APA ITU WIFI OFFLOAD?

WIFI Offload adalah teknologi transfer data yang memindahkan traffik data pada domain operator selular yang pada awalnya diakses lewat jaringan selular 3G dan 4G milik operator selular menjadi melewati infratruktur jaringan Wireless Local Area Network (WLAN) atau yang dikenal juga dengan WiFi.


BAGAIMANA CARA KERJA WIFI OFFLOAD?

WIFI Offload bekerja menggantikan akses selular. Pada saat terkoneksi dengan jaringan seluler, maka transfer data akan memanfaatkan jarigan seluler 2G/3G/4G untuk terkoneksi dengan jaringan data atau internet lewat BTS-BTS seluler. BTS-BTS ini terhubung dengan backbone data milik operator seluler dan terkoneksi ke internet.

Ketika ada jaringan WLAN/WIFI yang sudah disiapkan oleh operator seluler, maka user dapat berpindah dari koneksi data 2G/3G/4G ke jaringan WLAN/WIFI untuk terkoneksi ke jaringan data atau internet. Jaringan WLAN/WIFI ini terkoneksi pula ke jaringan backbone data mulik operator selular dan terkoneksi ke internet.

Untuk daerah-daerah yang dianggap bahwa sinyal radiasi dari jaringan seluler dapat mengganggu infrastruktur (misalnya perangkat navigasi di dalam ruang kontrol penerbangan, perangkat medis di rumah sakit, dan lain-lain).

MANFAAT WIFI OFFLOAD
WIFI Offload mempunyai banyak keuntungan jika diterapkan baik dari sisi Operator Jaringan Selular, maupun pada pengguna internet sebagai pengguna akhir. Bagi Operator selular, WIFI offload sangat bermanfaat karena :

1. Alternatif antisipasi jaringan data yang penuh (Network Congestion)
2. Memperluas cakupan area pelayanan dan meminimalkan area blank spot pada area yang tidak bisa dimasuki oleh jaringan seluler 2G/3G/4G.
3. Mengatasi problem Cell-Breathing
4. Harga investasi yang lebih murah secara CAPEX dan OPEX bila mengembangkan infrastruktur WLAN/WIFI dibandingkan mengembangkan infrastruktur 4G/LTE yang masih mahal harganya pada saat ini.
5. Arsitektur WLAN/WIFI yang mudah diintegrasikan oleh operator selular
Sementara dilihat dari kacamata pengguna jasa, WIFI offload ini bermanfaat karena
1. Wireless LAN / WIFI sudah built-in pada kebanyakan perangkat gadget milik pengguna
2. Bandwidth, Transfer Rate, dan delay pada WLAN jauh lebih baik dari 2G/3G/4G

KESIMPULAN
1. Teknologi seluler 2G/3G/4G memiliki jangkauan layanan yang lebih luas dibandingan dengan WLAN/WIFI.
2. WLAN/WIFI lebih unggul dalam hal bandwifth yang lebar, Delay propagasi yang kecil sehingga penguntungkan pengguna akhir karena dapat mengirim data dalam jumlah besar dalan waktu yang singkat
3. Meskipun WLAN/WIFI dapat diadopsi dengan mudah oleh operator seluler, namun tidak serta-merta operator seluler menggantikan jaringan 2G/3G/4Gdengan jaringan WLAN/WIFI. Justru fungsi WIFI Offload adalah untuk melengkapi kelemahan/kekurangan Bandwidth yang pastinya akan tetap dialami oleh operator seluler.

Saat dilapangan terkadang ada kendala pada pembacaan hasil record mesin absensi fingerprint pada akhir bulan. ketika seseorang selama sebulan penuh bekerja sesuai jadwal namun saat pengambilan record data transaksi absensi di mesin finger seseorang tersebut tidak dapat dikenali.

ada beberapa faktor penyebab tidak bisanya data record absen fingerprint itu tidak dapat dikenali oleh software Attendance Management sebagai software umum yang sering digunakan pada mesin absensi fingerprint salah satunya adalah kekeliruan admin saat mengatur shift kerja dan jadwal karyawan pada pengaturan shift di software aplikasi managemen absensi.

Berikut settingan umum jadwal karyawan yang harus diaplikasikan setelah admin mensetting shift kerja pada software aplikasi Attendance Management, Jika anda masih menggunakan versi bahasa inggris silahkan download aplikasi yang berbahasa indonesia pada link dibawah artikel ini.


Untuk mengakses menu ini, pilih menu Pengaturan > Jadwal Kerja Karyawan. Jadwal kerja ini dimaksudkan untuk memberi jadwal kerja pada karyawan sesuai dengan jam kerja dan shift yang telah dibuat.

Dengan kata lain adalah menempelkan jam kerja atau shift pada karyawan yang menggunakan jam kerja dan shift yang telah dibuat.

Jadwal Karyawan dapat ditentukan per departemen atau per karyawan. Jika anda ingin membuat jadwal kerja per karyawan maka pilih departemen induk di sisi kiri dan pilih karyawan disisi kanan. Jika Anda ingin membuat jadwal kerja per departemen maka pilih departemen yang di sisi kiri.


Misal, apabila di departemen A seluruh karyawan mempunyai jam kerja yang sama dan jam kerja itu Normal maka pilih departemen A lalu tekan tombol “Centang” kanan atas untuk memilih seluruh karyawan pada departemen tersebut lalu tekan tombol Pengaturan Jadwal maka akan tampak gambar.


Jadwal kerja otomatis digunakan untuk jam kerja shift otomatis dimana karyawan mempunyai jam kerja 2 shift atau lebih. Ketika karyawan ganti shift maka aplikasi absensi akan mengetahui secara otomatis. Jam kerja ini berfungsi jika Anda tandai.

