Ketika merencanakan untuk lokasi kamera, tentukan lokasinya dengan pertimbangkan hal-hal berikut:

1. Kondisi cahaya.
Jangan memasang kamera di tempat yang cahayanya menunjuk langsung ke area cerah karena akan menambah silau ke gambar. Gunakan inframerah kamera untuk kondisi yang sangat gelap (dan atau kamera B / W) dengan LUX serendah mungkin. 

2. Jarak objek pantau.
Hindari pandangan kamera yang tumpang tindih. Jangan memasang CCTV dengan sumber cahaya secara langsung di depannya dan jangan menempatkan kamera inframerah saling berhadapan untuk menghilangkan risiko pencahayaan.

3. Penempatan kabel.
Pastikan bahwa kabel sependek mungkin dan praktis untuk dipasang pada masing-masing kamera. Kalau ada hal-hal yang menyebabkan pemasangan kabel tidak memungkinkan, sebaiknya cari alternatif spot lain.

4. Pengkabelan
Pengkabelan merupakan proses yang paling memakan waktu dan penting dari setiap seting CCTV kabel. Rencanakan pemasangan kabel agar sependek mungkin dan menjamin kualitas sinyal video yang bagus. 

Jangan pernah memasang kabel CCTV bersamaan dengan jalur kabel listrik daya tinggi. Jarak minimal antara kabel CCTV dan kabel listrik setidaknya 12 inci dengan panjang kabel di bawah 400ft dan. Gunakanlah kabel berkualitas baik.

5. Stabilizator 
Kita perlu untuk melindungi peralatan dari lonjakan daya dengan cara menghubungkannya ke unit backup baterai. Jika lokasi instalasi sering mengalami listrik padam, unit backup sangat disarankan. Untuk memperpanjang waktu backup, colokkan steker DVR dan kamera ke unit cadangan dan monitor untuk strip daya reguler. 

Dengan demikian, kamera dan DVR akan bekerja normal saat daya turun, sekalipun monitor dalam keadaan mati. Mematikan monitor tidak akan mempengaruhi DVR dan kamera dengan cara apapun. Merupakan sebuah kebiasaan baik untuk mematikan monitor jika tidak dipakai, bisa memperpanjang waktu hidupnya.

6. Penyesuaian Akhir
Untuk setup DVR, mengaculah pada manual untuk pengaturan yang tepat. Lihatlah semua tampilan kamera untuk menentukan apakah sudah sesuai dengan apa yang Anda inginkan. 



Kita tidak menginginkan masalah ditengah berjalanya proses penggunaan mesin absen atau software absensi, namun hal ini tidak bisa kita hindari mengingat produk ini termasuk barang digital elektronik yang di buat oleh manusia, yang tentu saja pasti ada kelemahan. Berikut ini kami simpulkan berbagai permasalahan dan penanganan masalah kerusakaan mesin absensi sidik jari pada umumnya.

1. Identifikasi Sensor Lambat
Absensi stand alone mempunyai batasan kapasitas jari dan record transaksi yang akan berpengaruh pada sistem mesin, semakin banyak data tersimpan semakin lama pula proses identifikasi sidik jari. Apabila dibiarkan dalam kondisi tersebut hingga muncul peringatan “No more Space” bisa berakibat mesin Hang dan scan transaksi tidak diterima. Silahkan memanajemen data secara berkala dengan mendownload dan melakukan penghapusan.

2. Hang Macet
Dikarenakan penyimpanan data, Hardware troble atau Adaptor rusak bisa mengakibatkan hang atau macet. Untuk penanganan hal tersebut bisa dengan mendownload semua data kemudian menghapusnya. Bisa juga dengan merestart mesin (mematikan mesin dan menghdupkan kembali). Dan apabila kondisi masih sama, bisa dengan mereset/inisialisasi mesin. Apabila masih berlanjut silahkan menghubungi Tim teknis Service Center Produk terdekat.

3. Tidak Menerima Scan
Ada beberapa penyebab masalah tidak diterimanya scan karyawan. Kasus tidak menerima scan bisa seluruh karyawan atau sebagian silahkan mencoba memeriksa kondisi mesin sebagai berikut:

a. Keadaan permukaan sensor, jika kondisi permukaan sudah buram maka bersihkanlah dengan selotip bening. Dan apabila ada goresan pada permukaan sensor silahkan mengganti kaca sensor dengan mengirimkan unit ke service center.

b. Periksa data karyawan dan sidik jari. Apabila semua data tidak terbaca atau kosong, ada kemungkinan data karyawan tidak sengaja terhapus. Silahkan mengupload sidik jari dan data karyawan dari software absensi untuk menangani masalah tersebut..

c. No more Space, Peringatan error ini dikarenakan data mesin penuh sehingga perlu pengahpusan data presensi. Sebelum menghapus pastikan semua data pada fingerprint sudah di download.

4. Jam dan Tanggal Tidak Sesuai
Periksa menu pengaturan date time pada mesin, kemudian rubah nilai waktu. Atau bisa juga dengan sistem sinkronisasi waktu. Apabila pada hari berikutnya jam dan tanggal kembali tidak sesuai. kerusakaan tersebut bisa dikarenakan batery c-mos. Anda bisa mengirimkan unit tersebut ke Service center untuk penggantian batery.

5. Tidak Bisa Terkoneksi dengan Komputer
Masalah koneksi dengan mesin sering dialami saat pertama kali pengaturan, namun dimungkinkan juga alasan yang lain. Untuk pertama, silahkan periksa kabel jaringan pastikan sudah terkoneksi. Kemudian pengaturan IP Mesin dan IP Komputer yang digunakan, pn astikan satu kelas dengan. Secara default beberapa mesin menggunakan 192.168.1.201 da192.168.0.218. Dan bila keadaan ini masih sama ada kemungkinan kerusakaan dari hardwaren port TCP/IP

Kembali lagi, unit absensi sidik jari merupakan produk elektronik. Sedang elektronik banyak memungkinan kerusakan secara mendadak karena korosi walaupun bergaransi seumur hidup sekalipun. Sebagai catatan akhir, setiap semua kerusakaan pada akhirnya akan dibutuhkan seorang tim teknis ahli untuk menangani kerusakaan tersebut. Dikarenakan hal tersebut maka dibutuhkan service center.





