Tampilkan postingan dengan label Islamic. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Islamic. Tampilkan semua postingan

Mitos Islam


Satu kenyataan historis yang sangat menyedihkan adalah, entah karena sebab apa, saat itu, di Barat berkembang mitos mengerikan—dan memalukan—tentang Islam dan Muhammad. Muhammad, oleh orang Kristen barat, dipanggil dengan nama Mahomet, dan dikisahkan dengan segala bentuk atribut paling mengerikan yang bisa dibayangkan; yang antara lain adalah: Mahomet Nabi Palsu, Mahomet penipu ulung, Anti-Kristus, Musuh Tuhan, Monster, Ahli Bid`ah, manusia aneh dengan kelainan seks, dan—yang paling mengerikan—dihubungkan dengan mitos simbol kekuatan gelap Iblis dengan laskar setan 666. Ternyata, mitos itu berasal dari perkiraan-sangka tahun kematian Muhammad, 666 M.


Selain itu, di kalangan agamawan, Islam dikenal dengan Muhammadan, yang mana dianggap sebagai sempalan sesat dari Kristen. Pada masa-masa paska-Protestan, idiom ‘Muhammadan’ juga dipakai untuk merendahkan Islam dengan ditambahi idiom lawan-sekte mereka. Kaum Katolik menyebut Islam sebagai ‘Protestan Muhammadan’; dan sebaliknya, kaum Protestan menyebut Islam sebagai ‘Katolik Muhammadan’.


Mitos-mitos tersebut berkembang sangat pesat di dalam pemahaman Kristen—baik awam maupun agamawan, sehingga imej Islam dan Muhammad di mata Kristen barat, saat itu, adalah imej yang sangat buruk yang berafiliasi dengan hal-hal berikut: Anti-Kristus, Ahli Bid`ah, Sesat, Penjahat, Penipu, Nabi Palsu, Iblis dan orang aneh. Tak heran bila kemudian Kristen barat sangat gerah dengan adanya ‘Kerajaan Islam’ di Andalusia, dan dengan nuansa emosional sektarian, Kristen Barat sangat berhasrat untuk memusnahkan peradaban Islam Andalusia.


Selain sebab mitos Islam, kebencian Kristen barat juga sangat dipengaruhi oleh dampak Perang Salib. Kemenangan Islam atas Tanah Suci Yerusalem membuat Kristen Barat sangat kecewa, dan benci dengan Islam. Yang lebih menyedihkan, kemenangan Islam atas Yerusalem dihubungkan dengan nubuat anti-kristus yang akan menguasai Tanah Suci. Memanglah, hubungan Kristen Barat dan Islam saat itu, adalah berada dalam kondisi yang kritis dan negatif.


Keruntuhan Khalifah dan Kolonialisasi Eropa


Dengan semangat kecurigaan, salah-paham dan mitos-mitos, kebencian Kristen Barat terhadap Islam semakin menjadi-jadi, dan akhirnya muncul hasrat untuk menyingkirkan Islam, dan atau kalau bisa, memusnahkan Islam. Dengan bersandar pada mitos dan bendera Kerajaan Kristen, usaha untuk menyingkirkan dikobarkan sebagai perbuatan suci untuk menegakkan kerajaan Kristen milik Allah, menyelamatkan Jalan Keselamatan Yesus Kristus di dunia.


Banyak orang menganggap, bahwa serial Perang Salib untuk memperebutkan adalah bencana terbesar dari hubungan gelap Kristen Barat dan Islam, tapi pandangan itu tempak perlu untuk kita pikirkan ulang. Titik nadir paling dramatis dari hubungan Kristen Barat dan Islam bisa dikatakan justru berada pada fakta penghancuran Kekhalifahan Andalusia. Masa itu adalah kebiadaban yang tak terperi, dimana bangsa Eropa—dengan bendera Kristen, memusnahkan peradaban Islam Andalusia tanpa ampun. Tak ada penggambaran yang tepat bagaimana Eropa Kristen menghancurkan peradaban Islam Andalusia. Buku-buku dimusnahkan, padahal, sebelumnya, akademisi dan kaum pelajar Eropa berkiblat pada ilmuan Islam di negara Andalusia. Musnahnya peradaban Islam di Andalusia, bisa dikatakan menjadi kemenangan terbesar Kristen Barat, tetapi di sisi sebaliknya—yaitu umat Islam, momen itu menjadi titik tolak munculnya kebencian terhadap Barat dan Kristen, yang tak mudah untuk dilupakan hingga masa-masa sesudahnya.


Selain Keruntuhan Kekhalifahan Andalusia, kemudian Perang Salib, faktor lain yang menjadikan hubungan Barat Kristen (saya membedakan idiom Kristen Barat dan Barat Kristen) dan Islam menjadi lebih buruk adalah pergerakan Kolonialisasi Eropa pada abad pertengahan sampai awal abad duapuluh.


Dengan berlandaskan semangat penaklukan bangsa Eropa, dan dengan mengikutsertakan isu-isu misi Kristiani, bangsa-bangsa Eropa mengadakan penaklukan-penaklukan atas bangsa-bangsa lain di dunia—termasuk di negeri-negeri Islam. Pergerakan penaklukan ini hampir serempak dilakukan oleh negeri-negeri Eropa di seluruh dunia, dan yang menyakitkan, walau membawa misi Kristiani, kebanyakan dari penaklukan bangsa Eropa itu dilakukan dengan cara dan tujuan yang keji dan kejam. Walau tak berhubungan dengan dunia Islam, sejarah kelam mengenai pemusnahan bangsa Indian di Eropa, pada masa modern, menjadi preseden sangat gelap dan menjijikan dari sejarah kebudayaan Barat.


Di berbagai penjuru negeri di dunia, semangat kolonialisasi Eropa pada dasarnya didorong oleh sebab pertumbuhan ekonomi dan revolusi Industri di Eropa. Revolusi Industri, yang selain membawa dampak luarbiasa bagi perkembangan manusia, juga menghasilkan dampak persaingan yang dipenuhi oleh nuansa keserakahan yang materialistis. Negeri-negeri koloni dijadikan ladang pengerukan kekayaan dan—jangankan menghargai—menindas bangsa setempat. Contoh yang paling dekat tentu adalah negeri kita sendiri, yang selama 3,5 abad dicengkeram oleh Belanda dalam kolonialisasi yang kapitalistik dan kejam. Kolonilasi-kolonialisasi Eropa inilah yang menjadi ‘nilai tambah’ bagi semakin tebalnya rasa kebencian terhadap Barat yang—khususnya—timbul di hati umat Islam. Barat dan Kristen-nya adalah negeri yang barbar, kejam dan serakah !


Segera setelah beratus tahun menjalani kolonialisasi, Barat berkembang menjadi kekuatan raksasa yang menggeser dominasi peradaban Islam. Selain dominasi politik, kebangkitan barat juga membawa dampak-dampak politis-kebudayaan di dunia Islam. Kekhalifahan Islam Ottoman di Turki, merupakan salahsatu korban yang bisa kita hubungkan dengan pencapaian Eropa dari hasil kolonialisasi. Mustafa Kemal Attaturk dengan serta merta melakukan kudeta dan menyingkirkan Khalifah, dan juga bertendensi ‘mencuci’ simbol-simbol peradaban Islam. Walaupun Mustafa Kemal dicatat—dalam buku sejarah SMA—sebagai pahlawan bangsa Turki, tetapi bagi umat Islam, dia tak lebih dari korban imperialisasi budaya barat, yang kemudian dengan membabi-buta merusakkan sendi-sendi peradaban Islam, lahir dan ‘batin’.


Lengkaplah sudah, kini posisi Barat dan Islam terbalik, dan yang paling menyakitkan, Kejayaan Barat dicapai dengan cara-cara yang memalukan, dan pada akhirnya memunculkan sentimen anti-barat, yang tidak hanya muncul di negeri Islam, tetapi juga di negeri non-Islam yang merasa terpinggirkan dan kemudian merumuskan pandangan-pandangan independen yang berseberangan dengan Barat (sosialisme, marxisme dan komunisme).


Kami copy dari Kompasiana ( Alwan Rosyidin )




ISLAM: RISALAH KENABIAN DAN RENAISANS BARAT


Bagi pemeluknya, Islam adalah sebuah risalah kenabian yang menggenapi risalah-risalah agama terdahulu—Yahudi dan Kristen—yang memiliki satu tujuan yang sama, yaitu mengajak umat manusia kepada Jalan Tuhan. Dalam Islam sendiri, mengimani eksistensi ajaran Juruselamat-juruselamat terdahulu adalah sebuah kewajiban dan menjadi salahsatu dari Rukun Iman Islam. Umat Islam diwajibkan meyakini dan mengakui risalah-risalah kenabian terdahulu, yang menyeru kepada satu tujuan yang sama. Umat Islam diwajibkan—dengan sepenuh hati—mengakui eksistensi Abraham/Ibrahim, Yakub/Jacob, Daud/King David, Isa al-Masih/Yesus Kristus, dan tentu saja, pembawa risalah-risalah ketuhanan terdahulu yang lain, yang berawal dari Bapak Adam. Kewajiban untuk mengakui risalah kenabian terdahulu tersebut, juga mencakup pengakuan akan teks-teks ketuhanan yang diturunkan kepada mereka, seperti Taurat/Perjanjian Lama, Injil/Perjanjian Baru, Zabur/Mazmur dan lain sebagainya.


Islam lahir di negeri Arab, melalui perantaraan seorang manusia bernama Muhammad. Berbeda dengan Kristen—yang menganggap Yesus Kristus sebagai inkarnasi Tuhan dalam wujud manusia, Islam tidak memandang Muhammad sebagai perwujudan Tuhan dalam diri manusia, tetapi sebatas sebagai seorang penyampai Risalah Tuhan. Selain bertalian secara historis dengan Kristen, Islam juga memiliki pertalian darah secara genetis pada sosok pembawa risalah. Muhammad, sebagai utusan Tuhan, adalah keturunan dari Bapak Abraham melalui jalur Ismael. Keterkaitan-keterkaitan ini—bagi umat Islam—adalah sebuah fakta yang mencerahkan, karena—bukannya sebagai anti-kristus misalnya—Islam hadir sebagai pelengkap hukum-hukum Tuhan sebelumnya yang mengajak kepada jalan Tuhan yang lurus.


Jika inti dari agama Kristen adalah sosok Yesus dan keyakinan Trinitas, maka inti dari agama Islam adalah peng-Esa-an Tuhan secara absolut—tanpa segala bentuk konsep inkarnasi atau perantara wujud. Oleh karenanya, demi menghindari keterpersokan umat dalam kultus manusia—seperti Yesus Kristus dalam Kristen, Islam melarang pembuatan gambar Muhammad.


Jadi, menurut pemahaman umat Islam, agama Islam bukanlah musuh bagi agama sebelumnya, dan walau hadir untuk mengingatkan umat sebelumnya untuk bertolak pada agama yang telah disempurnakan ini, tetapi tak ada paksaan dalam pengabaran risalah Tuhan ini. Prinsip kebebasan iman ini tertuang jelas dalam Al-Qur`an Surat Al-Kafiruun Ayat 6: Bagimu agamamu, bagiku agamaku—ayat ini kemudian menjadi klise karena menjadi pedoman umat Islam dalam dialog-dialog antar-agama.


Mengenai independensi Islam sebagai agama penyempurna dan tidak bertendensi untuk memusuhi agama terdahulu, bisa kita simak kisah-kisah hubungan yang romantis antara umat Islam dan Kristen pada awal kenabian Muhammad. Bahkan, orang yang pertama mengenali dan mengakui tanda kenabian Muhammad adalah seorang Pendeta Kristen Nestorian(4) dari Suriah bernama Bahira/Buhairah.


Kisah lain yang menunjukkan romantisme hubungan Islam-Kristen di awal kenabian adalah kisah pemberian suaka politik bagi umat Islam yang diberikan oleh Raja Najasyi, seorang raja dari Kerajaan Kristen Habasyah. Pemberian suaka ini berkenaan dengan kondisi awal umat Islam yang terjepit karena dominasi kaum non-Islam Mekkah yang ingin memerangi Islam.(5)


Jadi, pokok kesimpulan yang bisa kita ambil dan kita pahami adalah, bahwa Islam dan Kristen, di negeri Timur tidak mengalami konflik, dan bahkan mengalami hubungan-hubungan yang romantis. Konflik Kristen-Islam hanya terjadi di dan dari campur tangan Kristen Barat. Poin ini tentu sangat penting untuk memberi gambaran yang lebih obyektif, bahwa konflik yang sebenarnya terjadi di masa lalu, adalah konflik antara Islam dan umat Kristen dari Barat, atau bisa di persempit menjadi: konflik antara Islam dan Barat.


RENAISANS BARAT


Kenapa umat Kristen di barat sangat terganggu—yang kemudian menjadi benci—dengan kehadiran risalah ketuhanan Islam? Hal itu tak bisa di simpulkan dengan pasti. Tapi yang nampaknya sangat bisa kita terima adalah, bahwa kebencian Kristen Barat kepada Islam dilatari oleh nafsu-nafsu rendahan manusia, yang sebagiannya bisa kita afiliasikan dengan karakter genetis Barat: agresif, barbar dan serakah.


Ada satu masa di barat, dimana seluruh negeri Barat berada dalam krisis kebudayaan dan pemikiran, yang mencapai titik terendah kehidupan manusia. Dominasi Kerajaan Tuhan Katolik Roma telah menecengkeram Eropa dalam kekuasaan absolut berdasar doktrin-doktrin agama yang hampir tanpa celah untuk kritik. Padahal, karena banyak sebab historis, doktrin-doktrin Kristen mengalamai begitu banyak peyorasi teologis, yang berujung pada ketidak-sinkronan kehidupan agama dengan kehidupan pemikiran yang rasional. Agama Kristen berkembang menjadi begitu simbolis dan kehilangan ruh dinamisasi. Doktrin berubah menjadi ketetapan, dan ketetapan menjadi hukum. Segala pemikiran yang dianggap berseberangan dengan doktrin Kristen akan diperangi dan kemudian dimusnahkan. Akhirnya, Barat berada dalam stagnasi yang mencekam.


Sementara itu, di Timur, Islam terus berkembang menjadi negeri yang hebat. Dinasti-dinasti Kekhalifahan berdiri di beberapa pusat: Kekhalifahan Abassiyah di Iraq, Kekhalifahan Fathimiyah di Maroko, dan Kekhalifahan Andalusia di Spanyol. Secara kasat mata, kehadiran negeri-negeri Islam itu membuat negeri Kristen Barat merasa gelisah, iri, takut dan akhirnya benci. Kegelisahan Barat kepada negeri-negeri Islam akhirnya bermuara pada munculnya mitos-mitos dan propaganda-propaganda yang sangat mengerikan dan memalukan. Dalam titik itu, semua orang akan dengan malu harus mengakui bahwa Barat—dengan bendera Kerajaan Katolik Roma, adalah negeri yang sangat intoleran, radikal dan barbar.


Kekhalifahan Andalusia dan Mitos Islam(6)


Seiring dengan zaman kegelapan Eropa, saat itu, di Spanyol telah berdiri sebuah Kekhalifahan Islam yang sangat megah yaitu Kekhalifahan Andalusia. Umat Islam mengalami puncak kehidupan dan kejayaan. Kehidupan sejahtera dan Ilmu Pengetahuan berkembang sangat subur.


Berbeda dengan doktrin Kristen saat ini, Islam justru mendorong umatnya untuk mengkaji dan melakukan aktualisasi Ilmu setinggi-tingginya. Jadilah saat itu, terjadi proses ‘penyerahan tongkat estafet’ ilmu pengetahuan—khususnya filsafat—dari kebudayaan Yunani Kuno ke tangan Islam. Berbagai manuskrip tentang filsafat Yunani diterjemahkan secara masal ke dalam bahasa arab dan menjadi bahan kajian umat Islam. Dengan kajian berbasis teologi Islam, kemudian lahirlah bahasan-bahasan filsafat kalam yang cemerlang. Selain filsafat, bidang ilmu pengetahuan yang lain juga mengalami perkembangan yang cemerlang saat itu. Secara umum, jika kita ingin membayangkan kondisi Eropa dan dunia Islam saat itu, adalah kondisi umat Islam dan Barat sekarang, dalam kondisi terbalik.