Jika anda ingin manual book setting keseluruhan silahkan download aplikasi dan buku panduan berbahasa indonesia pada link dibawah ini.

Manual = Enroll Pegawai
Manual = Setting Attandance Management V8.1
Manual = Ambil Laporan Absensi
Manual = Sensor Mesin Absensi Hang
Manual = Setting Cuti Karyawan

Download Manual = Cara Instalasi Software Attendance Management Indonesia
Download Manual = Cara Setting Software Attandance Management English
Download Manual = Cara Instalasi Software Payroll Indonesia
Download Manual = Cara Setting Software Payroll Indonesia
Download Manual = Cara memakai Formula Payroll
Aplikasi =  Attandance Management Indonesia.zip

Semoga Bermanfaat..

Download UPCMC softwarenya di (Unduh) Password RAR: pronterasecurindo

Kebanyakan dari kita mensetting PBX TDA series dengan Software Consol Maintenance namun ada kalanya ketika dilapangan terjadi sesuatu dengan laptop kita, sehingga kita tidak dapat menggunakannya.

berikut ini tips menjelaskan cara cepat untuk memprogram PABX Panasonic type TDA dengan menggunakan Digital Key Telephone.

Tapi cara ini tidak disarankan untuk melakukan setting program jika banyak fitur-fitur yang akan diprogram, karena pada mode pemprograman menggunakan Digital Key Telephone, banyak fitur atau setting yang tidak bisa di program menggunakan pesawat telephone, sebaiknya gunakan UPCMC atau software untuk memprogram PABX Panasonic type TDA.
 
Persiapan:

    Reset PABX.
    Ini berguna biar semua nilai dari programnya kembali ke nilai standar atau default value.
    Cara meresetnya:
    Naikkan switch pada card MPR ke arah System Initialize.
    Hidupkan PABX.
    Setelah beberapa detik, turunkan switch ke arah Normal
    PABX siap untuk diprogram dengan default factory value, ini akan memudahkan kita untuk memulai program.

Memulai Program:

    Pesawat telophone digital di colok di jack pertama / port pertama, pada TDA 100D, no extentionnya 101.
    Jika menggunakan Card Digital (DLC, DHLC, dll) selalu ada di posisi port pertama.
    Masuk ke menu program:
    [Program] [*#1234]
    Kemudian masuk ke nomer kode program, pada telephone ini, untuk masuk ke dalam code program harus menekan tombol [Enter], sedang tombol [Sp-Phone] lebih banyak dipakai untuk menuju menu selanjutnya.Jika ada salah program, tidak perlu menekan tombol [Hold] untuk kembali ke menu asal, cukup tekan tombol [Cancel] maka sub menu program akan kembali ke direktory kode program yang sedang dipakai.Setting TRS level:
    [301] [Enter] masuk ke [Level No: isi 2] [Location No: isi 001] [isi dengan nilai 00] [Enter] dan [Sp-Phone] ini untuk pindah ke
    [Location No 002: isi 100] [Enter] [Cancel] [Cancel] Sampai tampilan dilayar Level No. [Level No: isi 3] [Location No: isi 001] [isi dengan nilai 0] [Enter] [Location no 002: isi 100] [Enter] [Cancel] [Cancel]
    [Level No: isi 4] [Location No: isi 001] [isi dengan nial: 00] [Enter][Sp-Phone] [01][Enter]
    [Sp-Phone] [02] [Enter]
    [Sp-Phone] [03] [Enter]
    [Sp-Phone] [04] [Enter]
    [Sp-Phone] [05] [Enter]
    [Sp-Phone] [06] [Enter]
    [Sp-Phone] [07] [Enter]
    [Sp-Phone] [0809] [Enter]
    [Sp-Phone] [09] [Enter]
    [Cancel] [Cancel]
    [Level No: isi 5] [Location no : 001] [isi dengan nilai: 1] [Enter]
    [Sp-Phone] [2] [Enter]
    [Sp-Phone] [3] [Enter]
    [Sp-Phone] [4] [Enter]
    [Sp-Phone] [5] [Enter]
    [Sp-Phone] [6] [Enter]
    [Sp-Phone] [7] [Enter]
    [Sp-Phone] [8] [Enter]
    [Sp-Phone] [9] [Enter]
    [Sp-Phone] [0] [Enter]
    Tekan tombol [Hold] untuk kembali kemenu system program.
    Keterangan:
    Jika sudah selesai setting ini, maka akan terbentuk nilai standar
    COS 1 = Bebas Menelepon Keluar
    COS 2 = Bisa SLJJ, HandPhone, Lokal, tidak bisa SLI
    COS 3 = Hanya bisa Lokal
    COS 4 = Hanya bisa Handphone
    COS 5 = Hanya interkom, tidak bisa menelepon keluar.

Programming:
Untuk daftar lengkap code program bisa dilihat di Daftar kode program TDA

