Belajar dari Steve Jobs
Belajar dari Severn Suzuki
Belajar dari YUI Yoshioka
Belajar dari Dahlan Iskan
Belajar dari Yodia Anatariksa
Belajar dari Suara Jangkrik
Belajar dari Dendam
Belajar Prospek Investasi
Belajar dari Perusahan Jepang
Belajar dari Masalah
Belajar dari Stephen Hawking
Belajar Cara Mengakhiri Hidup
Belajar Mengenal Filsafat Pikiran
Belajar Mengenal Bahasa Tubuh Berkomunikasi
Belajar dari Kisaj Kakek Penjual Amplop
Belajar dari Orang Kaya dan Orang Miskin
Belajar Mentest Mindset Anda
Belajar dari Pesimisme Belajar dari Harapan
Belajar dari Elang
Belajar dari Kisah Bodoh Orang Sukses
Belajar dari Orang Bodoh
Belajar Menghargai Waktu
Belajar dari Orang TKI
Belajar dari Seorang Ayah yang Menggedong Mayat Anaknya
Belajar dari Dampak Imbalance Industrilisasi
Belajar dari Anjloknya Nokia
Belajar dari Nasi Bungkus
Belajar melihat Lunar
Belajar dari Kesuksean
Belajar dari Kebohongan Belajar dari Rumah Tangga Lu Di
Belajar dari Hasrat, Komitmen dan Keberanian
Belajar Meningkatkan Kemampuan Komunikasi
Belajar dari Albert
Belajar Kecerdasan Finansial
Belajar Memulai dari apa yang kita bisa
Belajar dari Negeri Bedebah
Belajar dari Jalan Raya
Belajar dari Stress
Belajar dari Percakapan 4 Lilin
Belajar dari Hasrat Untuk Berubah
Belajar dari Percakapan Para Minuman
Belajar dari Memulai bukan Memikirkan
Belajar dari Ilustrasi Waktu
Belajar dari Kepercayaan Impian
Belajar memulai Usaha
Belajar dari Mental Mudah Menyerah
Belajar cara berdiskusi
Belajar Teknik Diskusi
Belajar dari Keluh Kesah
Belajar dari Mario Teguh
Belajar Leadership
Belajar Atasi Mental Block
Belajar Bisnis Online
Bollinger bands, sebuah indikator yang diciptakan oleh John Bollinger yang digunakan untuk mengukur volatilitas harga pasar. Pada dasarnya, Bollinger bands mensinyalir kondisi market sedang ramai (loud) atau sedang sepi (quiet).
Bollinger bounce
Ketika market sedang ramai maka bollinger band akan kontraksi atau melebar dan ketika market sepi maka bollinger band akan menyempit. Prinsip Bollinger Bands adalah harga cenderung kembali ke garis pusat band yang disebut "Bollinger Bounce."
Perhatikan grafik di bawah ini, apakah Anda bisa menunjukkan kemana harga akan bergerak selanjutnya?
Jika mengira harga turun, Anda benar! terlihat harga kembali menetap di area pusat bands. Yang Anda lihat tadi adalah Bollinger Bounce klasik. Alasan pantulan adalah karena Bollinger band bertindak seperti level support dan resistance yang dinamis.
Semakin lama jangka waktunya, semakin kuat band-band ini. Banyak trader telah mengembangkan sistem trading pada saat pantulan terjadi dan strategi ini paling baik digunakan ketika pasar ranging atau datar ( tidak ada trend yang jelas ).
Bollinger squeeze
"Bollinger Squeeze" cukup jelas. Ketika bollinger band dalam keadaan menyempit atau tertekan menjadi pertanda sebuah sinyal breakout akan terjadi. Jika lilin mulai tembus ke atas band, biasanya akan terus naik. Jika lilin mulai tembus ke bawah band yang lebih rendah, maka harga biasanya akan terus turun.
Ketika masing-masing band (pita) atas dan bawah saling terhimpit dan candlestick baru saja menembus band (pita) bagian atas. Dengan kondisi ini, menurut Anda kemana arah pergerakan harga selanjutnya?