Bagaimana kamera CCTV difungsikan sebagai sensor posisi atau sensor jarak. 

a. Akusisi Citra

Dalam proses akusisi citra dikenal dengan trigger (picu), frame, log, start dan stop. Start adalah mulai gambar atau kamera berjalan dalam display, untuk ini hanya memerlukan monitor. Trigger adalah picu saat kapan frame mulai masuk kedalam memori. Frame masuk ke dalam memori bisa disetting. Dalam gambar.1 menunjukkan frame yang diakusisi adalah 3 frame tiap trigger. Trigger ini bisa diatur pengulangan picu dalam video stream. Log adalah banyaknya frame yang masuk dalam memori.

b. Pengolahan gambar Morphologi

Morpologi adalah satu teknik pengolahan citra yang berdasakan pada bentuk obyek. Nilai dari tiap piksel pada citra keluaran berasal dari operasi perbandingan suatu piksel dengan piksel-piksel disekitarnya (neighbors) pada citra masukan. 

Operasi perbandingan ini bergantung pada suatu struktur elemen. Struktur elemen adalah matrik yang digunakan untuk memberikan suatu tanda pada piksel-piksel di sekitar piksel asal (origin) dengan suatu bentuk dan ukuran tertentu. Matrik ini mempunyai bentuk dan ukuran yang bebas dan mempunyai nilai 1 dan 0. Operasi morphologi dapat dibagi menjadi dua operasi dasar, yaitu Erosi dan Dilasi.

c. Dilasi

Dilasi yang sederhana adalah proses penambahan area suatu obyek dengan menghasilkan satu piksel disekeliling obyek tersebut. Proses ini menghasilkan area yang lebih besar dari obyek tersebut. Proses Dilasi dapat dinyatakan sebagai berikut :

E = B S = {x,y|Sxy ∩ B ≠ Ø}
E adalah Citra Output. B adalah obyek dan S adalah Struktur elemen. Citra keluaran didapat dari piksel asal / origin nilainya bertambah atau menjadi satu(jika nilainya satu maka nilainya akan tetap satu) jika ada piksel tetangga (neighbors) sesuai dengan struktur elemen. Gambar 2 menggambarkan proses dilasi 

d. Segmentasi

Segmentasi adalah suatu proses untuk memisahkan sejumlah objek dalam suatu citra dari latar belakangnya. Proses segmentasi dapat dilakukan dengan menggunakan dua buah pendekatan sebagai berikut :
- Metode berdasarkan tepi (edge–based)

Metode ini berbasiskan perbedaan atau perubahan mendadak nilai intensitas suatu piksel terhadap piksel tetangganya. 

- Metode berdasarkan daerah (region-based)
Ada berbagai macam model alarm krbakaran hari ini dari alarm yang paling sederhana sampai yang canggih sekali, namun secara fungsi sama sensor bekerja sebagai pengintai terjadinya potensi kebakaran dan pemicu atau sensornya macam – macam , ada yang mendeteksi asap yang biasa kita sebut smoke detector, ada yang merespon terhadap panas  yang biasa disebut heat detector atau ada yang disebut flame detector yaitu sensor nyala api, 

yang terbaru adalah gas detektor yaitu sensor yang mengendus gas LPG yang mudah terbakar, dan sangat marak di indonesia pada waktu awal konversi minyak tanah ke gas karena banyak terjadi kebakaran akibat kurang pahamnya penggunaan gas 3Kg.

cara kerja alarm kebakaran tadi adalah merespon terhadap panggilan dari sensor – sensor yang disebutkan diatas tadi, sensor – sensor tersebut di tempatkan di tempat – tempat yang potensi pemicu kebakaran palinng memungkinkan terjadi dan disesuaikan dengan jenis sensornya, 

misal heat detecctor di taruh druang arsip karena tidak umum kalau asap mengebul diruang arsip dan bila terjadi yang kelihatan dulu adalah asap bukan api karena banyak kertas disana jadi sensor smoke detector tepat di gunakan di ruangan arsip.

Setelah sensor mendapati bahwa diruangan tersebut terindikasi adanya kebakaran , maka sensor mengirim sinyal ke alarm utama untuk memberikan sinyal ke user , bentuknya apa ? bisa berbagai macam bentuk , bisa audio jadi begitu sensor aktif maka panel alarm akan membunyikan sirene agar orang dapat mendengar ada bahaya kebakaran, 

biasanya di pabrik – pabrik bunyi sirene kebakaran di bedakan dari sirene yang biasa dipakai di keseharian atau bentuk sinyal lainnya adalah visual bisa berbentuk lampu, atau lampu ambulan sehingga bagi mereka yang dari sisi audio tidak terlalu terdengar sinya bahayanya bisa melihat lampu tanda bahaya kebakaran sehingga bisa melakukan antisipasi segera, 

cara kerja alarm kebakaran  ini sudah biasa ada di pabrik – pabrik atau gedung – gedung karena memang prasyarat yang ditetapka oleh pemerintah untuk menjaga keselamatan dari penghuninya
Tablet dalam hal penggunaan masih mengunggulkan permainan/game yang memungkinkan bisa dimainkan dengan lancar dengan layar yang besar pasti bisa dinikmati dengan baik. Tapi saat ini masih banyak sekali tablet yang memiliki spesifikasi rendah dengan minimum RAM 512Mb saja, padahal dengan ukuran seperti itu masih kurang untuk memainkan game HD seperti contohnya GTA SA, Gangstar Vegas, dan lain-lain. 