    Setting Line / Trunk yang terpasang:
    Pada TDA, jumlah line yang bisa terpasang tergantug dari card, ada yang 8, 16, atau 24, tapi tidak semua line ini dipakai. Tergantung dari jumlah line yang kita dapat dari provider (nomer telkom, gsm, dan lain sebagainya).
    Jika line yang ada HANYA ada misal 4, maka sisanya (5-6-7-8) harus kita matikan atau Out Of Service, agar tidak terambil line yang kosong sewaktu mau menelepon keluar. Caranya:
    Masuk ke program
    [400] [Enter] [Slot No tempat Card CO terpasang] [Port No: Isi port yang tidak terpakai] pilih menggunakan tombol [Auto Ans] sampai tampilan dilayar [No Connect] [Enter]
    Tekan tombol [Sp-Phone] atau tombol [Panah Bawah] untuk pindah ke port selanjutnya.
    Ulangi sampai semua port yang tidak terpakai didiskonek dari pabx.
    Setting Dering:
    Untuk setting dering ini,secara defaultnya meski tidak di program akan berdering di extension 101.
    Jika ingin mengubahnya maka bisa di program di [450]
    Formatnya: [450] [Enter] [Time No] [Slot No] [Port No] [Destination No] [Enter]
    Keterangan:
    [Time No] = 1/2/3/4
    1 untuk Day Mode, 2 untuk Lunch mode, 3 untuk Break Mode, 4 untuk Night Mode. Default setting mode tidak otomatis, hanya Day Mode.
    [Slot No] = 01 sampai 10
    Slot no ini, tergantung dimana card CO dipasang di PABX.
    [Port NO] = 01 sampai 16
    Port tempat terpasangnya line dari luar. Jika hanya ada 4 line dan dipasang berurutan, maka cukup program sampai port 4.
    [Destination No] = Nomer Extension / ICD / OGM / Group dll.
    Ini tujuan dering dari line di port yang terpasang. Jika hanya ada 1 operator, maka cukup masukkan no extension operator tersebut pada [Destination No].
    Setting COS / restrict / pembatasan penelponan:
    Untuk setting pembatasan suatu extension bisa menelpon keluar, maka bisa di program di code program no [ 602].
    Formatnya:
    [602] [Enter] [No Extension yg akan dibatasi] [COS No] [Enter]
    Keterangan:
    [COS No] seperti keterangan diatas sebelumnya:
    Isi dari 1 sampai 5 sesuai dengan fasilitas yang diberikan pada extension tadi.
    Setting Password:
    Jika ada beberapa pesawat yang dikunci akses untuk menelpon keluar, tapi bisa menggunakan password untuk melakukan penelponan keluar, maka bisa di program di 2 tempat, yaitu code no [120] dan code [122]
    Formatnya:
    [120] [Enter] [Location No] [Verified Code] [Enter]
    untuk program no:
    [122] [Enter] [Location No] [PIN] [Enter]
    Keterangan:
    [Location No] adalah tempat password tersebut di tempatkan, atau nomer urut password.
    Jika kita mau membuat misalnya passwordnya 123456, maka pada pemrograman harus di pecah jadi 2, misal 123 dan 456.
    [120][Enter][001][123][Enter]
    [122][Enter][001][456][Enter]
    Misal mau membuat password 567890:
    [120][Enter][002][567][Enter]
    [122][Enter][002][890][Enter]

Ini program sederhana dengan menggunakan pesawat telepon digital, untuk fitur standar yang sering dipakai.

Panasonic – PABX – TDA100-200 PT Program



Saat programing melalui komputer bermasalah PT Programing bisa dilakukan melalui komputer.
Level: [Advanced]
Date & Time [000]
System Speed Dialling Number [001]
System Speed Dialling Name [002]
Extension Number [003]
Extension Name [004]
Extension Personal Identification Number (PIN) [005]
Operator Assignment [006]
Console Paired Telephone [007]
Absent Message [008]
Charge Margin [010]
Charge Tax [011]
Charge Rate per Unit [012]
Flexible Numbering [100]
Time Service Switching Mode [101]
Time Service Starting Time [102]
Idle Line Access (Local Access) [103]
System Password for Administrator?for PT Programming [110]
System Password for User?for PT Programming [111]