Kami salin dari Kompasiana ( Alwan Rosyidin )



KRISTEN DAN ISLAM: KENAPA KONFLIK?


Satu hal yang pasti kita terima, adalah bahwa segala kerusakan, berasal dari tabiat busuk manusia, yaitu hasrat untuk menuruti hawa nafsu, yang derivasinya sangat kompleks: sifat benci, iri, curiga, sombong dan keserakahan. Dan dengan latar perbedaan ciri-ciri, sifat-sifat busuk manusia itu merasuki kesadaran manusia akan nilai-nilai yang dimilikinya, sehingga menjadikan perbedaan ciri-ciri umat sebagai alasan untuk saling curiga, membenci, dan akhirnya saling menghancurkan.


Oleh karena itu, walaupun pada hakikatnya konflik Kristen-Islam bukan disebabkan karena perebutan klaim kebenaran teologis, tetapi atribut-atribut itu telah menyatu dalam dimensi psikologis umat, sehingga seolah-olah konflik Kristen-Islam yang pernah terjadi, adalah karena sebab klaim-klaim kebenaran teologis. Dan oleh karena itu, akan lebih mudah bagi kita untuk memahami konflik itu dari sudut pandang perbedaan teologis.


KRISTEN: SEJARAH, POLITIK DAN BARAT


Secara sederhana, agama Kristen dapat dimengerti kurang lebih sebagai berikut:


‘Agama Kristen adalah sebuah kepercayaan yang berdasar pada ajaran, hidup, sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus atau Isa Almasih. Agama ini meyakini Yesus Kristus adalah Tuhan dan Mesias, juru selamat bagi seluruh umat manusia, yang menebus manusia dari dosa. Mereka beribadah di gereja dan Kitab Suci mereka adalah Alkitab—yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.(1)


Yesus Kristus


Yesus Kristus adalah titik sentral dari agama Kristen. Kita tak bisa membicarakan Kristen tanpa membicarakan Yesus Kristus. Walaupun dalam keimanan Kristen posisi Yesus bermetamorfosis menjadi salahsatu wujud Tuhan dari Tritunggal, namun dengan tidak bermaksud merendahkan posisi tersebut, kita perlu mengkajinya secara historis, yaitu Yesus sebagai sosok manusia.


Yesus Kristus adalah seorang Yahudi—secara genetis, yang lahir dari Perawan Suci Maria. Kisah mengenai kelahiran Yesus Kristus tercatat dalam catatan sakral Alkitab dan juga Al-Qur`an. Kita bisa menilik pada Injil Lukas 1:30-35 dan Al-Qur`an Surat Maryam ayat 16-30.


Dari catatan Alkitab tersebut, baik umat Kristen dan Islam sepakat, mengakui dan meyakini bahwasanya Yesus Kristus adalah sosok suci yang lahir dari rahim perawan suci Maria. Dan juga sepakat, bahwa Yesus Kristus adalah keturunan Yakub dan Daud, yaitu para Bapak bangsa Yahudi, dan berarti bahwa Yesus Kristus adalah seorang Yahudi keturunan Abraham, Bapak Para Nabi.


Status dan sejarah Yesus Kristus sebagai anak dari bangsa Yahudi, jika kita mau kritis adalah sangat penting. Hal itu tak lain untuk menegaskan paradigma bahwa Yesus Kristus turun di tengah-tengah budaya dan keimanan Yahudi, sehingga harus kita pahami, bahwa sejarah Kristen berawal dari bangsa semit dan budaya semit Yahudi yang terletak di Timur. Pada titik ini benar-benar harus kita tekankan, karena pada perkembangan selanjutnya Kristen berkembang di Barat dan mengafiliasikan Kristen dengan Barat. Hal itu pada dasarnya tidaklah tepat, karena pada awalnya, Kristen lahir di negeri Timur, yaitu Yerusalem, negeri dari bangsa dan kebudayaan Yahudi.


Aspek Politik


Setelah Yesus diangkat, para pengikut-Nya—yang dikenal dengan nama para Rasul—mulai menyerbarkan ajaran-ajaran-Nya ke berbagai tempat. Melalui pelayanan rasul Paulus dan Petrus, Kristen berkembang ke barat menuju Bizantium/Turki dan Romawi/Italia. Periode perkembangan awal ini, sejarawan mencatatnya dalam kisaran periode tahun 33-325 M.(2)


Kristen terus berkembang dan memiliki begitu banyak pengikut di barat, dan berhasil mendirikan Kekaisaran Kristen Bizantium; tetapi di Romawi, Kristen menghadapi satu kendala. Pada masa itu, Kekaisaran Romawi belum mengakui agama Kristen dan menganggapnya agama ‘ateis’ yang harus diperangi. Kekaisaran Romawi sendiri adalah negara Pagan yang menyembah Dewa-Dewi.


Karena pengikut Kristen yang semakin berkembang, pada akhirnya kekaisaran Romawi sadar bahwa tak mungkin lagi membendung agama itu, dan justru melihatnya sebagai kekuatan baru yang sangat besar yang—alih-alih diperangi—harus didukung demi menjaga stabilitas negara. Maka jadilah, pada saat Romawi berada dibawah Kaisar Konstantin Yang Agung, agama Kristen diterima dan dijadikan agama resmi negara. Tak cukup sampai disitu, Kaisar Konstantin bahkan selanjutnya mengadakan rekonsiliasi besar dengan dunia Kristen dengan mengadakan Konsili/Pertemuan Akbar umat Kristen di Nicea, Bizantium pada tahun 325.(3) Setelah Kristen menjadi agama resmi Romawi, maka berkembanglah Kristen menjadi agama mayoritas negeri-negeri Eropa, hingga menjadi begitu besar sampai saat ini.


Poin penting yang harus kita pahami adalah, perkembangan agama Kristen di Barat berawal dari situasi politik, yaitu pergolakan penganut Kristen awal dan Kekaisaran Romawi, yang berakhir dengan ‘pertaubatan’ Kaisar Konstantin dan meresmikan Agama Kristen sebagai agama resmi Romawi. Sementara itu, harus selalu kita ingat juga, bahwa agama Kristen lahir di Timur/Yerusalem. Walaupun pada akhirnya Kristen menjadi agama mayoritas negeri Barat, tetapi sungguh kita tak boleh mengidentikkan Kristen dengan Barat, apalagi mengaitkannya secara emosional. Sebab, Barat dengan berbagai bangsa di dalamnya, memiliki sifat-sifat khusus—seperti sifat sebagai bangsa yang agresif, penakluk dan barbar, yang tak berhubungan dengan agama Kristen.


Kenapa pemisahan Kristen dan Barat menjadi begitu penting? Karena memang, konflik Kristen-Islam berawal dari Barat, dan jika kita mau menilik secara mendalam, hal itu lebih dipengaruhi aspek genetis dari karakter bangsa Barat, dan bukan secara langsung berasal dari konflik teologis. Bukti lain yang juga harus kita jadikan referensi adalah, bahwa gereja-gereja Kristen di Timur, telah mampu dan selalu hidup dengan damai berdampingan dengan Kekhalifahan Islam.


Kami copy dari Kompasiana ( Alwan Rosyidin )





PROLOG

Umat manusia telah hidup di dunia dalam rentang masa yang amat lama, dan telah terbentuk menjadi beragam kesatuan primordial yang plural. Dari beragam bentuk kesatuan primordial, kesatuan berdasar identitas agama adalah yang paling kokoh dan terbukti bertahan selama ribuan tahun. Kenyataan tersebut sangatlah mudah untuk dipahami, karena agama adalah sistem tata-nilai yang sangat universal yang melintasi sekat-sekat identitas genetis dan antropologis, yang mempunyai visi luhur untuk membawa manusia pada harapan akan kehidupan yang mulia dan agung, menuju puncak kehidupan.


Tetapi tentu saja, dalam realitas yang plural, antar kesatuan-umat-berdasar-agama, terjadi begitu banyak konflik yang saling menghancurkan. Dan sebagai umat-umat yang paling besar, Yahudi, Kristen dan Islam, telah mengalami begitu banyak sejarah kelam dalam konflik yang berlarut dan membawa dampak yang kompleks hingga saat ini. Dampak yang paling besar dan menghancurkan masa depan umat—ke dalam dan keluar—adalah kebencian, rasa curiga dan intoleransi.


Namun yang perlu untuk kita kaji dan direnungkan secara mendalam, adalah bahwa, konflik antar-umat beragama bukanlah sepenuhnya berangkat dari gesekan-gesekan teologis semata—yaitu konflik klaim kebenaran, tetapi lebih kepada konflik-konflik politis dan emosional. Bagaimanapun, walau substansi agama adalah doktrin-doktrin teologis dan ajaran-ajaran jalan spiritual, dalam kesatuan umat yang terinternalisasi dalam lembaga agama dan nilai kehidupan, agama telah berubah menjadi identitas primordial yang sangat kuat yang menimbulkan ikatan emosional sangat kuat dan pencapaian harga diri dalam masing-masing umat. Oleh karenanya, bisa dikatakan bohong, jika konflik antar-umat beragama adalah murni dilandasi oleh niat agung untuk mempertahankan Kebenaran Suci yang sakral. Faktor emosional menjaga nilai-nilai harga-diri sebagai bagian dari umat agama adalah faktor yang sangat besar.


Dan dengan bercermin pada sejarah masa lalu, saat ini, nampaknya kita perlu untuk waspada, karena tendensi-tendensi penciptaan konflik sedang dan akan terus terjadi diantara umat beragama, yang mana, kali ini, dalam lingkup khusus, antara Kristen dan Islam. Hal ini tentu sangat penting, karena kita hidup—khususnya dalam konteks Indonesia—dalam dunia yang plural, dan hanya ada satu pilihan bagi kita semua, yaitu saling menghormati dan menjaga perdamaian, serta bahu-membahu dalam penciptaan kebaikan.


CATATAN MASA LALU


Ada beberapa catatan besar tentang konflik berdarah dan atau saling menghancurkan antara Kristen dan Islam. Yang paling kolosal tentu kita semua ingat pada sejarah panjang Perang Salib. Kemudian juga Pemusnahan Kekhalifahan Islam Andalusia di Spanyol, kemudian Perang Saudara Kristen Serbia-Muslim Bosnia, dan yang paling dekat dengan kita adalah konflik berdarah Kristen-Islam di Poso.


Tak ada yang indah dari catatan gelap masa lalu itu. Semuanya hanya menyisakan kerusakan yang merugikan semua. Boleh jadi, secara pragmatis, salahsatu dari kita nampak ‘berjaya’ atau ‘menang’. Tetapi sesungguhnya, tak ada yang indah dari kemegahan yang berdiri di atas kuburan umat lain—yang jika bersandar pada doktrin Alkitabiah, kita semua adalah ’saudara kandung’ sesama anak Adam.


PART 2

PART 3

PART 4

PART 5

PART 6

PART 7


Ditulis Oleh Alwan Rosyidi

Islam dan Politik Sphere

Wahai manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang pria dan seorang wanita, dan telah membuat Anda ke dalam berbagai bangsa dan suku supaya kamu saling kenal

[Quran 49:13].

Dan semoga ada di antara kamu sekelompok orang yang mengundang untuk kebaikan, mendorong yang benar dan melarang apa yang salah; itu adalah mereka yang sukses
[Quran 3:104].

Dua ayat dari Al-Qur'an yang disebutkan di atas dan satu dengan yang saya mulai bab ini membuat dua hal penting: 1). Keragaman merupakan konsekuensi dari desain ilahi dan 2). Muslim memiliki peran etis untuk bermain di ruang publik. Ayat-ayat 3:104 menurut pendapat beberapa ulama Muslim adalah panggilan Quran bagi partai politik untuk muncul dan memainkan peran normatif dalam lingkup publik. Saya telah menyatakan bahwa misi Islam / Muslim di Barat dapat menjadi hati nurani moral masyarakat bebas. Tujuan partisipasi Muslim di Barat, terutama politik Amerika harus mendorong apa yang benar dan melarang apa yang salah daripada mencoba memajukan agenda geopolitik Dunia Muslim [ii.]
sumber-sumber Islam mengenali perbedaan ras dan etnis dan bahkan agama dan penganjur budaya inklusi dan kesetaraan. Namun, ada juga sumber yang meminjamkan diri ke politik eksklusif. Perhatikan ayat-ayat berikut:

Mereka yang percaya (dalam Al Qur'an), dan mereka yang mengikuti Yahudi (kitab suci), dan Kristen dan Sabian, - setiap orang yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, dan melakukan perbuatan baik, akan mendapat pahala mereka dengan Tuhan, pada mereka harus takut, tidak akan mereka bersedih hati (Al-Quran 2:62 dan 5:69).

Dan jika seseorang mencari agama selain Islam, tidak pernah akan diterima darinya, dan ia merupakan salah satu yang merugi di akhirat (Qur'an 3:85).

Hari ini Muslim liberal dan radikal terbagi atas yang di atas dua ayat harus menentukan hubungan Muslim dengan komunitas-komunitas iman lainnya. Ayat pertama adalah inklusif dan jelas menunjukkan bahwa mereka yang adalah orang-orang yang baik tidak perlu khawatir. Dan jika seseorang memperlakukan kata "dan" sebagai set memisahkan orang, Muslim dan Kristen ... dan mereka yang melakukan perbuatan baik, seorang pun bisa membantah bahwa ateis yang melakukan perbuatan baik, seperti membela keadilan, membantu masyarakat miskin dll, mungkin tidak perlu takut. Ini status kesetaraan moral yang mendasar dari semua orang bisa menjadi dasar untuk kesetaraan politik dalam masyarakat yang multikultural multi-agama.

Tapi Muslim radikal yang percaya bahwa hanya agama Islam memiliki kebenaran dan hanya muslim yang baik adalah orang baik, bergantung pada 3:85 eksklusif berpendapat bahwa tidak hanya sumber utama untuk menentukan hubungan Muslim-non-Muslim, tapi juga abrogates baik 2:62 dan 5:69. Beberapa pemimpin Muslim di Dallas, Texas sekarang objek untuk berbicara di sana karena saya pernah menolak gagasan tentang pembatalan sumber Alquran yang radikal tidak suka dengan menyatakan bahwa, satu-satunya alasan mengapa Allah mengulangi 2:62 di 5:69 adalah untuk memastikan bahwa fanatik tidak menggunakan 2:62 3:85 untuk membatalkan. Bagaimana membatalkan satu ayat dua ayat dari sumber yang sama maksud saya. Muslim harus menyadari bahwa tidak hanya mempengaruhi politik Islam, tetapi juga politik Islam adalah bentuk apa.

Hari ini sekali lagi Islam telah menjadi bahasa etis Dunia Muslim. Islam tidak hanya akan memandu wacana Islam publik tetapi juga konsep Islam tentang apa yang politik etis. hari ini Irak telah berhasil membuat Presiden Bush seorang penganjur demokrasi Islam. Eropa Muslim memastikan bahwa kebijakan luar negeri Eropa saldo sikap AS 'pro-Israel di Timur Tengah. Sebagai umat Islam menjadi kekuatan politik di Amerika, mereka pasti akan berusaha untuk mendefinisikan kembali peran agama dalam politik Amerika. Saya hanya berharap bahwa inklusivis dan bukan pemahaman Islam eksklusif Amerika bentuk politik Islam. Saya harap 2:62 menang atas 3:85 dan bahwa umat Islam berusaha untuk meniru Gubernur Cuomo dan tidak Kongres Souder.

kesimpulan

Alasan mengapa mitos sekularisme sangat berharga bagi modernitas tidak potensinya untuk memisahkan agama dan politik, tetapi potensinya untuk memajukan kerangka kerja untuk menghadapi keragaman agama dalam kondisi kekuasaan yang tidak setara. Dalam masyarakat homogen sempurna, tidak peduli apakah negara dipengaruhi oleh agama atau tidak. Hanya ketika ada komunitas iman lain, atau penafsiran lain dari iman yang sama bahwa negara bisa menjadi instrumen penindasan agama di tangan mayoritas. Tapi agama menyamar sebagai kepentingan nasional atau alasan sekuler bisa bermain malapetaka dengan hak-hak minoritas.