Kecuali tablet tersebut sudah dalam status ROOT pasti bisa dilakukan tweak untuk bisa membuatnya lebih baik tapi teksture dalam game mungkin akan mempengaruhi kecuali tablet memiliki layar HD, itu masih lebih baik. Jika tahun 2013-2014 beredar tablet yang masih tidak bisa disisipkan kartu SIM, yang hanya menggunakan WiFi saja sebagai konektivitas, tapi saat ini kebanyakan tablet sudah bisa disisipkan kartu SIM, bahkan dual SIM juga ada.

Kebanyakan dari China yang memproduksi tablet dengan spesifik yang kurang mantap, jadi penggunanya akan mengalami semacam macet-macet saat membuka game ahkan pada menu. Hal ini bisa dikarenakan kapasitas RAM yang terlalu banyak dipakai aplikasi lain. 

Jadi ada baiknya sebelum membeli tablet, silahkan lihat dulu ada berapa banyak aplikasi system yang tersedia, karena jika ada banyak sekali dan itu tidak penting, bisa membuat kinerja tablet tersebut lebih menjadi lambat. Ada tablet yang menyediakan lebih dari 2 aplikasi tidak penting, contohnya task killer, sebenarnya ini tidak perlu banyak-banyak karena lebih memberatkan akibat proses yang ada dibackground.

Aplikasi task killer yang ada sebagai aplikasi default ponsel, dengan maksud tidak bisa dicopot, merupakan sampah. Jadi selain tidak bisa dihapus, jika ada 2 tentu itu terlalu berlebihan, dan apabila mengalami lambat yang luar biasa, sangat perlu untuk dilakukan ROOT untuk menghapus aplikasi tersebut. 

Tapi sebagian orang masih takut untuk melakukan metode ROOT, akibat kesalahan seperti bootloop, dan melakukan ROOT sebenarnya harus dilakukan sepenuhnya, seperti menginstall semua yang diperlukan. Jadi meski ponsel mengalami hal aneh, masih bisa diatasi sendiri tanpa membawa ke tuang servis. Begitu juga jika tablet mengalami lambat, ini tidak perlu dibawa ke tukang servis, kamu bisa melakukannya sendiri. Berkut ini tata cara mengatasi tablet yang lambat, silahkan simak dibawah ini.
Hapus Aplikasi Yang Tidak Digunakan – Silahkan hapus aplikasi yang tidak digunakan dengan sering, contohnya saja editor video, pemutar musik tambahan, dan lain-lain. Jika tidak ingin kehilangan aplikasinya silahkan simpan file APK dan hapus aplikasinya. Hal ini menyebabkan proses yang selalu berjalan pada background sejak perangkat Booting.
Pakai 1 Task Killer – Gunakan 1 task killer saja, tidak perlu banyak karena akan menambah proses di background lebih banyak. Biasanya task killer memiliki kemampuan masing-masing, jadi disini Saya menyarankan untuk menggunakan salah satu dari Clean Master atau DU Speed Booster.

Hapus Cache/Tembolok Aplikasi – Dengan mengosongkan cache atau tembolok ini bisa mempercepat proses masuk aplikasi dan mengurangi kelambatan akibat cache yang ada. Terkadang aplikasi memiliki cache yang banyak hingga ratusan MB, itu harus dihapus, dan untuk menghapusnya bisa menggunakan salah satu dari dua aplikasi task killer yang Saya anjurkan diatas.
    
Jangan Gunakan Widget Terlalu Banyak – Silahkan hapus widget yang sekiranya tidak diperlukan, contohnya saja informasi cuaca, informasi baterai, chat, dan lain-lain. Penggunaan widget juga bisa menambah proses di background, jadi sebaiknya gunakan satu widget yang perlu saja, misalnya berita.
    
Jangan pakai Live Wallpaper – Maksud dari live wallpaper adalah sebuah gambar sejenis animasi yang bergerak. Jadi meski itu memperbagus tampilan, sebenarnya itu tidak bagus digunakan, sebab tidak hanya menambah kinerja di background, tapi juga membuat baterai berkurang 10% akibat gambar bergerak.
    
Hibernasikan Aplikasi Tidak Dipakai – Silahkan lakukan metode ini kepada aplikasi yang tidak digunakan dengan sering, contohnya aplikasi sosial media, Facebook, Twiiter, dan lain-lain. Dengan menghibernasikan ini juga bisa membuat baterai lebih awet akibat proses aplikasi yang berhenti. Untuk melakukan ini bisa menggunakan salah satu dari 2 aplikasi task killer yang Saya anjurkan dibagian nomor 2 diatas.
    
Gunakan Keyboard Asli Ponsel – Memang terlihat bagus jika memakai keyboard tambahan, tapi itu bisa membuat kinerja semkin buruk, karena ukuran pada background jauh lebih besar dibanding keyboard Android biasanya.
    
(ROOT) Ganti Custom ROM – Jika tablet sudah di ROOT, silahkan ganti custom ROM yang lebih ringan, cocok, dan tidak ada bug. ROM yang memiliki task killer itu juga bagus, apalagi saat ini banyak sekali custom ROM yang sudah dilengkapi penghemat baterai, itu bagus karena bisa membuat performa perangkat lebih baik.
    
(ROOT) Pasang Tweak – Ini cara yang sedikit rumit bagi pengguna baru, tapi dengan memasang tweak ini bisa membuat ponsel lebih cepat, contoh tweak yang populer sejenis penghapus otomatis, dan saran Saya gunakan tweak yang bernama L_SPEED. Tweak tersebut sudah banyak yang menggunakan dan terbukti akan kualitasnya.
    
(ROOT) Bekukan Aplikasi – Silahkan bekukan aplikasi yang tidak sering digunakan, ini berbeda dengan hibernasi, sebab dengan membekukan berarti aplikasi tidak akan bisa dibuka kecuali telah dicairkan, sedangkan hibernasi akan menghentikan kinerja aplikasi hingga dibuka kembali.
    