Manager Password [112]
Verified Code [120]
Verified Code Name [121]
Verified Code Personal Identification Number (PIN) [122]
Verified Code COS Number [123]
Decimal Point Position for Currency [130]
Currency [131]
Main Processing (MPR) Software Version Reference [190]
Hold Recall Time [200]
Transfer Recall Time [201]
Intercept Time [203]
Hot Line Waiting Time [204]
Automatic Redial Repeat Times [205]
Automatic Redial Interval [206]
Door Open Duration Time [207]
Call Duration Count Starting Time for LCOT [208]
DISA Delayed Answer Time [209]
DISA Trunk-to-Trunk Call Prolong Time [210]
DISA Intercept Time [211]
TRS/Barring Override by System Speed Dialling [300]
TRS/Barring Denied Code [301]
TRS/Barring Exception Code [302]
Special Carrier Access Code [303]
Emergency Number [304]
ARS Mode [320]
ARS Leading Number [321]
ARS Routing Plan Table Number [322]
ARS Exception Number [325]
ARS Routing Plan Time Table [330]
ARS Routing Plan Table (1?16) [331?346]
ARS Carrier Name [350]
ARS Trunk Group for Carrier Access [351]
ARS Removed Number of Digits for Carrier Access [352]
ARS Carrier Access Code [353]
LCOT/BRI Trunk Connection [400]
LCOT/BRI Trunk Name [401]
LCOT/BRI Trunk Group Number [402]
LCOT/BRI Trunk Number Reference [409]
LCOT Dialling Mode [410]
LCOT Pulse Rate [411]
LCOT DTMF Minimum Duration [412]
LCOT CPC Signal Detection Time?Outgoing [413]
LCOT CPC Signal Detection Time?Incoming [414]
LCOT Reverse Circuit [415]
LCOT Pause Time [416]
LCOT Flash/Recall Time [417]
LCOT Disconnect Time [418]
BRI Network Type [420]
BRI DIL/DDI/MSN Selection [421]
BRI Subscriber Number [422]
BRI Layer 1 Active Mode [424]
BRI Layer 2 Active Mode [425]
BRI Configuration [426]
BRI TEI Mode [427]
DIL 1:1 Destination [450
DID Number [451]
DID Name [452]
DID Destination [453]
Trunk Group Intercept Destination [470]
Host PBX Access Code [471]
Extension-to-Trunk Call Duration [472]
Trunk-to-Trunk Call Duration [473]
DISA Silence Detection [475]
DISA Continuous Signal Detection [476]
DISA Cyclic Signal Detection [477]
Caller ID Signal Type [490]
Pay Tone Signal Type [491]
Trunk Group Number [500]
TRS/Barring Level [501]
Trunk Call Duration Limitation [502]
Call Transfer to Trunk [503]
Call Forwarding to Trunk [504]
Executive Busy Override [505]
Executive Busy Override Deny [506]
DND Override [507]
Account Code Mode [508]
TRS/Barring Level for System Speed Dialling [509]
TRS/Barring Level for Extension Lock [510]
Manager Assignment [511]
Permission for Door Open Access [512]
Time Service Manual Switching [514]
Wireless XDP Parallel Mode for Paired Telephone [515]
Programming Mode Limitation [516]
EXtra Device Port (XDP) Mode [600]
Terminal Device Assignment [601]
Class of Service [602]
User Group [603]
Extension Intercept Destination [604]
Call Forwarding?No Answer Time [605]
CLIP/COLP Number [606]
Incoming Call Distribution Group Member [620]
Incoming Call Distribution Group Delayed Ringing [621]
Incoming Call Distribution Group Floating Extension Number [622]
Incoming Call Distribution Group Name [623
Incoming Call Distribution Group Distribution Method [62
Destination for Overflow Time Expiration [625]
Overflow Time [626]
Destination When All Busy [627]
Queuing Call Capacity [628]
Queuing Hurry-up Level [629]
Queuing Time Table [630]
Sequences in Queuing Time Table [631]
Maximum Number of Agents [632]
User Groups of a Paging Group [640]
External Pagers of a Paging Group [641]
User Groups of a Pickup Group [650]
VM Group Floating Extension Number [660]
Idle Extension Hunting Type [680]
Idle Extension Hunting Group Member [681]
PS Registration [690]
PS Termination [691]
Personal Identification Number (PIN) for PS Registration [692]
External Pager Floating Extension Number [700]
Music Source Selection for BGM2 [710]
Music on Hold [711]
Music for Transfer [712]
Doorphone Call Destination [720]
Doorphone Number Reference [729]
Outgoing Message (OGM) Floating Extension Number [730]
Outgoing Message (OGM) Name [731]
DISA Security Mode [732]
RS-232C Parameter?New Line Code [800]
RS-232C Parameter?Baud Rate [800]
RS-232C Parameter?Word Length [800]
RS-232C Parameter?Parity Bit [800]
RS-232C Parameter?Stop Bit Length [800]
External Modem Control [801]
SMDR Page Length [802]
SMDR Skip Perforation [803]
SMDR Outgoing Call Printing [804]
SMDR Incoming Call Printing [805]
Remote Programming [810]
Modem Floating Extension Number [811]
ISDN Remote Floating Extension Number [812]
Slot Card Type Reference [900]
Slot Card Deletion [901]
Slot Card Reset [902]
OPB3 Option Card Type Reference [910]
OPB3 Option Card Deletion [911]


Kebanyakan dari kita yang terbiasa mensetting PABX dengan software Maintenance Consol (Unduh Pass: pronterasecurindo) akan kebingungan jika berhadapan PABX dengan seri TA/HT karena mereka tidak mempuyai Port USB seperti di semua seri TE.
 

untuk itu jika kita hendak mensetting manual tentukann Alur Settingan yang aka dilakukan contonya sebagai berikut :

    Ekstensions yang berdering saat ada panggilan masuk dari luar adalah ekstensions 401
    Ekstensions yang bisa menelpon secara bebas keluar dan SLJJ adalah ekstensions 401
    Ekstensions yang bisa menelpon keluar local saja adalah ekstensions 402
    Lakukan date dan time setting.

Persiapan program
Dari telepon key (untuk program) :
[program] [*] [#] [1234] [999] [sp-phone] [auto ans] (all para) [store] [hold]
[program] [*] [#] [1234] [system program] :

    [009] [sp-phone] [auto ans] (2) [store] [02] [401] [store] [auto ans] [03] [402] [store] [auto ans] [04] [403] [store] [auto ans] [05] [404] [store] [hold]
    [400] [sp-phone] [*] [auto ans] (sampai tampilan not connect) [store] [hold]
    [400] [sp-phone] [1] [auto ans] [sampai tampilan connect] [store] [hold]
    [401] [sp-phone] [*] [auto ans] [sampai tampilan DTMF] [store] [hold]
    [408] [sp-phone] [*] [#] [*] [auto ans] (sampai tampilan Disable) [store] [hold]
    [409] [sp-phone] [*] [#] [*] [auto ans] (sampai tampilan Disable) [store] [hold]
    [410] [sp-phone] [*] [#] [*] [auto ans] (sampai tampilan Disable) [store] [hold]
    [302] [sp-phone] [sp-phone] [00] [store] [hold]
    [303] [sp-phone] [sp-phone] [0] [store] [hold]
    [304] [sp-phone] [sp-phone] [0] [store] [hold]
    [305] [sp-phone] [sp-phone] [pause] [store] [hold]
    [601] [sp-phone] [*] [5] [store] [hold]
    [602] [sp-phone] [*] [5] [store] [hold]
    [603] [sp-phone] [*] [5] [store] [hold]
    [408] [sp-phone] [*] [#] [02] [auto ans] (sampai tampilan Enable) [store] [hold]
    [409] [sp-phone] [*] [#] [02] [auto ans] (sampai tampilan Enable) [store] [hold]
    [410] [sp-phone] [*] [#] [02] [auto ans] (sampai tampilan Enable) [store] [hold]
    [601] [sp-phone] [02] [1] [store] [hold]
    [602] [sp-phone] [02] [1] [store] [hold]
    [603] [sp-phone] [02] [1] [store] [hold]
    [601] [sp-phone] [03] [3] [store] [hold]
    [602] [sp-phone] [03] [3] [store] [hold]
    [603] [sp-phone] [03] [3] [store] [hold]
    [000] [sp-phone] [year] (setting tahun) [ ] [auto ans] (setting bulan) [ ] [day] (setting tanggal) [ ] [auto ans] (setting hari) [ ] [hour] (setting jam) [ ] [minute] [setting menit] [ ] [auto ans] [setting AM/PM] [store] [hold]