Sebagai agama menjadi lebih tegas, dan fanatik agama menjadi lebih mahir "memainkan sistem" maka jaminan konstitusional menjadi tidak berarti jika bahkan konstitusi Mahkamah Agung bisa dicurangi. Di Barat modern, contoh terbaik dari kebebasan dan perlindungan agama minoritas telah datang di bawah pemerintahan demokrasi sekuler, dalam pengalaman Islam sama telah terjadi di bawah pemerintahan Islam. Hari ini karena semua pengalaman kebangkitan agama kita harus menemukan cara untuk menjamin kebebasan beragama tanpa proscribing lingkup agama. Akhirnya nasib minoritas adalah pada belas kasihan orang-orang yang tercerahkan di antara mayoritas dan bersedia untuk mematahkan barisan dengan jenis mereka untuk berdiri untuk kesetaraan dan keadilan bagi semua. Sistem hanya aman selama kita berusaha sehari-hari untuk menjaga mereka tetap aman.

by ww.ijtihad.org.
Batas Konstitusi

Kedua Gubernur Mario Cuomo dan anggota Kongres Mark Souder agama link dengan moralitas pribadi dan publik. Mereka berdua sepakat bahwa sulit bagi seorang mukmin untuk melepaskan diri dari nilai-nilai agama sementara juga melayani dalam kapasitas publik. Namun, menarik untuk melihat bagaimana masing-masing dari mereka menggunakan mekanisme terpisah untuk membatasi dampak agama dalam kebijakan publik. Gubernur Cuomo berpendapat bahwa politisi harus latihan menahan diri dan hanya membolehkan nilai-nilai agama yang bersifat universal di alam untuk mempengaruhi politik mereka dan menjauhkan diri dari nilai-nilai yang memungkinkan particularist untuk membentuk agenda mereka. Kongres Souder menolak gagasan tentang Tuhan alam dan nilai-nilai keagamaan umum dengan menyarankan bahwa jarang lebih penting daripada kesamaan antara agama. Ini adalah kontras yang menarik antara identitas dan perbedaan. Cuomo berusaha untuk mengatasi perbedaan dengan mencari identitas dari semua agama sementara Souder merayakan perbedaan dalam mencari identitas.
Sebagai kelompok agama minoritas di Amerika, saya merasa sangat tidak nyaman dengan anggota Kongres Souder respon terhadap pertanyaan tentang kekhawatiran minoritas agama non-Kristen. Terus terang tanggapan bahwa karena Kekristenan adalah orang Kristen begitu beragam mengelola konsensus tidak akan pernah cukup untuk memaksakan nilai-nilai agama mereka atas orang lain tampak mengelak.

Salib dan Masjid

Bagaimana kalau mereka setuju atas beberapa isu dasar, bagaimana jika Koalisi Kristen tidak berhasil membangun koalisi yang luas untuk menghilangkan Islam, Hindu dan Buddha perlindungan hukum yang sama dengan agama Kristen (misalnya dalam hukum Inggris menghujat melindungi Yesus tapi tidak Muhammad)? Ketika Muslim berulang kali diminta Presiden Bush untuk mengutuk anti-Islam (Islamophoebia) [i] kefanatikan dari tokoh Kristen terkemuka seperti Rev Pat Robertson, Franklin Graham Rev, dan Rev Jerry Falwell, Presiden lindung nilai selama berminggu-minggu, karena individu memiliki banyak pengikut yang menterjemahkan langsung ke kekuasaan politik di pemungutan suara dan dalam meningkatkan dana kampanye.

Dalam era ketika agama minoritas di Amerika menjadi sangat gugup tentang hubungan antara Kristen Kanan dan pendirian Republik yang mengontrol kedua Gedung Putih dan Kongres, pernyataan, polos tegas - "kami tidak akan memaksakan keyakinan Kristen non-Kristen , "- pasti akan pergi jauh. Kongres Souder membuat titik bahwa sebagai seorang politikus Kristen dia teliti cukup untuk memenuhi kewajiban konstitusionalnya. Dia akan mematuhi konstitusi karena ia telah bersumpah untuk melindungi dan mematuhi itu. Setelah mendengarkan argumen fasih Cuomo Gubernur untuk menahan diri, aku berharap seseorang telah meminta anggota Kongres Souder akan ia sadar diri menjauhkan diri dari advokasi amandemen konstitusi untuk membuat agamanya hukum tanah. Dalam demokrasi apa yang berdiri di antara hak-hak minoritas dan dominasi mayoritas jaminan konstitusional, yang dengan sendirinya pada belas kasihan niat baik mayoritas.

Dunia Islam hari ini adalah sangat memecah belah dan mengalami trauma kebangkitan agama. Ini bukan tempat untuk membahas mereka, tapi saya pikir itu adalah penting untuk menarik sebuah paralel yang menarik yang diminta oleh anggota Kongres Souder klaim bahwa iman adalah sebuah pandangan dunia. Para Islamis juga membuat klaim ini. Mereka berpendapat bahwa Islam adalah bukan agama, itu adalah pandangan dunia dan mereka bahkan membandingkannya dengan ideologi lain dan pandangan dunia seperti kapitalisme dan komunisme. Islamis 'ton telah menulis buku membandingkan Islam dengan komunisme, sosialisme, kapitalisme, liberalisme dan demokrasi untuk membuktikan bahwa Islam tidak hanya mengatakan sesuatu tentang setiap aspek kehidupan, tetapi juga apa pun itu harus mengatakan tentang hal apapun harus unggul apa ideologi lain katakan mengenai subjek yang sama. Ini bagi mereka adalah sebuah artikel iman. Klaim tentang kepercayaan agama sebagai pandangan dunia yang mencakup segala hal memiliki potensi untuk berkembang menjadi ideologi totaliter.

Kedua politisi menunjukkan kontras model. Gubernur Cuomo adalah model kenegaraan saat ia memilih kebijaksanaan atas parokialisme dan berusaha untuk latihan menahan diri pada keyakinan pribadi dalam mencari nilai-nilai masyarakat umum. Dalam melakukan hal itu ia memilih untuk menjadi seorang politisi agama generik dan bukan hanya seorang politikus Katolik. Kongres Souder di sisi lain adalah model kewarganegaraan mana komitmennya terhadap konstitusi AS proscribes peran agama dalam politik. Tapi pandangannya bahwa imannya adalah pandangan dunia dan pandangan dunia yang benar, termasuk elemen-elemen yang mempertanyakan keaslian agama lain, tempat konstitusi dalam bahaya. Saya takut bahwa kewarganegaraannya akan meminta dia untuk menegakkan konstitusi, tapi itu kekristenan akan memaksa dia untuk mengubah konstitusi sedapat mungkin untuk mengakomodasi kepercayaannya. negarawan selalu akan menjadi sekutu minoritas agama dalam demokrasi pluralis, tetapi warga Kristen adalah ancaman jaminan konstitusional kebebasan dari agama.

by, ijtihad.org
Dan kalau Allah menghendaki Dia bisa membuat kalian semua masyarakat satu? Tapi Dia menjadikan Anda sebagai Anda (beragam) sebagai ujian. satu Jadi bersaing dengan yang lain dalam pekerjaan baik. Allah kepadamu semua akan kembali, dan Dia akan memberitahu Anda tentang arti perbedaan dalam diri Anda.
[Quran 5:48].

Identitas dan Politik yang Tak Terpisahkan

Sebagai intelektual Muslim yang hidup di Barat, meneliti dan mengajar teori politik dan filsafat politik, aku selalu kagum pada ketahanan dari gagasan sekularisme. Untuk sebuah peradaban yang menawarkan kecanggihan cukup di kebanyakan daerah, untuk menganggap bahwa politik dan agama merupakan dua bidang yang terpisah atau bahwa kedua dapat dipisahkan adalah naif seperti biasanya. Keyakinan, bukan dalam pemisahan gereja dan negara, tetapi di keterpisahan dari gereja dan Negara, menurut pendapat saya adalah salah satu mitos modernitas abadi. Mitos ini bertumpu pada asumsi yang salah murni politik dan agama murni. Sekularisme adalah sebuah perangkat yang berusaha untuk melindungi agama dari korupsi politik dan politik dari menjadi dirampas oleh agama.

Semua isu-isu inti tidak hanya normatif di alam tetapi juga memengaruhi identitas individual dan kolektif. Baik konsepsi diri individu maupun pembangunan diri kolektif yang bebas dari pertimbangan politik atau agama. Bahkan dalam masyarakat yang anti-agama seperti Uni Soviet dan Cina hari ini, atau lebih sekuler dari Amerika, seperti Perancis dan Turki, agama tetap merupakan isu politik yang penting dan politik membentuk cara agama yang dipraktikkan. Kekristenan memainkan peran penting dalam runtuhnya komunisme di Eropa Timur dan Islam menemukan cara untuk berkuasa di Turki sekuler fundamentalis. Tempat simbol keagamaan di ruang publik, apakah itu Hijaab (Muslim jilbab) di sekolah negeri Prancis atau Sepuluh Perintah Allah di pengadilan Amerika, tetap diperebutkan terutama karena tidak ada konsensus mengenai pengecualian agama dari ranah publik di mana saja.

Tidak hanya agama memainkan peran dalam politik, tetapi politisasi agama juga merupakan kejadian umum. Perhatikan bagaimana beberapa Republik yang menikmati ide Howard Dean mengambil pembersih, jika dia menjadi calon demokratis dalam pemilihan presiden mendatang, oleh lukisan dirinya sebagai penganjur perkawinan gay. Ini akan menjadi kasus yang jelas dari pemanfaatan sentimen keagamaan (perkawinan yang merupakan lembaga ilahi) untuk keuntungan politik. Aku telah memperhatikan bahwa seringkali, politisi Amerika mencoba sofa motivasi keagamaan mereka dalam hal sekuler sementara advokasi kebijakan khusus. Sebuah contoh yang sangat baik adalah pendukung kokoh bagi Israel dan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Gaza antara politisi Partai Republik tertentu dengan koneksi evangelis. Sementara mereka mendukung karena alasan Alkitab mereka membenarkannya dengan menyatakan bahwa Israel adalah demokrasi "hanya di Timur Tengah" Saya sering bertanya-tanya apakah dukungan mereka bagi Israel akan berhenti jika Israel menjadi kurang demokratis, atau dapat ditunjukkan. Bahwa beberapa orang dalam perbatasannya tidak menikmati hak-hak dasar demokrasi?

Dalam dunia Islam sebaliknya, legitimasi berasal dari Islam dan karena itu banyak politisi motivasi membenarkan penggunaan material penutup Islam. Sementara politisi agama di Barat sering menggunakan wacana sekuler untuk legitimasi, politikus Muslim sengaja mengislamkan masalah biasa karena alasan yang sama. Perhatikan Islamisasi retorika Saddam Hussein dalam Perang Teluk pertama. Agama di Barat tidak memiliki legitimasi di ruang publik dan karena itu harus disembunyikan, di Dunia Islam legitimasi semua berasal dari Islam maka Islam digunakan sebagai pembenaran untuk politik.

Ada dua alasan mengapa agama dan politik sangat terkait. Yang pertama adalah meningkatnya penggunaan wacana kompleks untuk tujuan legitimasi. Hari ini semua politisi tampaknya mengikuti diktum Machiavellian - tidak penting untuk hanya, penting untuk dilihat menjadi hanya - dan karena itu politisi dan partai politik dan rezim menghasilkan wacana untuk melegitimasi tujuan dan strategi. Hal ini dalam produksi wacana ini bahwa agama baik mendasari logika politik camouflages motivasi politik, tergantung pada konteks budaya.

Alasan kedua dan mungkin alasan yang paling penting mengapa agama selalu akan memainkan peran dalam isu-isu penting adalah peran penting bahwa agama memainkan dalam pembentukan identitas. Semua isu-isu politik yang penting pada akhirnya mempengaruhi identitas individu dan kolektif dan dalam proses tersebut memicu sentimen keagamaan. Selama agama memainkan peran dalam identitas orang, itu akan memainkan peran dalam politik.

by, ijtihad.org
Sebagai muslim yang beriman dan berpikir, saya marah oleh isu kedua, non-Muslim yang membuat berarti komentar bersemangat tentang iman saya dan Nabi saya cintai dan kagumi, dan oleh Muslim yang telah diizinkan melihat berpikiran sempit pengetahuan mereka merusak agama besar dan membawa malu kepada Nabi-nya. Dengan mengikuti irasional, tradisi anakronistik dan sering berarti mereka mengaburkan kekuatan dan keindahan Islam dan menghalangi diri mereka sendiri dan seluruh dunia dari pesannya.

Muhammad tidak mempraktikkan poligami karena ia tidak dapat menahan keinginan seksualnya. Pada usia 25 ia menikah dengan seorang wanita, Khadijah, yang berumur 40 tahun dan bosnya. Dia memiliki sebuah perusahaan perdagangan bahwa Muhammad gunakan untuk bekerja. Menikahi seorang perempuan tua yang mandiri secara ekonomi, lebih kaya dan lebih kuat daripada dia, bukan cara chauvinist laki-laki berpikiran sempit. Muhammad adalah orang yang kehormatan besar dan dihormati. Dia bisa saja menikah dengan siapa pun dia inginkan dan sebanyak yang ia inginkan karena pada waktu orang memiliki banyak istri adalah hal yang biasa dan sering dianggap sebagai ukuran status seorang pria. Dalam pernikahannya yang berlangsung hampir 25 tahun, lima belas sebelum kenabian dan sepuluh setelah itu, ia tetap dalam hubungan monogami yang setia. Saya percaya bahwa masa dua puluh lima tahun adalah ukuran Muhammad dan komitmen untuk monogami. Jika ia tidak menyerah untuk libido diduga di masa mudanya dan ketika masyarakat tidak memiliki masalah dengan praktek dia masih memilih untuk menjadi anomali di zamannya - seorang pria monogami.
pernikahan lain-Nya dalam hari-harinya sebagai pemimpin politik Madinah harus dilihat lebih dalam terang politik daripada kehidupan keluarganya. Mereka aliansi dengan suku-suku, mereka lembaga-lembaga kesejahteraan sosial bagi perempuan miskin dan sering tanggapan terhadap kontinjensi pada masanya.

Jika muslim memilih untuk mengabaikan 25 tahun monogami Nabi dan memilih 12 tahun poligami sebagai tolok ukur untuk prinsip-prinsip Islam dan nilai-nilai, maka ini adalah sebuah komentar menyedihkan pada Muslim dan tidak pada Nabi Islam. Jika muslim memilih untuk melupakan 25 tahun dan hanya ingat 12 tahun yang terakhir ya Muhammad poligami seorang. Setelah semua Muhammad adalah apa yang kita ingat tentang dia.

Sejauh pedofilia yang bersangkutan tidak ada keraguan dalam pikiran saya bahwa laporan bahwa Aisyah berumur enam tahun, ketika Muhammad menikahinya adalah palsu. Tidak peduli berapa usia nya. Umat Islam harus keluar dari pemahaman sederhana mereka dari sumber-sumber Islam dan mengambil pandangan yang lebih tercerahkan peran agama mereka bisa bermain dalam kehidupan mereka. Saya menyarankan untuk memegang teguh pada prinsip-prinsip penting Islam - keadilan, kesetaraan, keadilan, belas kasih dan kasih sayang - dan menggunakan ini sebagai beacon untuk memandu penafsiran teks-teks khusus dan episode historis sambil mengingat Muhammad dan sementara membangun Islam.