Jika jawabannya adalah bergerak keatas, Anda benar. Inilah prinsip kerja dari bollinger band. Strategi ini dirancang agar dapat menangkap pergerakan trend sedini mungkin.
Pola seperti ini tidak terjadi setiap hari, tetapi bisa timbul beberapa kali seminggu dengan melihat grafik waktu 15 menit. Banyak pelajaran lain yang bisa dilakukan dengan Bollinger Bands, namun dua strategi ini paling mudah dikenali.
Secara singkat, wabi sabi fokus kepada 'menghargai' dan 'menerima' sesuatu yang tidak sempurna–baik karena sudah tua, tidak lengkap, atau memang biasa saja. Konsep wabi sabi menganggap ketidaksempurnaan merupakan bagian dari hidup dan tidak seharusnya disangkal. Jika diterapkan pada diri sendiri, wabi sabi membantu kita menerima kekurangan dan mensyukuri apa yang dipunya saat ini. Filosofi tersebut mengingatkan kita bahwa manusia tinggal sementara di Bumi. Bahwa tubuh dan harta kita akan kembali menjadi debu seiring berjalannya waktu.
Beberapa hal yang harus dimiliki sebelum melakukan translate adalah anda harus memiliki akun Gmail, hanya dengan Gmail kita dapat menggunakan produk-produk yang tersedia oleh Google seperti Google Calendar, Google Drive, dll.
Setelah anda melakukan registrasi di Gmail
1. selanjutnya buka Google Drive maka akan muncul tampilan seperti ini
Terjemahan ini hanya bisa menghasilkan 10 halaman. Berikut tutorial translate PDF lebih dari 10 halaman Cara Translate PDF Bahasa Inggris - Menggunakan Microsoft Word.
Telnet dalam Windows 10 tidak otomatis bisa kita gunakan, karena fiturnya memang tidak menjadi default dalam windows itu sendiri, namun fiturnya dapat kita aktifkan dengan menuju Program and Feature (sobat bisa mencarinya pada kolom search windows 10).
Selanjutnya lihat gambar gif berikut ini :
4. masukkan “Login” menggunakan user “root” dan password “Zte521” tekan enter
5. sebelum melanjutkan perintah berikutnya pastikan tanda cekbox “ZOC.LOG” ter-ceklist
6. Dan file “.LOG” yang secara default berada di C:\Users\namaakun\Documents\ZOC6 Files\Log, harus dikosongkan agar tidak bingung antinya.
7. lanjut ke perintah berikutnya yaitu,– # cat /userconfig/cfg/db_user_cfg.xml
8. tekan enter, maka akan banyak script xml muncul di layar , sayangnya hanya bisa dilihat sebagian.
9. ketik “exit” dan enter
10. buka file “Log” dengan menggunakan notepad
11. setelah dibuka maka akan terlihat sederetan script
12. tekan tombol “CTRL+F” dan masukkan kata kunci “admin” klik “Find next” maka akan tampil kurang lebih seperti gambar berikut:
14. dari gambar tersebut sudah terlihat password “admin” yaitu “345678”.
15. saya coba buktikan password tersebut dengan membuka browser dan masuk ke web configuration ONT dengan username “admin” dan password “345678” dan BERHASIL!!!
WARNING: tiap-tiap password user “admin” yang dirubah secara sistem berbeda-beda dengan ONT yang lainnya.
Nilai CIDR
|
TOTAL IP
|
/24
|
256
|
/25
|
128
|
/26
|
64
|
/27
|
32
|
/28
|
16
|
/29
|
8
|
/30
|
4
|
Network = 192.168.1.48
Ip pertama = 192.168.1.49
Ip Akhir = 192.168.1.62
Broadcast = 192.168.1.63
Netmasknya = 255.255.255.240
di dapat dari 256-16 = 240
Kesimpulan menghitung subnetting menggunakan metode diatas mempunyai akurasi hasil yang sama dengan metode lain, namun untuk efesiensi waktu dalam perhitungan metode diatas jelas lebih cepat daripada metode yang lama dan tidak lagi harus menghitung pagar maksudnya 11111111.11111111.11111111.1111000 mirip tiang pagar.