnungkan secara mendalam, adalah bahwa, konflik antar-umat beragama bukanlah sepenuhnya berangkat dari gesekan-gesekan teologis semata—yaitu konflik klaim kebenaran, tetapi lebih kepada konflik-konflik politis dan emosional. Bagaimanapun, walau substansi agama adalah doktrin-doktrin teologis dan ajaran-ajaran jalan spiritual, dalam kesatuan umat yang terinternalisasi dalam lembaga agama dan nilai kehidupan, agama telah berubah menjadi identitas primordial yang sangat kuat yang menimbulkan ikatan emosional sangat kuat dan pencapaian harga diri dalam masing-masing umat. Oleh karenanya, bisa dikatakan bohong, jika konflik antar-umat beragama adalah murni dilandasi oleh niat agung untuk mempertahankan Kebenaran Suci yang sakral. Faktor emosional menjaga nilai-nilai harga-diri sebagai bagian dari umat agama adalah faktor yang sangat besar.
Dan dengan bercermin pada sejarah masa lalu, saat ini, nampaknya kita perlu untuk waspada, karena tendensi-tendensi penciptaan konflik sedang dan akan terus terjadi diantara umat beragama, yang mana, kali ini, dalam lingkup khusus, antara Kristen dan Islam. Hal ini tentu sangat penting, karena kita hidup—khususnya dalam konteks Indonesia—dalam dunia yang plural, dan hanya ada satu pilihan bagi kita semua, yaitu saling menghormati dan menjaga perdamaian, serta bahu-membahu dalam penciptaan kebaikan.
CATATAN MASA LALU
Ada beberapa catatan besar tentang konflik berdarah dan atau saling menghancurkan antara Kristen dan Islam. Yang paling kolosal tentu kita semua ingat pada sejarah panjang Perang Salib. Kemudian juga Pemusnahan Kekhalifahan Islam Andalusia di Spanyol, kemudian Perang Saudara Kristen Serbia-Muslim Bosnia, dan yang paling dekat dengan kita adalah konflik berdarah Kristen-Islam di Poso.
Tak ada yang indah dari catatan gelap masa lalu itu. Semuanya hanya menyisakan kerusakan yang merugikan semua. Boleh jadi, secara pragmatis, salahsatu dari kita nampak ‘berjaya’ atau ‘menang’. Tetapi sesungguhnya, tak ada yang indah dari kemegahan yang berdiri di atas kuburan umat lain—yang jika bersandar pada doktrin Alkitabiah, kita semua adalah ’saudara kandung’ sesama anak Adam.
Ditulis Oleh Alwan Rosyidi
0 komentar:
Posting Komentar
Untuk Mengetahui daftar isi Blog Technoray silahkan ke SITEMAP dan daftarkan email anda untuk mengetahui hal baru di sini melaui menu SUBSCRIBE VIA EMAIL, Karena setiap posting terbaru akan otomatis diinformasikan ke email anda.
Sebaiknya gunakan Internet Download Manager Original untuk kemudahan akses download anda. Serta jika berminat untuk tukar link blogroll silahkan kirim link anda, tinggalkan sedikit komentar Anda, karena sebuah titik dari komentar Anda sangat berarti untuk perkembangan Blog saya,
Jika Anda Mendownload melalui Link di site kami, anda akan terlebih dahulu terhubung ke AdFLY, (Mohon tunggu 5 detik lalu klik SKIP AD; kemudian Download filenya).
Terima Kasih.......