Keterangannya :

    Mengaktifkan ekstensions
    Mematikan semua line CO
    Mengaktifkan line CO yang aktif hanya di line CO 1
    Mengaktifkan dial mode DTMF agar bordering
    Mematikan semua nada dering pada waktu pagi
    Mematikan semua nada dering pada waktu malam
    Mematikan semua nada dering pada waktu siang
    Membatasi penekanan pada 0
    Membatasi penekanan pada 0
    Membatasi penekanan pada 0
    Membatasi penekanan pada 0
    Memblokir semua panggilan keluar pada waktu pagi
    Memblokir semua panggilan keluar pada waktu malam
    Memblokir semua panggilan keluar pada waktu siang
    Mengaktifkan nada dering ekstensions 401 saat ada panggilan masuk pada waktu pagi
    Mengaktifkan nada dering ekstensions 401 saat ada panggilan masuk pada waktu malam
    Mengaktifkan nada dering ekstensions 401 saat ada panggilan masuk pada waktu siang
    Mengaktifkan bebas melakukan panggilan keluar pada ekstensions 401 waktu pagi
    Mengaktifkan bebas melakukan panggilan keluar pada ekstensions 401 waktu malam
    Mengaktifkan bebas melakukan panggilan keluar pada ekstensions 401 waktu siang
    Mengaktifkan panggilan local di ekstensions 402 pada waktu pagi
    Mengaktifkan panggilan local di ekstensions 402 pada waktu malam
    Mengaktifkan panggilan local di ekstensions 402 pada waktu siang
    Mengsetting tanggal dan waktu

Setelah anda selesai mensetting reboot pabx dengan mematikan mesin kurang lebih 3 detik. kemudian tes extension apakah sesuai yang diinginkan.

Semoga Bermanfaat..
beberapa utility yang dapat kita gunakan untuk membuat USB bootable seperti UNetbootin, Windows 7 USB Download tools dan lain-lainnya. Namun ada aplikasi alternatif yang fungsinya sama, yaitu Rufus – aplikasi pembuat USB bootable yang ukurannya kecil, kompak, dan portable.

Rufus adalah aplikasi kecil yang dirancang untuk melakukan format dan membuat USB bootable pada media USB seperti pendrive, memory stick, dan lain-lainnya. Rufus dapat digunakan pada saat :

    Anda ingin membuat bootable USB untuk instalasi sistem operasi Windows atau Linux.
    Bekerja pada komputer yang tidak memiliki sistem operasi.
    Melakukan upgrade firmware atau BIOS.
    Menjalankan aplikasi low-level seperti proses low-level format.

Rufus lebih cepat dan efisien dalam melakukan pembuatan bootable USB. Dalam benchmark, Rufus mampu bekerja 2 kali lebih cepat dibandingkan dengan aplikasi pembuat USB lainnya seperti UNetbootin, Universal USB Installer atau Windows 7 USB download tool.

Utility ini juga memiliki opsi FreeDOS, sehingga anda dapat menggunakannya untuk booting komputer atau laptop dalam modus DOS. Sangat bermanfaat dan mempermudah anda dalam melakukan proses upgrade BIOS yang membutuhkan DOS command prompt.

Rufus bersifat portable dan dapat dijalankan langsung tanpa harus di instal pada komputer. Rufus mendukung pembuatan bootable ISO untuk beberapa sistem operasi antara lain Arch Linux, Archbang, CentOS, Damn Small Linux, Fedora, FreeDOS, Gentoo, gNewSense, Hiren’s Boot CD, Knoppix, Kubuntu, NT Password Registry Editor, OpenSUSE, Slackware, Tails, Ubuntu, Ultimate Boot CD, Windows 7, Windows 8 Developer Preview, Windows Vista, dan sebagainya.

Anda dapat mendownload Rufus dari link berikut ini (dengan FreeDOS atau tanpa FreeDOS) :

Screenshots:



Cara menggunakan Rufus sangat mudah, ikuti step-stepnya sebagai berikut :

    Pada opsi “Device” pilih USB drive yang akan dijadikan USB bootable.
    Saat device sudah dipilih, maka kapasitas nya akan tampil pada “Capacity”.
    Pada filesystem pilih default saja (FAT32).
    “Cluster size” pilih default juga (8192 bytes – Default).
    “New volume label” isikan label untuk bootable USB anda, misalnya Windows 7, Ubuntu, dan sebagainya.
  
Pada bagian “Format Options” :

    Hilangkan centang pada “Check device for bad blocks” karena akan memperlambat proses pembuatan bootable USB. Tapi kalo USB anda “sedikit” bermasalah (misalnya lambat pada saat proses baca/tulis file), opsi ini dapat dipilih.
    Tandai centang pada “Quick Format” agar format berjalan lebih cepat.
    Tandai centang pada “”Create a bootable disk using:”. Disini anda dapat memilih CD/DVD image (ISO), FreeDOS atau MS-DOS (FreeDOS dan MS-DOS dapat dipilih jika anda ingin membuat bootable USB berbasis DOS / tanpa sistem operasi) . Klik gambar DVD drive untuk browse / memilih file ISO.
    JANGAN tandai “Create extended label and icon files”

    Terakhir, pilih “Start” untuk memulai pembuatan bootable USB.