Alasan mengapa masalah-masalah seperti hubungan Muhammad dengan perempuan mendapatkan begitu banyak perhatian yang berlebihan dan tidak adil adalah karena kondisi perempuan dalam masyarakat Muslim memang menyedihkan. akses mereka terhadap pendidikan dan ruang publik tetap tidak setara dengan laki-laki menikmati akses. mereka berbagi sumber daya keluarga dan masyarakat jauh kurang dari yang digunakan oleh laki-laki. Terlepas dari bagaimana Muhammad yang terkait dengan perempuan, umat Islam harus menyadari bahwa jika mereka ingin mengembangkan lebih egaliter, lebih progresif dan hanya masyarakat, mereka tidak bisa membiarkan satu setengah dari komunitas mereka untuk merana sementara yang lain tumbuh subur. Muhammad tidak akan mengizinkannya.

by, ijtihad.org
Tidak ada pemimpin agama sebagai pengaruh banyak pengikutnya seperti halnya Muhammad (SAW) Nabi terakhir Islam. Islam, menurut Quran adalah agama alam yang pesan dibawa ke kemanusiaan melalui serangkaian wahyu untuk daftar panjang nabi, yang dimulai dengan Adam dan berakhir dengan Muhammad dan termasuk Abraham, Nuh, Musa, Daud, Sulaiman dan Yesus ( damai kepada mereka).


Memang, tradisi Islam menyatakan bahwa Allah mengutus 125.000 nabi bagi semua orang di mana-mana. Umat Islam percaya bahwa iman mereka memiliki dua pilar konstitutif dan mereka adalah firman Allah yang dinyatakan dan tradisi-tradisi dari para nabi.

Dan Muhammad sebagai utusan terakhir Allah menikmati keunggulan ketika datang ke wahyu - Quran - dan tradisi. Begitu banyak sehingga kata-kata, perbuatan dan diam (yang ia lihat dan tidak melarang) Muhammad menjadi sumber independen dari hukum Islam. Muslim, sebagai bagian dari ketaatan agama, bukan hanya taat tapi juga berusaha untuk meniru dan meniru Nabi mereka dalam setiap aspek kehidupan. Jadi Muhammad adalah sarana serta sumber hukum ilahi. Oleh karena itu alam yang berurusan dengan perempuan Muhammad telah menjadi tempat konstitutif perempuan dan peran dalam masyarakat Islam.

Dalam tulisan ini, saya akan meneliti beberapa aspek yang paling kontroversial dari kehidupan Nabi berkaitan dengan perempuan, dan berpendapat bahwa nabi Islam adalah korban dari wacana yang diajukan oleh mereka yang memiliki kebencian terhadap Islam dan orang-orang muslim berpikiran dan kurang beradab sempit yang imannya tidak marah dengan alasan. Dalam diskusi ini saya mengusulkan untuk memeriksa dua isu - poligami dan pernikahan Nabi dengan Aisyah yang menurut laporan yang sangat populer adalah enam ketika ia menikah dan sembilan ketika pernikahan itu dinikmati.

Membangun Muhammad: Politik Sejarah

Aspek luar biasa dari kehidupan Muhammad adalah bahwa ia hidup dalam cahaya penuh sejarah. Ada rekening rinci hidupnya tersedia bagi kita. kehidupan Tidak ada tokoh agama yang sebanding dan kali telah begitu baik dicatat sebagai Muhammad. Muslim lebih dari seribu tahun setengah telah melakukan suatu mukjizat langka menghormati Muhammad dengan cara yang sangat mendalam namun iri melestarikan kemanusiaannya dengan tidak jatuh ke dalam perangkap deifying dia sebagai Tuhan.
Namun meskipun semua catatan sejarah tentang kehidupan Muhammad yang tersedia untuk kita, kita harus ingat bahwa Muhammad kita tahu selalu Muhammad kami memilih untuk mengingat. Bahkan, dia adalah Muhammad yang kita pilih untuk ingat dari catatan sejarah kita membaca tentang apa yang sejarawan pertamanya memilih untuk mengingat dan laporan. Salah satu contoh yang paling mencolok dari Muhammads berbeda bahwa umat Islam ingat adalah perbedaan ritual doa Muslim. Meskipun kecil ada beberapa prosedur yang berbeda di mana Muslim menawarkan doa Muslim dan perbedaan pada dasarnya dikaitkan dengan apa yang orang-orang yang berdoa dengan Muhammad ingat.

Ada kemungkinan bahwa Muhammad melakukan ritual yang berbeda pada waktu yang berbeda, atau orang-orang mengingat ritual-ritual berbeda. Titik bahwa saya membuat adalah bahwa bahkan di terus ditiru / ditiru aspek kehidupan Muslim ingat diutamakan Nabi berbeda. Hal ini penting karena umat Islam berdoa dalam jemaat lima kali sehari dan telah melakukannya selama lebih dari 1400 tahun dan hampir 20 dari mereka dengan Nabi sendiri diberkati. Ini adalah tradisi yang hidup Nabi yang tidak pernah dihentikan bahkan untuk sehari di lebih dari 1400 tahun belum ada account yang berbeda dari praktik ini.

Dalam hal ini, yang Muhammad, adalah benar-benar Muhammad kita ingat dan tidak perlu siapa dia. Karena hidupnya adalah sumber hukum, penulisan hidupnya menjadi proses legislatif itu sendiri. Apa yang kita ingat menentukan apa hukum yang kita miliki dan bagaimana kita mengatur. Oleh karena itu alam yang historiografi kehidupan Muhammad seharusnya menjadi situs untuk pembangunan narasi politik intens. Ketika Muhammad mengingat taruhannya jauh lebih tinggi dari sekedar ketepatan sejarah. Bagaimana Muhammad dikenang menentukan bagaimana mengatur masyarakat Muslim, apa yang boleh dan apa yang tidak, dan apa peran dan hak-hak yang ditugaskan untuk perempuan dan apa yang hak ditahan.

Hari ini, Muhammad diingat oleh dua macam masyarakat, orang-orang yang membenci dia dan Islam dan orang-orang yang memuja dia dan percaya dalam pesan ilahi-Nya.

The kefanatikan Kristen Injili

Dalam matematika setelah 11 September, Islam, Muhammad dan semua Muslim telah sorotan dekat di Amerika yang berusaha untuk menyalahkan Islam daripada Kebijakan Luar Negeri Amerika untuk itu tragedi mengerikan. Tampaknya bahwa orang Kristen evangelis bagian dari masyarakat Amerika - - ditentukan untuk label Islam sebagai agama jahat dan Nabi Muhammad sebagai kekerasan atas tindakan 19 Muslim. Ini seperti menyalahkan Yesus dan kekristenan untuk apa yang Hitler lakukan untuk orang Yahudi (holocaust), atau apa Ratu Isabelle lakukan untuk Muslim dan Yahudi (inkuisisi), atau untuk apa yang Amerika lakukan untuk Amerika Afrika (perbudakan dan rasisme). Sejak 11 Sep pemimpin Gereja Kristen disebut Nabi Islam sebuah Teroris (Rev Jerry Falwell) dan setan "dimiliki pedofil yang telah dua belas istri" (Wahyu Jerry Vine).

Dalam serangan serupa dan Penginjil Kristen berusaha membendung gelombang konversi ke Islam. Dengan mengutuk Muhammad sebagai pedofilia dan poligami mereka berharap untuk menghasilkan cukup muak untuk Islam sehingga menjadi sulit bagi Amerika lebih terbuka dan toleran untuk menerima Islam dan umat Islam. Mereka juga berharap bahwa mereka dapat membalikkan pertumbuhan Islam di Amerika. Menurut banyak ahli, Islam adalah agama yang paling cepat berkembang di Amerika menarik ribuan mengkonversi dari semua segmen masyarakat Amerika, yang biasanya orang-orang Kristen sebelum mereka memilih Islam. Sedangkan lalu lintas dari Kristen ke Islam sangat berat, arus balik, banyak yang frustrasi dari penginjil, adalah nyaris sebuah tetesan.
Ini omelan kebencian dari penginjil hanyalah kelanjutan dari keasyikan Kristen sangat tua dengan demonization Muhammad. pemikir Kristen selalu dilecehkan Nabi Islam contoh yang terkenal adalah Dante, yang dalam bukunya Inferno, dianggap oleh banyak orang sebagai mungkin puncak sastra di Eropa abad pertengahan dan cukup jelas salah satu karya sastra paling berpengaruh Peradaban Barat, menerpa dia di perut neraka.

Para pemikir Kristen awal untuk memulai polemik melawan Muhammad adalah seorang aktivis abad kesembilan, Eulogius dari Cordoba yang dalam sebuah buku berjudul Liber Apologeticus Martyrum, termasuk polemik melawan Muhammad. Orang Kristen lain yang telah menyalahgunakan Nabi termasuk Peter terhormat (Dari Cluny) dan Alexader Du Pont. Sangat menarik untuk kontras tulisan Kristen dari para ulama pencerahan. Leibniz dalam Theodize (1710) memuji Muhammad untuk memberitakan agama alam (Islam menggambarkan dirinya sebagai Din-al-fitrah atau agama alam). Voltaire tahun 1756 diterbitkan Essai sur les Moerurs, yang mencakup sebuah bab tentang Muhammad berjudul "de l'Arabie et de Mahomet," di mana ia menggambarkan dirinya sebagai seorang bijaksana, seorang penyair dicapai, seorang jenderal brilian, dan visioner yang luar biasa. Hal ini tidak sulit untuk melihat mengapa para ulama terakhir ini disebut sebagai pemikir tercerahkan.

Sementara sebagian besar pemikir Kristen telah mengakui kebesaran Muhammad, banyak orang lain demonized dia, seperti yang dilakukan penginjil kontemporer. Seringkali titik tolak adalah praktek poligami, yang disamakan, dengan penurunan status wanita dalam Islam. Tak perlu dikatakan Muslim tidak setuju dan menentang keras dugaan tersebut.

Bagaimana penyalahgunaan Muhammad Muslim

Muslim mengambil segala sesuatu yang Nabi lakukan sebagai diilhamkan Allah dan berusaha untuk menirunya. Tapi ini tradisi anak-perempuan menikah dengan pria yang lebih tua-tidak pernah menjadi praktik umum di masyarakat Islam. Tampaknya menjadi konsensus diam dan tak tertulis di kalangan umat Islam, bukan untuk praktik ini Sunnah Nabi. Tanpa diskusi terbuka, Muslim tampaknya telah menolak tradisi ini enmasse. Apakah ini karena umat Islam berpikir bahwa orang tua menikahi anak-anak yang salah? Lalu apa yang terjadi dengan klaim bahwa setiap tindakan Nabi itu diilhami ilahi dan layak persaingan? Mengapa kita tidak menirunya dan memberikan anak-anak perempuan muda kita sekolah menengah dalam pernikahan dengan laki-laki bersiap-siap untuk pensiun? Jawaban atas pertanyaan ini terletak pada penurunan pendekatan kritis dalam studi Islam.

Merugikan terbesar yang Muslim lakukan untuk Islam dan Muhammad adalah melalui pendekatan kritis mereka terhadap sumber-sumber Islam. ilmu-ilmu agama Islam, yang merana di abad pertengahan, bingung menghafal dengan pemahaman dan literalisme dengan iman. Postur ini terhadap sumber keagamaan telah menyebabkan mereka untuk memungkinkan narasi palsu dan interpretasi sering-aneh untuk menjadi elemen pokok dalam keyakinan. Perlakuan umum poligami dan contoh dari perkawinan Muhammad dengan Aisyah adalah contoh mengerikan dari kondisi ini. Mengapa menyalahkan Jerry Vine untuk memanggil Nabi sebagai pedophile ketika umat Islam sendiri telah mengatakan hal ini dan percaya bahwa selama ratusan tahun. Buku-buku hadits mengatakan ini dengan jelas. Tidak pernah ada diskusi kritis terhadap masalah ini. Jika palsu daripada harus dihapus bentuk buku iman dan jika benar maka umat Islam harus terlebih dahulu penjelasan tentang ini dan menerima bahwa itu bisa menjadi sumber yang sah yang memprihatinkan.
Menurut sumber-sumber Islam ada banyak laporan berbeda tentang berapa umur Aisyah saat Nabi menikahinya. UNTUK Shanavas dalam sebuah artikel yang sangat baik ("Apakah Ayesha A Bride Enam tahun," The Minaret (Maret, 1999), menunjukkan dari sumber-sumber Islam yang Ayesha bisa berada di mana saja antara 14-21 ketika dia menikah Muhammad.

Ini adalah waktu ulang sumber-sumber Muslim mereka dengan perspektif kritis dan dibuang apa yang palsu, tidak mungkin dan tidak konsisten dengan nilai-nilai kasih, toleransi dan keadilan, yang konstitutif kepada keyakinan Islam.

by, ijtihad.org
Keberadaan manusia selalu bergantung pada kekuatan ide. Itu adalah kemampuan kita untuk ide-ide yang memungkinkan kita untuk mengambil alih planet ini dari binatang lain yang jauh lebih kuat daripada kita. Aman untuk mengatakan bahwa di awal kehidupan manusia, kenyataan bahwa ide-ide lebih kuat daripada kekuasaan itu sendiri didirikan. Dampak dari ide-ide dapat dirasakan dalam tiga cara yang berbeda, satu, ide dapat mengubah pemahaman kita tentang kehidupan dan melalui mengubah kondisi yang sangat keberadaan kita (Iman). Dua, ide-ide dapat mengubah konsepsi kita tentang diri kita sendiri dan memulai rekonstruksi baru diri (Tazkiyyah Annafs). Tiga, ide-ide dapat mengubah keseimbangan kekuasaan antara masyarakat dan mengarah pada kebebasan dari perbudakan dan penindasan (Islah).

Tetapi kita harus ingat bahwa semua ide memiliki tanggal kadaluwarsa. Setelah ide-ide menjadi basi mereka kehilangan kapasitas emansipatoris mereka dan menjadi menindas. Gagasan yang pernah dibebaskan dan mengubah masyarakat, jika diperbolehkan menjadi dogma, akan menyebabkan stagnasi dan penurunan masyarakat yang. Ya, Anda membaca saya dengan benar. Ide yang sama dapat membebaskan dan memenjarakan pikiran / individu maupun kolektif. Kunci untuk memanfaatkan kekuatan ide adalah untuk memastikan bahwa kehendak manusia selalu bertanggung jawab dan tidak pernah subordinasi ke ide lama.

Ide adalah makna. Tanpa ada ide bermakna. Semua individu dan peradaban memiliki gagasan tentang diri dan ide dari gambaran besar. Ide-ide konstitutif sangat penting tidak hanya untuk eksistensi tetapi pertumbuhan lanjutan dari diri. Jika kita membiarkan ide-ide dasar untuk stagnan maka kita akan kehilangan vitalitas dan kekuatan kita dan terlihat seperti pasta hari kemarin.

Inilah yang, saya percaya, telah terjadi pada umat Islam. genesis kami, pertumbuhan kami fenomenal dan eksplosif dan semua kejayaan masa lalu kita, adalah satu-satunya ekspresi ide ilahi - Islam. Gagasan Islam mengubah visi kita tentang diri kita sendiri, memberi kami makna baru kehidupan itu sendiri, dan karena membuka kita melahirkan salah satu periode paling mulia dalam sejarah manusia.

Sebelum kita lanjut dengan diskusi ini, izinkan saya menjelaskan bahwa pada dasarnya ada dua jenis ide - ide murni dan ide kontinjensi. Murni semata-mata ide provinsi ilahi yang tertinggi - Allah - dan dalam arti berlangsung penciptaan adalah aliran terus menerus dari sumber asli ide ilahi. Manusia hanya mampu menghasilkan ide-ide kontingen. ide kontinjensi tidak lain adalah hasil dari pengolahan manusia ide-ide murni. Murni ide kita hadapi dalam bentuk teks mengungkapkan, penciptaan material itu sendiri dan sebagai wawasan mengumpulkan melalui hubungan dengan Tuhan.