(ROOT) Gunakan Metode SWAP – Cara ini membutuhkan Kartu Memory dengan class tinggi minimal 10 supaya tidak rusak, karena akan mengirimkan data besar kedalam SD Card. Dengan metode ini, akan terasa mendapat RAM tambahan dan sangat terjamin tidak akan mengalami force close pada game atau aplikasi yang digunakan.

Ada 2 cara diatas yang Saya bagikan, dari tanpa ROOT dan perangkat yang telah berstatus ROOT. Tablet berbeda dengan ponsel, mungkin jika ponsel cukup menggunakan aplikasi task killer saja untuk RAM 512, sedangkan tablet yang memiliki RAM 512MB harus menggunakan banyak cara supaya tidak mendapatkan pengalaman buruk saat menggunakan tablet tersebut. 

Yang pasti, tablet itu sangat cocok untuk melakukan gaming dan jika tidak bisa dibuat gaming, tentu bukan tablet namanya. Semua tablet juga menggunakan tehnologi baterai lithium Polymer, jadi meski melakukan charge tidak teratur itu tidak masalah karena baterai tersebut bisa menjaga kondisi dengan baik.

Saran Saya, belilah tablet dengan spesifikasi yang lebih baik, minimal RAM 1GB untuk digunakan gaming dan layar HD supaya jernih. Untuk budget, sebaiknya diatas 1jt, supaya mendapatkan performa yang baik. Saat ini banyak sekali tablet dengan harga dibawah 1jt dan jika memiliki RAM 512Mb, sebaiknya dilihat juga GPU dan prosesornya, jika prosesor tinggi, itu bagus, tapi jika hanya 1.2Ghz, itu masih kurang untuk tablet. Dan saat membeli jangan lupa untuk mencobanya, lihat bagaimana cepatnya saat memuat aplikasi, memotret, dan lain-lain. Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan berkomentar.


Digunakan untuk memudahkan Anda dalam membuat laporan karyawan yang melakukan dinas luar/izin, cuti, sakit. Caranya dari menu Presensi pilih Karyawan Dinas Luar/Ijin lalu tentukan departemen dan karyawan yang dinas luar/ijin keluar/sakit lalu tekan tombol Tambah kemudian tentukan tanggal dan jam karyawan tersebut dinas luar/ijin keluar lalu pilih tipe ijin dan beri alasan karyawan tersebut lalu tekan tombol OK. 

Tipe ijin bisa ditambah melaui menu Pengaturan > ijin/cuti. Untuk merubahnya jika ada kesalahan tekan tombol Ubah. Untuk menghapusnya tekan tombol Hapus. Jika Anda ingin mencetak laporan tersebut tekan tombol Laporan. Menu Ekspor berguna untuk mengekspor laporan dinas luar/ijin tersebut.


Menu ini digunakan jika ada satu atau sebagian karyawan yang lupa scan, baik scan masuk maupu scan keluar Caranya : Dari menu Presensi lalu pilih Lupa Scan Masuk/Keluar lalu pilih departemen yang disebelah kiri. Untuk memilih karyawan ada di kolom sebelah kanan. Langkah selanjutnya tentukan Status C/Masuk atau C/Keluar dan tentukan tanggal dan jam scan lalu tekan tombol Tambah.


Menu ini digunakan untuk membuat hari libur di luar jadwal kerja atau hari libur nasional berdasarkan kalender yang berlaku. Dari menu Pengaturan, pilih Hari Libur Umum kemudian tekan tombol ‘+’. Isi nama hari libur. Untuk pengisian Tanggal Mulai harus sesuai format tanggal komputer Anda. 

Isi jumlah hari libur, jika 2 hari maka hari libur itu berlaku mulai tanggal yang Anda isikan. Untuk menyimpan tekan tanda centang. Untuk merubah tekan tanda segi tiga. Untuk menghapus tekan tanda ‘-‘. Pengisian hari libur umum ini penting, jika karyawan Anda tidak ingin dihitung absen karena tidak masuk pada hari libur tersebut.

Jika dalam melakukan instalasi masih mengalami kendala, silahkan download buku panduan instalasi Absensi Fingerprint Attandance Management 08 berbahasa indonesia pada link dibawah ini.

Download Attandance Management 08.zip
Type Portal dari MAGSTOP ini memiliki kelebihan dari mesin Portal merk lain, telah dilengkapi dengan system Loop detektor yang berfungsi untuk mendeteksi adanya kendaraan yang melintas tepat di bawah Plank Portal, setelah kendaraan melintas maka dengan otomatis Plank Portal akan turun sendiri tanpa harus Operator Ticketing menekan Tombol manual dari Portal., kelebihan lain dari portal ini adalah selagi Loop Detektor masi mendeteksi adanya kendaraan yang berada di atasnya maka Plank portal tidak akan turun,



Masalah lain yang banyak terjadi pada sistem Portal Pintu masuk/ Keluar Parkir ini adalah sering kali kendaraan menyerobot masuk /Keluar sehingga menabrak Plank portal, sehingga Plank Portal yang terbuat dari bahan campuran Alumunium Bengkok bahkan patah, untuk mengganti Plank Portal dengan yang baru tentunya mengeluarkan biaya yg besar

Pada Portal dari MAGSTOP ini permasalan tersebut dapat di tanggulangi, baut yang terpasang pada Plank ke Body mesin yang biasa terbuat dari besi dinganti dengan baut nilon, baut yang terbuat dari bahan Plastik, baut ini akan mudah rusak/ patah ketika Plank Portal tertabrak oleh kendaraan, Plank Portal akan terlepas dari Body ketika tertabrak dan tidak akan mengalami kerusakan yang parah apalagi patah, sehingga kita cukup mengganti baut yang rusak tadi.,

LOOP DETEKTOR
Loop detektor pada Portal ini dapat diartika sebagai pendeteksi kendaraan yang berada tepat diatas detektor tersebut, Detektor ini terbuat dari sebuah Kabel NYAF 1×1.5 mm dengan panjang +- 30 m yang dimasukkan kedalam pipa yang sudah terbentuk persegi empat, kabel dimasukkan hingga lima putaran,