Saat anda menggunakan bootable USB, jangan lupa menyetting BIOS agar “membaca” USB anda pada saat melakukan booting. Untuk mengakses menu BIOS, tekan Del pada komputer anda (atau F2 / F10 pada laptop / netbook), kemudian  carilah “Boot devices priority” atau sejenisnya dan pilih USB device sebagai perangkat pertama untuk melakukan booting.

Semoga bermanfaat.
Kebanyakan dari Perbankan memberiakn standart hardisk dapat merekam Tiga Bulan dengan kondisi melakukan pembackupan selama 1 Tahun. Baru hasil backup an record boleh dihapus.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan untuk memenuhi permintaan tersebut,
Jangan menggunakan fitur backup via USB.
Apakah anda tahu kecepatan maksimal transfer port USB DVR? Jangan samakan dengan port USB PC, karena kecepatan port USB DVR hanya 2 Mb/s. Berapa lama durasi proses backup dengan kecepatan tersebut? Berikut perhitungan kasarnya, walaupun sebenarnya masih banyak faktor yang lain.



Lama backup hard disk 500 GB adalah:

    500 GB = 500 000 MB
    500 000 MB / 2 MB = 250 000 s
    250 000 s / 3600 s = 69.44 Jam

Berarti untuk membackup hasil record dengan hard disk 500 GB memerlukan waktu kurang lebih 69,44 jam. Fakta dilapangan bisa saja lebih cepat dari perhitungan secara teoritis tapi tetap saja memakan waktu yang lama.

Hal lain yang harus dipertimbangkan adalah harus dihentikannya proses record selama backup full 1 hard disk. Hal ini untuk menghindari looping atau error saat proses backup berlangsung.

Tidak seperti penggunaan hard disk pada PC, dimana proses writing sangat jarang, proses writing (baca: backup) pada DVR dilakukan setiap detik. Ini menimbulkan panas. Tahukah anda semakin lama proses backup maka semakin besar kemungkinan untuk gagal backup. Hal ini menunjukan bahwa cara backup diperuntukan untuk mengambil/mengcopy hanya video clip dengan durasi yang pendek.


Gunakan fitur mirroring DVR jika ada.
Fitur mirroring berfungsi untuk mengcopy rekaman secara otomatis saat proses rekaman berlangsung. DVR akan merekam ke 2 hard disk dengan isi yang benar-benar sama. Jika hard disk sudah penuh, maka hard disk yang berfungsi sebagai mirror dapat disimpan sebagai backup/archive.


Sediakan hard disk tambahan sebagai media archive/arsip/backup.
Alih-alih menggunakan cara backup via port USB, gunakan hard disk tambahan sebagai media backup. Ganti hard disk internal DVR yang sudah penuh dengan hard disk baru/kosong. Berapa banyak hard disk tambahan yang harus disediakan? Berikut perhitungannya.

Misalkan diperlukan backup/archive rekaman selama 1 tahun.

Setting DVR supaya dapat merekam selama 3 bulan. Tentunya trade off yang didapat adalah frame rate rekaman menjadi semakin rendah katakan 5-6 fps.
   
Jika durasi rekaman 1 hard disk selama 3 bulan, maka hard disk yang diperlukan adalah 12/3 = 4 hard disk.

Bedanya dengan fitur mirroring? Dengan fitur mirroring hasil rekaman sebelumnya masih dapat diputar saat dilakukan penggantian hard disk. Sedangkan backup cara ini tanpa fitur mirroring otomatis rekaman sebelumna menjadi tidak ada karena hard disk diganti dengan yang baru.

Pastikan DVR terlebih dahulu apakah akan digunakan support/bisa membaca hard disk yang isi rekamannya berbeda tanggal dan waktunya. Hal ini harus dipastikan dari awal karena hard disk backup-an/archive akan diplayback menggunakan DVR jika dikehendaki untuk dilihat. Akan lebih baik lagi jika hard disk tersebut bisa diplayback via PC.

Sekian




Komputer Visi adalah ilmu dan teknologi mesin yang melihat, di mana lihat dalam hal iniberarti bahwa mesin mampu mengekstrak informasi dari gambar yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Sebagai suatu disiplin ilmu, visi komputer berkaitan dengan teoridi balik sistem buatan bahwa ekstrak informasi dari gambar. Data gambar dapat mengambil banyak bentuk, seperti urutan video, pandangan dari beberapa kamera, atau data multi-dimensidari scanner medis.Sebagai disiplin teknologi, visi komputer berusaha untuk menerapkan teori dan model untuk pembangunan sistem visi komputer. 

Contoh aplikasi dari visi komputer mencakup sistem untuk:
1. Pengendalian proses (misalnya, sebuah robot industri atau kendaraan otonom).
2. Mendeteksi peristiwa (misalnya, untuk pengawasan visual atau orang menghitung).
3. Mengorganisir informasi (misalnya, untuk pengindeksan database foto dan gambar urutan).
4. Modeling benda atau lingkungan (misalnya, inspeksi industri, analisis citra medis ataumodel topografi).
5. Interaksi (misalnya, sebagai input ke perangkat untuk interaksi komputer-manusia).
            Komputer visi berkaitan erat dengan kajian visi biologis. 

Bidang studi visi biologis dan model proses fisiologis di balik persepsi visual pada manusia dan hewan lainnya. Komputer visi,di sisi lain, studi dan menggambarkan proses diimplementasikan dalam perangkat lunak danperangkat keras di belakang sistem visi buatan. pertukaran Interdisipliner antara visi biologi dankomputer telah terbukti bermanfaat bagi kedua bidang.Komputer visi, dalam beberapa hal, invers grafis komputer. Sementara komputer grafismenghasilkan data gambar dari model 3D, visi komputer sering menghasilkan model 3D daridata citra. 