Kemuliaan peradaban Islam muncul sebagai konsekuensi dari arus besar ide kontingen dari pemikir Muslim pengolahan gagasan Islam murni. Hal ini menyebabkan munculnya beberapa aliran pemikiran (wacana) fiqh (pemikiran hukum Islam), filsafat (filsafat), adab (ilmu moral), tasawwuf (spiritualitas), dan Kalam (metafisika). Islam sains yang meliputi matematika, fisika, geologi, kimia, astronomi, antropologi, sosiologi dan historiografi dikembangkan sebagai handmaiden filsafat Islam.

Sungai-sungai ini ide kontingen terus mengalir dan memperkaya tidak hanya Dunia Islam, tetapi juga seluruh peradaban manusia. Setiap aliran baru dari ide-ide menambahkan dimensi, lebih dalam dan lebih kaya baru ke dunia Islam. Pada waktunya itu diwujudkan puncak prestasi manusia di kedua badaniah maupun makna spiritual. Ini zaman besar dalam sejarah manusia pada dasarnya hasil dari pengolahan pikiran manusia ide Islam murni.

Hari ini, umat Islam berantakan. Hal ini tidak hanya kehilangan kemuliaan masa lalu, tetapi juga telah kehilangan kapasitas untuk memahami kebajikan dan penyebab kemuliaan masa lalu. Hal ini menurun dan tidak mampu mempertahankan atau menjaga dirinya sendiri. Setelah hampir 100 tahun kebangkitan Islam di dunia Sunni, yang terbaik kita harus menunjukkan adalah Taliban di Afghanistan! Mari kita berharap bahwa seperti Iran, Afghanistan juga akan berbalik ke arah moderasi dan kebebasan.

Saya percaya alasan tunggal untuk keadaan ini adalah transformasi dari orang dari prosesor ide untuk pendaur ulang ide. Pada moral dan spiritual depan kita berusaha untuk mendaur ulang ide-ide dari nenek moyang kita dan di depan material yang kami hanya konsumen ide Barat.

Muslim, berkat obsesi mereka dengan ide-ide kontingen seperti literatur fiqh, telah menjadi terasing dari ide murni Islam, dan juga telah kehilangan kapasitas mereka untuk menghasilkan ide-ide kontingen lebih berarti kali mereka. Inilah keterasingan dari proses kreatif generasi ide yang telah melucuti peradaban Islam vitalitas dan kecemerlangan yang meninggalkan di belakang, sakit hati umat yang tidak aman dan clueless.

Semakin cepat kita menyadari tidak adanya ide dan mendorong, kebebasan berpikir, kreativitas, dan intelektual penentuan nasib sendiri, semakin cepat akan kita memulihkan beberapa persamaan dari kejayaan masa lalu kita dan Allah kita diberikan memenuhi amanat kepemimpinan moral yang universal.

by, ijtihad.org


Masalah "Hijab", berbagai implikasi dan politik di sekitarnya, telah menjadi isu global polarisasi. Apakah di Perancis atau di Turki, antara Muslim dan lain-lain dan antara Muslim liberal dan Muslim tradisional, Hijab telah menjadi sebuah situs bagi perjuangan budaya antara Islam dan modernitas dan antara interpretasi kontemporer dan tradisional Islam.

Hijab adalah beberapa simbol dari ascendance Islam di dunia, sedangkan untuk orang lain itu merupakan peringatan dari perlawanan muslim berkeras pendirian untuk hal-hal yang muncul pertama di Barat - modernitas, sekularisme, feminisme, liberalisme dan globalisasi. Bagi sebagian umat Islam di Perancis, adalah simbol perlawanan mereka terhadap pendudukan Perancis atas budaya Arab dan Muslim di Prancis. Untuk Islam di Turki, itu merupakan sarana penting untuk melestarikan warisan Islam dari fundamentalisme sekuler Turki. Untuk pengamat non-Muslim, sering pengenalan ke Islam yang memiliki kecenderungan misogynistic.

Tidak peduli apa perspektif yang mempekerjakan, kenyataannya tetap bahwa Hijab adalah alat segregasi dan penahanan.

Hijab dalam arti filosofisnya menandai perempuan Muslim untuk pemisahan dan untuk "perlakuan berbeda" dalam semua aspek kehidupan; yang paling mengerikan sebagai diferensiasi moral itu melahirkan. Muslim yang mengklaim bahwa Hijab merupakan instrumen yang memaksa masyarakat untuk memperlakukan wanita dengan cara yang khusus bahkan ditinggikan (dalam hal keamanan dan menghormati) tidak bekerja untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki hukum-hukum afirmatif khusus di tempat yang akan menjamin hasil yang sama bagi perempuan , sejak Hijab akhirnya merusak kesempatan yang sama.

Tapi Hijab busana, dan praktek petugas sosial dari segregasi, pencabutan hak memilih dan marginalisasi perempuan hanyalah suatu gejala yang lebih mendalam dan melemahkan civilizationally bentuk Hijab yang dipraktekkan oleh masyarakat muslim kontemporer. Yang penting dan harus dihadapkan dengan semangat adalah Hijab epistemologis yang "baik" Muslim bersikeras memaksa "baik" perempuan Muslim. The Hijab epistemologis adalah penghalang tradisional yang ada antara perempuan dan sumber-sumber Islam. Perempuan telah memainkan peran marjinal dalam interpretasi Islam dan artikulasi hukum dan peraturan yang dipaksakan pada mereka. The Hijab epistemologis - penghalang antara perempuan dan sumber-sumber Islam - pada dasarnya telah diberikan artikulasi dan penegakan hukum Islam tidak demokratis. Hak tradisi ini tidak demokratis pria dan wanita eksploitasi. pemulihan adalah penting dan lebih sekarang daripada sebelumnya.

Dalam era postkolonial, sebuah paradoks yang aneh telah terpikat komunitas Muslim global. Gerakan revivalis hampir seratus tahun Islam yang luar biasa bertanggung jawab atas signifikansi global Islam, telah didorong oleh intelektual berbaring. Pertimbangkan tokoh kunci berikut kebangkitan Islam; Jamaluddin Afghani, Hassan Al Banna, Syed Qutb, Ali Shariata, Muhammad Iqbal, Abul A'la Maududi, Khurshid Ahmed, Malik Bin Nabi, Rashid Ghannoushi semua berbaring intelektual, banyak dididik di Barat . Banyak dari mereka tentu saja terkena ilmu-ilmu Islam tradisional, namun tidak satupun dari mereka adalah seorang ahli hukum Islam.

Tapi untuk beberapa alasan tidak bisa dijelaskan, itu kekuasaan Islam saat ini sangat legalistik dan Syariah-terobsesi. Islam di pikiran banyak umat Islam tidak lain hanyalah Syariah - apa artinya dalam hal operasional adalah bahwa keindahan, kebajikan dan makna Islam hanya terbatas pada domain agak biasa wacana legalist abad pertengahan Islam - Fiqih - yang tidak memiliki intelektual kedalaman filsafat (filsafat Islam), estetika dan misteri Kalam (teologi Islam) dan spiritualitas dan karisma Tasawwuf (mistisisme Islam).

Kita hidup hari ini di era perbankan Islam - transaksi Syariah-compliant - dan hamburger Halal; kita merenungkan atas legalitas marshmellows makan, dan yang disengaja atas kepatutan wanita berjabat tangan dengan laki-laki. Pikiran Anda, semua masalah hukum yang serius, seperti untuk hubungan negara-militer misalnya, transaksi internasional, memiliki masukan yang sangat kecil dari Islam atau ahli hukum Islam, sejak dunia Muslim hanya mengikuti konvensi Barat / hukum internasional. Islam legalisme itu sendiri terbatas terutama untuk masalah masalah pribadi saja.

Legalisme ini aneh, yang telah terjajah Islam dan nurani Muslim, adalah produk dari kerentanan orang Muslim yang telah berusaha untuk mengatasi rasa tidak aman sendiri di dunia yang didominasi oleh laki-laki lain. laki-laki Muslim saat ini bukanlah makhluk berdaulat. laki-laki lain mendominasi dunia mereka. Satu-satunya wilayah di mana mereka melaksanakan kedaulatan mutlak atas domain kecil yang disebut hukum Islam. Di sini mereka menyadari kejantanan mereka. Mereka memuliakan diri mereka sendiri, memberikan diri eksotis hak istimewa dan meyakinkan diri mereka sendiri kekuasaan mereka dengan berolahraga pada wanita mereka. Latihan ini kekuasaan diwujudkan dengan pengecualian lengkap perempuan dari berpartisipasi dalam proses menurunkan dan menafsirkan hukum Islam dari sumber-sumber.

Tidak mungkin tidak ada tradisi hukum lain yang masih ada hari ini di mana salah satu tidak memiliki andil dalam artikulasi hukum yang mengatur seluruh kehidupan seseorang. perempuan Muslim sangat sedikit jika tidak ada peran dalam proses pengembangan Islam Fiqh. Bahkan secara historis, laki-laki dan laki-laki saja telah mengembangkan semua madzhab - sekolah hukum, dan prinsip-prinsip hukum, bahkan yang berhubungan dengan aspek-aspek paling pribadi dari keberadaan perempuan. Jadi legalisme Islam turun sebagai kain kafan pada perempuan muslim, yang meliputi inti nya dari dunia, memutuskan hubungan nya dari realitas sendiri, merampas hak-nya untuk memahami dan menafsirkan sendiri sedang dan melumpuhkan dia untuk dapat bernavigasi sendiri hidup. fundamentality legalisme Islam cadar kesadaran wanita Muslim. Terus terang itu dehumanizes perempuan.

Sarjana Muslim dan filsuf tradisi setiap mempertahankan bahwa esensi kemanusiaan adalah baik kompas moral kita atau alasan kita atau keduanya. Dengan mencegah perempuan Muslim dari latihan alasan mereka untuk menurunkan hukum-hukum moral dengan dimana mereka tinggal, legalisme Islam membantah mereka yang paling manusia dari semua latihan menggunakan alasan kami untuk menjadi mampu membuat penilaian moral. Dengan cara legalisme Islam mencuri kemanusiaan perempuan diberikan Allah dari mereka.

Islamis yang suka mengulang-ulang bahwa dalam Islam, Allah berdaulat karena Ia dan Dia sendiri memiliki hak untuk membuat undang-undang. Sayangnya, ini adalah pemahaman yang sangat dangkal tentang Islam dan gagal untuk mengenali perbedaan antara prinsip-prinsip mengungkapkan (Wahy), produk manusia (Fiqh). Mereka mengaburkan perbedaan antara dua dan menyebutnya hukum (syariah). Dengan menyatakan bahwa pendapat dan argumen panjang para ahli hukum abad pertengahan mati sebenarnya hukum ilahi, Islam membuat para ahli hukum Allah perempuan Muslim dan memperkenalkan sebuah partisi baru dan menindas / tabir antara perempuan dan wanita Tuhan yang sesungguhnya. Dalam beberapa budaya ini status ilahi laki-laki atas perempuan diakui sejak laki-laki kadang-kadang disebut sebagai "majazi khuda" (Allah nyata) perempuan.

Jika perempuan muslim ingin kembali kemanusiaan mereka dan memperoleh status moral sama dengan laki-laki, yang tidak ditolak untuk mereka pada prinsipnya tapi hanya dalam [praktek dalam] masyarakat Islam, mereka harus merobek partisi yang memisahkan mereka dari hak mereka untuk memahami dan menafsirkan Islam sumber dan bertindak berdasarkan pemahaman mereka sendiri.

Mereka harus merobek terbelah ini Hijab epistemologis yang dikenakan oleh legalisme Islam yang berdiri di antara mereka dan Tuhan mereka. Sampai saat itu semua diskusi tentang budaya dan fisik akan tetap dangkal dan yang terkandung dalam konteks logika maskulin yang saat ini latihan kedaulatan tertinggi seperti di atas prinsip-prinsip Islam dan hukum turunannya.

by ijtihad.org
Ayat-ayat di Langit dan di Bumi

Bayangkan bahwa anda membangun sebuah kota besar dengan menyertakan jutaan Legos bersama-sama. Misalkan di kota ini ada gedung-gedung pencakar langit, jalan-jalan berkelak-kelok, stasiun kereta api, pelabuhan udara, pusat-pusat perbelanjaan, lorong-lorong bawah tanah, dan juga sungai-sungai, danau-danau, hutan, dan pantai. Misalkan ada juga yang tinggal di dalamnya ribuan orang yang berseliweran di jalan raya, duduk-duduk di rumah, dan bekerja di kantor. Masukkan juga seluk-beluknya, termasuk lampu lalulintas, kotak pos, dan papan sinyal di terminal bus.

Jika seseorang mendatangi anda dan mengatakan bahwa semua Legos kota ini, yang anda dirikan dengan perencanaan yang matang hingga serinci-rincinya, dan semua bagian yang anda tempatkan dengan susah-payah itu muncul secara kebetulan hingga terwujud kota ini, bagaimanakah keadaan jiwa orang ini menurut anda?

Kini, tengoklah lagi kota yang telah anda bangun itu dan ingatlah bahwa keseluruhan kota ini akan rata dengan tanah bila anda lupa meletakkan sepotong Lego di tempatnya atau mengubah letaknya. Bisakah anda bayangkan seberapa besar keseimbangan dan tatanan yang telah anda tegakkan?

Kehidupan di dunia tempat tinggal ini juga mungkin dibuat dengan penghimpunan sejumlah besar bagian kecil seperti itu yang tak terbayangkan oleh benak manusia. Ketiadaan satu bagian kecil saja mungkin berarti akhir riwayat bumi ini.

Segala benda, dari unit terkecil zat yang berupa atom hingga galaksi yang mengandung trilyunan bintang, dari bulan pelengkap bumi hingga sistem matahari, semuanya berjalan dengan keserasian yang sempurna. Sistem yang tertata rapi ini berjalan mulus bagaikan arloji. Orang-orang sangat yakin bahwa sistem yang telah berumur trilyunan tahun ini akan berfungsi tanpa mengesampingkan bagian terkecil, sehingga mereka dapat menyusun rencana dengan bebas mengenai sesuatu yang mereka perkirakan akan terwujud dalam 10 tahun mendatang. Tak seorang pun khawatir kalau-kalau matahari tidak terbit esok hari. Sebagian besar orang tidak berpikir tentang 'mungkinkah bumi ini berubah menjadi lepas dari gravitasi matahari dan mulai bergerak menuju kegelapgulitaan entah di mana?'; atau bertanya, 'Apa yang mencegahnya dari kejadian ini?'

Dengan cara yang sama, manakala orang-orang menjelang tidur, mereka yakin bahwa jantung atau sistem pernafasan mereka tidak akan sesantai otak mereka. Akan tetapi, bila salah satu dari dua sistem penting ini berhenti-henti beberapa detik saja, maka bisa-bisa nyawa melayang.

Ketika 'kacamata biasa' di sekitar kehidupan kita tanggalkan dan sebab-akibat peristiwa-peristiwa tidak lagi ditaksir seolah-olah 'berlangsung dalam kejadian alamiahnya', kita lihat dengan gamblang bahwa segala benda tersusun dari sistem terencana yang amat teliti dan sangat saling bergantung sehingga seolah-olah kita bergantung pada kehidupan dengan kulit atau gigi kita. Perhatikanlah tatanan hebat yang berlaku di tempat ke mana pun anda memandang. Tentu saja, ada kekuatan besar yang menciptakan tatanan dan keserasian sedemikian itu. Pemilik kekuatan besar ini ialah Allah, Yang menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan. Dalam satu ayat Al-Qur'an difirmankan:

Dia yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis; tak akan kau lihat ketidakseimbangan dalam ciptaan (Allah) Yang Maha Pemurah. Balikkanlah pandanganmu sekali lagi, tampakkah olehmu ada yang cacat? Lalu ulanglah pandanganmu sekali lagi; pandanganmu akan berbalik kepadamu, letih dan membingungkan. (Surat al-Mulk, 3-4)

Bila kita memandang makhluk-makhluk di langit, di bumi, dan semua yang terletak di antaranya, ternyata mereka semua membuktikan keberadaan Pencipta mereka dengan sendirinya. Di bab ini, kita akan memikirkan gejala alam dan makhluk hidup yang terlihat oleh semua orang, sekalipun tak pernah terpikirkan, dan bagaimana mereka menjadi ada dan melanjutkan keberadaan mereka. Jika kita hendak menuliskan semua ayat Allah di alam semesta, maka diperlukan ribuan jilid ensiklopedi. Karena itu, dalam bab ini, kita hanya akan secara singkat berurusan dengan beberapa pokok-persoalan yang layak untuk dipertimbangkan panjang-lebar.