Info Barriers MAGSTOP (Car park barriers)
Merk        : Magnetic Autocontrol
Type         : MIB 30 & MIB 40
Technical data :                                 Unit                MIB 30           MIB 40
Maximum boom length                     :  mm                 3500                6000
Opening and closing time                  :  s                     1.4                   4.0
Voltage                                               :  V                   230/115         230/115
Frequency                                          :  Hz                  50-60              50-60
Power consumption                           :  W                   120                  120
Housing: width                                  :  mm                 350                  350
Depth                                                 :  mm                 350                  350
Height                                                :  mm                 1010                1010
Wight not including barrier boom     :  kg                     50                     50

INSTAL PORTAL MIB 30
A.    Langkah – langkah install control portal
  1. Pasang kabel loop detector (sensor) pada loop A (Kabel harus dipelintir)
  2. Pasang kabel control ke computer pada pin 27 & 28
  3. Pasang kabel control manual pada pin 26 & 29
  4. Pasang Power 1 phase 220 V & Grounding
  5. Setting program
  6. Setting adjust brake
  7. Selesai
B.   Setting Program
  1. Geser rotary switc ke 1, set program = 7
  2. Geser rotary switc ke 1, set sensitifitas loop A = 7 (untuk motor) atau A = 5 (untuk mobil), setting sensitifitas loop B = 0 ( OFF )
  3. Geser rotary switc ke 1, set Mode loop A = 7, Mode loop B =0
  4. Selesai
C.    Set adjust brake
  1. Letakkan posisi portal OPEN, dan switch rotary di 0 (nol)
  2. Tahan tombol hitam, dan putar switch rotary ke F dan kembali ke 0, kemudian lepas tombol hitam, maka pada layar akan muncul “…”
  3. Tekan tombol Hitam & Putih secara bersamaan, maka pada layar akan muncul “…”
  4. Pilih MIB 30 230 V dengan menekan tombol hitam, dan tekan tombol putih untuk OK
  5. Setelah muncul “Close barier tekan tombol Hitam & Putih secara bersamaan
  6. Setelah muncul “Open barier tekan tombol Hitam & Putih secara bersamaan
  7. Setelah muncul “Adjust brake tekan tombol Hitam & Putih secara bersamaan, maka portal akan naik turun sendiri, dan tunggu portal berhenti sendiri
  8. Matikan power portal dan hidupkan kembali
  9. selesai
Gambar Instalasi Barrier Gate MIB -30

D.   Bahan-bahan
  1. Control Box Type : CA-BX1– (Box push Button)                          : 1 bh
  2. Push Button POWELL SWITCH 600 max, AC250V, 6A              : 1 bh
  3. Jack mic mono + socket                                                                   : 1 bh
  4. Kabel NYAF 1×1.5 mm                                                                   : 30 m
  5. Kabel Power 3×1.5 mm                                                                   : 5 – 10 m
  6. Kabel AWG 22                                                                                 : 5 – 10 m
  7. Kabel Pancing (seling)                                                                     : 10 m
  8. Pipa PVC ½ “                                                                                   : 3 btng
  9. Pipa PVC 1”                                                                                     : 2 btng
  10. Tee ½”                                                                                              : 1 bh
  11. Elbow ½”                                                                                          : 7 bh
  12. Elbow 1”                                                                                           : 4 bh
  13. Flexible                                                                                             : secukupnya
  14. Isolasi 3M                                                                                         : 1 bh
  15. Steker                                                                                                : 1 bh
  16. Box Panel 20 cm x 25 cm                                                                 : 1 bh
E.   Alat – alat
  1. Tang kombinasi
  2. Tang potong
  3. Obeng Plus
  4. Obeng Minus
  5. Tespen
APA ITU WIFI OFFLOAD?

WIFI Offload adalah teknologi transfer data yang memindahkan traffik data pada domain operator selular yang pada awalnya diakses lewat jaringan selular 3G dan 4G milik operator selular menjadi melewati infratruktur jaringan Wireless Local Area Network (WLAN) atau yang dikenal juga dengan WiFi.


BAGAIMANA CARA KERJA WIFI OFFLOAD?

WIFI Offload bekerja menggantikan akses selular. Pada saat terkoneksi dengan jaringan seluler, maka transfer data akan memanfaatkan jarigan seluler 2G/3G/4G untuk terkoneksi dengan jaringan data atau internet lewat BTS-BTS seluler. BTS-BTS ini terhubung dengan backbone data milik operator seluler dan terkoneksi ke internet.

Ketika ada jaringan WLAN/WIFI yang sudah disiapkan oleh operator seluler, maka user dapat berpindah dari koneksi data 2G/3G/4G ke jaringan WLAN/WIFI untuk terkoneksi ke jaringan data atau internet. Jaringan WLAN/WIFI ini terkoneksi pula ke jaringan backbone data mulik operator selular dan terkoneksi ke internet.

Untuk daerah-daerah yang dianggap bahwa sinyal radiasi dari jaringan seluler dapat mengganggu infrastruktur (misalnya perangkat navigasi di dalam ruang kontrol penerbangan, perangkat medis di rumah sakit, dan lain-lain).