Ada juga kecenderungan kombinasi dari dua disiplin, misalnya, sebagaimana dibahasdalam realitas ditambah.Sub-domain dari visi komputer termasuk adegan rekonstruksi, deteksi event, pelacakanvideo, pengenalan obyek, belajar, indexing, estimasi gerak, dan pemulihan citra.
Penerapan Computer Vision Antara Lain

1. Bidang Pertahanan dan Keamanan (Militer).
Contoh jelas adalah deteksi tentara musuh atau kendaraan dan bimbingan rudal. Lebihsistem canggih untuk panduan mengirim rudal rudal ke daerah daripada target yang spesifik,dan pemilihan target yang dibuat ketika rudal mencapai daerah berdasarkan data citradiperoleh secara lokal. konsep modern militer, seperti "kesadaran medan perang",menunjukkan bahwa berbagai sensor, termasuk sensor gambar, menyediakan kaya setinformasi tentang adegan tempur yang dapat digunakan untuk mendukung keputusanstrategis. Dalam hal ini, pengolahan otomatis data yang digunakan untuk mengurangikompleksitas dan informasi sekering dari sensor ganda untuk meningkatkan keandalan.

2.Bidang Didalam kendaraan Otonom.
kendaraan otonom, yang meliputi submersibles, kendaraan darat (robot kecil denganroda, mobil atau truk), kendaraan udara, dan kendaraan udara tak berawak (UAV). Tingkatberkisar otonomi dari sepenuhnya otonom (berawak) kendaraan untuk kendaraan di manasistem visi berbasis komputer mendukung driver atau pilot dalam berbagai situasi.Sepenuhnya otonom kendaraan biasanya menggunakan visi komputer untuk navigasi, yakniuntuk mengetahui mana itu, atau untuk menghasilkan peta lingkungan (SLAM) dan untuk mendeteksi rintangan. Hal ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi peristiwa-peristiwatugas tertentu yang spesifik, e. g., sebuah UAV mencari kebakaran hutan. Contoh sistempendukung sistem peringatan hambatan dalam mobil, dan sistem untuk pendaratan pesawatotonom. Beberapa produsen mobil telah menunjukkan sistem otonomi mengemudi mobil,tapi teknologi ini masih belum mencapai tingkat di mana dapat diletakkan di pasar. Adabanyak contoh kendaraan otonom militer mulai dari rudal maju, untuk UAV untuk misipengintaian atau bimbingan rudal. Ruang eksplorasi sudah dibuat dengan kendaraan otonommenggunakan visi komputer, e. g., NASA Mars Exploration Rover dan Rover ExoMars ESA.

3.Bidang Industri.
kadang-kadang disebut visi mesin, dimana informasi ini diekstraksi untuk tujuanmendukung proses manufaktur. Salah satu contohnya adalah kendali mutu dimana rincianatau produk akhir yang secara otomatis diperiksa untuk menemukan cacat. Contoh lainadalah pengukuran posisi dan orientasi rincian yang akan dijemput oleh lengan robot. Mesinvisi juga banyak digunakan dalam proses pertanian untuk menghilangkan bahan makananyang tidak diinginkan dari bahan massal, proses yang disebut sortir optik.

4.Bidang pengolahan citra medis.
Daerah ini dicirikan oleh ekstraksi informasi dari data citra untuk tujuan membuatdiagnosis medis pasien. Secara umum, data citra dalam bentuk gambar mikroskop, gambarX-ray, gambar angiografi, gambar ultrasonik, dan gambar tomografi. Contoh informasi yangdapat diekstraksi dari data gambar tersebut deteksi tumor, arteriosclerosis atau perubahanmemfitnah lainnya. Hal ini juga dapat pengukuran dimensi organ, aliran darah, dll areaaplikasi ini juga mendukung penelitian medis dengan memberikan informasi baru, misalnya,tentang struktur otak, atau tentang kualitas perawatan medis.

5.Bidang Neurobiologi.
Khususnya studi tentang sistem biological vision Selama abad terakhir, telah terjadi studiekstensif dari mata, neuron, dan struktur otak dikhususkan untuk pengolahan rangsangan visualpada manusia dan berbagai hewan. Hal ini menimbulkan gambaran kasar, namun rumit, tentang
bagaimana “sebenarnya” sistem visi beroperasi dalam menyelesaikan tugas
-tugas visi tertentuyang terkait. Hasil ini telah menyebabkan subfield di dalam visi komputer di mana sistem buatanyang dirancang untuk meniru pengolahan dan perilaku sistem biologi, pada berbagai tingkat

6.Bidang Industri Perfilman
Semua efek-efek di dunia akting , animasi, dan penyotingan adegan film semua direkam dengan perangkat elektronik yang dihubungkan dengan komputer. Animasinya juga di kembangkan mempergunakan animasi yang dibuat dengan aplikasi komputer.Sebagai contoh film-film Hollywood berjudul TITANIC itu sebenarnya tambahananimasi untuk menggambarkan kapal raksasa yang pecah dan tenggelam, sehinggatampak menjadi seolah-olah mirip dengan kejadian nyata.

7.Bidang Kecerdasan Buatan.
Keterkaitan dengan perencanaan otonom atau musyawarah untuk sistem roboticaluntuk menavigasi melalui lingkungan. Pemahaman yang rinci tentang lingkungan inidiperlukan untuk menavigasi melalui mereka. Information about the environment could beprovided by a computer vision system, acting as a vision sensor and providing high-levelinformation about the environment and the robot. Informasi tentang lingkungan dapatdiberikan oleh sistem visi komputer, bertindak sebagai sensor visi dan memberikan informasitingkat tinggi tentang lingkungan dan robot. Buatan kecerdasan dan visi lain berbagi topik komputer seperti pengenalan pola dan teknik pembelajaran. Akibatnya, visi komputerkadang-kadang dilihat sebagai bagian dari bidang kecerdasan buatan atau ilmu bidangkomputer secara umum.