Akan tetapi, penyebutan-penyebutan singkat ini pun akan membantu para 'manusia yang berakal' yang insyaf untuk memperhatikan fakta terpenting kehidupan mereka atau sekurang-kurangnya membantu mereka mengingatnya sekali lagi.

Karena Allah itu Ada.

Karena Dialah asal pertama langit dan bumi dan Dia bisa dipahami melalui akal.


KEAJAIBAN DI TUBUH KITA

'Mata Yang Setengah-Jadi Tak Bisa Melihat'

Apa yang terbersit di benak anda manakala mendengar kata 'mata'? Sadarkah anda bahwa salah satu hal terpenting dalam kehidupan adalah kemampuan untuk melihat? Jika menyadarinya, sudahkan anda memikirkan tanda-tanda lain yang terkandung dalam mata anda?

Mata adalah sepotong bukti yang paling nyata bahwa makhluk-makhluk hidup diciptakan. Semua organ penglihatan, termasuk mata binatang dan mata manusia, merupakan contoh yang sangat menonjol perihal rancangan yang sempurna. Organ istimewa ini amat rumit sampai-sampai mengungguli peralatan tercanggih di dunia ini.

Supaya mata dapat melihat, semua bagiannya harus bekerja sama secara serasi. Sebagai misal, jika mata kehilangan kelopak, tetapi masih mempunyai semua bagian lain seperti kornea, selaput penghubung, selaput pelangi, biji mata, lensa mata, retina, selaput koroid, urat mata, dan kelenjar airmata, itu pun sudah amat rusak dan akan segera kehilangan fungsi penglihatannya. Begitu pula, jika produksi airmata berhenti, maka mata akan segera kering dan menjadi buta kendati semua organ lain masih ada.

'Rantai kebetulan' yang diajukan oleh para evolusionis kehilangan semua maknanya menghadapi susunan rumit ini. Mustahil menjelaskan keberadaan mata kecuali sebagai zat ciptaan istimewa. Mata itu memiliki sistem rumit dengan banyak bagian dan, sebagaimana dibahas di atas, semua bagian pembentuk ini pasti menjadi ada pada waktu yang sama. Mustahil mata yang setengah-jadi berfungsi pada 'setengah melihat'. Pada keadaan-keadaan semacam ini, peristiwa penglihatan tak bisa berlangsung sama sekali. Seorang ilmuwan evolusionis menerima kebenaran ini:

Ciri umum mata dan sayap adalah hanya berfungsi jika tersusun sepenuhnya. Dengan kata lain, mata yang setengah-jadi tidak bisa melihat; burung dengan sayap setengah-sayap tidak dapat terbang.13

Dalam hal ini, kita menghadapi lagi pertanyaan yang sangat penting: siapa yang menciptakan semua unsur mata sekaligus?

Pemilik mata tentu saja bukan orang yang membuat putusan mengenai pembentukannya. Karena bagi yang tiada berpengetahuan tentang seperti apakah penglihatan itu tidak mungkin berhasrat untuk mempunyai organ penglihatan dan melekatkannya pada tubuhnya. Jadi, kita harus menerima keberadaan Pemilik Yang Maha Bijaksana yang menciptakan makhluk hidup dengan indera seperti penglihatan, pendengaran, dan sebagainya. Ada pernyataan lain bahwa sel-sel yang tak bernyawa bisa mencapai fungsi yang mensyaratkan nyawa seperti penglihatan dan pendengaran dengan kehendak dan upaya mereka sendiri. Sangatlah jelas bahwa ini mustahil. Dalam Al-Qur'an, dinyatakan bahwa penglihatan dilimpahkan kepada makhluk hidup oleh Allah:

Katakanlah: Dialah Yang telah menjadikan kamu dan membuatkan untuk kamu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani; sedikit sekali kamu bersyukur. (Surat al-Mulk, 23)


Pasukan di Dalam Tubuh Manusia

Setiap hari, berlangsung pertempuran di bagian terdalam raga yang tidak anda rasakan. Di satu pihak, virus dan bakteri bermaksud menyerbu tubuh anda dan mengambil kendali terhadapnya dan di pihak lain, sel-sel kekebalan melindungi tubuh dari musuh-musuh ini.

Musuh-musuh ini menunggu dalam keadaan siap-serang untuk memasuki kawasan yang mereka tuju; begitu ada kesempatan, mereka menuju kawasan sasaran. Namun demikian, para prajurit kawasan sasaran yang berdisiplin, tertata dan kuat itu tidak mudah menyerah kepada musuh. Pertama, para prajurit (fagosit) yang menelan dan menahan pasukan musuh itu tiba di medan tempur. Walau begitu, kadang-kadang pertempuran tersebut lebih liat daripada kemampuan tempur prajurit-prajurit ini. Pada keadaan semacam ini, prajurit-prajurit lain (makrofaga) dikerahkan. Keterlibatan mereka menyebabkan kehebohan di kawasan sasaran dan para prajurit lain (sel T pembantu) pun dipanggil untuk bertempur.

Prajurit-prajurit ini sangat mengenal penghuni setempat. Mereka dengan cepat bisa membedakan pasukan mereka sendiri dari pasukan musuh. Mereka segera mengerahkan prajurit (sel-sel B) yang ditugaskan untuk memproduksi senjata. Para serdadu ini mempunyai kemampuan luar biasa. Meskipun mereka tidak pernah melihat musuh, mereka dapat menghasilkan senjata yang akan menyebabkan musuh tak berdaya. Di samping itu, mereka mengangkut senjata-senjata yang mereka hasilkan itu sejauh semestinya. Selama perjalanan dalam tugas yang sulit ini mereka berhasil tidak menyebabkan kerusakan apa pun pada mereka sendiri atau pada sekutu-sekutu mereka. Kemudian, tim penyerang (sel-sel T pembunuh) menyiangi jalan. Mereka membongkar bahan beracun yang mereka angkut sendiri ke lokasi tergenting musuh. Bila menang, sekelompok prajurit lain (sel-sel T pendesak) tiba di medan tempur dan mengirimkan semua serdadu mereka kembali ke barak mereka. Para prajurit yang tiba di medan tempur terakhir (sel-sel memori) mencatat semua informasi yang relevan mengenai musuh, sehingga bisa dipakai di kejadian penyerbuan serupa di masa mendatang.

Sel AB terlihat berpisah.

Sel-sel kekebalan mempunyai rantai komando yang sangat berdisiplin. Tak satu pun perintah yang tak ditaati.

Sel AB menutupi bakteri

Pasukan hebat yang dibahas di atas tersebut ialah sistem kekebalan di tubuh manusia. Segala hal yang dijelaskan tersebut dilakukan oleh sel-sel mikroskopik yang tak terlihat dengan mata telanjang. (Untuk informasi lebih lanjut, silakan lihat Harun Yahya, For Men of Understanding, "The Signs in the Heaven and the Earth".)

Berapa banyak orang yang sadar bahwa mereka memiliki pasukan yang tertata, berdisiplin, dan sempurna di dalam tubuh mereka? Berapa banyak dari mereka yang sadar bahwa mereka dikelilingi dari semua sisi oleh mikroba-mikroba yang, jika tak terhalang, akan menyebabkan mereka menderita penyakit yang parah atau bahkan meninggal? Sesungguhnya, terdapat banyak mikroba yang berbahaya di udara yang kita hirup, di air yang kita minum, di makanan yang kita makan, dan di permukaan benda yang kita sentuh. Walaupun seseorang tak menyadari semua itu, sel-sel tersebut di tubuhnya berupaya sekuat tenaga untuk menyelamatkannya dari penyakit yang mungkin bahkan bisa menimbulkan kematiannya.

Kemampuan semua sel kekebalan untuk membedakan sel-sel musuh dari sel-sel tubuh, kemampuan sel-sel B untuk menyiapkan senjata selama dibutuhkan tanpa merugikan sel-sel tubuh lainnya, terpenuhinya tugas sel-sel penerima sinyal secara komplit tanpa masalah apa pun segera seusai mereka selesaikan pekerjaan mereka, dan kemampuan sel-sel memori tersebut hanyalah beberapa ciri istimewa sistem ini.



Sel-sel kekebalan (kuning) terlihat bertempur dengan sel-sel kanker.

Karena semua alasan itu, cerita pembentukan sistem kekebalan tak pernah diangkat oleh para penulis evolusionis.

Dengan berfungsinya penyakit atau tanpa sistem kekebalan, sangatlah sulit bagi seseorang untuk bertahan hidup karena ia akan terbuka bagi semua mikroba dan virus di dunia luar. Saat ini, orang seperti ini hanya bisa hidup dalam ruang khusus tanpa kontak langsung dengan apa pun di luar ruang. Karena itu, tanpa sistem kekebalan, tak mungkin seseorang bertahan hidup di lingkungan primitif. Ini mengarahkan kita kepada fakta bahwa suatu sistem yang sangat rumit semacam sistem kekebalan hanya bisa diciptakan seluruhnya sekaligus dengan semua unsurnya.


Sistem Terencana Secara Rinci

Bernafas, makan, berjalan, dan lain-lain merupakan fungsi manusia yang amat alamiah. Namun kebanyakan orang tidak memikirkan bagaimana tindakan-tindakan dasar ini berlangsung. Sebagai contoh, bila anda makan buah, anda tidak memikirkan bagaimana makanan ini bisa bermanfaat bagi tubuh anda. Satu-satunya hal di benak anda adalah memakan makanan yang menyehatkan; pada saat yang sama, tubuh anda terlibat dalam suatu proses luar biasa yang sangat rinci dengan tujuan menjadikan makanan ini sesuatu yang menyehatkan.

Sistem pencernaan yang melangsungkan proses rinci ini mulai berfungsi segera sesudah sepotong makanan masuk ke dalam mulut. Dengan terlibat dalam suatu sistem sejak awal-mula, air liur membasahi makanan dan mempermudah pengunyahannya oleh gigi dan peluncurannya melalui kerongkongan.

Kerongkongan membantu pengangkutan makanan ke perut dengan bekerjanya suatu keseimbangan yang sempurna. Di sini, makanan itu dicerna dengan asam hidroklorik yang terdapat di perut. Asam ini sangat kuat sehingga mampu melarutkan tidak hanya makanan, tetapi juga dinding perut. Tentu saja, kerusakan semacam ini tidak diperbolehkan di sistem yang sempurna ini. Suatu keluaran yang disebut lendir yang keluar selama pencernaan itu menutupi seluruh dinding perut dan memberikan perlindungan yang sempurna melawan pengaruh buruk asam hidroklorik. Jadi, perut tercegah dari penghancuran diri-sendiri.

Bagian lain dari sistem pencernaan itu terencana juga. Potongan-potongan makanan berfaedah yang dilumatkan dengan sistem pencernaan itu diserap oleh dinding usus kecil dan memasuki pembuluh darah. Permukaan-dalam usus kecil ini ditutupi dengan sulur mungil yang disebut 'vilus'. Di puncak sel-sel ini di atas vilus adalah panjangan mikroskopik yang disebut mikrovilus. Panjangan-panjangan ini berfungsi sebagai pompa untuk menyerap gizi. Beginilah cara penyerapan gizi oleh pompa-pompa yang disampaikan semuanya ke seluruh tubuh dengan sistem peredaran.

Hal yang layak diperhatikan di sini adalah bahwa evolusi sama sekali tidak bisa menjelaskan sistem yang baru saja diringkas dengan singkat ini. Menurut teori evolusi, organisme yang rumit itu berkembang dari keadaan primitif melalui akumulasi perubahan susunan kecil-kecilan secara bertahap. Bagaimanapun, sebagaimana telah dinyatakan dengan jelas, sistem di dalam perut tidak mungkin terbentuk selangkah demi selangkah. Ketiadaan satu faktor saja akan menimbulkan kematian organismenya.

Tatkala makanan diterima masuk ke dalam perut, getah-perut memperoleh kemampuan untuk melumatkan makanan sebagai hasil dari serangkaian perubahan kimiawi. Kini, bayangkanlah makhluk hidup yang dalam suatu proses yang katanya evolusi; dalam tubuhnya tidak mungkin terjadi transformasi kimiawi yang terencana semacam itu. Makhluk hidup ini tidak bisa memperoleh kemampuan ini, sehingga tidak bisa mencerna makanan yang dimakannya dan akan kelaparan sampai mati dengan setumpuk makanan di perutnya.

Selain itu, selama pengeluaran asam pelarut ini, dinding perut harus menghasilkan keluaran yang disebut lendir pada saat itu juga. Kalau tidak, asam di dalam perut ini akan meremukkan perut. Karena itu, supaya kehidupan berlanjut, perut harus mengeluarkan keduanya (asam dan lendir) pada waktu yang bersamaan. Ini memperlihatkan bahwa yang pasti terjadi sebetulnya bukan evolusi secara kebetulan setahap demi setahap, melainkan suatu penciptaan terencana dengan semua sistemnya.

Semua ini menunjukkan bahwa raga manusia mirip pabrik besar yang tercipta dari banyak mesin kecil yang bekerja bersama-sama dengan keserasian yang sempurna. Sebagaimana pabrik-pabrik yang memiliki perancang, insinyur, dan perencana, tubuh manusia pun memiliki Pencipta Yang Agung.


HEWAN DAN TUMBUHAN

Jutaan jenis hewan dan tumbuhan yang terdapat di dunia ini hadir sebagai ayat yang membuktikan keberadaan dan kemungkinan Pencipta kita.

Pemintalan diri-sendiri ulat menjadi kepompong, dan kemudian cabikannya keluar dari situ sebagai kupu-kupu dengan pola dan warna yang menakjubkan.


Maka apakah Dia Yang menciptakan itu seperti yang tidak menciptakan?Tidakkah kamu mau menerima peringatan? (Surat an-Nahl, 17)

Semua makhluk hidup ini--sejumlah kecilnya akan kita bahas di sini sebagai contoh--pantas untuk diperiksa sendiri-sendiri. Mereka semua memiliki sistem tubuh yang berlainan, taktik pertahanan yang beragam, cara makan yang unik, dan metode perkembangbiakan yang menarik. Sayangnya, tidak mungkin memaparkan semua sifat mereka dalam sejilid buku. Berjilid-jilid ensiklopedi pun tidak akan cukup untuk tugas ini.

Akan tetapi, sedikit contoh yang akan kita bahas di sini pun akan memadai untuk membuktikan bahwa kehidupan di bumi tidak mungkin dijelaskan dengan mengatakannya kejadian kebetulan.


Dari Ulat ke Kupu-Kupu


Seekor ulat sutera di kepompongnya yang terpintal dengan benang sutera.

ila anda mempunyai 450-500 telur dan harus melindunginya dari ancaman lingkungan, apa yang akan anda lakukan? Langkah terbijak bagi anda adalah mengambil tindakan pencegahan supaya tidak terpencar berhamburan, umpamanya karena angin atau faktor lingkungan lainnya. Dengan menjadi hewan yang menelurkan kebanyakan telurnya pada satu waktu (450-500), ulat sutera menggunakan cara yang sangat cerdas untuk melindungi telur-telurnya: ulat sutera itu menyatukan telur-telur tersebut dengan zat kental (benang) yang dikeluarkannya untuk mencegah supaya telur-telur itu tidak terpencar ke sekitarnya.