MANFAAT WIFI OFFLOAD
WIFI Offload mempunyai banyak keuntungan jika diterapkan baik dari sisi Operator Jaringan Selular, maupun pada pengguna internet sebagai pengguna akhir. Bagi Operator selular, WIFI offload sangat bermanfaat karena :

1. Alternatif antisipasi jaringan data yang penuh (Network Congestion)
2. Memperluas cakupan area pelayanan dan meminimalkan area blank spot pada area yang tidak bisa dimasuki oleh jaringan seluler 2G/3G/4G.
3. Mengatasi problem Cell-Breathing
4. Harga investasi yang lebih murah secara CAPEX dan OPEX bila mengembangkan infrastruktur WLAN/WIFI dibandingkan mengembangkan infrastruktur 4G/LTE yang masih mahal harganya pada saat ini.
5. Arsitektur WLAN/WIFI yang mudah diintegrasikan oleh operator selular
Sementara dilihat dari kacamata pengguna jasa, WIFI offload ini bermanfaat karena
1. Wireless LAN / WIFI sudah built-in pada kebanyakan perangkat gadget milik pengguna
2. Bandwidth, Transfer Rate, dan delay pada WLAN jauh lebih baik dari 2G/3G/4G

KESIMPULAN
1. Teknologi seluler 2G/3G/4G memiliki jangkauan layanan yang lebih luas dibandingan dengan WLAN/WIFI.
2. WLAN/WIFI lebih unggul dalam hal bandwifth yang lebar, Delay propagasi yang kecil sehingga penguntungkan pengguna akhir karena dapat mengirim data dalam jumlah besar dalan waktu yang singkat
3. Meskipun WLAN/WIFI dapat diadopsi dengan mudah oleh operator seluler, namun tidak serta-merta operator seluler menggantikan jaringan 2G/3G/4Gdengan jaringan WLAN/WIFI. Justru fungsi WIFI Offload adalah untuk melengkapi kelemahan/kekurangan Bandwidth yang pastinya akan tetap dialami oleh operator seluler.

Saat dilapangan terkadang ada kendala pada pembacaan hasil record mesin absensi fingerprint pada akhir bulan. ketika seseorang selama sebulan penuh bekerja sesuai jadwal namun saat pengambilan record data transaksi absensi di mesin finger seseorang tersebut tidak dapat dikenali.

ada beberapa faktor penyebab tidak bisanya data record absen fingerprint itu tidak dapat dikenali oleh software Attendance Management sebagai software umum yang sering digunakan pada mesin absensi fingerprint salah satunya adalah kekeliruan admin saat mengatur shift kerja dan jadwal karyawan pada pengaturan shift di software aplikasi managemen absensi.

Berikut settingan umum jadwal karyawan yang harus diaplikasikan setelah admin mensetting shift kerja pada software aplikasi Attendance Management, Jika anda masih menggunakan versi bahasa inggris silahkan download aplikasi yang berbahasa indonesia pada link dibawah artikel ini.


Untuk mengakses menu ini, pilih menu Pengaturan > Jadwal Kerja Karyawan. Jadwal kerja ini dimaksudkan untuk memberi jadwal kerja pada karyawan sesuai dengan jam kerja dan shift yang telah dibuat.

Dengan kata lain adalah menempelkan jam kerja atau shift pada karyawan yang menggunakan jam kerja dan shift yang telah dibuat.

Jadwal Karyawan dapat ditentukan per departemen atau per karyawan. Jika anda ingin membuat jadwal kerja per karyawan maka pilih departemen induk di sisi kiri dan pilih karyawan disisi kanan. Jika Anda ingin membuat jadwal kerja per departemen maka pilih departemen yang di sisi kiri.


Misal, apabila di departemen A seluruh karyawan mempunyai jam kerja yang sama dan jam kerja itu Normal maka pilih departemen A lalu tekan tombol “Centang” kanan atas untuk memilih seluruh karyawan pada departemen tersebut lalu tekan tombol Pengaturan Jadwal maka akan tampak gambar.


Jadwal kerja otomatis digunakan untuk jam kerja shift otomatis dimana karyawan mempunyai jam kerja 2 shift atau lebih. Ketika karyawan ganti shift maka aplikasi absensi akan mengetahui secara otomatis. Jam kerja ini berfungsi jika Anda tandai.

Jika anda ingin manual book setting keseluruhan silahkan download aplikasi dan buku panduan berbahasa indonesia pada link dibawah ini.

Manual = Enroll Pegawai
Manual = Setting Attandance Management V8.1
Manual = Ambil Laporan Absensi
Manual = Sensor Mesin Absensi Hang
Manual = Setting Cuti Karyawan

Download Manual = Cara Instalasi Software Attendance Management Indonesia
Download Manual = Cara Setting Software Attandance Management English
Download Manual = Cara Instalasi Software Payroll Indonesia
Download Manual = Cara Setting Software Payroll Indonesia
Download Manual = Cara memakai Formula Payroll
Aplikasi =  Attandance Management Indonesia.zip

Semoga Bermanfaat..

Download UPCMC softwarenya di (Unduh) Password RAR: pronterasecurindo

Kebanyakan dari kita mensetting PBX TDA series dengan Software Consol Maintenance namun ada kalanya ketika dilapangan terjadi sesuatu dengan laptop kita, sehingga kita tidak dapat menggunakannya.

berikut ini tips menjelaskan cara cepat untuk memprogram PABX Panasonic type TDA dengan menggunakan Digital Key Telephone.

Tapi cara ini tidak disarankan untuk melakukan setting program jika banyak fitur-fitur yang akan diprogram, karena pada mode pemprograman menggunakan Digital Key Telephone, banyak fitur atau setting yang tidak bisa di program menggunakan pesawat telephone, sebaiknya gunakan UPCMC atau software untuk memprogram PABX Panasonic type TDA.
 
Persiapan:

    Reset PABX.
    Ini berguna biar semua nilai dari programnya kembali ke nilai standar atau default value.
    Cara meresetnya:
    Naikkan switch pada card MPR ke arah System Initialize.
    Hidupkan PABX.
    Setelah beberapa detik, turunkan switch ke arah Normal
    PABX siap untuk diprogram dengan default factory value, ini akan memudahkan kita untuk memulai program.