8.Bidang Pemrosesan Sinyal.
Banyak metode untuk pemrosesan sinyal satu-variabel, biasanya sinyal temporal,dapat diperpanjang dengan cara alami untuk pengolahan sinyal dua variabel atau sinyalmulti-variabel dalam visi komputer. Namun, karena sifat spesifik gambar ada banyak metode dikembangkan dalam visi komputer yang tidak memiliki mitra dalam pengolahan sinyal satu-variabel. Sebuah karakter yang berbeda dari metode ini adalah kenyataan bahwa merekaadalah non-linear yang bersama-sama dengan dimensi-multi sinyal, mendefinisikan subfielddalam pemrosesan sinyal sebagai bagian dari visi komputer.

9.Bidang Fisika.
Fisika merupakan bidang lain yang terkait erat dengan Computer vision. sistem Computervision bergantung pada sensor gambar yang mendeteksi radiasi elektromagnetik yangbiasanya dalam bentuk baik cahaya tampak atau infra-merah sensor dirancang denganmengunakan fisika solid-state. Proses di mana cahaya merambat dan mencerminkan off permukaan dijelaskan menggunakan optik. sensor gambar canggih bahkan memintamekanika kuantum untuk memberikan pemahaman lengkap dari proses pembentukangambar. Selain itu, berbagai masalah pegukuran fisika dapat di atasi dengan menggunakanComputer Vision, untuk gerakan misalnya dalam cairan.

10.Bidang matematika murni.
Sebagai contoh, banyak metode dalam visi komputer didasarkan pada statistik, optimasiatau geometri. Akhirnya, bagian penting dari lapangan dikhususkan untuk aspek pelaksanaanvisi komputer, bagaimana metode yang ada dapat diwujudkan dalam berbagai kombinasiperangkat lunak dan perangkat keras, atau bagaimana metode ini dapat dimodifikasi untuk mendapatkan kecepatan pemrosesan tanpa kehilangan terlalu banyak kinerjanya.

Source

Romanji Dan Bahasa Terjemahan


naze motto hayaku ienakatta no?
…konna’n ja kanashikutte
…konna’n ja owarenai
wakatteru mitai na kao bakari misete

Kenapa kau tidak berbicara lebih awal?
Ini sangat menyedihkan
Tak bisa jika seperti ini
Kau selalu terlihat seolah kau mengerti


shinji atte mata utagatte
kyori wo chijimete hoshii
everyday togirenai you ni

Aku ingin menutup jarak antara kita 
dengan kepercayaan dan keraguan
Sepertinya setiap hari tidak akan putus


ah, aenai toki ni wa
KEETAI mitsumeta
MEERU dake demo yokatta

Ah, saat aku tak bisa melihatmu
Aku menatap teleponku
Aku akan bahagia walaupun hanya sebuah pesan


ah, I want you. Because I love you.
zutto matteta no ni
sugita jikan wa Cloudy love

Ah, aku menginginkanmu karena aku mencintaimu
Aku selalu menunggumu
Tapi waktu yang berlalu adalah cinta yang kelabu


moshikashite suki na hito demo dekita no?
…sonna’ ja sabishikutte
…sonna’n ja yuzurenai
wakatteru mitai na koto bakari itta kedo

Apakah kau sudah jatuh cinta dengan seseorang?
Ini akan membuatku kesepian
Aku tak bisa membiarkannya
Kau selalu berbicara seolah kau mengerti


shinjiteta kotoba wo zenbu kyori wa hanarete ita
everyday doushitara yokatta no?

Semua kata-kata yang kupercaya tumbuh lagi dan lagi
Apa yang harus kulakukan setiap hari?


ah, aenai toki ni wa
KEETAI mitsumeta
MEERU dake demo yokatta

Ah, saat aku tak bisa melihatmu
Aku menatap teleponku
Aku akan bahagia walaupun hanya sebuah pesan


ah, I want you. Because I love you.
zutto matteta no ni
sugita jikan wa Cloudy love

Ah, aku menginginkanmu karena aku mencintaimu
Aku selalu menunggumu
Tapi waktu yang berlalu adalah cinta yang kelabu

Karena berbasis web maka untuk memulai melakukan configurasi memerlukan media browser.

- Buka Google Chrome / Mozilla Firefox / Safari / Opera / Internet Explorer.

- Sebelumnya pastikan komputer anda terhubung dengan Wireless atau LAN, ketik http://192.168.100.1 kemudian input Username dan Password Modem.


Jika memakai Modem Huawei HG8245A
Default Username : telecomadmin, Password: admintelecom.

Beralihlah sementara ke DVR, hubungkan DVR dengan LAN. lalu buka menu Network DVR. Perhatikan Dinamic IP, Port dan Username serta password akun.

Port biasanya dibagi menjadi HTTP Port dan Media / TCP Port, HTTP port adalah port yang kita gunakan untuk mengkoneksikan dvr dengan web server agar camera dapat diakses dengan browser bawaan seperti Internet Explorer, Google Chrome, Opera, Safari, Mozilla Firefox, dsb. lalu untuk TCP Port / Media Port adalah port yang digunakan oleh dvr untuk mengakses software bawaan dvr dengan media aplikasi yang harus di install di Personal Computer atau SmartPhone.

Masing-masing port mempuyai kharakteristik dan fungsi yang berbeda-beda, sehingga perlu kita identifikasi agar nantinya tidak ada kesalahan ketika kita input ke router.

Secara default Port dibuat berurutan agar mudah di temukan, Seperti

Http Port: 8080
TCP Port: 8181
Mobile Port: 8282

Setelah anda mengidentifikasi maka isi kolom di menu port forwarding seperti dibawah ini:

Jangan Lupa Save Sebelum Meninggalkan Router.