Ulat-ulat yang memunculkan telur-telur mereka mula-mula mendapati cabang yang aman bagi mereka sendiri dan kemudian mengikatkannya dengan benang yang sama. Lalu, untuk mengembangbiakkan mereka sendiri, mereka mulai memintal kepompong dengan benang yang mereka keluarkan. Untuk melengkapi proses ini, diperlukan waktu 3-4 hari bagi ulat yang baru membuka mata menatap kehidupan. Selama jangka waktu ini, ulat itu membuat ribuan putaran dan menghasilkan benang sepanjang rata-rata 900-1500 meter.14 Pada akhir proses ini, mulailah tugas baru sebagai bagian dari metamorfosis untuk menjadi kupu-kupu yang anggun.

Tindakan yang dilakukan oleh ulat sutera induk untuk melindungi telur-telurnya atau pun perilaku ulat mungil tanpa kesadaran, pendidikan, atau pengetahuan tersebut tidak bisa dijelaskan oleh teori evolusi. Khususnya, ajaibnya kemampuan si induk untuk menghasilkan benang yang dipakai untuk mengamankan telur-telurnya. Pengetahuan ulat yang baru lahir tentang lingkungan yang paling cocok bagi dirinya sendiri, pemintalan kepompongnya yang sesuai dengan hal ini, pelaksanaan metamorfosisnya, dan kehadirannya melalui metamorfosis yang tanpa masalah ini berada di luar pemahaman manusia. Karenanya, kita bisa mengatakan ala kadarnya bahwa setiap ulat lahir ke dunia dengan dibekali pengetahuan tentang apa yang harus dilakukannya, yang berarti bahwa semua hal ini 'diajarkan' sebelum ia lahir.

Mari kita jelaskan ini dengan sebuah contoh. Apa pendapat anda jika melihat bayi yang baru lahir bisa berdiri selama beberapa jam setelah kelahirannya, mengumpulkan benda-benda yang ia butuhkan untuk membuat alas tidurnya (seperti selimut kapas, bantal, kasur), dan kemudian menyatukannya dengan rapi, membuat alas tidurnya dan berbaring di atasnya? Setelah anda pulih dari keterkejutan terhadap peristiwa ini, mungkin anda mengira bahwa bayi itu pasti diajari dengan cara yang luar biasa di rahim induknya untuk mengerjakan proses seperti itu. Kejadian ulat itu tidak berbeda dari bayi dalam contoh ini.

Dialah Allah, Maha Pencipta, Maha Pembuat, Maha Pembentuk rupa, Yang mempunyai nama-nama yang indah; segala sesuatu yang di langit dan di bumi memurnikan dan mengagungkan-Nya; Dia Mahaperkasa, Mahabijaksana. (Surat al-Hasyr, 24)

Ini sekali lagi mengarahkan kita pada kesimpulan yang sama: makhluk-makhluk hidup hadir ke dalam kehidupan, berkelakuan dan hidup dengan cara yang ditentukan oleh Allah Yang menciptakan mereka. Ayat Al-Qur'an yang menyatakan bahwa Allah memberi ilham kepada lebah dan memerintahkannya untuk membuat madu (Surat an-Nahl, 68-69) memberi contoh tentang rahasia besar dunia makhluk hidup. Rahasia ini adalah bahwa semua makhluk hidup tunduk kepada kehendak Allah dan mengikuti takdir yang ditentukan oleh Dia. Karena inilah lebah membuat madu dan ulat sutera membuat sutera.


Sayap Yang Simetris

Bila kita pandang sayap-sayap kupu-kupu di gambar, kita lihat kesimetrisan sempurna yang terdapat pada sayap-sayap ini. Sayap-sayap yang seperti renda ini banyak dihiasi dengan pola, sorotan, dan warna yang masing-masing bagaikan karya seni.



Pola-pola yang anggun dan tegas pada kupu-kupu menunjukkan bahwa makhluk hidup ini bukan hasil kejadian kebetulan, melainkan berasal dari penciptaan yang hebat dan tanpa cacat.


Bila anda lihat sayap-sayap kupu-kupu ini, anda perhatikan bahwa pola dan warnanya pada kedua sisi sama persis, kendati anda lihat seteliti mungkin. Bahkan titik terkecil pun terdapat pada kedua sayap, yang dengan demikian menunjukkan kesimeterisan dan tatanan yang tidak bercacat.

Di samping itu, tak satu pun dari warna-warna di sayap-sayap tipis ini bercampur dengan yang lain, masing-masing terpisah dengan tegas dari yang lain. Sebenarnya, warna-warna ini terbentuk melalui penumpukan sisik-sisik mungil yang menggugus satu sama lain. Tidakkah merupakan keajaiban bagaimana sisik-sisik kecil, yang mudah tersebar dengan sentuhan lembut tangan anda, bisa tertata di kedua sayap tanpa kekeliruan sedikit pun di pembagiannya sehingga menghasilkan pola yang tepat sama? Pemindahan sebuah sisik tunggal pun akan menghancurkan kesimetrisan sayap dan merusak keindahannya. Namun demikian, anda tak pernah melihat kecampuradukan sayap kupu-kupu di bumi ini. Sayap-sayap itu rapi dan anggun seolah-olah dibuat oleh seniman. Sesungguhnya sayap-sayap tersebut buatan Pencipta Yang Agung.


Hewan dengan Leher Terpanjang: Jerapah

Seperti semua makhluk hidup lain, jerapah juga diciptakan dengan desain yang sempurna.


Jerapah mempunyai banyak karakteristik yang menakjubkan. Salah satunya adalah bahwa lehernya tegak pada 7 tulang belakang, sama dengan mamalia lainnya, walaupun leher ini sangat panjang. Fakta yang menakjubkan lainnya adalah bahwa jerapah sama sekali tidak memiliki masalah pemompaan darah naik ke otaknya di puncak lehernya yang panjang. Dengan sedikit berpikir saja akan terlintas betapa sulitnya keharusan pemompaan darah sedemikian tinggi. Namun jerapah tidak mempunyai masalah mengenai hal ini, karena jantungnya dilengkapi dengan perlengkapan untuk memompa darah setinggi sesuai dengan keperluannya. Ini memungkinkan jerapah menjalani kehidupannya tanpa susah-payah.

Sekalipun begitu, jerapah masih menghadapi masalah lain ketika minum air. Pada dasarnya, jerapah mestinya mati karena tekanan darah yang tinggi setiap membungkukkan leher untuk minum air. Akan tetapi, sistem yang sempurna di lehernya meredam risiko ini dengan lengkap. Ketika jerapah membungkuk, katup-katup di kantung lehernya menutup dan mencegah darah yang berlebihan akibat aliran ke otak.

Tidak ada keraguan bahwa jerapah tidak memperoleh ciri-ciri ini dengan merencanakannya menurut kebutuhannya. Bahkan lebih tidak masuk akal bila mengatakan bahwa semua perlengkapan penting ini dibentuk seiring dengan berlalunya waktu melalui proses evolusi secara bertahap. Supaya tetap hidup, jerapah membutuhkan sistem pemompaan untuk mengalirkan darah ke otak dan sistem katup untuk mencegah tekanan darah yang tinggi sewaktu membungkuk. Jika salah satu dari karakteristik ini tidak ada atau tidak berfungsi dengan tepat, maka mustahil bagi jerapah untuk terus hidup.

Kesimpulan yang harus ditarik dari semua ini adalah bahwa spesies jerapah lahir ke dunia dengan segala karakteristiknya yang amat penting bagi kehidupannya. Mustahil bagi makhluk yang tidak menguasai tubuhnya untuk mendapatkan ciri-ciri dasarnya secara sengaja. Jadi, ini jelas-jelas membuktikan bahwa jerapah diciptakan melalui penciptaan yang disengaja, yaitu oleh Allah.


Penyu Laut

Penyu-penyu laut hidup di gelombang samudera dengan bergerombol menuju pantai bila tiba saatnya untuk berkembang biak. Walaupun ini bukan pantai biasa. Pantai yang mereka datangi untuk berkembang biak pasti tempat kelahirannya.15 Kadang-kadang penyu laut harus melakukan perjalanan sejauh 800 kilometer untuk tiba di sana. Namun perjalanan yang panjang dan keras tidak mengubah keadaan ini. Mereka tiba di pantai tempat kelahiran mereka untuk melahirkan keturunan mereka, apa pun yang terjadi.

Sungguh luar biasa bagaimana suatu makhluk hidup bisa menemukan jalan kembalinya ke pantai yang sama persis sesudah 20-25 tahun keberangkatannya dari sana.16 Yang lebih luar biasa, penyu laut bisa menemukan arah tempat kelahirannya di kedalaman samudera yang cahayanya sedikit sekali, dan kemudian membedakannya dari begitu banyak pantai yang serupa.

Akhirnya, ribuan musafir yang tanpa kompas ini mencapai pantai yang sama pada waktu yang sama. Alasan yang melandasi pertemuan yang bertubi-tubi ini yang pada mulanya merupakan misteri itu kini menjadi kejutan besar ketika akhirnya terkuak. Karena penyu-penyu tahu bahwa keturunan mereka tidak bisa bertahan hidup di keadaan laut, mereka memendam telur mereka di bawah pasir di pantai. Tetapi mengapa mereka semua bertemu di pantai yang sama pada waktu yang sama? Apakah bayi mereka tidak akan bertahan hidup jika mereka melakukan hal yang sama di waktu yang berbeda dan di pantai yang berlainan? Orang-orang yang melakukan penelitian mengenai topik ini dihadapkan dengan situasi yang menarik. Ribuan keturunan di bawah pasir itu harus mengatasi sejumlah kendala besar setelah memecahkan telur mereka dengan gumpalan keras pada kepala mereka. Bayi penyu seberat rata-rata 31 gram ini tidak bisa secar sendiri-sendiri menggali

lapisan tanah di atas mereka. Mereka semua saling membantu. Ketika ribuan bayi penyu di pantai mulai menggali tanah, mereka membuatnya pada permukaan pasir selama beberapa hari. Walau demikian, sebelum muncul di permukaan, mereka menunggu sesaat hingga malam tiba. Ini karena pada siang hari, terdapat bahaya yang mengintai dari para pemangsa. Di samping itu, akan cukup sulit bagi mereka untuk merangkak di atas pasir yang terbakar oleh sinar matahari. Bila malam tiba, mereka naik ke permukaan setelah menyudahi proses penggalian. Kendati gelap, mereka bekerja keras menuju laut dan berangkat dari pantai untuk kembali ke sana pada 20-25 tahun kemudian.


Dan dalam penciptaan kamu sendiri dan bahwa binatang-binatang tersebar (di seluruh penjuru bumi), ada ayat-ayat bagi mereka yang benar-benar beriman. (Surat al-Jatsiyah, 4)



Mustahil bagi bayi-bayi penyu ini untuk mengetahui bahwa mereka harus menggali jalan mereka ke atas sesudah bermunculan dari telur mereka dan menunggu sesaat pada jarak tertentu dari laut. Sama sekali tidak mungkin bagi mereka untuk mengetahui, tatkala masih terpendam di tanah, apakah ini siang ataukah malam, bahwa para pemangsa terdapat di luar sana dan bahwa mereka bisa menjadi mangsa predator, bahwa pasirnya terbakar karena matahari, bahwa ini bisa membahayakan mereka, dan bahwa mereka harus bekerja keras menuju laut. Jadi, bagaimanakah pelaksanaan yang disengaja ini muncul?

Satu-satunya jawaban atas pertanyaan ini adalah bahwa bayi-bayi penyu ini telah agak 'terprogram' untuk berperilaku secara demikian, yang berarti bahwa Pencipta mereka telah mengilhami mereka naluri yang menolong mereka menyelamatkan kehidupan mereka.


Kumbang Pengebom

Kumbang pengebom merupakan serangga yang padanya telah banyak dilakukan penelitian. Ciri yang menyebabkan serangga ini sangat populer adalah bahwa kumbang pengebom menggunakan metode kimiawi untuk melindungi diri dari musuh-musuhnya.

Pada keadaan bahaya, serangga ini menyemprotkan hidrogem peroksida dan hidroquinon yang tersimpan di tubuhnya ke arah si musuh untuk melindungi diri. Sebelum bertempur, susunan-susunan istimewa yang disebut cuping pengeluar membuat campuran pekat kedua zat kimia ini. Campuran ini disimpan di ruang terpisah yang disebut ruang penyimpanan. Ruang ini dihubungkan dengan ruang kedua yang disebut ruang peledakan. Kedua ruang ini dijaga agar terpisah satu sama lain dengan otot sfingter. Ketika serangga ini merasakan bahaya, ia memencet otot-otot yang mengelilingi ruang penyimpanan seraya mengendurkan otot sfingter, sedangkan zat kimia di ruang penyimpanan dipindahkan ke ruang peledakan. Sejumlah besar panas diluncurkan dan terjadilah penguapan. Uap dan gas oksigen luncuran ini menggunakan tekanan pada dinding-dinding ruang peledakan, dan zat kimianya disemprotkan ke arah musuh melalui suatu saluran yang mengarah keluar dari tubuh kumbang tersebut.17

Masih merupakan misteri besar bagi para peneliti, bagaimana serangga bisa melabuhkan sistem kokoh di dalam dirinya sendiri yang akan cukup untuk memicu reaksi kimia yang dengan mudah bisa membahayakannya seraya juga mengisolasi diri dari pengaruh sistem ini. Tak meragukan, keberadaan dan bekerjanya sistem ini terlalu rumit untuk disifatkan pada serangga sendiri. Masih merupakan bahan diskusi, bagaimana kumbang pengebom membuat sistem sedemikian itu bekerja dalam tubuh mungilnya yang berukuran sekitar 2 cm panjangnya, ketika manusia yang pakar hanya bisa menampilkannya di laboratorium.

Satu-satunya kebenaran yang muncul di sini adalah bahwa serangga ini merupakan contoh nyata yang menolak teori evolusi sepenuhnya, karena mustahil bagi sistem kimia rumit ini untuk dibentuk dengan serangkaian berbagai kebetulan dan berlalu hingga generasi mendatang. Bahkan, kerusakan atau 'cacat' kecil pun pada sepotong tunggal sistem itu membuat hewan tersebut tak berdaya, sehingga akan segera terbunuh atau akan menyebabkannya bunuh-diri. Karena itu, satu-satunya penjelasan adalah bahwa senjata kimia di tubuh serangga ini pasti muncul sekaligus beserta semua bagiannya dan tanpa cacat.


Sarang Rayap

Dengan setinggi beberapa sentimeter saja, rayap-rayap bisa mendirikan pencakar-langit yang bermeter-meter tingginya tanpa menggunakan alat apa pun. Sarang yang hebat ini melindungi dengan sempurna koloni rayap penghuninya dengan populasi lebih dari satu juta dari musuh-musuh mereka dan kondisi kehidupan yang tak mengenakkan di luar.

Semua orang mungkin terkejut bila menyaksikan sarang rayap yang didirikan di tanah. Sarang-sarang ini merupakan keajaiban arsitektur, yang tingginya mencapai 5 atau 6 meter.

Bila anda bandingkan ukuran rayap dan sarangnya, akan anda dapati bahwa rayap itu telah berhasil merampungkan proyek arsitekturnya yang berukuran 300 kali lebih besar daripada dirinya sendiri. Namun yang lebih aneh lagi ialah bahwa rayap-rayap itu buta.

Orang yang tak pernah melihat sarang besar yang dibangun oleh rayap buta mungkin mengira bahwa sarang itu terbuat dari gundukan pasir yang saling bertumpukan. Akan tetapi, sarang rayap membuktikan rancangan yang mengagumkan yang tak terbayangkan oleh benak manusia; di dalamnya terdapat saluran-saluran yang saling berhubungan, lorong-lorong, sistem ventilasi, langsiran produksi cendawan khusus, dan pintu keluar pengaman.