Memulai Program:

    Pesawat telophone digital di colok di jack pertama / port pertama, pada TDA 100D, no extentionnya 101.
    Jika menggunakan Card Digital (DLC, DHLC, dll) selalu ada di posisi port pertama.
    Masuk ke menu program:
    [Program] [*#1234]
    Kemudian masuk ke nomer kode program, pada telephone ini, untuk masuk ke dalam code program harus menekan tombol [Enter], sedang tombol [Sp-Phone] lebih banyak dipakai untuk menuju menu selanjutnya.Jika ada salah program, tidak perlu menekan tombol [Hold] untuk kembali ke menu asal, cukup tekan tombol [Cancel] maka sub menu program akan kembali ke direktory kode program yang sedang dipakai.Setting TRS level:
    [301] [Enter] masuk ke [Level No: isi 2] [Location No: isi 001] [isi dengan nilai 00] [Enter] dan [Sp-Phone] ini untuk pindah ke
    [Location No 002: isi 100] [Enter] [Cancel] [Cancel] Sampai tampilan dilayar Level No. [Level No: isi 3] [Location No: isi 001] [isi dengan nilai 0] [Enter] [Location no 002: isi 100] [Enter] [Cancel] [Cancel]
    [Level No: isi 4] [Location No: isi 001] [isi dengan nial: 00] [Enter][Sp-Phone] [01][Enter]
    [Sp-Phone] [02] [Enter]
    [Sp-Phone] [03] [Enter]
    [Sp-Phone] [04] [Enter]
    [Sp-Phone] [05] [Enter]
    [Sp-Phone] [06] [Enter]
    [Sp-Phone] [07] [Enter]
    [Sp-Phone] [0809] [Enter]
    [Sp-Phone] [09] [Enter]
    [Cancel] [Cancel]
    [Level No: isi 5] [Location no : 001] [isi dengan nilai: 1] [Enter]
    [Sp-Phone] [2] [Enter]
    [Sp-Phone] [3] [Enter]
    [Sp-Phone] [4] [Enter]
    [Sp-Phone] [5] [Enter]
    [Sp-Phone] [6] [Enter]
    [Sp-Phone] [7] [Enter]
    [Sp-Phone] [8] [Enter]
    [Sp-Phone] [9] [Enter]
    [Sp-Phone] [0] [Enter]
    Tekan tombol [Hold] untuk kembali kemenu system program.
    Keterangan:
    Jika sudah selesai setting ini, maka akan terbentuk nilai standar
    COS 1 = Bebas Menelepon Keluar
    COS 2 = Bisa SLJJ, HandPhone, Lokal, tidak bisa SLI
    COS 3 = Hanya bisa Lokal
    COS 4 = Hanya bisa Handphone
    COS 5 = Hanya interkom, tidak bisa menelepon keluar.

Programming:
Untuk daftar lengkap code program bisa dilihat di Daftar kode program TDA

    Setting Line / Trunk yang terpasang:
    Pada TDA, jumlah line yang bisa terpasang tergantug dari card, ada yang 8, 16, atau 24, tapi tidak semua line ini dipakai. Tergantung dari jumlah line yang kita dapat dari provider (nomer telkom, gsm, dan lain sebagainya).
    Jika line yang ada HANYA ada misal 4, maka sisanya (5-6-7-8) harus kita matikan atau Out Of Service, agar tidak terambil line yang kosong sewaktu mau menelepon keluar. Caranya:
    Masuk ke program
    [400] [Enter] [Slot No tempat Card CO terpasang] [Port No: Isi port yang tidak terpakai] pilih menggunakan tombol [Auto Ans] sampai tampilan dilayar [No Connect] [Enter]
    Tekan tombol [Sp-Phone] atau tombol [Panah Bawah] untuk pindah ke port selanjutnya.
    Ulangi sampai semua port yang tidak terpakai didiskonek dari pabx.
    Setting Dering:
    Untuk setting dering ini,secara defaultnya meski tidak di program akan berdering di extension 101.
    Jika ingin mengubahnya maka bisa di program di [450]
    Formatnya: [450] [Enter] [Time No] [Slot No] [Port No] [Destination No] [Enter]
    Keterangan:
    [Time No] = 1/2/3/4
    1 untuk Day Mode, 2 untuk Lunch mode, 3 untuk Break Mode, 4 untuk Night Mode. Default setting mode tidak otomatis, hanya Day Mode.
    [Slot No] = 01 sampai 10
    Slot no ini, tergantung dimana card CO dipasang di PABX.
    [Port NO] = 01 sampai 16
    Port tempat terpasangnya line dari luar. Jika hanya ada 4 line dan dipasang berurutan, maka cukup program sampai port 4.
    [Destination No] = Nomer Extension / ICD / OGM / Group dll.
    Ini tujuan dering dari line di port yang terpasang. Jika hanya ada 1 operator, maka cukup masukkan no extension operator tersebut pada [Destination No].
    Setting COS / restrict / pembatasan penelponan:
    Untuk setting pembatasan suatu extension bisa menelpon keluar, maka bisa di program di code program no [ 602].
    Formatnya:
    [602] [Enter] [No Extension yg akan dibatasi] [COS No] [Enter]
    Keterangan:
    [COS No] seperti keterangan diatas sebelumnya:
    Isi dari 1 sampai 5 sesuai dengan fasilitas yang diberikan pada extension tadi.
    Setting Password:
    Jika ada beberapa pesawat yang dikunci akses untuk menelpon keluar, tapi bisa menggunakan password untuk melakukan penelponan keluar, maka bisa di program di 2 tempat, yaitu code no [120] dan code [122]
    Formatnya:
    [120] [Enter] [Location No] [Verified Code] [Enter]
    untuk program no:
    [122] [Enter] [Location No] [PIN] [Enter]
    Keterangan:
    [Location No] adalah tempat password tersebut di tempatkan, atau nomer urut password.
    Jika kita mau membuat misalnya passwordnya 123456, maka pada pemrograman harus di pecah jadi 2, misal 123 dan 456.
    [120][Enter][001][123][Enter]
    [122][Enter][001][456][Enter]
    Misal mau membuat password 567890:
    [120][Enter][002][567][Enter]
    [122][Enter][002][890][Enter]

Ini program sederhana dengan menggunakan pesawat telepon digital, untuk fitur standar yang sering dipakai.