Jika anda mengumpulkan ribuan orang buta dan memberi mereka semua jenis peralatan teknik, anda tak akan pernah bisa membuat mereka menyusun sarang yang serupa dengan yang dibuat oleh sekumpulan rayap. Jadi, pikirkan saja:

Bagaimana bisa seekor rayap yang panjangnya 1-2 cm mempelajari informasi rekayasa dan arsitektur yang dibutuhkan untuk memuluskan rancangan tersebut?

Bagaimana bisa ribuan ekor rayap buta mengelola pekerjaan secara serasi untuk membangun bangunan ini yang merupakan keajaiban artistik?

Jika anda belah sarang rayap menjadi dua pada tahap awal pembangunannya, dan kemudian menyatukannya kembali, maka akan anda lihat bahwa semua gang, saluran, dan jalan saling bersesuaian. Bagaimana kejadian ajaib ini bisa dijelaskan?

Kesimpulan yang harus ditarik dari contoh ini adalah bahwa Allah telah menciptakan semua makhluk hidup secara unik dan tanpa contoh lebih dahulu. Bahkan satu sarang rayap pun cukup bagi manusia untuk memahami Allah dan yakin bahwa Dialah Yang menciptakan semuanya.


Burung Pelatuk

Sebagaimana kita ketahui bersama, burung-burung pelatuk membangun sarang-sarang mereka dengan mengebor lubang-lubang di batang pohon dengan paruh mereka. Ini mungkin terdengar biasa bagi kebanyakan orang. Namun hal yang lalai untuk diperhatikan adalah mengapa burung pelatuk tidak mengalami pendarahan ketika mereka memukul-mukul secara dahsyat dengan kepala mereka. Yang dilakukan oleh burung pelatuk ini serupa dengan orang yang memukul paku ke dinding dengan kepalanya. Jika orang mencoba melakukan perbuatan seperti ini, mungkin ia akan mengalami pusing yang diikuti dengan gegar otak. Akan tetapi, burung pelatuk bisa mematuk batang pohon yang keras 38-43 kali dalam waktu dua atau tiga detik saja tanpa menderita apa-apa.18

Tidak terjadi apa-apa karena struktur kepala burung pelatuk tercipta secara ideal untuk tugas semacam itu. Tengkorak burung pelatuk mempunyai sistem suspensi yang luar biasa yang menyerap daya pukulan. Muka dan beberapa urat tengkoraknya yang berdampingan dengan paruh dan rahangnya itu sangat kokoh sehingga turut mengurangi efek pukulan yang kuat selama pematukan.19

Rancangan dan perencanaan tidak berakhir di sini. Dengan terutama lebih menyukai kayu tusam, burung pelatuk mengecek umur pohon sebelum mengebor lubang padanya dan memilah yang umurnya lebih dari 100 tahun, karena kayu tusam yang umurnya lebih dari 100 tahun menderita suatu penyakit yang menyebabkan kulit kayu keras dan tebal untuk dilembutkan. Baru-baru ini sajalah hal ini ditemukan oleh sains dan mungkin anda membacanya di sini untuk pertama kalinya dalam kehidupan anda; burung pelatuk telah mengetahuinya selama berabad-abad.

Ini bukan satu-satunya alasan mengapa burung pelatuk lebih menyukai kayu tusam. Burung pelatuk menggali rongga di sekeliling sarang mereka yang fungsinya pada mulanya tidak terpahami. Kemudian rongga-rongga ini terpahami untuk melindungi mereka dari bahaya besar. Seiring dengan waktu, damar lengket yang lolos dari kayu tusam memenuhi rongga sehingga rintisan sarang burung pelatuk penuh dengan genangan yang dengan demikian ini, burung pelatuk bisa terlindung dari ular, musuh terbesar mereka.

Corak menarik lain burung pelatuk adalah mulut mereka yang cukup tipis untuk juga menyusup sarang semut di pohon. Mulut mereka juga lengket yang memungkinkan mereka untuk mengumpulkan semut di sana. Kesempurnaan penciptaan ini selanjutnya terungkap oleh fakta bahwa mulut mereka mempunyai susunan yang mencegah mereka dari bahaya asam di tubuh semut-semut.20

Burung pelatuk, yang setiap cirinya dibahas di berbagai paragraf di atas, dengan semua corak rincinya membuktikan bahwa mereka itu 'diciptakan'. Jika burung pelatuk berkembang secara kebetulan sebagaimana klaim teori evolusi, mereka akan mati sebelum memperoleh ciri konsisten yang luar biasa seperti itu dan mereka akan punah. Akan tetapi, karena mereka diciptakan oleh Allah dengan 'rancangan' istimewa yang disesuaikan dengan kehidupan mereka, mereka memulai kehidupan mereka dengan semua sifat-sifat pentingnya.


Kamuflase

Salah satu strategi pertahanan hewan adalah kamuflase. Beberapa hewan mempunyai perlindungan khusus yang berupa struktur tubuh dan pewarnaan yang semuanya sesuai dengan habitat mereka. Tubuh-tubuh makhluk hidup ini sangat serasi dengan lingkungan mereka yang bila anda lihat di gambar, tidak bisa anda katakan apakah itu tanaman ataukah hewan, atau membedakan mereka dari sekeliling mereka.













Sebagaimana yang akan kita lihat pada halaman-halaman berikut, keserupaan yang luar biasa pada seekor serangga dengan daun membantunya mengalihkan perhatian musuh-musuhnya. Jelas bahwa hewan mungil ini tidak membuat tubuhnya kelihatan seperti daun. Mungkin ia tidak sadar juga bahwa ia terlindung karena terlihat seperti daun. Namun demikian, kamuflase ini sedemikian tangkas sehingga segera mengena sebagai taktik pertahanan yang terencana secara khusus dan 'tercipta'.

MATA PALSU MEMBINGUNGKAN!

Bila kupu-kupu membuka sayap, kita dapati sepasang mata. Mata-mata ini meyakinkan musuh-musuhnya bahwa ia bukan kupu-kupu. Terutama, wajah palsu beberapa spesies kupu-kupu seperti kupu-kupu Shonling yang terlihat di atas sangat sempurna dengan sinar mata, corak wajah, alis mata mengerut, mulut dan hidung sehingga gambaran keseluruhannya cukup menggetarkan bagi banyak musuhnya.

Orang yang berkepala batu dengan menyangkal Allah mungkin berusaha menyokong pandangannya yang tak masuk-akal dengan penjelasan evolusionis yang berupa "teori kebetulan yang menarik". Ia mungkin juga menyatakan bahwa 'kupu-kupulah yang menghasilkan pola ini pada tubuhnya dengan memikirkan bahwa ini akan berguna baginya'.

Müren baligi Müren baligi

Jika seseorang membuat pernyataan sedemikian ini dan menaksir bahwa pola-pola yang mengungguli keindahan lukisan seniman ini muncul secara kebetulan, maka tidak ada yang tersisa pada bagian 'ulul albab'. Ini karena pernyataan itu tidak sesuai sama sekali dengan nalar dan akal sehat.


Mata Palsu

Ada beberapa metode pertahanan menarik yang tak terbayangkan dan luar biasa di dunia hewan. Salah satunya ialah mata palsu. Dengan mata palsu semacam ini, berbagai kupu-kupu, ulat, dan spesies ikan meyakinkan musuh mereka bahwa mereka 'berbahaya'.

Kupu-kupu di gambar kiri membuka sayap mereka segera sesudah merasakan suatu bahaya dan mempertontonkan sepasang mata di setiap sayap mereka yang tampaknya cukup mengancam musuh-musuh mereka.

Mari kita luangkan waktu dan berpikir: mungkinkah mata yang sangat meyakinkan tersebut merupakan hasil dari kebetulan? Bagaimana mungkin kupu-kupu tahu bahwa sepasang mata yang menakutkan akan tampak bila ia membuka sayapnya dan bahwa pandangan ini akan menggetarkan musuhnya? Pernahkah kupu-kupu melihat pola pada sayapnya dan memutuskan bahwa pola ini menakutkan dan bahwa ini bisa berfaedah pada kejadian bahaya?

Pola yang meyakinkan seperti itu hanya mungkin merupakan hasil dari rancangan yang disengaja, bukan dari kebetulan. Lagipula, sama sekali tidak mungkin bahwa kupu-kupu menyadari pola-pola pada sayapnya dan menemukannya sendiri sebagai taktik pembelaan. Jelas bahwa Allah, Yang menciptakan kupu-kupu, melimpahkan pada tubuhnya pola seperti itu dan memberi ilham naluri kepada hewan untuk dipakai pada keadaan bahaya.


Bunga Teratai

Bunga-bunga kecil biasanya dianggap biasa oleh orang-orang, meski sempurna sepenuhnya. Orang-orang tidak mencerap keajaiban penciptaan bunga-bunga ini karena terlihat ada di mana-mana setiap hari. Karena itu, bunga-bunga yang tumbuh di tempat yang sangat berbeda, dalam keadaan yang sangat lain, dan dalam ukuran yang sangat berbeda akan ditaksir tanpa 'kacamata biasa' dan dengan demikian membantu kita mencerap keberadaan Allah.

Teratai-teratai Amazon yang tumbuh di lumpur lengket yang menutupi dasar Sungai Amazon cukup menarik untuk mengganti 'kacamata biasa' orang-orang, karena mereka melangsungkan kehidupan mereka tidak dengan cara yang biasanya kita saksikan setiap hari, tetapi dengan perjuangan yang sangat lain.

Tanaman-tanaman ini mulai tumbuh di lumpur dasar Sungai Amazon, dan kemudian menjangkau permukaan sungai. Tujuannya adalah mencapai sinar matahari yang sangat penting untuk keberadaan mereka. Tatkala akhirnya mencapai permukaan air, mereka berhenti tumbuh dan mengembangkan pucuk bundar berduri. Pucuk-pucuk ini berkembang menjadi daun-daun raksasa dengan jangkauan 2 meter dalam beberapa jam. Dengan 'mengetahui' bahwa semakin banyak menutupi permukaan sungai dengan daun-daun yang berhamparan, semakin mampu mereka memanfaatkan sinar matahari, teratai-teratai ini banyak menggunakan siang hari untuk melakukan fotosintesis. Mereka 'tahu' bahwa kalau tidak, mereka tidak akan dapat bertahan hidup di dasar sungai karena langkanya cahaya. Tentu saja, menjalankan taktik 'cerdik' seperti ini jelas merupakan ilham bagi tanaman.

Teratai-teratai hanya bisa memanfaatkan siang hari setelah mereka membuat jalan dari kedalaman rawa ke permukaan air dengan memanjang setinggi 2 meter. Akan tetapi, akar-akar bunga ini juga membutuhkan oksigen. Di gambar kiri adalah tangkai-tangkai yang bermunculan dari akar-akar tanaman tersebut menuju permukaan air dan membawakan oksigen untuk akar-akar ini.

Nilüfer

Akan tetapi, sinar matahari saja tidak memadai bagi terata-teratai Amazon. Mereka juga membutuhkan oksigen. Sekalipun demikian, tentu saja oksigen ini tidak ada di tanah berlumpur tempat akar-akar mereka. Karena inilah teratai membentangkan tangkai yang berkembang dari akar ke atas menuju permukaan air yang mengambangkan daun-daun mereka. Kadang-kadang tangkai-tangkai ini tumbuh setinggi 11 meter; mereka berkaitan dengan daun-daun dan berfungsi sebagai pengangkut oksigen antara daun dan akar.21

Bagaimana pucuk itu bisa tahu pada tahap awal kehidupannya di kedalaman sungai bahwa ia membutuhkan oksigen dan sinar matahari untuk mempertahankan hidup, bahwa ia tidak akan bisa hidup tanpanya, dan bahwa segala sesuatu yang dibutuhkannya ini terdapat di permukaan air? Makhluk yang baru saja mengenal kehidupan ini tidak menyadari kenyataan bahwa air ini mempunyai permukaan atau pun keberadaan matahari dan oksigen.

Karena itu, jika seluruh kejadian ini ditaksir dari sudut pandang evolusionis, tumbuh-tumbuhan ini pasti sudah lama takluk oleh keadaan lingkungan dan menjadi punah. Akan tetapi, teratai masih ada saat ini dengan segala kesempurnaannya.

Perjuangan kehidupan teratai-teratai yang sulit dipercaya ini masih berlangsung setelah mereka mencapai sinar dan oksigen di permukaan air, yang di sini mereka menggulung daun-daun raksasa mereka ke atas supaya tidak tenggelam.

Mereka dapat melangsungkan kehidupan dengan semua pencegahan ini. Sekalipun demikian, mereka tahu bahwa ini tidak cukup untuk perkembangbiakan. Mereka membutuhkan makhluk hidup yang akan membawa serbuk-sari mereka ke teratai lain, dan makhluk hidup ini ialah kumbang yang tercipta dengan ketertarikannya pada warna putih. Hewan ini lebih suka teratai putih ini daripada bunga-bunga menarik lainnya di Sungai Amazon. Ketika teratai Amazon dikunjungi oleh hewan ini yang akan melestarikan spesies mereka, mereka menutup semua daun mereka, membelenggu mereka, dan menawari mereka serbuk-sari yang cukup banyak. Mereka membiarkan mereka bebas setelah menyekap mereka selama satu malam, dan kemudian mengubah warna mereka supaya mereka tidak membawa kembali serbuk-sari yang sama kepada mereka. Segera setelah putih murni, teratai meriah lalu menghiasi sungai Amazon dengan warna merah-muda.

Bisakah rencana-rencana yang diperhitungkan secara baik dan tanpa cacat seperti itu merupakan karya pucuk yang tidak menyadari segalanya? Tentu tidak. Mereka ialah hasil dari kebijaksanaan Allah, Yang mengciptakan segala sesuatu. Semua seluk-beluk yang diringkas di sini menunjukkan bahwa tanaman, seperti semua makhluk hidup di alam semesta ini, menjadi ada dengan telah diperlengkapi dengan sistem yang paling sesuai, dan bersyukurlah kepada Pencipta mereka.


KESIMPULAN

Bisakah angin membentuk pesawat terbang secara kebetulan? Fisikawan terkenal Sir Fred Hoyle membuat pengamatan yang sangat tajam mengenai asal-usul kehidupan. Dalam bukunya The Intelligent Universe ia menulis:

Peluang bahwa bentuk kehidupan yang lebih tinggi mungkin muncul dengan cara ini [secara kebetulan] sebanding dengan peluang bahwa angin puyuh yang melanda melalui tempat barang rongsokan bisa membentuk Boeing 747 dari bahan-bahan di situ.22

Pembandingan Hoyle ini cukup berilham. Contoh-contoh yang kita bahas tadi juga mengungkapkan bahwa keberadaan kehidupan dan juga kesempurnaan sistemnya tersebut memaksa kita untuk mencari kekuatan hebat yang menjadikan ini semua. Sebagaimana angin topan yang tidak bisa menghasilkan pesawat terbang sebagai hasil dari kebetulan, mustahil juga bagi alam semesta untuk menjadi ada sebagai hasil dari kejadian yang tak terencana dan lebih-lebih mengandung susunan yang sangat rumit di dalamnya. Yang benar, alam semesta diperlengkapi dengan banyak sekali sistem dengan kerumitan yang jauh lebih tak terbatas daripada sistem pesawat terbang.

Segala yang kami katakan di bab ini menantang kita dengan bukti perencanaan yang tak bercacat bukan hanya di sekeliling yang dekat dengan kita, melainkan juga di pedalaman. Orang yang menaksir ayat-ayat ini yang juga merupakan bukti yang tak terbantahkan baik oleh akal maupun nurani hanya bisa sampai pada satu kesimpulan: tidak ada tempat bagi kebetulan di alam semesta ini; alam semesta ini DICIPTAKAN dengan segala hal-hal kecil di dalamnya.

Dan Allah, Pencipta sistem yang sempurna ini, Dialah Yang mempunyai kekuatan dan pengetahuan yang tak terbatas.