Panasonic – PABX – TDA100-200 PT Program



Saat programing melalui komputer bermasalah PT Programing bisa dilakukan melalui komputer.
Level: [Advanced]
Date & Time [000]
System Speed Dialling Number [001]
System Speed Dialling Name [002]
Extension Number [003]
Extension Name [004]
Extension Personal Identification Number (PIN) [005]
Operator Assignment [006]
Console Paired Telephone [007]
Absent Message [008]
Charge Margin [010]
Charge Tax [011]
Charge Rate per Unit [012]
Flexible Numbering [100]
Time Service Switching Mode [101]
Time Service Starting Time [102]
Idle Line Access (Local Access) [103]
System Password for Administrator?for PT Programming [110]
System Password for User?for PT Programming [111]

Manager Password [112]
Verified Code [120]
Verified Code Name [121]
Verified Code Personal Identification Number (PIN) [122]
Verified Code COS Number [123]
Decimal Point Position for Currency [130]
Currency [131]
Main Processing (MPR) Software Version Reference [190]
Hold Recall Time [200]
Transfer Recall Time [201]
Intercept Time [203]
Hot Line Waiting Time [204]
Automatic Redial Repeat Times [205]
Automatic Redial Interval [206]
Door Open Duration Time [207]
Call Duration Count Starting Time for LCOT [208]
DISA Delayed Answer Time [209]
DISA Trunk-to-Trunk Call Prolong Time [210]
DISA Intercept Time [211]
TRS/Barring Override by System Speed Dialling [300]
TRS/Barring Denied Code [301]
TRS/Barring Exception Code [302]
Special Carrier Access Code [303]
Emergency Number [304]
ARS Mode [320]
ARS Leading Number [321]
ARS Routing Plan Table Number [322]
ARS Exception Number [325]
ARS Routing Plan Time Table [330]
ARS Routing Plan Table (1?16) [331?346]
ARS Carrier Name [350]
ARS Trunk Group for Carrier Access [351]
ARS Removed Number of Digits for Carrier Access [352]
ARS Carrier Access Code [353]
LCOT/BRI Trunk Connection [400]
LCOT/BRI Trunk Name [401]
LCOT/BRI Trunk Group Number [402]
LCOT/BRI Trunk Number Reference [409]
LCOT Dialling Mode [410]
LCOT Pulse Rate [411]
LCOT DTMF Minimum Duration [412]
LCOT CPC Signal Detection Time?Outgoing [413]
LCOT CPC Signal Detection Time?Incoming [414]
LCOT Reverse Circuit [415]
LCOT Pause Time [416]
LCOT Flash/Recall Time [417]
LCOT Disconnect Time [418]
BRI Network Type [420]
BRI DIL/DDI/MSN Selection [421]
BRI Subscriber Number [422]
BRI Layer 1 Active Mode [424]
BRI Layer 2 Active Mode [425]
BRI Configuration [426]
BRI TEI Mode [427]
DIL 1:1 Destination [450
DID Number [451]
DID Name [452]
DID Destination [453]
Trunk Group Intercept Destination [470]
Host PBX Access Code [471]
Extension-to-Trunk Call Duration [472]
Trunk-to-Trunk Call Duration [473]
DISA Silence Detection [475]
DISA Continuous Signal Detection [476]
DISA Cyclic Signal Detection [477]
Caller ID Signal Type [490]
Pay Tone Signal Type [491]
Trunk Group Number [500]
TRS/Barring Level [501]
Trunk Call Duration Limitation [502]
Call Transfer to Trunk [503]
Call Forwarding to Trunk [504]
Executive Busy Override [505]
Executive Busy Override Deny [506]
DND Override [507]
Account Code Mode [508]
TRS/Barring Level for System Speed Dialling [509]
TRS/Barring Level for Extension Lock [510]
Manager Assignment [511]
Permission for Door Open Access [512]
Time Service Manual Switching [514]
Wireless XDP Parallel Mode for Paired Telephone [515]
Programming Mode Limitation [516]
EXtra Device Port (XDP) Mode [600]
Terminal Device Assignment [601]
Class of Service [602]
User Group [603]
Extension Intercept Destination [604]
Call Forwarding?No Answer Time [605]
CLIP/COLP Number [606]
Incoming Call Distribution Group Member [620]
Incoming Call Distribution Group Delayed Ringing [621]
Incoming Call Distribution Group Floating Extension Number [622]
Incoming Call Distribution Group Name [623
Incoming Call Distribution Group Distribution Method [62
Destination for Overflow Time Expiration [625]
Overflow Time [626]
Destination When All Busy [627]
Queuing Call Capacity [628]
Queuing Hurry-up Level [629]
Queuing Time Table [630]
Sequences in Queuing Time Table [631]
Maximum Number of Agents [632]
User Groups of a Paging Group [640]
External Pagers of a Paging Group [641]
User Groups of a Pickup Group [650]
VM Group Floating Extension Number [660]
Idle Extension Hunting Type [680]
Idle Extension Hunting Group Member [681]
PS Registration [690]
PS Termination [691]
Personal Identification Number (PIN) for PS Registration [692]
External Pager Floating Extension Number [700]
Music Source Selection for BGM2 [710]
Music on Hold [711]
Music for Transfer [712]
Doorphone Call Destination [720]
Doorphone Number Reference [729]
Outgoing Message (OGM) Floating Extension Number [730]
Outgoing Message (OGM) Name [731]
DISA Security Mode [732]
RS-232C Parameter?New Line Code [800]
RS-232C Parameter?Baud Rate [800]
RS-232C Parameter?Word Length [800]
RS-232C Parameter?Parity Bit [800]
RS-232C Parameter?Stop Bit Length [800]
External Modem Control [801]
SMDR Page Length [802]
SMDR Skip Perforation [803]
SMDR Outgoing Call Printing [804]
SMDR Incoming Call Printing [805]
Remote Programming [810]
Modem Floating Extension Number [811]
ISDN Remote Floating Extension Number [812]
Slot Card Type Reference [900]
Slot Card Deletion [901]
Slot Card Reset [902]
OPB3 Option Card Type Reference [910]
OPB3 Option Card Deletion [911]